Anda di halaman 1dari 12

Dosen Pengampu :

Dewi Mutmainah, S.Kep.Ns.,Msi


Disusun oleh :
Kelompok 4
Ridwan Maulana (16.042) Thorfa Elfianah (16.049)
Riska Purijayanti (16.043) Viranida Ristha A. (16.050)
Risqi Surya I. (16.044) Wachidatul Maulida (16.052)
Rizky adellia R. (16.045) Zahrotul Firdausiyah (16.054)
Rohadatul ‘Aisy (16.046) Prasetyo Bagus Wibi (15.032)
Rosalina Dewi M. (16.047)
Siska Khumairoh (16.048)
CORPUS ALINEUM

PENGERTIAN = Masuknya benda asing ke mata


sehingga menyebabkan cidera

Etiologi
Penyebab cedera mata pada permukaan mata adalah
percikan kaca, partikel yang terbawa angin dan
ranting pohon

Patofisiologi
Benda asing baik itu benda mati, hidup ataupun
komponen tubuh dapat masuk ke mata karena faktor
kesengajaan, kecerobohan maupun faktor kebutuhan.
1. Nyeri tajam diikuti rasa terbakar, iritasi, epifora,
kemerahan
2. Terasa mengganjal jika bola mata digerakkan ketika mata
tertutup
3. Terasa adanya goresan ketika mata berkedip
4. Mata kabur atau penurunan visus pada mata yang terkena
5. Perdarahan konjungtiva/subkonjungtiva (kadang
dihubungkan dengan cedera penetrasi)
6. Hifema sebagai tanda terjadinya cedera yang signifikan
7. Blefarospasme
8. Injeksi siliar atau injeksi konjungtiva
9. Fluorescent test positif
10. Benda asing subtarsal: terasa mengganjal ketika berkedip,
epifora, blepharospasme, vertical striation pada
permukaan kornea.
1) Anamnesa kejadian trauma
2) Pemeriksaan tajam penglihatan kedua mata.
3) Pemeriksaan dengan optalmoskop
4) Pemeriksaan keadaan mata yang kena trauma
5) Bila ada perforasi lakukan pemeriksaan X-Ray
orbita dengan PA dan lateral
6) Perawatan luka
7) Pengeluaran benda asing sesuai dengan
fasilitas dan Rujuk ke rumah sakit pusat.
8) Benda asing di mata harus dikeluarkan.
9) Jika benda asing menyebabkan goresan kecil
pada permukaan kornea, diberikan salep antibiotik
selama beberapa hari.
10) Jika benda asing telah menembus ke lapisan
mata yang lebih dalam, segera hubungi dokter
spesialis mata.
◦ Identitas
 Nama :
 Umur :
 Suku/ bangsa :
 Agama :
 Alamat :
 Pendidikan :
 Pekerjaan :
◦ Riwayat Kesehatan
 Riwayat penyakit: Jenis, bahan, jumlah, dan lama
terkena rudapaksa, tindakan yang telah dilakukan
oleh klien sebelum dibawa ke rumah sakit
 Psikososial: Pekerjaan yang dijalani, aktivitas yang
dilakukan saat terkena benda asing
◦ Dasar Data Pengkajian Pasien
 Kebutuhan sehari-hari pasien sebelum
terkena trauma mata dapat dilakukan
secara mandiri tetapi setelah mengalami
trauma mata terdapat gangguan dan
perubahan, seperti:
 Tidur dan istirahat: adanya rasa nyeri pada mata
sehingga mengakibatkan terganggunya
aktivitas istirahat / tidur
 Personal hygiene: mandi, gosok gigi, BAB, BAK
terganggu berhubungan dengan gangguan
penurunan dan rasa nyeri
 Makanan / cairan: pasien dianjurkan untuk
mengkonsumsi makanan yang mengandung
serat dan menghindari rasa pedas
◦ Pemeriksaan Fisik
 Inspeksi
◦ Adanya perdarahan, perubahan struktur konjungtiva,
warna, dan memar
◦ Kerusakan tulang orbita, krepitasi tulang orbita
◦ Pelebaran pembuluh darah perikornea
◦ Hifema
◦ Robek kornea
◦ Perdarahan dari orbita
◦ Blefarospasmae
◦ Pupil tidak bereaksi terhadap cahaya, struktur pupil
robek
◦ Tes fluoresens positif
◦ Edema kornea
◦ Nekrosis konjungtiva/sclera
◦ Katarak
 Palpasi
Adanya nyeri pada mata
◦ Pemeriksaan Penunjang
 Pada sebagian pasien saat dilakukan tes
adaptasi gelap, terjadinya peningkatan
tekanan darah dan denyut nadi, pernapasan
dan suhu, pada sinusitis dan benda asing
yang lama dalam mata terjadi peningkatan
jumlah leukosit karena terjadi infeksi yang
lama
 Gangguan sensori – persepsi (visual)
berhubungan dengan ablasio retra, edema
retina, erosi kornea.
 Ansietas yang berhubungan dengan kurang
pengetahuan tentang penyakit, prognosis
 Nyeri yang berhubungan dengan kerusakan
jaringan mata

Anda mungkin juga menyukai