Anda di halaman 1dari 62

Alat Pengecil

&
Peubah Ukuran

Eka Kurniasih, ST.,MT


Politeknik Negeri Lhokseumawe
Pengecilan Ukuran

Mengecilkan Ukuran

Membagi-bagi suatu bahan padat menjadi bagian-


bagian yang lebih kecil dengan menggunakan gaya
mekanis
Lanjutan...
Untuk mengecilkan ukuran suatu padatan
dibutuhkan gaya-gaya mekanis. Gaya-gaya ini dapat
memecah padatan secara berbeda-beda, antara
lain :
• Pengecilan ukuran dengan penekanan di antara
dua permukaan benda padat
• Pengecilan ukuran dengan tumbukan pada
sebuah permukaan benda padat
• Pengercilan ukuran dengan gaya-gaya gesek
Lanjutan...
Ketiga jenis gaya tersebut (gaya tekan, gaya tumbuk
dan gaya gesek) dalam aktulisasinya diwujudkan
dengan memukul (palu), menekan (penjepit),
menggesek (penggerus), menumbuk (lemparan
pada permukaan dinding atau datar) dan
memotong (gunting).
Tujuan Pengecilan Ukuran
• Mempercepat Pelarutan
• Mempercepat Reaksi Kimia
• Mempertinggi Kemampuan
Penyerapan
Mereduksi
ukuran suatu
Bahan dapat
padatan agar
diangkut dengan
diperoleh luas
mudah
permukaan yang
lebih besar.

Lebih mudah Mempunyai


untuk proses bentuk komersial
selanjutnya yang baik
Jenis Pengecilan Ukuran
Pengecilan Kasar
 Untuk pengecilan secara kasar pada umumnya
digunakan alat pemecah kasar.

 Alat pemecah ini berupa mesin dengan


konstruksi yang sangat pasif.

 Potongan bahan dikecilkan dengan cara


ditekan. Tergantung dari ukuran butir yang
ingin dicapai
Jenis Alat Pemecah

Pemecah Jepit Pemecah Bilah


(Jaw Crusher) (Cam Crusher)

Pemecah Gilas
(Rolling Chrusher)
1. Pemecah Jepit (Jaw Crusher)
Prinsip Kerja:
 Bahan yang akan dipecah ditekan diantara sisi
penjepit yang tidak bergerak dan sebuah sisi
yang mengayun.

 Sisi yang mengayun digerakkan oleh sebuah


roda eksentris. Ukuran butir tergantung dari
lebar celah di ujung bawah penjepit. Lebar
celah dapat diatur.
Jaw Crusher
Alat pemecah jepit
sesuai untuk
memecahkan secara
kasar dan halus, bahan
yang setengah keras
hingga yang keras
(seperti : batu, bijih
besi)
Next...
2. Alat Pemecah Bilah (Cam Crusher)
Prinsip Kerja :
 Pada sebuah poros terpasang perkakas
pemecah berbentuk bilah-bilah yang
disusun berseberangan menyerupai
baling-baling
 Bilah-bilah tersebut masuk diantara kisi
pemecah, sehingga bahan yang akan
dikecilkan tertekan dan terpotong
Next…
 Ukuran butir tergantung dari ukuran celah
pada kisi pemecah dan ukuran bilahnya.
Alat pemecah bilah sesuai untuk
memecahkan secara kasar dan halus
bahan yang lunak hingga setengah keras

 Alat ini juga dapat digunakan sebagai alat


pemecah awal sebelum bahan
dimasukkan ke dalam penggiling
Cam Crusher
3. Alat Pemecah Gilas (Rolling Crusher)
Prinsip Kerja:
 Dua rol penggilas yang permukaannya licin, kasar
atau berduri berputar berlawanan pada jarak
yang dekat. Frekuensi putaran dapat sama atau
berbeda satu dengan yang lain. Bahan yang akan
dikecilkan ditekan diantara kedua rol tersebut

 Ukuran butiran tergantung pada jarak celah


antara kedua rol dan pada rol yang dipakai
Next…
 Alat pemecah gilas sesuai untuk
pemecahan kasar dan halus dari bahan
yang lunak hingga setengah keras

 Alat ini juga digunakan sebagai pemecah


awal sebelum bahan dimasukkan ke alat
penggiling
Next…
2. Pengecilan Halus (Menggiling)
 Untuk pengecilan halus digunakan alat
penggiling.

 Dalam hal ini, metode mekanis dasar


seperti memukul, menggesek,
menumbuk digunakan secara bersamaan
atau sendiri.
Next…
 Berdasarkan ukuran butiran yang di capai, proses
penggilingan di bagi atas :

Penggilingan Penggilingan
Penggilingan Penggilingan Koloidal
Sangat
Kasar (1-0,1 Halus (0,1-
Halus (0,01 - (< 0,001
mm) 0,01 mm)
0,001 mm) mm)
Jenis Alat Penggiling

Alat Penggiling

1. Alat 2. Alat Penggiling 3. Alat Penggiling 4. Alat Penggiling


Penggiling Pukul Pasak Sortir Impeller
Next…

Alat Penggiling

5.Alat Penggiling 6. Alat Penggiling 7. Alat Penggiling 8. Alat Penggiling


Pancar Ayak Sentrifugal Gesek Bola
Next…

Alat Penggiling

9. Alat Penggiling 10. Alat 11. Alat


Manik Penggiling Torak Penggiling Potong
1. Alat Penggiling Pukul (Hammer Mill)

Prinsip Kerja :
 Pada sebuah poros dipasang perkakas/alat
pukul yang dapat digerakkan atau yang
statis.

 Perkakas pukul yang dapat digerakkan


akan berarah radial pada saat perputaran,
tetapi dapat juga membias bila bertemu
dengan potongan yang keras atau kasar.
Next…
 Lubang saluran umumnya dilengkapi
dengan ayakan. Bahan giling dihancurkan
dan pada saat bersamaan dipercepat
gerakannya.

 Tumbukan pada stator menyebabkan


bahan diperkecil lebih lanjut.
Next…
HAMMER MILL
2. Alat Penggiling Pasak (Pinned Disk Mill)
Prinsip Kerja:
 Sebuah cakram (merupakan rotor) yang
dipasangi pasak berputar dengan frekuensi
putar yang tinggi. Rotor berputar terhadap
stator yang berbentuk cakram tidak bergerak
yang juga dilengkapi dengan pasak-pasak.

 Deretan pasak dari cakram yang satu akan


menerobos diantara deretan pasak dari
cakram yang lain
Next…
 Bahan masuk dari pusat cakram
yang diam, oleh cakram yang
berputar, bahan dibagi merata ke
seluruh penjuru.

 Melalui pukulan dan tumbukan


diantara pasak-pasak pada saat
terlempar, bahan diperkecil.
Next…
PINNED DISK MILL
3. Alat Penggiling Sortir (Classifier Mill)

Prinsip Kerja :
 Bahan dimasukkan ke dalam ruang giling
melalui perlengkapan penakar yang dapat
diatur secara kontinu.

 Oleh sebuah cakram berpasak yang berputar


cepat, bahan dilontarkan ke penampung
tumbuk yang berada dibagian luar.
Next…
 Bahan diperkecil oleh tumbukan dan
gerak putar. Sebuah ventilator pembantu
yang dihidupkan kemudian mengatur
pengaliran udara.

 Bahan yang telah diperkecil disalurkan


dengan aliran udara ke dalam bagian
penyortir melalui sebuah gelang
pembalik arus.
Next…
CLASSIFIER MILL
4. Alat Penggiling Impeller
Prinsip Kerja :
 Bahan yang dimasukkan di tengah ditangkap oleh
sebuah roda lontar yang berputar cepat. Kemudian
bahan dilontarkan dengan kecepatan tinggi ke arah
kerucut yang menyerupai piringan.

 Kerucut berputar dalam arah yang berlawanan dan


dilengkapi dengan segmen-segmen yang diberi
profil dan tahan terhadap kikisan. Pengecilan
ukuran terjadi karena tumbukan dan juga karena
gesekan antar partikel di dalam turbulensi udara
yang terjadi.
Next…
IMPELLER MILL
5. Alat Penggiling Pancar (Jet Mill)
Prinsip Kerja :
 Dalam sebuah gilingan pipih yang biasanya
berbentuk silinder (tidak ada bagian yang
bergerak) dihembuskan udara bertekanan
melalui penyemprot yang disusun
membentuk cincin.

 Udara masuk dengan kecepatan yang


tinggi, sehingga terjadi aliran melingkar.
Next…
 Melalui suatu injektor, bahan
dimasukkan ke dalam ruang giling. Bahan
kemudian terbawa oleh aliran memasuki
daerah jangkauan pancaran,
terperangkap disana lalu dilontarkan
searah dengan pancaran.

 Pengecilan ukuran terjadi karena


tumbukan.
Next…
JET MILL
6. Alat Penggiling Ayak Sentrifugal
(Centrifugal Sieve Mill)

Prinsip Kerja :
 Dalam sebuah silinder ayak yang dapat berputar
cepat (sebagai rotor), terdapat sebuah jangkar
berbentuk U yang tidak bergerak (sebagai stator).

 Oleh gerakan putar silinder, bahan yang berada di


dalamnya ditekan ke jangkar dan dihaluskan
diantara jangkar dan silinder yang letaknya saling
berdekatan. Bahan yang telah diperkecil ditekan
menerobos lubang-lubang ayakan.
Next…
CENTRIFUGAL SIEVE MILL
7. Alat Penggiling Gesek
Prinsip Kerja :
 Sebuah cakram giling yang terbuat dari
bahan yang sangat keras berfungsi sebagai
rotor.

 Rotor berputar dengan frekuensi putaran


yang tinggi terhadap cakram yang sama
tapi tidak bergerak (stator). Selama
pengecilan berlangsung, bahan didorong ke
bagian pinggir cakram lalu dikeluarkan.
Next…
 Ukuran butiran dapat
dipengaruhi dengan
mengubah lebar celah
antar cakram.

 Alat penggiling gesek


sesuai untuk
penggilingan halus dari
bahan-bahan lunak yang
umumnya dalam bentuk
tersuspensi
(penggilingan basah).
8. Alat Penggiling Bola (Ball Mill)
Prinsip Kerja :
 Didalam tromol yang berputar, dengan bola
didalamnya, bahan dikecilkan dengan
penekanan, penggesekan dan pemukulan.

 Frekuensi putaran tromol,penempatan bola


dan volume yang ditempatinya memainkan
peranan yang penting dalam penentuan
derajat pengecilan dan lama penggilingan.
Next…
 Apabila frekuensi putaran terlalu tinggi, bola-
bola akan tertekan ke dinding karena gaya
sentrifugal.
 Pada kecepatan putar tromol yang terlalu
rendah, bola-bola bergoyang kian kemari tanpa
jatuh kebawah.
 Volume yang ditempati bola hanya boleh
ditingkatkan hingga suatu batas optimum, karena
jika terlalu besar juga akan mengganggu jatuhnya
bola.
Next…
BALL MILL
Next…
BALL BALL MILL
9. Alat Penggiling Manik
Prinsip Kerja :
 Sebuah bejana horisontal atau vertikal
berbentuk silinder diisikan benda-benda
giling yang dapat berupa bola, manik atau
pasir.

 Benda-benda giling digerakkan dengan


kecepatan tinggi oleh suatu perkakas
pengaduk cakram yang bertingkat banyak.
Next…
 Bahan yang tersuspensi dimasukkan
secara terus menerus kebagian bawah
bejana dengan menggunakan pompa.

 Dengan kecepatan geraknya yang tinggi,


benda giling menimbulkan gesekan yang
besar sehingga terjadi pengecilan bahan.
10. Alat Penggiling Torak
Prinsip Kerja :
 Sebuah pompa torak, menekan bahan dengan
tekanan tinggi agar bahan melewati sebuah
celah sempit. Dengan cara ini partikel padat
dikecilkan terutama oleh gaya geser.
 Agar bahan yang melewati celah dapat mengalir
terus, umumnya mesin-mesin ini dikontruksikan
seperti pompa bor.
 Tingkat kehalusan tergantung pada tekanan yang
dicapai dan pada besarnya celah, artinya
ditentukan oleh kecepatan suspensi yang
menerobos mesin penghomogen akibat tekanan.
11. Alat Penggiling Potong

Prinsip Kerja :
 Sebuah rotor yang dilengkapi dengan
beberapa pisau berputar di dalam rumah
mesin yang juga dipasangi pisau-pisau.

 Lubang saluran keluar mesin dilengkapi


dengan penapis (lubang tapis > 3 mm).
Next…
 Bahan diperkecil
diantara pisau berputar
yang tidak bergerak.
Ukuran butir tergantung
pada ukuran lubang
tapis.

 Alat penggiling potong


sesuai untuk pengecilan
bahan yang bersifat
plastis, misalnya bahan
sintetik, karet dan kayu.
Pengubah Ukuran
 Proses aglomerasi ditujukan untuk mengubah
ukuran, dan merupakan proses yang
berlawanan dengan proses pengecilan ukuran.

 Aglomerasi adalah pemadatan butiran-butiran


halus menjadi bagian-bagian yang kompak dan
lebih besar serta mempunyai ukuran tertentu
(pembesaran butiran, pembuatan bongkahan,
pemberian bentuk)
Tujuan Aglomerasi

Dalam bentuk
Lebih mudah
produk akhir, lebih
untuk pengolahan
Lebih mudah mudah digunakan
selanjutnya (misal
diolah, ditakar dan (misal : obat dalam
: pelet dalam
diangkut bentuk tablet,
pengolahan
pupuk dalam
selanjutnya)
bentuk granulat)
Next…
Proses
aglomerasi

Pembuatan Pembuatan Pembuatan


Granulat Tablet Drage

Farmasi
1. Pembuatan Granulat

Aglomerat dengan butiran yang


besarnya homogen. Biasanya dibuat
dari serbuk yang dibasahi dengan
cairan (granulasi lembab) dan Granulat
dengan penambahan zat pengikat.
Next…
 Metode yang khusus untuk
membuat granulat adalah :
menekan secara kontinu massa
bahan sintetis dalam alat
penekan ekstrusi. Bahan yang
keluar dipotong-potong oleh
pisau yang berputar.

 Pemotongan dilakukan terhadap


bahan- bahan padat yang kasar
sehingga berukuran sama
dengan granulat, sedangkan
partikel-partikel yang halus
disaring.
Next…
GRANULATOR
Pembuatan Tablet

Aglomerat berbentuk silinder yang


dibuat dengan pemberian tekanan
pada serbuk atau granulat yang
ditambahi bahan penolong
Tablet
Next…
 Campuran bahan aktif dan
bahan penolong (misalnya :
bahan pengisi, zat pengikat)
yang diperlukan untuk
membuat tablet sukar atau
sama sekali tidak dapat
ditekan bila dalam bentuk
serbuk.

 Oleh karena itu campuran


harus terlebih dahulu
digranulasikan.
Next…
MESIN PEMBUAT TABLET
3. Pembuatan Drage

Suatu penampilan/bentuk khusus


dari tablet. Bentuknya
menyerupai sebuah lensa yang
diselubungi gula.
Drage
Next…
 Pembuatannya dilakukan dalam dua fasa
yaitu pengepresan inti yang terdiri dari bahan
aktif dan bahan penolong, dilanjutkan
dengan pembuatan selubung gula.

 Pembuatan drage yang sesungguhnya adalah


pelapisan inti yang terbentuk agak cembung
dengan gula, terjadi dalam tromol yang
berputar
Next...

Anda mungkin juga menyukai