Anda di halaman 1dari 49

ANALISIS ISU KONTEMPORER

AT AN C A LO N P NS
AB
PELATIHAN PRAJ 019
T ENG A H T AH U N 2
O VI NS I JA W A
BPSDMD PR
SESI 1
KURIKULUM AGENDA
PEMBEKALAN BELA NEGARA
DESKRIPSI SINGKAT

Mata Pelatihan ini membekali peserta dengan


kemampuan memahami konsepsi perubahan dan
perubahan lingkungan strategis melalui isu-isu
strategis kontemporer sebagai wawasan strategis
PNS dengan menyadari pentingnya modal insani,
dengan menunjukan kemampuan berpikir kritis
dalam menghadapi perubahan lingkungan
strategis.
HASIL BELAJAR
Setelah megikuti pembelajaran ini, peserta diharapkan
mampu memahami konsepsi perubahan dan perubahan
lingkungan strategis melalui isu-isu strategis
kontemporer sebagai wawasan strategis PNS dengan
menyadari pentingnya modal insani, dengan menunjukan
kemampuan berpikir kritis dalam menghadapi perubahan
lingkungan strategis dalam menjalankan tugas jabatan
sebagai PNS profesional pelayan masyarakat.
INDIKATOR HASIL BELAJAR

1. Menjelaskan konsepsi perubahan


lingkungan strategis;
2. Mengidentifikasi isu-isu strategis
kontemporer
3. Menerapkan tehnik analisis isu-isu
kritikal dengan menggunakan
kemampuan berpikir kritis.
Apersepsi dengan pemutaran tayangan motivasi judul LILIN
KONSEP PERUBAHAN
1. Perubahan adalah sesuatu hal yang pasti
2. Perlu berpikir melakukan perubahan ke arah
yang lebih baik untuk memuliakan manusia
3. Orang baru bisa dikatakan hidup apabila mampu
memuliakan orang lain
4. PNS harus memahami dengan baik fungsi dan
tugasnya
FUNGSI DAN TUGAS ASN MENURUT UU ASN :
1. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh
Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan
peraturan perundang-undangan
2. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan
berkualitas
3. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara RI

UU ASN  Nomor 5 tahun 2014


TUJUAN REFORMASI
BIROKRASI
Mengembangkan PNS menjadi pegawai yang
transformasional artinya :

PNS bersedia mengembangkan cita-cita dan berperilaku


yang bisa diteladani, menggugah semangat serta
mengembangkan makna dan tantangan bagi dirinya,
merangsang dan mengeluarkan kreativitas dan
berupaya melakukan inovasi, menunjukkan kepedulian,
sikap apresiatif dan mau membantu orang lain.
SYARAT PNS PROFESIONAL
 Mengambil tanggungjawab
 Menunjukkan Sikap Mental Positif

 Mengutamakan Keprimaan

 Menunjukkan Kompetensi

 Memegang Teguh Kode Etik


PNS IDEAL
 Sosok PNS yang bertanggung jawab dan berorientasi pada
kualitas merupakan gambaran implementasi sikap mental positif
PNS yang kompeten dengan kuat memegang teguh kode etik dalam
menjalankan tugas jabatannya berdasarkan tuntutan unit
kerja/organisasinya merupakan wujud nyata PNS menunjukan
sikap perilaku bela Negara.
 Untuk mendapatkan sosok PNS ideal seperti itu dapat diwujudkan
dengan memahami posisi dan perannya serta kesiapannya
memberikan hasil yang terbaik memanfaatkan segala potensi yang
dimiliki untuk bersama-sama melakukan perubahan yang
memberikan manfaat secara luas dalam melaksanakan tugas-tugas
pembangunan dan pemerintahan
4 LEVEL LINGKUNGAN STRATEGIS :
1. INDIVIDU
2. KELUARGA
3. MASYARAKAT LOKAL, REGIONAL DAN NASIONAL
4. GLOBAL

Perubahan global yang terjadi, memaksa semua bangsa


untuk berperan serta, jika tidak maka arus perubahan tsb
akan menghilang dan akan meninggalkan semua yang
tidak mau berubah.

Urie Brofenbrenner (Perron, N.C., 2017)


Pemahaman perubahan dan perkembangan ling.stra pada tataran makro
merupakan factor utama yang akan menambah wawasan PNS. Wawasan
tsb melingkupi pemahaman terhadap :
MODAL MANUSIA/INSANI
adalah komponen yang
sangat penting di dalam
organisasi. Manusia
dengan segala
kemampuannya bila
dikerahkan
keseluruhannya akan
menghasilkan kinerja yang
luar biasa. Ada enam
komponen dari modal
manusia (Ancok, 2002)
MODAL INSANI
1. Modal intelektual; (curiosity, pengetahuan, wawasan, pemaknaan)
penekanan pada kemampuan merefleksi diri untuk menemukan
makna dari setiap fenomena yang terjadi dan hubungan antar
fenomena sehingga terbentuk menjadi pengetahuan baru.
2. Modal emosional; (self awareness,self management, social awareness,
relationship management )kemampuan mengelola emosi diri sendiri
serta memahami emosi orang lain agar dia dapat mengambil tindakan
yang sesuai dalam berinteraksi dengan orang lain.
3. Modal sosial; (kesadaran social, kemampuan sosial)rasa percaya,
saling pengertian dan kesamaan nilai dan perilaku yang mengikat
anggota dalam sebuah jaringan kerja dan komunitas
4. Modal ketabahan, (kesanggupan menghadapi masalah)
5. Modal etika/moral; (integritas, responsibility, compassionate dan
forgiveness) kemampuan membedakan benar dan salah
6. Modal kesehatan (KEKUATAN); (kesehatan
Sesi 2 : Diskusi ttng isu-isu kontemporer
AT EG I S KO NT E MP O RE R
ISU-ISU ST R
kontemporer adalah:
sesuatu hal yang modern, yang eksis dan terjadi dan masih
berlangsung sampai sekarang, atau segala hal yang
berkaitan dengan saat ini
Isu strategis kontemporer apa saja yang ada saat ini?
DISKUSI KELOMPOK

 Dari hasil brainstorming diatas, dibentuk kelompok sejumlah


permasalahan yang disepakati bersama. Misalnya ada 4
masalah utama.
 Masing masing kelompok diberi tugas untuk mengkaji
permasalahan berdasarkan data terbaru dan bagaimana cara
penyelesaiannya.
 Ketika kelompok 1 paparan, maka kelompok 2 ditugasi sebagai
kelompok yang PRO, dan kelompok 3 ditugasi sebagai
kelompok KONTRA dan kelompok 4 ditugasi sbg kelompok
NETRAL, masing masing menyampaikan pendapatnya.
 waktu yang dibutuhkan dari diskusi hingga selesai 2 jam.
• Isu saat ini (current issue)
Analisis Lingkungan Strategis • Isu berkembang (emerging issue), dan
• Isu potensial.
Klasifikasi

Isu-Isu Strategis Kontemporer

Proxi War Korupsi Hate Speach Narkoba Isu


PNS/ASN
Hoax Money Loundring Bullying Kriminal
Cyber Crime Gratifikasi Radikalisme
Revolusi Industri 4.0
Terorisme

Pengertian Jenis Gejala Pola Kasus Di Indonesia Dampak/Kerugian


KERANGKA BERPIKIR
Negara-Negara Lainnya di dunia
• Kemampuan mengenali isu
Analisis isu
Tri GatraAGHTPanca Gatra Kontempor
• Alat bantu tapisan
• Alat bantu analisis isu
er
Negara Indonesia The Do’s
Klasifikasi The Don’t’s
Alat Bantu
Perubahan Lingkungan Stratejik Isu-Isu Kritikal
Penyelesaian
https://youtu.be/C2WcV28av6o
Isu-Isu Kritikal

Proxi War Korupsi Isu


Hate Speach Narkoba Menangani
PNS/ASN
Hoax Money Loundring Bullying Kriminal
Cyber Crime Gratifikasi Radikalisme Menghadapi
Era Revolusi
Terorisme Industri 4.0 Modal
Insani

Pengertian Jenis Gejala Pola Kasus Di Indonesia


Dampak/Kerugian
Proxy war Kelompok sasaran
Media massa
Penegakan Hukum:
• Cyber Crime
• ITE
Menyerang • Ujaran Kebencian
Hoax Hate Speach • Pornografi
Pihak Ke 3, bantuan
• Perbuatan tidak
dst Agen
rime Kelompok menyenangkan
b er C
Cy sasaran • dll
Media IT
Konspirasi, Skenario Besar
Pihak 1 Isu Sensitif Pihak 2 Contoh
peperangan gaya baru • isu harga cabai meroket.
Operasi
Menyerang 1. menebar isu intelejen (masyarakat resah)
2. Menggiring isu • kelangkaan ketersediaan cabai.
Pihak Ke 3, rekayasa • kita harus impor!!
bantuan 3. Agenda
dst Agen • Datang perusahaan asing tertentu
4. skema

Pihak Ketiga Modus: Contoh:


• Orang • Bantuan kemanusiaan • Kasus Timor Timur
• pergerakan, • Bantuan perdamaian • Gerakan separatis Dampak
• Organisasi/partai • Penanganan HAM • Pemilu/kada dijajah secara tak kasat mata:
• negara • Ekspedisi alam • Demonstran bayaran kerusuhan, bentrok, ketidakamanan,
• dsb • Perdagangan penjajahan SDA
ONFLIK SOSIAL
Narkoba Seks Bebas Pornografi Ilegal Action
nak, Remaja sd Orang Tua
arga, pejabat publik sd pejabat negara
Kekerasan
Kejahatan/Kriminal
Bahasa Kasar • Keresahan
Bullying
• Kerusuhan
Sikap Kasar
Sarkasme • Disintegrasi
Perilaku Kasar Radikalisme
• Ketidak percayaan publik
KONFLIK
Terorisme SOSIAL
Isu ASN
Pewarisan Isu Yanbik

Implementasi STOP
Bela Negara Korupsi GratifikasiMoney Loundrying
Membangun kesadaran

Langkah penanganan Isu Politik, penegakan hukum, dst


SESI 3
TEHNIK ANALISIS ISU
Perubahan lingkungan strategis akan
memberikan pengaruh besar terhadap
keberlangsungan penyelenggaraan
pemerintahan, sehingga dibutuhkan
kemampuan berpikir kritis, analitis, dan
objektif terhadap satu persoalan, sehingga
dapat dirumuskan alternatif pemecahan
masalah yang lebih baik dengan dasar
analisa yang matang.
Kemampuan dalam memahami Isu
 Enviromental Scanning yaitu sikap peduli terhadap
isu/masalah dalam organisasi dan sekaligus bentuk
kemampuan memetakan hubungan kausalitas yang terjadi.
 Problem Solving yaitu kemampuan peserta mengembangkan
dan memilih alternatif pemecahan isu/masalah, dan
kemampuan memetakan aktor terkait dan perannya masing-
masing dalam penyelesaian isu/masalah.
 Analysis bentuk kemampuan peserta berpikir konseptual yaitu
kemampuan mengkaitkan dengan substansi Mata Pelatihan
dan bentuk kemampuan mengidentifikasi implikasi / dampak /
manfaat dari sebuah pemecahan isu dn keterkaitannya dengan
mata pelatihan yang relevan dalam menetapkan pilihan
kegiatan/ tahapan kegiatan untuk memecahkan isu.
Issue Scan
Media scanning, yaitu penelusuran sumber-sumber informasi isu
dari media seperti surat kabar, majalah, publikasi, jurnal profesional
dan media lainnya yang dapat diakses publik secara luas.
Existing data, yaitu dengan menelusuri survei, polling atau
dokumen resmi dari lembaga resmi terkait dengan isu yang sedang
dianalisis.
Knowledgeable others, seperti profesional, pejabat pemerintah,
trendsetter, pemimpin opini dan sebagainya
Public and private organizations, seperti komisi independen,
masjid atau gereja, institusi bisnis dan sebagainya yang terkait
dengan isu-isu tertentu
Public at large, yaitu masyarakat luas yang menyadari akan satu
isu dan secara langsung atau tidak langsung terdampak dengan
keberadaan isu tersebut.
Teknik-Teknik Analisis Isu Strategis
Menjelaskan alat bantu penetapan
kriteria kualitas isu:
 Teknik tapisan isu-isu (APKL, USG)
 Teknik analisis isu (system berpikir
mind mapping, fishbone, SWOT, tabel
frekuensi, analisis kesenjangan)
CONTOH MELAKUKAN PENAPISAN ISU
TEHNIK TAPISAN ISU DENGAN CARA APKL,
USG
Kriteria isu :
1.Aktual
Benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam
masyarakat.
2. Kekhalayakan
Isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak.
3. Problematik
Isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga
perlu dicarikan segera solusinya.
4.Kelayakan
Isu yang masuk akal dan realistis serta relevan untuk
dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
Contoh
Scaning Environmental

Peserta ditempatkan sebagai pelaksana Sub Bidang Diklat Prajabatan LAN dengan pekerjaan membantu pimpinan: 1)
membuat draft surat balas ijin prinsip penyelenggaraan pelatihan, 2) memberikan layanan konsultasi penyelenggaraan
pelatihan, 3) memberikan KRA, 4) monev penyelenggaraan pelatihan, 5) menjadi pengawas ujian, 6) menghadiri rapat
persiapan dan evaluasi penyelenggaraan pelatihan, 7) menyajikan data alumni, 8) dst .

Peserta berdasarkan pengalamannya bekerja membantu pimpinan merasakan adanya hal yang bisa
diperbaiki/disempurnakan/ditingkatkan, dalam pelaksanaan tugas jabatannya
Isu

Core Isu
ANALISIS
Masih lambatnya proses pemberian nomor KRA
Layanan Konsultasi yang tidak terstandar
AKTOR DAN
Pelaksanaan Monev yang bervariasi PERAN AKTOR

Penyajian data alumni yang responsif

dst
Contoh Dampak jika isu tdk segera diepcahkan
Isu

Masih lambatnya proses pemberian nomor 1. Keluhan Lemdik atas lambatnya proses pemberian nomor
registrasi STTPP Diklat Prajabatan pada Sub Bidang registrasi;
Diklat Prajabatan LAN 2. Lambatnya penyajian data alumni
3. Sulitnya proses verifikasi data alumni
4. Tidak ada alat kontrol/ kendali kerja
Kegiatan 5. Pembagian kerja tidak merata
6. Respon PIC Lemdik lambat
1. Telaahan SOP dan Kebijakan Pelayanan pemberian nomor registrasi STTPP Diklat Prajabatan
pada Sub Bidang Diklat Prajabatan LAN;
2. Penyusunan SOP dan Perangkat Pengendalian Pelayanan pemberian nomor registrasi STTPP
Diklat Prajabatan pada Sub Bidang Diklat Prajabatan LAN;
3. Sosialisasi dan Pembagian Tugas Pelayanan pemberian nomor registrasi STTPP Diklat
Prajabatan pada Sub Bidang Diklat Prajabatan LAN;
4. Ujicoba dan reveiew hasil ujicoba pelaksanaan pemberian Pelayanan pemberian nomor
registrasi STTPP Diklat Prajabatan pada Sub Bidang Diklat Prajabatan LAN;
5. Pengembangan sistem Pelayanan pemberian nomor registrasi STTPP Diklat Prajabatan pada
Sub Bidang Diklat Prajabatan LAN melalui SIDA;

Tahapan Kegiatan Output Kegiatan


PENILAIAN KUALITAS ISU B

CONTOH

Teknik analisis yang digunakan :


URGENCY
Seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti.
SERIOUSNESS
Seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan.
GROWTH
Seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani
sebagaiamana mestinya.

Setiap isu dinilai dengan memberikan skor antara 1-5.


1 = sangat tidak urgent
5 = sangat urgent.
Contoh melakukan analisis isu
Fishbone, langkah 1
 Menyepakati pernyataan masalah
 Grup menyepakati sebuah pernyataan masalah (problem
statement) yang diinterpretasikan sebagai “effect”, atau
secara visual dalam fishbone diagram digambarkan seperti
“kepala ikan”.
 Tuliskan masalah tersebut pada whiteboard atau flipchart di
sebelah paling kanan, misal: “Bahaya Radikalisasi”.
 Gambarkan sebuah kotak mengelilingi tulisan pernyataan
masalah tersebut dan buat panah horizontal panjang
menuju ke arah kotak.
Fishbone, langkah 1
Fishbone, langkah 2
 Mengidentifikasi kategori-kategori
 Dari garis horisontal utama berwarna merah, buat garis diagonal yang menjadi
“cabang”. Setiap cabang mewakili “sebab utama” dari masalah yang ditulis. Sebab ini
diinterpretasikan sebagai “penyebab”, atau secara visual dalam fishbone seperti
“tulang ikan”.
 Kategori sebab utama mengorganisasikan sebab sedemikian rupa sehingga masuk
akal dengan situasi. Kategori-kategori ini antara lain:
 Kategori 6M yang biasa digunakan dalam industri manufaktur, yaitu machine (mesin
atau teknologi), method (metode atau proses), material (termasuk raw
material, konsumsi, dan informasi), man Power (tenaga  kerja atau pekerjaan
fisik) / mind Power (pekerjaan pikiran: kaizen, saran, dan
sebagainya),measurement (pengukuran atau inspeksi), dan milieu / Mother
Nature (lingkungan).
 Kategori 8P yang biasa digunakan dalam industri jasa, yaitu product (produk/jasa),
price (harga), place (tempat), promotion (promosi atau hiburan),people (orang),
process (proses), physical evidence (bukti fisik), dan productivity &
quality (produktivitas dan kualitas).

Fishbone, langkah 2
Fishbone, langkah 3
 Menemukan sebab-sebab potensial dengan cara brainstorming
 Setiap kategori mempunyai sebab-sebab yang perlu diuraikan melalui
sesi brainstorming.
 Saat sebab-sebab dikemukakan, tentukan bersama-sama di mana sebab tersebut harus
ditempatkan dalam fishbone diagram, yaitu tentukan di bawah kategori yang mana
gagasan tersebut harus ditempatkan, misal: “Mengapa bahaya potensial? Penyebab:
pendidikan agama tidak tuntas!” Karena penyebabnya sistem, maka diletakkan di
bawah “system”.
 Sebab-sebab tersebut diidentifikasi ditulis dengan garis horisontal sehingga banyak
“tulang” kecil keluar dari garis diagonal.
 Pertanyakan kembali “Mengapa sebab itu muncul?” sehingga “tulang” lebih kecil (sub-
sebab) keluar dari garis horisontal tadi, misal: “Mengapa pendidikan agama tidak
tuntas? Jawab: karena tidak diwajibkan” (lihat Gambar).
 Satu sebab bisa ditulis di beberapa tempat jika sebab tersebut berhubungan dengan
beberapa kategori.
Fishbone, langkah 3
Fishbone, langkah 4
 Mengkaji dan menyepakati sebab-sebab yang paling mungkin
 Setelah setiap kategori diisi carilah sebab yang paling mungkin di antara semua sebab-sebab dan sub-
subnya.
 Jika ada sebab-sebab yang muncul pada lebih dari satu kategori, kemungkinan merupakan petunjuk
sebab yang paling mungkin.
 Kaji kembali sebab-sebab yang telah didaftarkan (sebab yang tampaknya paling memungkinkan) dan
tanyakan , “Mengapa ini sebabnya?”
 Pertanyaan “Mengapa?” akan membantu kita sampai pada sebab pokok dari permasalahan
teridentifikasi.
 Tanyakan “Mengapa ?” sampai saat pertanyaan itu tidak bisa dijawab lagi. Kalau sudah sampai ke situ
sebab pokok telah terindentifikasi.
 Lingkarilah sebab yang tampaknya paling memungkin pada fishbone diagram. 
 Diskusikan pula bukti-bukti yang mendukung pemilihan sebab-sebab dan sub sebabnya. Jika perlu bisa
menggunakan matriks atau tabel untuk membantu mengorganisasi ide.
 Fishbone diagram ini dapat diendapkan untuk beberapa waktu, sehingga memberi kesempatan kepada
siapapun yang membaca untuk menggulirkan ide atau gagasan baru, sehingga merevisi ulang cara
memetakan penyebabnya.
Analisis SWOT
Strategi S-O (Strengths – Opportunities)
◦ Kategori ini mengandung berbagai alternatif strategi yang bersifat memanfaatkan peluang
dengan mendayagunakan kekuatan/kelebihan yang dimiliki. Strategi ini dipilih bila skor
EFAS lebih besar daripada 2 dan skor IFAS lebih besar daripada 2.
Strategi W-O (Weaknesses – Opportunities)
◦ Kategori yang bersifat memanfaatkan peluang eksternal untuk mengatasi kelemahan.
Strategi ini dipilih bila skor EFAS lebih besar daripada 2 dan skor IFAS lebih kecil atau sama
dengan 2.
Strategi S-T (Strengths –Threats)
◦ Kategori alternatif strategi yang memanfaatkan atau mendayagunakan kekuatan untuk
mengatasi ancaman. Strategi ini dipilih bila skor EFAS lebih kecil atau sama dengan 2 dan
skor IFAS lebih besar daripada 2.
Strategi W-T (Weaknesses  –Threats)
◦ Kategori alternatif strategi sebagai solusi dari penilaian atas kelemahan dan ancaman
yang dihadapi, atau usaha menghindari ancaman untuk mengatasi kelemahan. Strategi ini
dipilih bila skor EFAS lebih kecil atau sama dengan 2 dan skor IFAS lebih kecil atau sama
dengan 2.
Analisis TOWS
 Strategi SO 
◦ Strategi SO dipakai untuk menarik keuntungan dari peluang yang tersedia dalam
lingkungan eksternal.
 Strategi WO 
◦ Strategi WO bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan memanfaatkan
peluang dari lingkungan yang terdapat di luar. Setiap peluang yang tidak dapat
dipenuhi karena adanya kekurangan yang dimiliki, harus dicari jalan keluarnya dengan
memanfaatkan kekuatan-kekuatan lainnya yang tersedia.
 Strategi ST 
◦ Strategi ST digunakan untuk menghindari, paling tidak memperkecil dampak negatif
dari ancaman atau tantangan yang akan datang dari luar. Jika ancaman tersebut tidak
bisa diatasi dengan kekuatan internal maupun kekuatan eksternal yang ada, maka
perlu dicari jalan keluarnya, agar ancaman tersebut tidak akan memberikan dampak
negatif yang terlalu besar.
 Strategi WT 
◦ Strategi WT adalah taktik mempertahankan kondisi yang diusahakan dengan
memperkecil kelemahan internal dan menghindari ancaman eksternal. Dengan kata
Kemampuan Berpikir Kritis
Kemampuan Berpikir Analisis Kesadaran dan Kepedulian PNS PROFESIONAL YANG BERKARAKTER
Kemampuan Berpikir Sistematis SEBAGAI PELAYAN MASYARAKAT
Kemampuan Berpikir Logis Salah satu dasar mewujudkan MERUPAKAN WUJUD NYATA BELA
Kemampuan Berpikir Ilmiah NEGARA
 Ditutup dengan pemutaran tayangan motivasi HASRAT
UNTUK BERUBAH

 Yuk..lakukan perubahan dimulai dari diri kita sendiri


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai