Anda di halaman 1dari 26

KONSEP ASKEP SISTEM

PERSEPSI SENSORI
PENGKAJIAN
• Data demografi dan biografi : umur dan jenis kelamin
• Keluhan utama: perubahan/ kehilangan penglihatan, nyeri kepala/
mata lelah, penglihatan abd, penampakan mata abn, sensasi abn
• Riw penyakit dahulu: riw DM, RA, ggn tiroid. Riw vaksinasi, riw
hipertensi, sclerosis multiple dan miestania gravis, riw kacamata/lensa
kontak, riw trauma kepala & mata, riw op, alergi, medikasi
(antihistamin& dekongestan), nutrisi
• Riw social: gaya hidup & psikososial : pekerjaan, hobi, aktivitas
rekreasi & perilaku hidup sehat
• Riw kesehatan keluarga: strabismus, glaucoma, myopia, hyperopia.
Kondisi spt DM, retinoblastoma, retinitis pigmentosa dan degenerasi
macular
PEMERIKSAAN FISIK
- Struktur eksterna mata
- Refleks kornea, gerak bola mata, ketajaman penglihatan dan lapang
pandang
- Struktur interna mata dengan optalmoskop
Pemeriksaan diagnostik

• Oftalmoskopi direk: menghasilkan pembesaran bayangan pada fundus,


pandangan detail pada diskus dan bantalan vascular diretina
• Funduskopik: memberikan informasi penyakit sistemik, rasio arteri vena,
vena menyempit/ melebar, pembuluh darah lepas, reflex cahaya arteri
abn, bercak eksudat dan putih, perdarahan lokal
• Oftalmoskopi indirek: menggambarkan steroskopik dari retina
• Tonometri : pengukuran TIO
• Pemeriksaan slit- lamp : memeriksa segmen anterior mata dengan
pembesaran
• Fotografi fundus: mengidentifikasi perubahan bentuk diskus dan warna
• Eksoftalmometri : mengukur penonjolan mata
• Radiografi oftalmik: evaluasi kondisi orbital
• Magnetic Resonance Imaging (MRI): menampilkan citra edema
• Ultrasonografi (US): kekuatan refraktif
• Oftalmodinamometri: mengukur tekanan pada sklera
• Elektroretinografi (ERG): mengukur perubahan potensial listrik mata
• Visual Evoked Response (VER): mengukur potensi elektrik dari stimulus visual
• Angiografi Fluoresen (FA): menampilkan perfusi pembuluh darah
Gangguan pada mata
• Presbiop
• Kelainan lensa mata (Ablasio retina)
• Kekeruhan pada lensa (katarak)
• Tekanan dalam mata yang meninggi (glaucoma)
• Radang saraf mata
• Cedera kornea
• Miopia
• Hiperopia
Perubahan sensorik: mata pada
lansia
• Tjd awitan presbiopi dengan kehilangan kemampuan
akomodasi
• Penurunan ukuran pupil atau miosis pupil mengalami
sklerosis
• Perubahan warna dan meingkatnya kekeruhan lensa
kristal yang terakumulasi dapat menimbulkan katarak
• Penurunan produksi air mata berpotensi tjd sindrom
mata kering
Diagnosa keperawatan penglihatan
• Nyeri bd cedera. Inflamasi, peningkatan TIO, intervensi bedah
• Ketkutan dan ansietas bd gangguan penglihatan dan kehilangan
otonomi
• Perubahan sensori persepsi (visual) bd trauma okuler. Infalamasi ,
infeksi, tumor. Degenerasi sel fotosensitif
• Kurang pengetahuan mengenai preoperasi dan post operasi
• Kurang perawatan diri bd kerusakan penglihatan
• Isolasi social bd keterbatasan kemampuan untuk berpartisipasi dalam
aktivitas
Struktur telinga
1. Eksterna
a. Daun telinga
b. Saluran telinga/ pendengaran
2. Media
c. Membran tympani
d. Tulang pendengaran: malleus, inkus, stapes
e. Saluran eustachius: menyeimbangkan tekanan udara didalam dan
dluar telinga 3 fungsi utama: ventilasi, proteksi dan drainage
• Karena ada perubahan tekanan
3 telinga dalam
a. Koklea
b. Saluran setengah lingkaran
Proses pendengaran
• Getaran suara dikumpulkan oleh daun telinga
akan masuk ke saluran telinga menuju membran
tympani akan menghasilkan vibrasi juga ikut
membuat tulang pendengaran bergetar-----kmd
akan menggetarkan koklea ada cairan endolin
akan menggerakan sel rambut menuju ke lobus
temporalis----suara
PENGKAJIAN
1. Data demografi dan biografi: umur
2. Riw kesehatan
• Keluhan utama: tinnitus, discomfort, dizziness, nyeri
telinga, keluar cairan dari telinga, kesulitan
mendengar/ kehilangan pendengaran, mual dan
muntah, vertigo, demam
• Kmd dikembangkan dgn PQRST
2. Riw kesehatan dahulu
• Riw trauma kepala, telinga tertampar, trauma akustik atau pemakaian
obat ototoksik
• Riw menderita parotitis, campak, flu berat atau meningitis
• Riw ggn pendengaran sejak bayi
• Pada orang dewasa, apakah ggn terasa ditempat bising atau tenang?
• Penggunaan obat2an (strptomicin, aminoglikosida, aspirin, obat
diuretic, berapa lama
• Riw op telinga: jenis, kapan, alasan
• alergi
3. Pola kebiasaan sehari- hari
• Riw sering membersihkan telingan dengan menggunakan peniti,
penjepit rambut, berapa kali, apakah kluar cairan serumen/ darah
• Ggn pendengaran setelah naik pesawat terbang/ berenang
• Riw terpapar suara gaduh
• Riw memasukkan benda2 kedalam telinga
• Nutrisi
4. Riw penyakit klg
Pemeriksaan fisik
• Inspeksi dan palpasi aurikel
• Kaji struktur dalam dengan otoskop : kanalis,
serumen. Objek asing, lesi
• Kaji fungsi auditorius : tes suara dan tes detik
jam
• Tes garputala
Pemeriksaan diagnostik
1. Non invasif
• Sinar x
• CT scan
• MRI
2. invasif
• Arteriografi
3. Tes audiometri : fungsi auditorik
4. Elektronistagmografi : fungsi vestibular
5. Platform posturografi: uji keseimbangan
Gangguan pada telinga
• Kelainan degenerative (otosklerusis) dan ketulian pada lanjut usia
• Otitis media
• Ggn keseimbangan
Diagnosa Keperawatan
• Gangguan persepsi sensori: auditoris bd kelainan telinga/
pembedahan/ hambatan penerimaan dan pengiriman rangsang
• Resiko tinggi cedera: jatuh bd penurunan fungsi pendengaran tidak
adekuat
• Ansietas bd proses pembedahan, potensial kehilangan pendengaran
• Nyeri akut bd pembedahan/ proses penyakit
• Resiko infeksi bd mastoidektomi/ trauma bedah thd jaringan dan
struktur disekitarnya
• Kurang pengetahuan mengenai penyakit bd kurang informasi
Perubahan sistem sensori pada
lansia
Pendengaran
• Telinga bagian dalam : penurunan fungsi sensorineural,
komponen saraf tidak berfungsi baik tjd perubahan konduksi
• Bagian tengah: pengecilan daya tangkap membrane timpani,
pengapuran dari tulang pendengaran, otot dan ligament
menjadi lemah dan kaku
• Bagian luar: rambut pjg dan tebal, kulit tipis dan kering,
peningkatan keratin

Anda mungkin juga menyukai