Anda di halaman 1dari 14

Pengujian

Mikrografi
Andhieka Rizky Kurnianto
21050116120057
Outline
• Definisi Mikrografi
• Pengujian Struktur Makro dan Mikro
• Diagram Fasa Fe-Fe3C
• Macam Perubahan Fasa

Jens Martensson 2
Mikrografi
Mikrografi adalah metode yang digunakan untuk memperoleh
gambar yang menunjukkan struktur mikro pada hal ini
struktur logam dan paduannya. Dengan pengujian mikrografi
ini kita dapat mengetahui struktur dari suatu logam dengan
memperjelas batas-batas butir logam. Dalam setiap butir,
semua sel satuan teratur dalam satu arah dan satu pola
tertentu.

Jens Martensson 3
Pengujian Struktur Makro
Pengujian makro (makroscope test) ialah proses pengujian
bahan yang menggunakan mata terbuka dengan tujuan dapat
memeriksa celah dan lubang dalam permukaan bahan. Angka
kevalidan pengujian makro berkisar antara 0,5 sampai 50 kali.
Pengujian cara demikian biasanya digunakan untuk bahan-
bahan yang memiliki struktur kristal yang tergolong besar
atau kasar. Misalnya, logam hasil coran (tuangan) dan bahan
yang termasuk non-metal (bukan logam).

Jens Martensson 4
Pengujian Struktur Mikro
Pengujian mikro adalah suatu pengujian mengenai struktur
bahan melalui pembesaran dengan menggunakan mikroskop
1 2
khusus metalografi. Adapun beberapa tahap yang perlu
dilakukan sebelum melakukan pengujian struktur mikro, yaitu
:

1. Sectioning
3 4
2. Mounting

3. Grinding

4. Polishing

5. Etching
5 6

6. Pemotretan
Jens Martensson 5
Diagram Fasa Fe-Fe3C
Diagram Fe-Fe3C yaitu diagram yang menampilkan hubungan
antara temperature dan kandungan karbon (%C) selama
pemanasan lambat. Dari diagram fasa tersebut dapat
diperoleh informasi penting, yaitu:

• Fasa yang terjadi pada komposisi dan temperatur yang


berbeda dengan pendinginan lambat.

• Temperatur pembekuan dan daerah-daerah pembekuan


paduan Fe-C bila dilakukan pendinginan lambat.

• Temperatur cair dari masing-masing paduan.

• Reaksi-reaksi metalurgis yang terjadi

Jens Martensson 6
Jens Martensson 7
Macam Perubahan Fasa

• Ferrite (𝛼)

Pada temperatur kamar dalam keadaan stabil disebut Ferrite (α)


ferrite (besi), mempunyai struktur kristal BCC. Ferrite
merupakan larutan padat interstisi dari atom - atom
karbon pada besi murni. Kelarutan maksimum karbon
dalam ferrite adalah 0,025 persen pada temperatur
723oC, sedangkan pada temperatur kamar kelarutan
karbon sekitar 0,008 persen. Ferrite mempunyai sifat
lunak dan ulet, kekuatan tariknya kurang dari 310 MPa.

Jens Martensson 8
Macam Perubahan Fasa

• Austenite (𝛾)

Ferrite mengalami transformasi polimorfik ke bentuk


Austenite
FCC austenite atau besi 𝛾 pada temperatur 912oC
(1674oF). Fasa austenite bertahan sampai temperatur
1394oC (2541oF). Austenite merupakan larutan padat
interstisi atom karbon dalam besi yang stabil diatas
temperatur 723oC

Jens Martensson 9
Macam Perubahan Fasa

• Iron (𝛿)

Setelah temperatur 1394oC (2541oF) terjadi perubahan delta ferrite


struktur kristal dari FCC kembali lagi ke BCC yang
disebut dengan 𝛿 ferrite yang akhirnya mencair pada
temperatur 1538oC (2800oF).

Jens Martensson 10
Macam Perubahan Fasa

• Cementite (Fe3C)

Pada komposisi karbon sampai 6,70% disebut dengan


senyawa antara besi karbida atau cementite (Fe3C).
Cementite merupakan senyawa logam yang memiliki
kekerasan tinggi, tetapi sangat rapuh.

Jens Martensson 11
Macam Perubahan Fasa

• Pearlite
Cementite
Pearlite adalah campuran khusus terdiri dari dua fasa
dan terbentuk ketika austenite (0,76% C)
bertransformasi menjadi ferrite (0,022% C) dan Fe3C
Ferrite
(6,7% C). Pearlite terbentuk di bawah temperatur
727oC.

Jens Martensson 12
Macam Perubahan Fasa

• Bainite

Bainite menggambarkan struktur mikro pada baja yang


dihasilkan dari dekomposisi austenite ke ferrite dan
cementite. Bainite terbentuk pada kisaran temperatur
di atas transformasi martensite dan dibawah
pembentukan pearlite. Transformasi austenite ke
struktur bainite terjadi bila baja didinginkan ke
temperatur antara sekitar 300-550oC (570-1020oF).

Jens Martensson 13
Thank You
Andhieka Rizky Kurnianto
rizkyandhieka@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai