Anda di halaman 1dari 19

Kebijakan E-Toll di Indonesia

Disusun oleh:

Rizki Amalia Saniy Soeprapti ( 170104160004)


Risa Aretha Putriana ( 170104160023)
Ulfa Chaira ( 170104160067)
Andi Frisdita ( 170104160076)
Apa sih yang dimaksud dengan
kebijkan E-Toll?
Kebijakan E-Toll
Kebijakan E-toll adalah penerapan transaksi non tunai di
jalan tol (Elektronik Tol/E-toll) yang diatur Peraturan Mentri
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Nomor
16/PRT/M/2017.
Kebijakan ini mulai di berlakukan oleh PT. Jasamarga
sejak 31 Oktober 2017.
Tujuan Kebijakan E-Toll
• Meningkatkan pelayanan pengguna tol yaitu mempercepat
pelayanan transaksi di depan gerbang tol sehingga tidak
terjadi kemacetan panjang.
• Kebijakan e-toll sejalan dengan rencana pemerintah untuk
merancang Gerakan Nasional Non Tunai ( GNNT).
Tujuan Kebijakan E-Toll
• Untuk meningkatkan pelayanan kepada pengguna jalan tol,
diharapkan membuat pengguna jalan tol aman, akurat, praktis
dan lebih cepat.
• Akan terjadi efisiensi dalam biaya operasi gerbang toll, cost
handdling, risiko uang palsu dan tidak perlu menyiapkan uang
kembali.
Bagaimana PRO dan KONTRA
dalam Penerapan Kebijakan E-Toll?
PRO Kebijakan E-Toll
• Memudahkan proses transaksi di gerbang gardu
toll
• Sebagai salah satu penerapan alih tekhnologi,
yang dimana cepat akan lambat akan di
adaptasikan di Indonesia (cashless society).
• Dengan transaksi penggunaan E-Toll akurasi
pembayaran semakin jelas, lebih baik dan lebih
aman.
KONTRA Kebijakan E-Toll
• Menurut Ketua Pengurus Harian Yayasan
Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus
Abadi penggunaan GTO tidak berpengaruh
terhadap kemacetan, karena tingginya volume
kendaraan.
KONTRA Kebijakan E-Toll
• Menurut Presiden Asosiasi Serikat Pekerja
Indonesia ( ASPI), Mira Sumirat ribuan buruh
pekerja di gerbang tol dinilai terancam d
berhentikan / di PHK pihak Jasa Marga.
Seharusnya sistem otomatisasi gerbang toll
berlaku di negara maju, bukan negara
berkembang seperti Indonesia, Karena masih
banyak sekali pengangguran.
Analisis Kebijakan E-Toll
Sudut Pandang Hukum
Kebijakan E-Toll dianggap
merugikan pengguna jalan tol yang
seharusnya mempunyai hak untuk
memilih barang atau jasa yang di
tawarkan, sebagaimana konsumen
dilindungi oleh Pasal 4 huruf b UU
Perlindungan Konsumen menyebutkan
hak konsumen adalah “Hak untuk
memilih barang / jasa serta
mendapatkan barang / jasa tersebut
sesuai dengan nilai tukar (uang tunai)
dan kondisi serta jaminan yang di
janjikan”.
Tak kalah pentingnya berkaitan dengan pengaturan
Uang Elektronik maupun Transaksi Elektronik atau Pembayaran
Non Tunai perlu menjadi perhatian bersama, baik oleh
pemerintah maupun anggota DPR dan civil society yang konsen
dengan persoalan ini, untuk bersama-sama mengawal untuk
diadakannya revisi atau perubahan terhadap ketentuan-
ketentuan yang belum memadai seiring berkembangnya
teknologi informasi, utamanya berkaitan dengan regulasi Uang
Elektronik dalam UU Mata Uang dan UU yang berkaitan
dengannya seperti UU Informasi dan Transaksi Elektronik, UU
Perbankan, UU Bank Indonesia, UU Perbankan Syariah dan UU
Transfer Uang. Kesemuanya perlu penyelarasan dan harmonisasi
sehingga tidak tumpang tindih antar satu dengan yang lainnya
Sudut Pandang Sosial
Terjadinya cultural shock
dimasyarakat saat diberlakukannya
kebijakan E-Toll. Masyarakat
“diharuskan” mengikuti sistim yang
belum siap diterapkan serta
kurangnya sosialisasi kepada seluruh
pengguna jalan.
Video

sumber: https://www.youtube.com/watch?v=ZmY2S4YICqM&feature=youtu.be
Kasus tersebut salah satu contoh yang terjadi pada
gerbang toll Citeureup 2, Citeureup, Kabupaten Bogor Jawa Barat,
yang tidak memiliki kartu E-Toll dikarenakan pengemudi tidak tau
sejak kapan toll tidak menerima pembayaran cash lagi.
Sudut Pandang Ekonomi
• Wirausaha membuat produk baru yang
biasa disebut TongTol atau Tongkat
• Selain TongTol, banyak juga peningkatan
ekonomi kreatif contohnya penjualan
dompet dalam bentuk card holder.
Lalu, bagaimanakah penerapan
kebijakan E-Toll di Indonesia?
Kesimpulan
• Untuk membangun Indonesia yang maju, banyak terjadi pro
dan kontra dalam penerapan kebijakan E-Toll ini
• Dalam penerapannya, E-Tol card sangat membantu
mempercepat dalam proses transaksi
• BPJT memastikan kebijakan ini tidak akan berdampak pada
pemutusan hubungan kerja (PHK)
• Meningkatkan tingkat kreatifitas para entrepreneur muda
dalam berinovasi barang penunjang kebijakan
Thank You ☺

Anda mungkin juga menyukai