Anda di halaman 1dari 16

REVOLUSI HIJAU

(Green Revolution)

12/05/2019
REVOLUSI HIJAU
(Green Revolution)

Sebagai upaya penerapan teknologi


sebanyak-banyaknya di bidang
pertanian agar terjadi peningkatan
produksi dan pendapatan petani

12/05/2019
Mengapa Perlu Revolusi Hijau

Karena Laju pertumbuhan produksi


pangan tidak mampu mengimbangi
laju pertumbuhan penduduk

12/05/2019
Latar Belakang Revolusi Hijau
• Awal tahun 1960-an, produksi pangan
tidak dapat mengimbangi laju pertum-
buhan penduduk.
• Adanya musim kemarau yang panjang di
anak benua (India, Pakistan, & Bangla-
des) yang menyebabkan bahaya paceklik.
• Kekurangan cadangan pangan dan berada
pada tingkat yang membahayakan.
• Mulai dikembangkan gandum dan padi
unggul dengan kebijakan ekonomi yang
progresif

12/05/2019
Green Revolution
BIBIT BARU DAN PENYEBARANNYA
• Dapat meningkatkan penggunaan
sumberdaya niapertan jauh lebih efisien.
• Umurnya pendek.
• Tahan penyakit.
• Kualitasnya lebih baik.Gandum & Padi
• Dsb

12/05/2019
Green Revolution

REGU RECKEFELLER
Gandum & Padi FUNDATION

Makanan Utama Gandum Padi IRRI


Dunia Dr. NormanBorlaug
Hadiah Nobel
(1972) Dr. Roberth Candra

12/05/2019
Green Revolution di Indonesia

Indonesia Taiwan

Padi

PB 5
PB 8

IR 36
IR 64
Cusadane
Membramo
Rajalele
Fatmawati
Sintanur
Kalimas
Waiaokoburu
Dsb

12/05/2019
Program Pengembangan Pangan di Indonesia

Makanan Utama Swasembda Pangan


Dunia

Thn 1956
• RKI (Rencana Kesejahteraan Istimewa)
• BPMD (Balai Pendidikan masyarakat
Desa)
Program Padi Sentra (1959-1962)
• Petani diberi kreditas (dalam bentuk bibit,
pupuk, obat-obatan, alat pertanian, dan
biaya hidup)
12/05/2019
PROGRAM DEMAS (Demonstrasi Massal)
• (Tahun 1963-1964)
• Petani diberi kredit
• Penyuluhan yang intensif oleh mhs. Pertanian
(pengolahan tanah – panen) Produksi 100 %

PROGRAM BIMAS (1964-1968)


• Wilayah lebih luas dari DEMAS ( 40-100 ha)
• Kredit
• Penyuluhan
• Penyediaan saprodi
• Pengolahan dan pemasaran
• Kersama perorangan
12/05/2019
Program INMAS (1969-1979)

• Sama dengan Bimas paketnya


• Petani diharapkan mandiri dalam
penyediaan modal terutama untuk
membeli saprodi

DEMAS Penerapan panca usahatani


BIMAS Pendekatan petani secara
INMAS perorangan

12/05/2019
Program INSUS (1980-1986)

• Paketnya sama dengan Bimas


• Teknologi pancausahatani + ZPT
• Luas wilayah 40– 500 ha
• Pembinaan petani dilakukan berkelompok
dalam suatu hamparan.
• Hasilnya lebih baik dibandingkan BIMAS dan
INMAS
• Ada kecenderungan kenaikan produksi yang
makin berkurang
• Swasembda beras (1984)
12/05/2019
PROGRAM SUPRA INSUS
• Luas wilayah (40-1000 ha)
• Paketnya sama dengan INSUS
• Penyempurnaan program Insus + ZPT.
• Mulai dibina kerjasama antar kelompok

SUTPA (Sistem Usahatani Berbasis Padi)


• Paketnya sama dengan supra insus
• Kerjasama antar kelompok
• Dilaksanakan melalui kemitraan

GEMA PALAGUNG
12/05/2019
GAP (Good Agriculture Practices)

Aplikasi ilmu pengetahuan dan teknologi


yang tersedia untuk memanfaatkan SDA
dengan cara yang menjamin keberlanjutan
dalam memproduksi makanan dan produk
pertanian lainnya yang sehat, aman, dan
bermutu dengan cara yang manusiawi,
secara ekonomi layak, dan secara sosial
dapat diterima.

12/05/2019
GAP SPO
(Good Agriculture Practices) (Standar Prosedur Operasional)

ELEMEN:
• Produk dengan teknologi yang dapat menjaga
kelestarian alam;
• Diproduksi dengan tetap menjaga kesehatan &
kesejahteraan pekerja;
• Mencegah terjadinya penularan hama &
penyakit ke wilayah lain;
• Menghasilkan produk yang aman dikonsumsi;
• Menghasilkan produk yang berkualitas;
• Sistem produksi transparan, karena itu setiap
kegiatan penting harus tercatat

12/05/2019
Tujuan GAP
• Memperbaiki kualitas produk berdasarkan
standar spesifik;
• Menjamin produk yang dihasilkan aman untuk
dikonsumsi;
• Menjamin penghasilan yang tinggi;
• Menjamin teknik produksi yang sehat;
• Menjamin kesehatan & kesejahteraan pekerja;
• Maksimasi efisien dalam penggunaan SDA;
• Mendorong pertanian berkelanjutan;
• Minimisasi risiko pada lingkungan

12/05/2019
DAMPAK REVOLUSI HIJAU

POSITIF:
• Terjadi peningkatan produksi pangan;
• Peningkatan kesejahteraan masyarakat;
• Meningkatkan kualitas hidup;
• Menciptakan lapangan kerja;
• Mengurangi kesmiskinan;
• Dsb.

NEGATIF:
• Pencemaran lingkungan;
• Munculnya hama & penyakit baru;
• Punahnya beberapa sumber plasmanutfah;
• Komersialisasi;
• Semangat gotong royong berkurang;
• Timbulnya berbagai macam penyakit;
• Dsb.
12/05/2019

Anda mungkin juga menyukai