Anda di halaman 1dari 27

Mesin Arus Searah dan

12
Modul ke:

Transformator
Tapping Trafo dan Autotrafo

Fakultas
Teknik Fadli Sirait,S.Si,MT

Program Studi
Teknik Elektro
Tapping Trafo

• Trafo distribusi memiliki tapping pada


belitannya yang memungkinkan perubahan
pada rasio trafo
• Biasanya terdapat 4 tapping sebagai tambahan
dari setting nominal
• Setiap tapping besarnya 2,5% dari tegangan
beban penuh
• Totalnya tersedia penyesuaian hingga 5%
tegangan di atas dan di bawah tegangan
nominalnya
Tapping Trafo Dan Variasi Tegangan

• TAPPING trafo menyediakan peluang untuk


penyetelan trafo sesuai dengan kondisi di
lapangan untuk mengakomodasi variasi
tegangan yang mungkin terjadi
• Tapping tidak bisa dilakukan dalam keadaan
trafo sedang memikul beban (bertegangan)
Regulator Tegangan
• Kadangkala trafo melayani beban yang tegangannya
sangat bervariasi bergantung pada bebannya
• Penyebabnya impedansi saluran yang tinggi antara
generator dan system tenaga dengan beban
(terutama daerah pelosok)
• Untuk mengatasinya digunakan regulator tegangan
• Regulator tegangan adl trafo khusus yang dapat
diubah tappingnya dalam keadaan bertegangan (Tap
Changing Under Load = TCUL) secara otomatis
Contoh 1
• Trafo distribusi 500 kVA, 13200/480 V memiliki 4
tapping masing-masing 2,5% pada belitan primernya.
Berapakah rasio tegangan pada setiap tapping?
• Jawab:
Rating tegangan yang tersedia dengan ke-empat
tapping adalah sbb:
+5% tapping 13.860/480 V
+2,5% tapping 13.530/480 V
Tegangan nominal 13.200/480 V
– 2,5% tapping 12.870/480 V
– 5% tapping 12.540/480 V
Autotrafo

• Untuk mengubah tegangan namun tidak


terlalu besar
• Misal dari 110 V ke 120 V, 13,2 kV ke 13,8 kV
Rangkaian Pengganti Autotrafo

Gambar 1
Struktur Autotrafo
• Gambar 1a menunjukkan trafo dengan sambungan belitan
konvensional.
• Gambar 1b, belitan kedua ditambahkan kepada belitan pertama
• Hubugan antara belitan pertama dan belitan kedua ditentukan
oleh rasio belitan
• Tegangan pada keluaran autotrafo merupakan jumlah tegangan
belitan pertama dan belitan kedua.
• Belitan pertama disebut sebagai belitan bersama (common
winding)
• Belitan kedua (lebih kecil) disebut sebagai belitan seri (series
winding)
• Gambar 1c: Rangkaian ganti dari sebuah autotrafo step-down
• Belitan autotrafo saling terhubng secara fisik
Perbandingan tegangan dan arus

• Tegangan dan arus pada belitan bersama: 𝑉𝑐 , 𝐼𝑐


• Tegangan dan arus pada belitan seri: 𝑉𝑠𝑒 , 𝐼𝑠𝑒
• Tegangan dan arus pada sisi tegangan rendah:
𝑉𝐿 , 𝐼𝐿
• Tegangan dan arus pada sisi tegangan tinggi:
𝑉𝐻 , 𝐼𝐻
Perbandingan tegangan dan arus (Lanj…)
• Dari gambar 1b:
𝑉𝑐 𝑁𝑐
= [1]
𝑉𝑠𝑒 𝑁𝑠𝑒
𝑁𝑐 𝐼𝑐 = 𝑁𝑠𝑒 𝐼𝑠𝑒 [2]
𝑉𝐿 = 𝑉𝑐 [3]
𝑉𝐻 = 𝑉𝑐 + 𝑉𝑠𝑒 [4]
𝐼𝐿 = 𝐼𝑐 + 𝐼𝑠𝑒 [5]
𝐼𝐻 = 𝐼𝑠𝑒 [6]
Perbandingan tegangan dan arus (Lanj…)
• Substitusi [2] ke [4]:
𝑁𝑠𝑒
𝑉𝐻 = 𝑉𝑐 + 𝑉𝑐 [7]
𝑁𝑐
• Substitusi [3] ke [7]:
𝑁𝑠𝑒
𝑉𝐻 = 𝑉𝐿 + 𝑉𝐿 [8]
𝑁𝑐
𝑁𝑠𝑒 +𝑁𝑐
𝑉𝐻 = 𝑉𝐿 [9]
𝑁𝑐
𝑉𝐿 𝑁𝑐
= [10]
𝑉𝐻 𝑁𝑠𝑒 +𝑁𝑐
Perbandingan tegangan dan arus (Lanj…)
• Dari persamaan [2]:
𝑁𝑠𝑒
𝐼𝑐 = 𝐼 [11]
𝑁𝑐 𝑠𝑒
• Substitusi [11] ke [5]:
𝑁𝑠𝑒
𝐼𝐿 = 𝐼𝑠𝑒 + 𝐼𝑠𝑒 [12]
𝑁𝑐
• Substitusi [6] ke [12]:
𝑁𝑠𝑒
𝐼𝐿 = 𝐼 + 𝐼𝐻 [13]
𝑁𝑐 𝐻
𝑁𝑠𝑒 +𝑁𝑐
= 𝐼𝐻 [14]
𝑁𝑐
𝐼𝐿 𝑁𝑠𝑒 +𝑁𝑐
= [15]
𝐼𝐻 𝑁𝑐
Rating daya
• Tidak semua daya yang dipindahkan dari
primer ke sekunder autotrafo melalui belitan
• Trafo biasa yang diubah menjadi autotrafo
dapat menghandel daya lebih besar
𝑆𝑖𝑛 = 𝑉𝐿 𝐼𝐿 [16]
𝑆𝑜𝑢𝑡 = 𝑉𝐻 𝐼𝐻 [17]
• Dari persamaan [10] dan [15] dapat ditunjukan
bahwa
𝑆𝑖𝑛 = 𝑆𝑜𝑢𝑡 = 𝑆𝐼𝑂 [18]
Rating daya
• Daya pada belitan trafo:
𝑆𝑊 = 𝑉𝐶 𝐼𝐶 = 𝑉𝑠𝑒 𝐼𝑠𝑒 [19]
𝐼𝐿 = 𝐼𝑐 + 𝐼𝐻 [20]
• Substitusi [3] dan [20] ke [19]:
𝑆𝑊 = 𝑉𝐶 𝐼𝐶 = 𝑉𝐿 𝐼𝐿 − 𝐼𝐻
= 𝑉𝐿 𝐼𝐿 − 𝑉𝐿 𝐼𝐻 [21]
• Substitusi [15] ke [21]:
𝑁𝑐
𝑆𝑊 = 𝑉𝐿 𝐼𝐿 − 𝑉𝐿 𝐼𝐿
𝑁𝑠𝑒 +𝑁𝑐
𝑁𝑠𝑒 +𝑁𝑐 −𝑁𝑐 𝑁𝑠𝑒
= 𝑉𝐿 𝐼𝐿 = 𝑆𝐼𝑂 [22]
𝑁𝑠𝑒 +𝑁𝑐 𝑁𝑠𝑒 +𝑁𝑐
Rating daya (Lanj…)
• Maka rasio daya pada belitan primer/sekunder thd
daya yang mengalir lewat belitan adalah:
𝑆𝐼𝑂 𝑁𝑠𝑒 +𝑁𝑐
= [23]
𝑆𝑊 𝑁𝑐
• 𝑆𝐼𝑂 adalah daya yang masuk dan keluar dari trafo
• 𝑆𝑊 adalah daya yang sebenarnya mengalir melalui
belitan trafo. Sisanya berpindah dari primer ke
sekunder tanpa melaui coupling belitan
• Persamaan [23] disebut kelebihan rating daya
autotrafo
Ilustrasi
• Sebuah autotrafo 5000 kVA yang menghubungkan system
110 kV dengan system 138 kV akan memiliki rasio
𝑁𝑐 Τ𝑁𝑠𝑒 = 110/28. Autotrafo ini sebenarnya memiliki
rating belitan hanya sebesar:
𝑁𝑠𝑒 28
• 𝑆𝑊 = 𝑆𝐼𝑂 = 5000 = 1015 𝑘𝑉𝐴
𝑁𝑠𝑒 +𝑁𝑐 28+110
• Dengan trafo biasa, untuk melakukan fungsi yang sama
diperlukan rating 5000 kVA
• Autotrafo yang dipergunakan akan 5 kali lebih kecil dari
trafo biasa dan tentu lebih murah
• Untuk menghubungkan dua system tegangan yang tidak
terlalu besar bedanya lebih menguntungkan
menggunakan autotrafo
Contoh 2
• Sebuah autotrafo 100 VA, 120/12 V akan
digunakan sebagai trafo step-up. Teganan primer
sebesar 120 V dihubungkan dengan trafo.
Hitunglah:
a. Tegangan sekunder trafo
b. Rating voltamper maksimum trafo sebagai
autotrafo
c. Kelebihan rating daya autotrafo dari rating
konvensionalnya
Jawab
𝑁𝑠𝑒 +𝑁𝑐
• 𝑉𝐻 = 𝑉𝐿 [9]
𝑁𝑐
12+120
• 𝑉𝐻 = 120 = 132 V
12
• Rating VA maksimum dari belitan primer dan
belitan sekunder masing-masing adalah 100 VA
𝑆𝑚𝑎𝑘𝑠
• Arus maksimum belitan seri: 𝐼𝑠𝑒,𝑚𝑎𝑘𝑠 = =
𝑉𝑠𝑒
100 𝑉𝐴
= 8,33 𝐴
12 𝑉
• Karena 𝐼𝑠𝑒 = 𝐼𝑠 = 𝐼𝐻 dan 𝑉𝑠 = 𝑉𝐻 → 𝑆𝑜𝑢𝑡 = 𝑉𝑠 𝐼𝑠 =
𝑉𝐻 𝐼𝐻 = 132 𝑉 8,33 𝐴 = 1100 𝑉𝐴 = 𝑆𝑖𝑛
Jawab (lanjutan)

• Kelebihan rating daya:


𝑆𝐼𝑂 1100 𝑉𝐴
= = 11
𝑆𝑊 100 𝑉𝐴
• Bila dicek dengan persamaan [23]:
𝑆𝐼𝑂 𝑁𝑠𝑒 + 𝑁𝑐 12 + 120
= = = 11
𝑆𝑊 𝑁𝑐 12
• Kesimpulan: rating daya meningkat 11 kali
Gambar Autotrafo
Autotrafo dalam praktek
• Tidak bisa begitu saja merubah koneksi trafo daya biasa menjadi
autotrafo karena isolasi di sisi tegangan rendah tidak akan cukup
kuat untuk menahan tegangan sebagai autotrafo
• Isolasi belitan seri harus dibuat sekuat isolasi belitan
bersamaiasa
• Dalam praktek biasa digunakan autotrafo jika perlu
menghubungkan 2 system tegangan yang tidak terlalu besar
bedanya dan semakin kecil perbedaan tegangan masuk dan
keluar, semakin besar kelebihan rating daya yang didapatkan
• Autotrafo juga digunakan sebagai trafo variable
• Kekurangan autotrafo yang paling utama adalah adanya
sambungan langsung secara fisik antara belitan primer dan
belitan sekunder sehingga tidak ada isolasi elektrik antara kedua
belitan
Impedansi dalam dari autotrafo
• Ada satu lagi kelemahan autotrafo dibandingkan
dengan trafo konvensional, yaitu impedansi perunit
efektif autotrafo lebih kecil dari trafo konvensional
dengan suatu factor yang sama dengan kebalikan dari
kelebihan rating daya sambungan autotrafo
• Penrunan impedansi dalam ini bisa menjadi masalah
serius pada aplikasi di mana impedansi seri trafo
diperlukan untuk membatasi arus yang mengalir ketika
terjadi gangguan hubung singkat
• Hal ini harus diperhitungkan sebelum pemilihan
autotrafo
Contoh 3

• Sebuah trafo dengan rating 1000 kVA, 12/1,2


kV, 60nHz. Operasi sebagai tafo konvensional
trafo memiliki resistansi seri 1% dan reaktansi
seri 8%. Trafo ini akan digunakan sebagai
autotrafo step-down pada suatu system
distribusi dengan tegangan 13,2/12kV
• Pada sambungan sebagai autotrafo, hitunglah:
a. Rating autotrafo
b. Impedansi seri autotrafo dalam pu
Jawaban
𝑁𝑐
• Rasio ൗ𝑁𝑠𝑒 = 12 ∶ 1,2 = 10 ∶ 1. Rasio tegangan
13,2/12 kV, maka
𝑁𝑠𝑒 +𝑁𝑐 1+10
• 𝑆𝐼𝑂 = 𝑆𝑊 = 1000 = 11.000 𝑘𝑉𝐴
𝑁𝑐 1
• Impedansi perunit pada smabungan tafo biasa
𝑍𝑒𝑞 = 0,01 + 𝑗0,08 𝑝𝑢
• Impedansi perunit efektif autotrafo lebih kecil dari
trafo konvensional dengan suatu factor yang sama
dengan kebalikan dari kelebihan rating daya
0,01+𝑗0,08
sambungan autotrafo, maka 𝑍𝑒𝑞 = =
11
0,00091 + 𝑗0,00727 pu
Terima Kasih
Fadli Sirait,S.Si,MT

Anda mungkin juga menyukai