Anda di halaman 1dari 17

S1 KEPARAWATAN

UNIVERSITAS MUHAMMAD HUSNI


THAMRIN
NAMA KELOMPOK

 ARY RACHMAT KUSUMA
 BUNGA KUMALA SARI
 CHIKA WAHYU SASQIAUTAMI
 CICIH KARTIKA
 DEWI SUNARSIH
 DWISHINTA ANGGRAENI
 WIRDA RINA
SIKAP BERAGAMA

 Ekslusivisme
 Inklusivisme
 Pluralisme atau Pararelisme
 Elektivisme
 Universalisme
Ekslusivisme

 Sikap eksklusivisme akan melahirkan pandangan
ajaran yang paling benar hanyalah agama yang
dipeluknya, sedangkan agama lain sesat dan wajib
dikikis, atau pemeluknya dikonversi, sebab agama
dan penganutnya terkutuk dalam pandangan
Tuhan.
Inklusivisme

 Sikap inklusivisme berpandangan bahwa di luar
agama yang dipeluknya juga terdapat kebenaran,
meskipun tidak seutuh atau sesempurna agama
yang dianutnya.
Pluralisme atau
Pararelisme

 Menurut Komarudin Hidayat, sikap pluralisme lebih
moderat dari sikap inklusivisme, atau bahkan dari
eksklusivisme. Ia berpandangan bahwa secara
teologis pluralitas agama dipandang sebagai suatu
realitas niscaya yang masing-masing berdiri sejajar
(paralel).
Elektivisme

 Eklektivisme adalah suatu sikap keberagamaan yang
berusaha memilih dan mempertemukan berbagai
segi ajaran agama yang dipandang baik dan cocok
untuk dirinya sehingga format akhir dari sebuah
agama menjadi semacam mosaik yang bersipat
eklektik.
Universalisme

 Universalisme beranggapan bahwa pada dasarnya
semua agama adalah satu dan sama. Hanya saja,
karena faktor historis-antropologis, agama lalu
tampil dalam format plural.
ETIKA BERAGAMA

Nilai moral yang merupakan nilai etika
tersebut bersifat berubah-ubah sesuai dengan
persetujuan dari pada nilai-nilai dasar yang dipandang
sebagai nilai alamiah (universal), etika bersifat teoritis
yang memandang perbuatan manusia.
Etika dalam
pembangunan agama

 Membangun kerukunan hidup antar umat beragama
 Peran serta umat beragama dan kehidupan social
ekonomi
 Terpenuhinya sarana prasarana keagamaan
 Pendidikan agama
 Penerangan dakwah agama
TOLERANSI
BERAGAMA

 Toleran maknanya adalah bersifat atau bersikap
menghargai, membiarkan pendirian, pendapat
pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan, dan
lain-lain yang berbeda atau bertentangan dengan
pendirian sendiri.
TOLERANSI BERAGAMA

 Kembali ke fitrah beragama
 Toleransi sebagai nilai dan norma
 Toleran dan prinsip hidup
Kembali ke fitrah
beragama

 Toleransi yang harus ditegakkan sebagai keyakinan
pokok (akidah) dalam beragama.
Kembali ke fitrah
beragama

 ِ‫ٱَّلل‬ ‫ت ه‬ ۟ ‫وا َوٱ ْذ ُك ُر‬
َ ‫وا ِن ْع َم‬ ۟ ُ‫ٱَّللِ َج ِميعًا َو َل تَفَ هرق‬ ‫وا ِب َح ْب ِل ه‬ ۟ ‫ص ُم‬ ِ َ ‫َوٱ ْعت‬
‫صبَ ْحت ُم ِبنِ ْع َمتِ ِ ٓۦه‬ْ َ ‫ف بَي َْن قُلُو ِب ُك ْم فَأ‬َ ‫علَ ْي ُك ْم ِإ ْذ ُكنت ُ ْم أ َ ْعدَآ ًء فَأَله‬
َ
‫ار فَأَنقَذَ ُكم ِم ْن َها َك َٰذَ ِل َك‬ ِ ‫شفَا ُح ْف َرةٍ ِم َن ٱلنه‬ َ ‫علَ َٰى‬ َ ‫ِإ ْخ َٰ َونًا َو ُكنت ُ ْم‬
‫ُون‬ َ ‫ٱَّللُ لَ ُك ْم َءا َٰيَتِِۦه لَعَله ُك ْم ت َ ْهتَد‬
‫يُبَ ِي ُن ه‬
 Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah
kamu bercerai berai, dan ingatlah akan ni’mat Allah kepadamu ketika kamu
dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh musuhan, maka Allah mempersatukan
hatimu, lalu menjadilah kamu karena ni’mat Allah orang-orang yang
bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah
menyelamatkan kamu daripadanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-
ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk
Toleransi sebagai nilai
dan norma

 Kita katakan sebagai nilai karena toleransi
merupakan gambaran mengenai apa yang kita
inginkan, yang pantas, yang berharga, yang dapat
mempengaruhi perilaku sosial dari orang yang
memiliki nilai itu.
 Demikian juga toleransi, dapat kita jadikan suatu
norma, yaitu suatu patokan perilaku dalam suatu
kelompok tertentu. Norma memungkinkan
seseorang menentukan terlebih dahulu bagaimana
tindakannya itu akan dinilai orang lain untuk
mendukung atau menolak perilaku seseorang.
Toleran dan prinsip
hidup

 Berinteraksi dengan jiwa toleran dalam setiap
bentuk aktivitas, tidak harus membuang prinsip
hidup beragama yang kita yakini.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai