0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
29 tayangan4 halaman
Kerajaan Banten didirikan pada tahun 1528 oleh Maulana Hasanuddin setelah menaklukkan beberapa pelabuhan termasuk Banten dan membangun benteng pertahanan bernama Surowosa. Kerajaan ini makmur pada masa Sultan Ageng Tirtayasa dengan perkembangan perdagangan lada dan jatuhnya Malaka ke tangan Portugal sehingga pedagang Islam banyak bermukim di Banten. Masyarakat Banten mengalami kemajuan sosial budaya di
Kerajaan Banten didirikan pada tahun 1528 oleh Maulana Hasanuddin setelah menaklukkan beberapa pelabuhan termasuk Banten dan membangun benteng pertahanan bernama Surowosa. Kerajaan ini makmur pada masa Sultan Ageng Tirtayasa dengan perkembangan perdagangan lada dan jatuhnya Malaka ke tangan Portugal sehingga pedagang Islam banyak bermukim di Banten. Masyarakat Banten mengalami kemajuan sosial budaya di
Kerajaan Banten didirikan pada tahun 1528 oleh Maulana Hasanuddin setelah menaklukkan beberapa pelabuhan termasuk Banten dan membangun benteng pertahanan bernama Surowosa. Kerajaan ini makmur pada masa Sultan Ageng Tirtayasa dengan perkembangan perdagangan lada dan jatuhnya Malaka ke tangan Portugal sehingga pedagang Islam banyak bermukim di Banten. Masyarakat Banten mengalami kemajuan sosial budaya di
Kerajaan banten adalah kerajaan islam yang berdiri pada tahun 1528, ketika kerajaan demak memperluas pengaruhnya ke kawasan pesisir barat pulau jawa, dengan menaklukan beberapa kawasan pelabuhan salah satunya banten yang kemudian menjadikannya sebagai pangkalan militer serta kawasan perdagangan. Penaklukan ini dilakukan oleh maulana hasanudin. Setelah penaklukan tersebut, maulana hasanuddin mendirikan benteng pertahanan yang dinamakan surowosa, yang akhirnya menjadi kerajaan banten. Sistem pemerintahan / politik pada tahun 1524 banten dikusai oleh kerajaan demak. Pada waktu itu demak terjadi perebutan kekuasaan, banten melepaskan diri dan tumbuh menjdi kerajaan besar. Kemudian kekuasaan ddiserahkan kepada sultan hasanuddin. Sultan hasanuddin dianggap sebagai pionir kerajaan banten karena banten semakin maju dibawah pimpinannya. Puncak kejayaannya ada saat sultan ageng tirtayasa memimpin. Sistem ekonomi banten dibawah pemerintahan sultan ageng tirtayasa dapat berkembang menjadi bandar perdagangan dan pusat penyebaran agama islam. Adapun faktor-faktornya ialah : 1. Letaknya strategis dalam lalu lintas perdagangan 2. Jatuhnya malaka ke tangan portugis, sehingga para pedagang islam tidak lagi singgah di malaka namun langsung menuju banten 3. Banten mempunyai bahan ekspor penting yakni lada.
banten menjadi maju dan banyak dikunjungi pedagang-pedagang
dari arab, gujarat,persia,turki,cina dan sebagainnya. Dikota dagang banten segera terbentuk perkampungan-perkampungan menurut asal bangsa itu, seperti orang arab mendirikan kampung pakojan, orang cina mendirikan kampung pacinan, orang indonesia mendirikan kampung banda. Kehidupan sosial-budaya seiring dengan perkembangan pada kehidupan politik dan ekonomi , tentu saja kehidupan sosial budaya kerajaan islam banten juga semakin maju. Mulai dari semenjak diislamkan oleh fatahillah, kehidupan masyarakat banten secara sedikit demi sedikit sudah mulai didasari atas anutan islam. Pengaruh islam semakin berpengaruh ketika banten berhasil menaklukan kerajan padjajaran. kembali pada masyarakat banten islam, masyarakat banten islam dibawah sultan ageng tirtayasa mempunyai kehidupan sosial budaya yang cukup baik. Sultan sangat memperhatikan kesejahteran dan sangat memperhatikan kehidupan rakyatnya. Seni budaya masyarakat ditemukan pada bangunan masjid agung banten ( tumpang lima), dan bangunan gapura di kaibon banten.