Ada 2 ekor serigala yang buas, satu serigala yang berpikir positif dan yang
satunya lagi berpikir negatif dalam memandang setiap kejadian. Suatu saat di
musim panas kedua serigala sedang mencari air, karena cuaca musim panas ini
sangat terik sehingga menyebabkan kedua ekor serigala tersebut sangat
kehausan. Bila dalam beberapa hari ke depan mereka tidak menemukan air
maka ada kemungkinan mereka berdua akan mati kehausan.
Tibalah mereka di sebuah gua yang angker, keduanya saling dorong untuk
masuk terlebih dahulu dan akhirnya serigala yang berpikir positif masuk
terlebih dahulu. Karena ia berpikir positif, maka serigala itupun menyambut
dengan baik setelah masuk ke dalam mulut gua. Serigala itu berkata: “Halooo…
apa kabar… aku sahabatmu?”, dan disambut kata-kata yang sama oleh gema
dalam gua tersebut. Setelah masuk lebih dalam lagi ternyata dalam gua
tersebut terdapat air yang bening dan serigala tersebut minum air sepuasnya,
kemudian serigala tersebut keluar dan berkata kepada serigala satunya “saya
rasa gua itu tidaklah angker….!”
Giliran serigala yang berpikir negatif, dengan mengendap-endap penuh rasa
was-was masuk ke dalam mulut gua tersebut. Saat di mulut gua tersebut, ia pun
langsung memasang sikap berjaga-jaga dengan mengeluarkan taringnya dan
berguman “Heeerrrr….” dan langsung mengonggong, tiba-tiba disambut oleh
kata-kata yang sama, sehingga serigala itu menjadi marah dan berkata “Awas
kamu… akan saya bunuh kamu…”, dan gema tersebut menjawab dengan kata
yang sama, hal itu membuat serigala tersebut berpikir “jangan-jangan temannya
membohongi dirinya”, kemudian serigala tersebut keluar dari dalam mulut gua
dan mengurungkan niatnya untuk masuk masuk lebih dalam.
Ada 2 perbedaan yang mencolok bukan? Di mana serigala yang berpikir positif
tetap hidup dan serigala yang berpikir negatif mati kehausan.
Dalam teori Abraham Maslow, ada 5 jenis kebutuhan pada manusia
sesuai dengan kondisinya, yaitu:
1. Physiological Needs, seperti : sandang,
pangan, papan, istirahat, dall
2. Safety Needs, yaitu kebutuhan atas
rasa aman terhadap keamanan
3. Social Affiliation Needs, yaitu
kebutuhan sosial (pertemanan dan
pergaulan)
4. Esteem Needs, yaitu kebutuhan
penghargaan akan kemampuan,
kompetensi dan harga diri
5. Self Actualization, yaitu kebutuhan
akan aktualitas diri
Cara melatih sikap dan perilaku prestatif adalah:
1. Mulai berlajar cara mengatasi rasa takut akan gagal
2. Berpikir bahwa masalah itu bukan sebagai beban tetapi sebagai
pengalaman untuk belajar hal-hal yang belum diketahui
3. Mengasah diri untuk berpikir kreatif
4. Menetapkan target, seperti: rangking tahun ini harus berapa, nilai
untuk mata pelajaran harus berapa, dll
5. Peduli terhadap hal-hal yang menarik pada suatu kejadian dan
melihat secara detail untuk mengetahui hal-hal yang baru
Siklus Positif
Diawali dari
Mulai mencoba/lagi
14
6 1 7
14 5 2 8
12 11 10
Lebih ahli Lebih terampil
Coba uraikan dan ambil contoh kasus tentang penerapan pola
berpikir dan berperilaku prestatif (penerapan jiwa dan semangat
kewirausahaan) pada tempat dibawah ini, kemudian cari manfaat dan
keuntungannya.
1. Dalam proses belajar di kelas untuk salah satu mata pelajaran
2. Dalam kegiatan ekstrakurikuler, seperti praktikum, olah raga,
musik, kesenian, dll
3. Dalam kehidupan sehari-hari di rumah
4. Dalam lingkungan pertemanan
5. Dalam rangka meraih cita-cita
Buatlah hidup itu lebih berarti
Dan berprestasi walau hanya sekali....!!
Maka….
Suatu saat nanti itu semua
Akan menjadi suatu kebanggaan
Bagi anda
Ir. Hendro, M. M.