Anda di halaman 1dari 49

Fraktur Humerus

Elseyra Rebecca Parhusip


11.2016.054
Identitas Pasien
Nama : Ny. R
Jenis kelamin : Perempuan
Tanggal lahir/umur : 04 mei 1980/37 tahun
Suku bangsa : Jawa
Status perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Pendidikan : SMP
Alamat : Pulo Gebang RT 005 RW 006
Tanggal pemeriksaan : 16/06/2017
Dilakukan secara autoanamnesis dengan pasien pada
tanggal 16 Juni 2017 pukul 13.30 WIB di bangsal merak

Keluhan Utama
• Kepentok pintu kamar mandi sekitar 4 bulan
yang lalu

Keluhan Tambahan
• Nyeri pada lengan kiri
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke poliklinik ortopedi dengan keluhan kepentok
pintu kamar mandi sekitar 4 bulan yang lalu. Pasien mengatakan
kejadiannya terjadi saat sedang berusaha melepaskan selang di
mesin cuci dan kemudian tidak sengaja mengenai pintu kamar
mandidengan keras. Terdapat nyeri di lengan kiri pasien dan
tampak bengkak dan lengan kiri pasien tampak membiru. Pasien
mengatakan tidak ada luka pada lengan kirinya. Pasien juga
mengatakan tidak langsung ke rumah sakit tetapi di diamkan saja
selama kurang lebih 3 bulan kemudian pasien mengatakan baru
pergi ke tukang urut dekat rumah, dan diberikan seperti ramuan
daunan untuk mengobati lengan kiri pasien selama kurang lebih 1
bulan selanjutnya. Tetapi tidak ada perbaikan, dan kemudian
tukang urut tersebut mengatakan untuk pergi ke dokter.
Pasien mengatakan tidak ada terdapat demam. Keluhan mual
dan muntah disangkal. Riwayat pemakaian obat rutin dan obat
selama sakit tidak ada.
Riwayat Penyakit Dahulu
Penyakit terdahulu : Tidak ada
Operasi : Tidak ada
Sistem Saraf : Tidak ada
Sistem Kardiovaskular : Tidak ada
Sistem gastrointestinalis : Tidak ada
Sistem urinaria : Tidak ada
Sistem genitalia : Tidak ada
Sistem muskuloskeletal : Tidak ada
Riwayat Penyakit Keluarga

Riwayat hipertensi, diabetes, penyakit


jantung, dan penyakit paru dalam keluarga
pasien disangkal.
Status Generalis
Primary Survey
 Airway : tidak terdapat sumbatan pada jalan napas
 Breathing :
Look : pergerakan dinding dada simetris,
frekuensi napas 24x/menit
Listen : suara nafas vesikuler +/+, ronki -/-,
Wheezing -/-
Feel : terasa hembusan nafas
 Circulation : Akral hangat, Nadi 78x/menit, TD 120/70
mmHg,CRT <2 s
 Disability : GCS 15 (E4M6V5), pupil bulat isokor +/+,
diameter pupil 3mm/3mm, refleks cahaya +/+
 Exposure : jejas (-), suhu 36,7oC
Status Generalis
Secondary Survey
• Kesadaran : Compos mentis
• Tekanan Darah : 120/70 mmHg
• Nadi : 78 x/menit
• Pernafasaan : 20 x/menit
• Suhu : 36,7 ºC
• Tinggi Badan : 150 cm
• Berat Badan : 50 kg
• Keadaan gizi : gizi baik
Kepala :
• Normosefali, rambut hitam, distribusi merata, tidak
mudah dicabut, tidak terdapat adanya benjolan
maupun massa
Mata :
• Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil
isokor 3mm/3mm, refleks cahaya langsung dan
tidak langsung +/+
Telinga :
• Normotia, nyeri -/-, sekret -/-, darah -/-
Hidung :
• Bentuk normal, deviasi septum -/-, sekret -/-, darah
-/-
Mulut :
• Bentuk normal, gusi berdarah -/-
Leher:
• Tekanan Vena Jugularis(JVP): 5+2
• Kelenjar Tiroid : Tidak membesar
• Kelenjar Limfe : Tidak membesar
Dada:
• Bentuk : Simetris, tidak ada
benjolan maupun lesi
• Pembuluh darah : Tidak tampak vena
kolateral
• Buah dada : Simetris dan normal
Paru-Paru Depan Belakang:
Inspeksi
• Simetris kiri dan kanan saat statis dan dinamis, tidak
ada bagian dada yang tertinggal, tidak tampak retraksi
sela iga
Palpasi
• Benjolan (-)
• Nyeri tekan (-)
• Fremitus taktil simetris kiri dan kanan
Perkusi
• Sonor di kedua lapang paru
Auskultasi
• Suara napas vesikuler (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-)
Jantung:
Inspeksi
• Ictus cordis tidak tampak
Palpasi
• Ictus cordis teraba pada ICS V, linea midcavicula kiri
Perkusi
• Batas kanan : ICS IV, linea sternal dextra
• Batas atas : ICS II linea sternal sinistra
• Batas kiri : ICS V, 1/3 lateral dari linea
midclavicula sinistra
• Batas bawah : ICS VI, linea midclavicula sinistra
Auskultasi
• BJ I-II reguler murni, murmur (-), gallop (-) di setiap
katup (mitral trikuspid, aorta dan pulmonal)
Abdomen
• Inspeksi : Perut datar, kulit tampak normal,
pelebaran pembuluh darah (-), distensi (-), ascites
(-), benjolan (-), Lesi bekas operasi (-).
• Auskultasi : Bising usus (+) normal.
• Palpasi : Supel, hepar dan lien tidak
teraba membesar, tidak teraba massa.
• Perkusi : Timpani pada seluruh lapang
abdomen
Lengan Kanan Kiri
Otot
Tonus : Normotonus Normotonus
Massa : Tidak teraba Tidak teraba
Sendi : Normal Normal
Gerakan : Aktif Terbatas
Kekuatan : Normal (5) Sulit ditentukan
Oedem : - -
Tungkai &kaki Kanan Kiri
Luka Tidak ada Tidak ada
Varises Tidak ada Tidak ada

Otot
Tonus Normotonus Normotonus
Massa Tidak teraba Tidak teraba
Sendi Normal Normal
Gerakan Aktif Aktif
Kekuatan Normal (5) Normal (5)
Oedem - -
Kanan Kiri

Refleks Tendon ++ Tidak dilakukan


pemeriksaan
Bisep ++ Tidak dilakukan
pemeriksaan
Trisep ++ Tidak dilakukan
pemeriksaan
Patela ++ ++

Achiles ++ ++

Kremaster ++ ++

Refleks Patologis Negatif Negatif


Status Lokalis
Regio Brachialis Sinistra • Look : Luka (-) pus(-),
darah (-), bengkak (-), edema
(-), eritem (-), deformitas (+)

• Feel : Suhu sama dengan


daerah sekitarnya, nyeri tekan
(+), sensabilitas (+), krepitasi
(+), capillary refil (<2 detik),
pulsasi arteri (+).

• Move : Gerakan terbatas


karena nyeri, gerakan aduksi
terbatas, gerakan abduksi
terbatas, gerakan fleksi ante
brachii terbatas.
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium Tanggal 12 juni 2017, Kimia
pukul 13:21 Faal ginjal
Ureum 20 mg/dL
Hematologi Kreatinin 0.6 mg/dL
Darah rutin Diabetes
Hemoglobin 13.9 gr/dL Glukosa sewaktu 101
Lekosit 8700 mm3 mg/dL
Hematokrit 43 %
Trombosit 279000 mm3 X-foto thoraks PA
LED 30 mm/jam Pulmo tampak garis fibrotic di
parahilar kiri dan bercak
Hitung jenis leukosit kalsifikasi di suprahilar kanan
Basofil 0% dan kiri
Eosinofil 1% Cor dalam batas normal, CTR <
Neutrofil batang 2% 50%
Neutrofil segmen 65 % Sinus, diafragma baik
Limfosit 29 %
Monosit 3% Kesan: Post TB
Radiologi

Rontgen x-rayfoto
humerus, dua posisi
AP/Lateral dextra
tampak 2 posisi

Kesan : Tampak non


union fraktur mid
humerus sinistra
Resume
Pasien datang ke poliklinik ortopedi dengan keluhan kepentok
pintu kamar mandi sekitar 4 bulan yang lalu. Pasien mengatakan
kejadiannya terjadi saat sedang berusaha melepaskan selang di
mesin cuci dan kemudian tidak sengaja mengenai pintu kamar
mandi dengan keras. Terdapat nyeri di lengan kiri pasien dan
tampak bengkak dan lengan kiri pasien tampak membiru. Pasien
mengatakan tidak ada luka pada lengan kirinya. Pasien juga
mengatakan tidak langsung ke rumah sakit tetapi di diamkan saja
selama kurang lebih 3 bulan kemudian pasien mengatakan baru
pergi ke tukang urut dekat rumah, dan diberikan seperti ramuan
daunan untuk mengobati lengan kiri pasien selama kurang lebih 1
bulan selanjutnya. Tetapi tidak ada perbaikan, dan kemudian
tukang urut tersebut mengatakan untuk pergi ke dokter.
Resume
Pada pemeriksaan status generalis tidak ada kelainan. Pada
pemeriksaan status lokalis diregio Brachialis Sinistra didapatkan:
Look : Luka (-) pus(-), darah (-), bengkak (-), edema (-),
eritem (-), deformitas (+)
Feel : Suhu sama dengan daerah sekitarnya, nyeri tekan
(+), sensabilitas (+), krepitasi (+), capillary refil (<2 detik), pulsasi
arteri (+).
Move : Gerakan terbatas karena nyeri, gerakan aduksi
terbatas, gerakan abduksi terbatas, gerakan fleksi ante
brachiiterbatas.

Pada pemeriksaan foto rontgen didapati Non union fraktur mid


humerus sinistra.
Diagnosis Kerja
Non Union Fraktur Humerus Sinistra
Penatalaksanaan
Medikamentosa
Pre-op
• RL kolf 20 tpm
• Pasien di puasakan
• Ceftriaxone vial 2 x 1gr
Post-op
• CaCO3 2 x 1
• Ceftriaxone 2 x 1
• Ketorolac 2 x 1
Prognosis
• Ad vitam : ad Bonam
• Ad functionam : ad Bonam
• Ad sanationam : ad Bonam
Tinjauan Pustaka
Fraktur?
Kondisi terputusnya kontinuitas jaringan tulang
yang umumnya disebabkan trauma langsung
maupun tidak langsung
Fraktur?
• Trauma • Fraktur Langsung
• Patologis • Fraktur Tidak Langsung
•Fraktur Terbuka
• Fraktur Tertutup
Anatomi
• Fraktur Collum Humerus
• Fraktur Batang Humerus
• Fraktur Suprakondiler Humerus
• Fraktur Interkondiler Humerus

• Proksimal Humeri
• Shaft Humeri
• Distal Humeri
MUSKULUS
Etiologi

• Cedera dan benturan


• Letih
• Kelemahan tulang
Gambaran Klinis
• Nyeri terus menerus dan bertambah berat.
• Deformitas
• Pemendekan tulang
• Krepitasi
• Pembengkakan dan perubahan warna lokal
pada kulit
Pemeriksaan Penunjang
• Laboratorium
• Radiologi
Panatalaksanaan
• Konservatif
Panatalaksanaan
• Tindakan Operatif
 Kompresi plate and screws
 Interlocking intramedullary nail atau pin
semifleksibel
 External Fixation
Kompresi Plate and Screw
Plating menjadikan reduksi dan fiksasi lebih baik dan
memiliki keuntungan tambahan bahwa tidak dapat
mengganggu fungsi bahu dan siku. Biar bagaimanapun,
ini membutuhkan diseksi luas dan perlindungan pada
saraf radialis. Plating umumnya diindikasikan pada
fraktur humerus dengan kanal medulla yang kecil,
fraktur proksimal dan distal shaft humerus, fraktur
humerus dengan ekstensi intraartikuler, fraktur yang
memerlukan eksplorasi untuk evaluasi dan perawatan
yang berhubungan dengan lesi neurovaskuler, serta
humerus non-union.
Interlocking intramedullary nail atau
pin semifleksibel
Interlocking intramedullary nail diindikasi pada fraktur
segmental dimana penempatan plate akan memerlukan
diseksi jaringan lunak, fraktur humerus pada tulang
osteopenic, serta pada fraktur humerus patologis. Antegrade
nailing terbentuk dari paku pengunci yang kaku (rigid
interlocking nail) yang dimasukkan kedalam rotator cuff
dibawah kontrol (petunjuk) fluoroskopi. Pada cara ini,
dibutuhkan diseksi minimal namun memiliki kerugian, yaitu
menyebabkan masalah pada rotator cuff pada beberapa kasus
yang berarti. Jika hal ini terjadi, atau apabila nail keluar dan
fraktur belum mengalami union, penggantian nailing dan
bone grafting mungkin diperlukan; atau dapat diganti dengan
external fixator.
External Fixation
External fixation mungkin merupakan pilihan
terbaik pada fraktur terbuka dan fraktur segmental
energy tinggi. External fixation ini juga prosedur
penyelamatan yang paling berguna setelah
intermedullary nailing gagal. Indikasi umumnya
pada fraktur humerus dengan non-union infeksi,
defek atau kehilangan tulang, dengan luka bakar,
serta pada luka terbuka dengan cedera jaringan
lunak yang luas.
Komplikasi
• Cedera vaskuler
• Cedera saraf
• Infeksi
• Delayed Union and Non-Union
• Joint stiffness
Analisa Kasus
Berdasarkan dari anamnesis didapatkan pasien mengalami trauma yaitu
kepentok pintu kamar mandi saat sedang berusaha melepaskan selang di
mesin cuci dan kemudian tidak sengaja mengenai pintu kamar mandi
dengan keras.
• Berdasarkan dari hasil pemeriksaan fisik ditemukan
• Look : Luka (-) pus(-), darah (-), bengkak (-), edema (-), eritem (-),
deformitas (+)
• Feel : Suhu sama dengan daerah sekitarnya, nyeri tekan (+), sensabilitas (+),
krepitasi (+), capillary refil (<2 detik), pulsasi arteri (+).
• Move : Gerakan terbatas karena nyeri, gerakan aduksi terbatas,
gerakan abduksi terbatas, gerakan fleksi ante brachii terbatas.
• Berdasarkan dari hasil pemeriksaan penunjang didapatkan hasil berupa:
– Tampak non union fraktur mid humerus sinistra
• Pada kasus tidak diperlukan diagnosis banding karena pasien sudah di
rontgen.
Perencanaan Tatalaksan
Terapi yang diberikan adalah terapi untuk
mengurangi rasa nyeri, dan mengembalikan
fungsi tulang kembali seperti semula.
Komunikasi, Informasi dan Edukasi
Edukasi yang dapat diberikan pada pasien
adalah menganjurkan pasien untuk melakukan
mobilisasi berupa latihan seluruh sistem gerak
untuk mengembalikan fungsi anggota badan
seperti sebelum patah.

Anda mungkin juga menyukai