Anda di halaman 1dari 73

MANAJEMEN KOMUNIKASI

DAN EDUKASI (MKE)


SNARS Ed. 1

1
MANAJEMEN KOMUNIKASI DAN
EDUKASI (MKE)
• 12 Standar MKE
• Kebijakan
• Dokumen Bukti

Instrumen SNARS Edisi 1 Th 2017


APA YANG HARUS DILAKUKAN?

Kebijakan

Implementasi

Monitoring & Evaluasi


DAFTAR REGULASI

MKE 5 Tatacara berkomunikasi MKE 5 EP1

MKE 6 Pembentukan Komite MKE 6 EP 1


PKRS, termasuk:
 Pedoman kerja
 Program

4
DAFTAR PELATIHAN

MKE EP 1 Bukti tentang


7 pelaksanaan pelatihan
komunikasi efektif

5
STANDAR JUMLAH EP
MKE 1 4
MKE 1.1 4
MKE 2 3
MKE 3 3
MKE 4 2
MKE 5 6
MKE 6 3
MKE 7 2
MKE 8 3
MKE 9 5
MKE 10 6
MKE 11 5
MKE 12 3
13 STANDAR 49 EP 6
STANDAR MKE SNARS ED.1
KOMUNIKASI DENGAN MASYARAKAT
1. Standar MKE 1 (4 EP)
2. Standar MKE 1.1 (4 EP)

KOMUNIKASI DENGAN PASIEN DAN KELUARGA


1. Standar MKE 2 (3 EP)
2. Standar MKE 3 (3 EP)
KOMUNIKASI ANTARTENAGA KESEHATAN PEMBERI
ASUHAN DI DALAM DAN LUAR RS
1. Standar MKE 4 (2 EP)
2. Standar MKE 5 (6 EP)

EDUKASI PASIEN DAN KELUARGA


1. Standar MKE 6 (3 EP)
2. Standar MKE 7 (2 EP)
3. Standar MKE 8 (3 EP)
4. Standar MKE 9 (5 EP)
5. Standar MKE 10 (6 EP)
6. Standar MKE 11 (5 EP)
7. Standar MKE 12 (3 EP)
SASARAN PKRS
• Petugas
• Pasien
• Keluarga pasien
• Pengunjung
• Masyarakat yang tinggal/berada di sekitar RS
Regulasi Komunikasi Efektif (R)
1.Rumah sakit – Masyarakat
2.Rumah sakit – Pasien/keluarga
3.Antar Petugas
1 2 3

Sarasehan General concern, Pelaporan


Website inform concern, kritis, nilai
Medsos edukasi kritis,
Media Cetak terintegrasi operan
MKE 1
• Standar: Rumah sakit berkomunikasi dengan
masyarakat untuk memfasilitasi akses
masyarakat ke pelayanan di rumah sakit dan
informasi tentang pelayanan yang disediakan
oleh rumah sakit.

• Maksud dan Tujuan:


RS mengenali komunitas dan populasi pasien
Rencana komunikasi secara langsung, melalui
media publik, melalui komunitas
• Elemen Penilaian:
1. Terdapat regulasi tentang pedoman komunikasi
efektif yang meliputi komunikasi dengan masyarakat,
dengan pasien dan keluarga, serta antarstaf klinis. (R)
2. Terdapat bukti pelaksanaan komunikasi efektif
antara rumah sakit dan masyarakat. (D, W) (Lihat
juga TKRS.3.2)  laporan kegiatan sarasehan
dengan warga/ komunitas, informasi di website
3. Terdapat bukti pelaksanaan komunikasi efektif
dengan pasien dan keluarga. (D,W)  inform
consent, general consent, pelaksanaan pemberian
informasi/edukasi
4. Terdapat bukti pelaksanaan komunikasi efektif antar
staf klinis. (D,W) (lihat juga AP; PAP; SKP 2; TKRS 1.2)
 SBAR
SBAR
• S = Situation (Situasi yang akan dibicarakan/laporkan)
1. Identifikasi nama diri (petugas) dan pasien
2. Diagnosa medis
3. Apa yang terjadi dengan pasien saat ini

• B = Background (informasi klinis pasien yang berhubungan


dengan situasi)
1. Obat saat ini dan alergi
2. Tanda-tanda vital terbaru
3. Hasil laboratorium, jika ada perbandingan hasil lab
disampaikan
4. Riwayat medis
SB-AR
• A = Assessment (hasil penilaian klinis)
1. Apa temuan klinisnya?
2. Apa analisis dan pertimbangannya?
3. Masalah ini parah/mengancam kehidupan

• R = Recommendation (rekomendasi yang ditawarkan


dan diinginkan)
1. Rekomendasi yang ditawarkan untuk memperbaiki
2. Rekomendasi yang diinginkan
3. Target waktu utk melakukan tindakan
MKE 1.1
• Standar: Strategi komunikasi dengan masyarakat,
pasien, dan keluarga didasarkan pada pengenalan
populasi yang dilayani rumah sakit.

• Maksud dan Tujuan:


RS menetapkan populasi yg dilayani berdasar
demografi: usia, etnis, agama, tingkat pendidikan,
bahasa, hambatan komunikasi
RS menetapkan strategi komunikasi dengan
masyarakat berpedoman pada komunikasi efektif
 Elemen Penilaian:
1. Terdapat demografi populasi sebagai dasar strategi
komunikasi dengan komunitas dan populasi yang
dilayani rumah sakit. (D,W).
2. Demografi sekurang-kurangnya dapat menggambarkan
usia, etnis, agama, serta tingkat pendidikan termasuk
buta huruf dan bahasa yang dipergunakan antara lain
hambatan dalam berkomunikasi. (D,W)
3. Rumah sakit menyediakan informasi jenis pelayanan,
waktu pelayanan, serta akses dan proses untuk
mendapatkan pelayanan. (D,W)
4. Rumah sakit menyediakan informasi kualitas
pelayanan. (D,W)  data kepuasan pelanggan
ditampilkan di media publik
Anda mengetahui informasi
pelayanan RS UGM melalui ?

74%

11%
4% 3% 4%
Keluaga / Teman / Tetangga Media Cetak : Koran, Media Elektronik : Radio, Internet : Web, FB, Twitter Lainnya :Rujukan dokter
Majalah, Baleho TV keluarga,dokter,puskesmas
MKE 2
 Standar: Rumah sakit memberikan informasi kepada
pasien dan keluarga tentang jenis asuhan dan
pelayanan, serta akses untuk mendapatkan
pelayanan.

 Maksud dan Tujuan:


Pasien & keluarga membutuhkan informasi lengkap
ttg asuhan, pelayanan, cara mengakses RS
RS memberikan sumber alternatif jika RS tidak bisa
menyediakan asuhan/pelayanan yang dibutuhkan
pasien
 Elemen Penilaian:
1. Tersedia informasi untuk pasien dan keluarga tentang
asuhan dan pelayanan yang disediakan oleh rumah
sakit dalam bentuk website atau brosur. (D,O,W) (lihat
juga TKRS 12.1 EP 2).
2. Informasi untuk pasien dan keluarga juga menjelaskan
akses terhadap pelayanan yang disediakan oleh rumah
sakit. (D,O,W)  alur pendaftaran, syarat jaminan,
nomor telepon
3. Rumah sakit menyediakan informasi alternatif asuhan
dan pelayanan di tempat lain apabila rumah sakit tidak
dapat menyediakan asuhan dan pelayanan yang
dibutuhkan pasien. (D,W)  data rumah sakit yg
bekerjasama, yayasan/komunitas
Media Monitoring
PKRS
Talkshow di
Media TV
MKE 3
 Standar: Komunikasi dan edukasi kepada pasien dan
keluarga diberikan dalam format serta bahasa yang
mudah dimengerti.

 Maksud dan Tujuan:


Pasien dapat membuat keputusan dan
berpartisipasi dalam proses asuhan apabila mereka
memahami informasi yang diberikan petugas
Perlu perhatian terhadap format dan bahasa dalam
komunikasi serta edukasi
 Elemen Penilaian:
1. Sesuai dengan demografi komunitas dan populasi,
komunikasi dan edukasi pasien serta keluarga
menggunakan format yang praktis dan mudah
dipahami. (D,W)
2. Materi komunikasi dan edukasi pasien serta keluarga
diberikan dalam bahasa yang dimengerti. (D,O) 
leaflet dalam bahasa jawa
3. Rumah sakit menyediakan penerjemah sesuai dengan
kebutuhan dan bila di rumah sakit tidak ada petugas
penerjemah maka diperlukan kerja sama dengan pihak
terkait. (D,W)  kerjasama dengan pihak terkait
harus mencantumkan nama, nomor telepon
LEAFLET DALAM BAHASA JAWA
ANALISIS & PENJELASAN SK
PENERJEMAH
Hal Dasar pengajuan TUPOKSI TANGGUNG
JAWAB
Pembentukan  bahwa dengan semakin meningkat 1. Menjembatani dan INTERPRETER
dan jangkauan pelayanan pasien yang menerjemahkan bahasa
pengangkatan berkunjung ke RS UGM dari dalam komunikasi
tim penerjemah berbagai daerah bahan sampai ke pasien yang tidak bisa
internal RS pasien berkewarganegaraan asing, berbahasa Indonesia
UGM sehingga berpengaruh pada kurang dengan pihak RS UGM
lancarnya komunikasi yang dalam menjalani proses
berdampak pada pelayanan kurang konsultasi dan
optimal pengobatan di RS UGM
 bahwa komunikasi dalam 2. Tim Penerjemah
pelayanan terhadap pasien yang internal RS UGM
berwarganegaraan asing diperlukan bertanggungjawab
penerjemah bahasa asing dan kepada Dirut RS UGM
bahasa isyarat untuk pasien yang melalui Diryanmed
membutuhkan
SPO
Layanan
Penerjemah
MKE 4
 Standar: Terdapat komunikasi efektif untuk
menyampaikan informasi yang akurat dan tepat
waktu di seluruh rumah sakit termasuk yang
“urgent”.

 Maksud dan Tujuan:


RS perlu menyampaikan informasi yang akurat
dan tepat waktu, khususnya keadaan yang
urgent: code blue, code red, perintah evakuasi
Elemen Penilaian:
1.Rumah sakit menetapkan informasi yang
harus disampaikan secara akurat dan
tepat waktu ke seluruh rumah sakit. (R)
2.Terdapat bukti proses penyampaian
informasi yang akurat dan tepat waktu di
seluruh rumah sakit termasuk yang urgent
antara lain code blue dan code red. (D,W,S)
(lihat juga PAP 3.2)
CONTOH KOMUNIKASI BAGI KARYAWAN DAN PASIEN
DI RS TENTANG PANDUAN TANGGAP DARURAT
1. Code Blue - Henti Jantung
2. Code Black – Bom
3. Code Red – Api
4. Code Purple – Evakuasi
5. Code Pink – Penculikan
6. Code Green – Gempa
7. Code Grey – Gangguan Keamanan
8. Code Brown – Internal (terjebak lift, tumpahan
bahan kimia dll)
9. Code Orange - Massal Sutoto KARS
MKE 5
 Standar: Informasi asuhan pasien dan hasil asuhan
dikomunikasikan antar staf klinis selama bekerja dalam
sif atau antarsif.

 Maksud dan Tujuan:


RS menentukan informasi yg akan dikomunikasikan dg
cara lisan, tertulis, elektronik seperti apa
Informasi yang sering dikomunikasikan:
- Catatan perkembangan pasien terintegrasi (CPPT)
- Ringkasan pasien pulang dan rawat jalan
- Transfer dan rujukan pasien serta serah terima
 Elemen Penilaian:
1. Terdapat regulasi tentang tata cara berkomunikasi. (R)
2. Informasi kondisi pasien antarstaf klinis termasuk PPA
berdasar atas proses yang sedang berjalan atau pada saat
penting tertentu dalam proses asuhan ditulis dalam rekam
medis. (D,O)  CPPT
3. Setiap pasien setelah rawat inap dibuat ringkasan pulang.
(D,W) (lihat juga MIRM 15)
4. Setiap pasien rawat jalan dengan diagnosis kompleks
dibuat profil ringkas medis rawat jalan. (D,O,W) (lihat juga
ARK 4.3)
5. Informasi yang dikomunikasikan termasuk ringkasan
asuhan dan pelayanan yang telah diberikan pada proses
transfer dan rujukan. (D,O) (lihat juga PKPO 4.3 EP 2)
6. Terdapat bukti dokumentasi pada proses serah terima
(hand over). (D,W) (lihat juga SKP 2.2)
MKE 6
 Standar: Rumah sakit menyediakan edukasi untuk
menunjang partisipasi pasien dan keluarga dalam
proses asuhan.
 Maksud dan Tujuan:
RS melaksanakan edukasi kpd pasien & keluarga
sehingga pengetahuan & keterampilan meningkat
dan mampu berpartisipasi dalam
proses/pengambilan keputusan asuhan
RS memasukkan edukasi dalam proses asuhan
RS menetapkan organisasi PKRS
 Elemen Penilaian:
1. Terdapat penetapan organisasi promosi kesehatan rumah
sakit yang mengokoordinasikan pemberian edukasi kepada
pasien sesuai dengan peraturan perundang-undangan. (R)
 SK Organisasi, pedoman pelayanan, program kerja
2. Terdapat bukti organisasi promosi kesehatan rumah sakit
telah berfungsi sesuai dengan peraturan perundang-
undangan. (D,W)  Kepmenkes
1193/MENKES/SK/X/2004 tentang Kebijakan Nasional
Promosi Kesehatan. PMK No. 44 Th 2018 ttg
Penyelenggaraan Promosi Kesehatan Rumah Sakit
3. Edukasi dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan pasien dan
keluarga di seluruh rumah sakit. (D,O,W)  berdasar data
demografi pasien, 10 besar penyakit
CONTOH MEDIA PKRS

MEDIA PKRS DI DALAM GEDUNG MEDIA PKRS DI TAMAN


MKE 7
 Standar: Profesional pemberi asuhan (PPA) yang
memberikan edukasi harus mampu memberikan
edukasi secara efektif.
 Maksud dan Tujuan:
PPA memahami konstribusi dalam pemberian
edukasi pasien
PPA dilakukan pelatihan sehingga terampil
melaksanakan komunikasi efektif
Pengetahuan materi yang akan diberikan dan
kemampuan berkomunikasi secara efektif menjadi
pertimbangan penting
Elemen Penilaian:
1.Profesional pemberi asuhan sudah
terampil melakukan komunikasi efektif.
(D,W)  daftar PPA yang telah mengikuti
pelatihan komunikasi efektif, laporan
kegiatan pelatihan/in house training
2.Profesional pemberi asuhan memiliki
pengetahuan yang cukup tentang materi
yang diberikan. (W)
MKE 8
 Standar: Agar edukasi pasien dan keluarga dapat efektif maka staf
harus melakukan asesmen kemampuan, kemauan belajar, dan
kebutuhan edukasi yang dicatat di dalam rekam medis.
 Maksud dan Tujuan:
 Edukasi berfokus pada pengetahuan dan keterampilan spesifik
yg dibutuhkan pasien & keluarga
 Dilakukan asesmen meliputi:
a. Keyakinan serta nilai-nilai pasien dan keluarga
b. Kemampuan membaca, tingkat pendidikan, dan bahasa yang
digunakan
c. Hambatan emosional dan motivasi
d. Keterbatasan fisik dan kognitif
e. Ketersediaan pasien untuk menerima informasi
 Elemen Penilaian:
1.Dilakukan asesmen kemampuan dan kemauan
belajar pasien serta keluarga yang meliputi a)
sampai dengan e) maksud dan tujuan yang
dicatat di rekam medis. (D,O)
2.Dilakukan asesmen kebutuhan edukasi untuk
pasien dan dicatat di rekam medis. (D,O).
3.Hasil asesmen digunakan untuk membuat
perencanaan kebutuhan edukasi. (D,O)
REKAM MEDIS HARUS
MENJADI MEDIA
KOMUNIKASI EFEKTIF PPA
DI RUMAH SAKIT
Permenkes 269/MENKES/PER/III/2008
tentang Rekam Medis
MKE 9
 Standar: Pemberian edukasi merupakan bagian
penting dalam proses asuhan kepada pasien.
 Maksud dan Tujuan:
Edukasi berfokus pada pengetahuan dan
keterampilan spesifik yg dibutuhkan pasien &
keluarga dalam rangka memberdayakan pasien
dalam proses asuhan dengan memahami
diagnosis dan perkembangan kondisi
kesehatannya, terlibat dalam pembuatan
keputusan dan berpartisipasi dalam asuhan
serta melanjutkannya di rumah.
 Elemen Penilaian:
1.Terdapat bukti terhadap pasien dijelaskan
mengenai hasil asesmen, diagnosis, dan
rencana asuhan yang akan diberikan. (D,W)
(lihat juga HPK 2.1)
2.Terdapat bukti terhadap pasien dijelaskan hasil
asuhan dan pengobatan termasuk hasil asuhan
dan pengobatan yang tidak diharapkan. (D,W)
(lihat juga PAP 2.4 dan HPK 2.1)  resiko pada
operasi
3.Terdapat bukti edukasi asuhan lanjutan di
rumah. (D,W)
 Elemen Penilaian:
4. Bila dilakukan tindakan medik yang
memerlukan persetujuan tindakan kedokteran
(informed consent), pasien dan keluarga belajar
tentang risiko dan komplikasi yang dapat terjadi
untuk dapat memberikan persetujuan. (D,W) 
informed consent tindakan pembedahan,
anestesi, edukasi cara ganti balutan
5. Pasien dan keluarga diberikan edukasi
mengenai hak dan tanggung jawab mereka
untuk berpartisipasi pada proses asuhan. (D,W)
(lihat juga HPK 2.2)
MKE 10
 Standar: Edukasi pasien dan keluarga termasuk topik
berikut ini, terkait dengan pelayanan pasien:
penggunaan obat yang aman, penggunaan peralatan
medis yang aman,potensi interaksi antara obat dan
makanan, pedoman nutrisi, manajemen nyeri, dan
teknik rehabilitasi.
• Maksud dan Tujuan:
RS menggunakan materi dan proses edukasi pasien yang
standar paling sedikit pada topik-topik:
1. Penggunaan obat yang didapat pasien secara efektif
dan aman termasuk potensi efek samping obat
2. Penggunaan peralatan medis secara efektif dan aman
3. Potensi interaksi antara obat yang diresepkan dengan
obat lainnya termasuk obat yang tidak diresepkan dan
interaksi obat dengan makanan
4. Diit dan nutrisi
5. Manajemen nyeri
6. Teknik rehabilitasi
7. Cara cuci tangan yang benar
 Elemen Penilaian:
1. Pemberian edukasi kepada pasien dan keluarga terkait
dengan asuhan yang diberikan meliputi penggunaan
obat-obatan secara efektif dan aman, potensi efek
samping obat, potensi interaksi obat antarobat
konvensional, obat bebas, serta suplemen atau
makanan. (D,W)
2. Pemberian edukasi kepada pasien dan keluarga terkait
dengan asuhan yang diberikan meliputi keamanan dan
efektivitas penggunaan peralatan medis. (D,W)
3. Pemberian edukasi kepada pasien dan keluarga terkait
dengan asuhan yang diberikan meliputi diet dan
nutrisi yang memadai. (D,W) (lihat juga PAP.4 EP 7)
 Elemen Penilaian:
4. Pemberian edukasi kepada pasien dan keluarga
terkait dengan asuhan yang diberikan meliputi
manajemen nyeri. (D,W) (lihat juga HPK 2.5 dan
PAP 6 ; AP 1.3)
5. Pemberian edukasi kepada pasien dan keluarga
terkait dengan asuhan yang diberikan meliputi
teknik rehabilitasi. (D,W)
6. Pemberian edukasi kepada pasien dan keluarga
terkait dengan asuhan yang diberikan meliputi
cara cuci tangan yang aman. (D,W,S) (lihat juga
SKP 5 dan PPI 9 EP 6)
Materi Edukasi Obat :
AMIODARONE NaCl 3 % Infus
HYDROCHLORIDE NaCl 3 % Injeksi
CHLORAL HYDRAT Hipertonik
SYRUP
Obat Oral
DIGOXIN
Penggunaan obat - EPINEPHRINE
Antidiabetik
Obat Sitostatika
obatan yang didapat HEPARIN
Profolol
INSULIN
pasien secara efektif KCL Rokuronium
dan aman KETAMIN IV Anti Trombotik
LIDOCAIN Heparin IV
Mg SO4 Warfarin
MIDAZOLAM Morfina Injeksi
Pethidin
1. Nama obat
2. Dosis
3. Cara pemberian efektif dan aman
4. Tujuan pemberian
5. Potensi Efek samping
6. Potensi interaksi dengan obat atau
makanan
Materi Edukasi Alat Bantu Kesehatan :

Pemakaian alat
kesehatan :
1. Nama alat
2. Kegunaan
3. Hal yang harus
diperhatikan pada
pemasangan
4. Resiko pemasangan
Edukasi Gizi 56

Bila skrining nutrisi normal :


- Diet yang seimbang
- Adakah alergi makanan
- Nutrisi yang benar
- Pedoman Nutrisi
Topik Edukasi nyeri 57

Manajemen Nyeri
• Farmokologik
• Non farmakologik
Topik Edukasi
Teknik-teknik Rehabilitasi
MENYUSUN MATERI EDUKASI YANG
SISTEMATIS

•Why: Kenapa peserta perlu diberitahu topik ini


• What : Jelaskan tentant topik edukasi
• How To : Bagaimana caranya (5-2 s.d 5+2)
• Call To Action : ajakan partisipasi
MKE 11
 Standar: Metode edukasi mempertimbangkan
nilai-nilai dan pilihan pasien dan keluarga, serta
memperkenankan interaksi yang memadai antara
pasien-keluarga dan staf klinis agar edukasi
efektif dilaksanakan.
 Maksud dan Tujuan:
Proses edukasi menggunakan metode yang
tepat. Pasien dan keluarga didorong untuk
bertanya/diskusi
PPA memahami kontribusi masing-masing
dalam pemberian pendidikan pasien
 Elemen Penilaian:
1. Profesional pemberi asuhan (PPA) harus menyediakan
waktu yang adekuat dalam memberikan edukasi. (W)
2. Bila diperlukan, pemberian edukasi kepada pasien dan
keluarga diberikan secara kolaboratif oleh PPA terkait.
(D,W)
3. Pada proses pemberian edukasi, staf harus mendorong
pasien dan keluarga untuk bertanya dan memberi
pendapat agar dapat sebagai peserta aktif. (W,S)
4. Terdapat bukti dilakukan verifikasi untuk memastikan
pasien dan keluarga dapat memahami materi edukasi
yang diberikan. (D,W)
5. Informasi verbal diperkuat dengan materi tertulis.
(D,W)
PELAYANAN BERFOKUS PADA PASIEN

Ahli
Gizi
Peraw Radiogr
DPJP at afer
(Team Leader)

Interdisciplinary
Team Model Asuhan Dokter
Analis
Terintegrasi /DPJP Pasien

Kompetensi
memadai
Apotek
Lain nya
er
Fisiote
rapi

Model asuhan Patient Centered Care (KARS, 2012)


CASE MANAGEMENT
INTERPROFESSIONAL COLLABORATIVE PRACTICE (IPCP):

- Pembimbing klinik (Dokter,


Perawat/ Ners, Apoteker dll)
- Mhs Kedokteran (Koas)
- Mhs Keperawatan
- Mhs Gizi
- Mhs Farmasi
- dll

- Dokter Spesialis/ sub


- Dokter umum
- Psikolog
- Physical therapist
- Occupational therapist
- Pharmacist/ Apoteker
- Perawat/ Ners/ Bidan
- Ahli gizi
- Tenaga kesehatan lain
- Case manager
- Komite medik
INTERPROFESSIONAL RELATIONSHIP
“Collaborative Practice”
MKE 12
 Standar: Dalam menunjang keberhasilan asuhan
yang berkesinambungan, upaya promosi
kesehatan harus dilakukan berkelanjutan.
 Maksud dan Tujuan:
Pasien sering membutuhkan pelayanan tindak
lanjut guna memenuhi kebutuhan kesehatan
berkesinambungan
RS memberi informasi kesehatan
umum/sumber di komunitas dan dimasukkan di
ringkasan pasien pulang
 Elemen Penilaian:
1. Rumah sakit mengidentifikasi sumber-sumber yang
ada di komunitas untuk mendukung promosi
kesehatan berkelanjutan dan edukasi untuk
menunjang asuhan pasien yang berkelanjutan. (D)
2. Pasien dan keluarga dirujuk agar mendapatkan edukasi
dan pelatihan yang diperlukan untuk menunjang
asuhan pasien berkelanjutan, agar mencapai hasil
asuhan yang optimal setelah meninggalkan rumah
sakit. (D,W) (lihat juga ARK 4.1)
3. Edukasi berkelanjutan tersebut diberikan kepada
pasien yang rencana pemulangannya kompleks. (D,W)
(lihat juga ARK 3)
IDENTIFIKASI SUMBER KOMUNITAS

• Perjanjian Kerjasama (PKS) RS –


Komunitas
• Alur Rujukan Komunitas
• Kegiatan yang dilakukan
Perjanjian Kerjasama dengan
Komunitas Pasien
• Komunitas pasien Diabetes
• Komunitas jantung sehat
• Komunitas ODHA
• Komunitas osteoporosis
• Komunitas sayang ginjang
• Komunitas pasien stroke
• Komunitas difabel
• Komunitas Lansia
• Komunitas PAUD
PROMKES
Hindari mengajak anak umur 12 Th berkunjung
ke rumah sakit
Edukasi berkelanjutan tersebut
diberikan kepada pasien yang rencana
pemulangannya kompleks
MATUR
NUWUN

Anda mungkin juga menyukai