Anda di halaman 1dari 16

SIKAP DAN PELAYANAN KESEHATAN PADA LANSIA

DISUSUN OLEH:

DWI MANCA ANGGORO S.Kep., Ns

Benteng, 23 februari 2015


Tujuan Pembelajaran
1. Tujuan Umumu
 Siswa dapat menjelaskan sistem pelayanan pada lansia

2. Tujuan Khusus
 Siswa dapat menjelaskan definisi lansia
 Siswa dapat menjelaskan ciri-ciri lansia
 Siswa dapat menjelaskan teori proses menua
 Siswa dapat menjelaskan upaya pelayanan kesehatan terhadap lansia
 Siswa dapat menjelaskan Prinsip-prinsip pelayanan pada lansia
 Siswa dapat menjelaskan Peran dan Fungsi Perawat lansia
A. Definisi Lansia
 Lansia adalah tahap akhir siklus hidup manusia, merupakan bagian dari proses kehidupan yang
tak dapat dihindarkan dan akan dialami oleh setiap individu. Pada tahap ini individu mengalami
banyak perubahan baik secara fisik maupun mental, khususnya kemunduran dalam berbagai
fungsi dan kemampuan yang pernah dimilikinya. Perubahan penampilan fisik sebagian dari
proses penuaan normal, seperti rambut yang mulai memutih, kerut-kerut ketuaan di
wajah, berkurangnya ketajaman panca indera, serta kemunduran daya tahan tubuh, merupakan
acaman bagi integritas orang usia lanjut.
 Sedangkan menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pengertian lansia digolongkan menjadi
4, yaitu:
1. Usia pertengahan (middle age) 45 -59 tahun
2. Lanjut usia (elderly) 60 -74 tahun
3. Lanjut usia tua (old) 75 – 90 tahun
4. Lansia sangat tua (very old) diatas 90 tahun.
 Lansia (lanjut usia) adalah kelompok penduduk yang berusia 60 tahun ke atas
(Hardywinoto dan Setiabudhi, 1999).
B. Ciri-ciri Lansia
Menurut Hurlock (Hurlock, 1980: 380) terdapat beberapa ciri-ciri orang lanjut usia, yaitu:
a. Usia lanjut merupakan periode kemunduran
Kemunduran pada lansia sebagian datang dari faktor fisik dan faktor psikologis. Kemunduran
dapat berdampak pada psikologis lansia. Motivasi memiliki peran yang penting dalam
kemunduran pada lansia. Kemunduran pada lansia semakin cepat apabila memiliki motivasi yang
rendah, sebaliknya jika memiliki motivasi yang kuat maka kemunduran itu akan lama terjadi.
b. Orang lanjut usia memiliki status kelompok minoritas
Lansia memiliki status kelompok minoritas karena sebagai akibat dari sikap sosial yang tidak
menyenangkan terhadap orang lanjut usia dan diperkuat oleh pendapat-pendapat klise yang jelek
terhadap lansia. Pendapat-pendapat klise itu seperti: lansia lebih senang
mempertahankan pendapatnya dari pada mendengarkan pendapat orang lain.
C. Menua membutuhkan perubahan peran
Perubahan peran tersebut dilakukan karena lansia mulai mengalami kemunduran dalam segala
hal. Perubahan peran pada lansia sebaiknya dilakukan atas dasar keinginan sendiri bukan atas
dasar tekanan dari lingkungan.
d. Penyesuaian yang buruk pada lansia
 Perlakuan yang buruk terhadap orang lanjut usia membuat lansia cenderung mengembangkan
konsep diri yang buruk. Lansia lebih memperlihatkan bentuk perilaku yang buruk. Karena
perlakuan yang buruk itu membuat penyesuaian diri lansia menjadi buruk.
Teori Proses Menua
Proses menua bersifat individual:
1. Tahap proses menua terjadi pada orang dengan usia berbeda.
2. Setiap lanjut usia mempunyai kebiasaan yang berbeda.
3. Tidak ada satu faktor pun yang ditemukan dapat mencegah proses menua.
a. Teori Biologis
 Teori genetic clock. Teori ini merupakan teori intrinsic yang menjelaskan bahwa di dalam tubuh
terdapat jam biologis yang mengatur gen dan menentukan proses penuaan. Setiap spesies di
dalam inti selnya memiliki suatu jam genetik/jam biologis sendiri dan setiap spesies
mempunyai batas usia yang berbeda-beda yang telah diputar menurut replikasi tertentu
sehingga bila jenis ini berhenti berputar, ia akan mati.
 Teori mutasi somatik. Menurut teori ini, penuaan terjadi karena adanya mutasi somatik
akibat pengaruh lingkungan yang buruk. Terjadi kesalahan dalam proses transkripsi DNA
atau RNA dan dalam proses translasi RNA protein/enzim. Kesalahan ini terjadi terus
menerus sehingga akhirnya akan terjadi penurunan fungsi organ atau perubahan sel
menjadi kanker atau penyakit. Setiap sel pada saatnya akan mengalami mutasi, sebagai
contoh yang khas adalah mutasi sel kelamin sehingga terjadi penurunan kemampuan
fungsional sel.
b. Teori Nongenetik
 Teori penurunan sistem imun tubuh (auto-immune theory). Mutasi yang berulang dapat
menyebabkan berkurangnya kemampuan sistem imun tubuh mengenali dirinya sendiri. Jika
mutasi yang merusak membran sel, akan menyebabkan sistem imun tidak mengenalinya
sehingga merusaknya.
 Teori kerusakan akibat radikal bebas (free radical theory). Teori radikal bebas dapat
terbentuk di alam bebas dan di dalam tubuh karena adanya proses metabolisme atau
proses pernapasan di dalam mitokondria.
 Teori menua akibat metabolisme. Telah dibuktikan dalam berbagai percobaan hewan,
bahwa pengurangan asupan kalori ternyata bisa menghambat pertumbuhan dan
memperpanjang umur, sedangkan perubahan asupan kalori yang menyebabkan
kegemukan dapat memperpendek umur
 Teori rantai silang (cross link theory). Teori ini menjelaskan bahwa menua disebabkan
oleh lemak, protein, karbohidrat, dan asam nukleat (molekul kolagen) bereaksi dengan
zat kimia dan radiasi, mengubah fungsi jaringan yang menyebabkan perubahan pada
membrane plasma, yang mengakibatkan terjadinya jaringan yang kaku, kurang elastis,
dan hilangnya fungsi pada proses menua.
Teori Fisiologis. Teori ini merupakan teori intrinsik
dan ekstrinsik. Terdiri atas teori oksidasi stress,
dan teori dipakai-aus (wear and tear theory). Di
sini terjadi kelebihan usaha dan stress
menyebabkan sel tubuh lelah dipakai (regenerasi
jaringan tidak dapat mempertahankan kstabilan
lingkungan eksternal).
C. UPAYA PELAYANAN KESEHATAN TERHADAP LANSIA
Upaya ini meliputi 3 hal yaitu : azas, pendekatan dan jenis pelayanan kesehatan
1. Azas
 WHO (1991) : to Add Life to the Years that Have Been Added to life, dengan prinsip
independence, partisipation, care, self fulfillment, and dignity.
 Depkes RI : Add Life to the Years, Add Health to Life, and Add Years to Life
2. Pendekatan

Menurut WHO Pendekatan yg digunakan :

 Menikmati hasil pembangunan

 Masing-masing Lansia mempunyai keunikan

 Lansia diusahakan mandiri dalam berbagai hal

 lansia turut memilih kebijakan

 Memberikan perawatan di rumah


Cont.....
3. Jenis
Jenis pelayanan kesehatan terhadap lansia melputi upaya kesehatan :
Promotion
Prevention
Early diagnosis and prompt treatment
Disability Limitation
SARANA DAN PRASARANA YG DIGUNAKAN

1. Pelayanan tingkat masyarakat

a. Tingkat lansia

 Keluarga dengan lansia

 Kelompok lansia

 Posyandu lansia
Cont....
b. Masyarakat :
LKMD
Karang wreda,
Day care,
Dana sehat / JPKM
2. Pelayanan tingkat masyarakat
Diselenggarakan pada berbagai instansi pemerintah dan swasta serta organisasi msy, org profesi dan yayasan :
 Praktek dokter
 Balai pengobatan

Puskesmas/balkesmas

 Panti Tresna Wreda

 Pusat pelayanan dan Perawatan lansia

 Praktik keperawatan mandiri


Cont...
Prinsip-prinsip pelayanan pada lansia adalah :
 Pendekatan yang menyeluruh (Biopsikososialspritual).
 Orientasi pada kebutuhan klien
 Diagnosis secara terpadu
 Team Work
 Melibatkan keluarga dalam pelaksanaannya.

Peran dan Fungsi Perawat lansia

Pemberi asuhan keperawatan


Pendidik bagi lansia,klg dan msy
Motivator
Advokasi
Konselor
Tanggung Jawab Perawat Gerontik
Memperoleh Kesehatan yang optimal
Memelihara Kesehatan
Menerima Kondisinya
Persiapan dalam menghadapi ajal
SISTEM LIMA MEJA PADA KOMUNITAS
1. Meja I (pertama)
a. Pendaftaran
b. Pencatatan bayi, balita, ibu hamil, ibu menyusui dan pasangan usia subur.
2. Meja II (kedua)
a. Penimbangan balita
b. Ibu hamil
Cont...
3) Meja III (ketiga)
- Pengisian Kartu Menuju Sehat (KMS)
4) Meja IV (empat)
a. Diketahui berat badan anak yang naik/tidak naik, ibu hamil dengan resiko tinggi, dan pasangan
usia subur yang belum mengikuti KB.
b. Penyuluhan kesehatan
c. Pelayanan TMT, oralit, vitamin A, tablet zat besi, pil ulangan, kondom.
5) Meja V (lima)
a) Pemberian immunisasi
b) Pemeriksaan kehamilan
c) Pemeriksaan kesehatan dan pengobatan
d) Pelayanan kontrasepsi IUD, suntikan.
e) Untuk meja I – IV dilaksanakan oleh kader kesehatan dan untuk meja V dilaksanakan oleh petugas
kesehatan dari Puskesmas setempat
“Keberhasilan itu bagaikan hujan,
di mana kita dituntut untuk tidak menunggu
hujan itu sampai berhenti turun,
tetapi kita dituntut untuk dapat berusaha mengatasi
dan menari-nari dibawah hujan itu,,,,!!!

Anda mungkin juga menyukai