Anda di halaman 1dari 14

PRAKTIK KOMUNIKASI PADA PASIEN

DENGAN GANGGUAN KEBUTUHAN


PERSONAL HYGIENE
KOMUNIKASI

• Komunikasi adalah suatu yang sangat penting dalam


pelaksanaan asuhan keperawatan.
• Kemampuan komunikasi yang baik dari perawat
merupakan salah satu faktor keberhasilan dalam
melaksanakan proses keperawatan yang meliputi :
tahap pengkajian, perumusan diagnosa,
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
• Komunikasi terapeutik adalah suatu pengalaman bersama antara
perawat dan klien yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah
klien yang mempengaruhi perilaku klien.
• Untuk melaksanakan komunikasi terapeutik yang efektif perawat
harus mempunyai keterampilan yang cukup dan memahami tentang
dirinya.
PERSONAL HYGIENE

Personal hygiene atau kesehatan pribadi


adalah upaya individu dalam memelihara
kebersihan diri yang meliputi kebersihan rambut,
telinga, gigi dan mulut, kuku, dan kebersihan dalam
berpakaian dalam meningkatkan kesehatan yang
optimal. (Wahid Iqbal Mubarak, Buku Ajar Ilmu
Keperawatan Dasar, 2015)
Personal hygiene adalah suatu upaya yang dilakukan seseorang untuk memelihara
kebersihan diri. Personal hygiene dapat terganggu apabila individu sedang sakit. Selain itu, fasilitas
yang kurang, kurangnya pengetahuan tentang personal hygiene yang tepat, ekonomi yang kurang,
dan faktor lingkungan sekitar. Akibatnya individu akan mengalami defisit personal hygiene. Apabila
defisit personal hygiene individu terganggu, maka akan menimbulkan dampak baik dilihat dari segi
fisik maupun psikologis.
Dampak fisik yang mungkin muncul adalah :
• Gangguan integritas kulit
• Gangguan mukosa mulut
• Infeksi pada mata dan telinga
• Gangguan fisik pada kuku
Dampak psikologis yang mungkin muncul adalah :
• Kebutuhan harga diri
• Gangguan interaksi sosial
• Aktualisasi diri
• Gangguan rasa nyaman
• Kebutuhan mencintai dan dicintai
Manifestasi Klinis
Fisik Sosial
• Kulit kepala kotor dan rambut kusam, acak-acakan • Interaksi kurang
• Hidung kotor telinga juga kotor • Kegiatan kurang
• Gigi kotor disertai mulut bau • Tidak mampu berperilaku sesuai norma,
• Kuku panjang dan tidak terawat misalnya : cara makan berantakan, buang air
besar/kecil sembarangan, tidak dapat
• Badan kotor dan pakaian kotor mandi/sikat gigi, tidak dapat berpakaian
• Penampilan tidak rapi sendiri

Psikologis
• Malas, tidak ada inisiatif
• Menarik diri, isolasi
• Merasa tidak berdaya, rendah diri, dan hina
TAHAP KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN KEBUTUHAN
PERSONAL HYGIENE
NO. TAHAP CONTOH KOMUNIKASI
1. PRA-INTERAKSI “Selamat pagi, Bapak”
“Perkenalkan, nama saya ... Bapak bisa panggil saya ... Boleh saya
tahu nama Bapak siapa?”
2. ORIENTASI “ Bagaimana perasaan bapak saat saya tinggal sebentar tadi?”
“ Adakah yang terjadi sejak saya tinggalkan?”

3. KERJA “ Bapak, perlu saya jelaskan tujuan dari tindakan ini yaitu untuk
melunakkan kuku bapak supaya mudah untuk dibersihkan
(dipotong).”
“ Pak, dalam memotong kuku atau perawatan kuku kita juga harus
memperhatikan kebersihannya. Contoh, kuku bapak kan terlihat
kotor, untuk itu menghilangkan kotorannya harus disikat dengan sikat
dan sabun.”

4. TERMINASI “ Bagaimana perasaan Bapak setelah saya lakukan tindakan


memotong kuku?”
“ Baiklah pak, karena saya sudah selesai dalam melakukan tindakan,
saya permisi dulu, terima kasih atas kerja samanya, dan kalau bapak
perlu bantuan, bapak bisa panggil saya diruang perawat. Dan saya
doakan supaya bapak cepat sembuh.”

Anda mungkin juga menyukai