Anda di halaman 1dari 31

TM-6 PROGRAM PANGAN GIZI

Oleh
Dr. Judiono, MPS
KOMPETENSI KESEHATAN MASYARAKAT

ANALISA SITUASI
SURVEI EVALUASI MINIMAL 1 TAHUN
BERIKUTNYA
1
PENGUMPULAN DATA DASAR

2
EVALUASI

PERENCANAAN PENGOLAHAN DAN ANALISA


5
REPLANNING

IDENTFIKASI MASALAH

SIKLUS PENGEMBANGAN PROFIL


DESA SADAR GIZI DESA

ALTERNATIF PEMECAHAN
4

MONITORING 3

INTERVENSI

KAJIAN BERKALA TERHADAP INDIKATOR


INTERVENSI

INTERVENSI GIZI LANGSUNG PEMBERDAYAAN POTENSI DESA PERILAKU SADAR GIZI


TRISAKTI DAN NAWACITA
VISI: TERWUJUDNYA INDONESIA YG BERDAULAT, MANDIRI DAN BERKERIBADIAN BERLANDASKAN GOTONG ROYONG

7 MISI

Keamanan nasional yg mampu menjaga Masyarakat maju, Politik LN bebas Kualitas hidup manusian Bangsa berdaya Indonesia menjadi negara Masyarakat yg
kedaulatan wilayah, menopang kemandirian berkeimbangan dan aktif dan Indonesia yg tinggi, maju saing maritim yg mandiri, maju, kuat berkepribadian
ekonomi dg mengamankan SD maritim, dan demokratis memperkuat jati dan sejahtera dan berbasiskan kepentingan dalam kebudayaan.
mencerminkan kepribadian Indonesia berlandaskan negara diri sebagai negara nasional
sebagai negara kepulauan. hukum. maritim

NAWACITA – 9 agenda prioritas

Akan menghadirkan Akan membuat Akan membangun Akan menolak Akan mening-katkan Akan mening-katkan Akan Akan Akan memper-
kembali negara untuk Pemerintah tidak Indonesia dari Negara lemah kuali-tas hidup manusia produktivitas rakyat mewujudkan melakuka teguh Kebhi-
melindungi segenap absen dg memba- pinggiran dg dengan melalukan Indonesia melalui: dan daya saing di kemandirian n revolusi nekaan dan
bangsa dan memberi ngun tata kelola memperkuat daerah- reformasi sistem Indonesia Pintar, pasar internasional ekonomi dg karakter memperkuat
rasa aman pada Pem. yg bersih, daerah dan desa dlm penegakan hukum Indonesia Sehat, menggerak-kan bangsa restorasi sosial.
seluruh WN efektif, demo- kerangka Negara yang bebas korupsi, Indonesia Kerja dan sektor-sektor
kratis dan Kesatuan bermartabat dan Indonesia Sejahtera strategis
terpercaya terpercaya. ekonomi
domestik

BERDAULAT DALAM BIDANG POLITIK BERDIKARI DALAM BIDANG EKONOMI BERKEPRIBADIAN DALAM BIDANG KEBUDAYAAN (3
(12 program aksi-115 prioritas utama) (16 program aksi) program aksi)

1. Membangun 5. Membangun 9. Melindungi dan 1. Dedikasikan 5. Membangun 10. Membangun 1. Berkomitmen 2. Akan 3. Akan
wibawa politik keterbukaan memajukan hak- pembangunan kualitas pemberdayaan ekonomi maritim mewujudkan memperteguh membang
LN dan informasi dan hak masyarakat SDM buruh 11. Penguatan pendidikan sbg kebhinekaan un jiwa
mereposisi komunikasi publik adat (6) 2. Membangun ke-daulatan 6. Membangun sektor kehutanan pembentuk karakter Indonesia dan bangsa
peran Indonesia (7) 10. Pemberda-yaan pangan berbasis sektor 12. Membangun tata bangsa memperkuat melalui
dalam isu-isu 6. Mereformasi Perempuan dalam agribisnis kerakyatan keuangan ruang dan restorasi sosial pemberda
3. Mendedikasikan program
global (4) sistem dan politik dan berbasis lingkungan yaan
u/ mem-bangun daulat
2. Menguatkan kelembagaan pembangunan (7) nasional berkelanjutan pemuda
energi berbasis
sistem demokrasi (6) 11. Mewujudkan kepentingan nas.
7. Penguatan 13.Membangun dan olah
pertahanan 7. Memperkuat sistem dan 4. Untuk pengua-saan SDA investasi perimbangan raga
negara (4) politik penegakan hukum melalui 7 langkah & domestik pembangunan
3. Membangun desentralisasi dan yang berkeadilan mem-bangun regulasi 8. Membangun kawasan
politik keamanan otda (11) (42) mewajibkan CSR &/atau penguatan 14.Membangun
dan ketertiban 8. Mendedikasikan 12. Menjalankan saham u/ masyarakat kapasitas fiskal karakter dan
masyarakat (8) diri untuk reformasi birokrasi lokal/ sekitar tambang, negara potensi wisata
4. Mewujudkan memberdayakan dan pelayanan penguatan kapa-sitas 9. Membangun 15.Mengembangkan
profesionalitas desa (8) publik (5) pengusaha nasional infrastruktur kapasitas
intelijen negara (trmsuk penambang perdagangan
(7) rakyat) dlm penge-lolaan nasional
tambang berkelanjutan. 16.Pengembangan
industri
manufaktur

Slide - 8
MENUJU INDONESIA
YANG JAUH LEBIH BAIK

1. Mengejar peningkatan daya saing


2. Meningkatkan kualitas manusia, termasuk melalui
pembangunan mental
3. Memanfaatkan dan mengembalikan potensi yang hilang di
sektor maritim dan kelautan
4. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan basis yang
kuat dan berkualitas
5. Mengurangi ketimpangan antarwilayah
6. Memulihkan kerusakan lingkungan
7. Memajukan kehidupan bermasyarakat

Slide - 4
STATUS GIZI DI INDONESIA
BALITA STUNTING (PENDEK): Terjadi pada hampir seluruh wilayah

>40 30-39 20-29 <20


Sumber: Riskesdas 2013
PENYEBAB MASALAH GIZI
STATUS GIZI

ASUPAN INFEKSI Penyebab


GIZI PENYAKIT LANGSUNG

Ketersediaan Perilaku/asuhan Akses pd Penyebab


Pangan tingkat Ibu dan Anak pelayanan TAK
Rumahtangga kesehatan LANGSUNG

KEMISKINAN, PENDIDIKAN RENDAH, Masalah


KETERSEDIAAN SARANA PELAYANAN KESEHATAN, UTAMA
KETERSEDIAAN PANGAN, KESEMPATAN KERJA

KRISIS POLEKSOSBUD Masalah


DASAR
Kegagalan SANGAT
produksi DINI

Persediaan
pangan di masy. DINI
berkurang
Krisis
TERLAM
Ekonomi Persediaan Makanan BAT
tingkat RT berkurang

Pendapatan Asupan Gizi


berkurang berkurang

Daya beli
berkurang

PREVENTIF KURANG GIZI


KURATIF
Sistem pangan & gizi

Subsistem
Produksi Lingkungan :
-Fisik Perilaku
-Budaya
-Ekonomi
Distribusi

Subsistem
Ketersediaan -(dayabeli) 2
1

Subsistem Status gizi


Konsumsi masyarakat

3 4
KETAHANAN Fasilitas
PANGAN yankes Genetik
 Kesakitan dan kematian meningkat
IBU  Perkembangan otak janin dan pertumbuhan terhambat
HAMIL
 Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)
 Kesakitan dan kematian meningkat
IBU  Produksi ASI menurun
MENYUSUI
 Keadaan gizi dan kesehatan bayi menurun
 Perkembangan otak dan pertumbuhan fisik terhambat
 Perkembangan motorik, mental, kecerdasan terhambat
BALITA
 Kesakitan dan kematian anak meningkat
 Kesakitan meningkat, absensi meningkat
USIA SEKOLAH
 Pertumbuhan, Daya tangkap belajar menurun
DAN REMAJA  Kesegaran fisik menurun--> prestasi olah raga jelek
 Interaksi sosial kurang, kriminalitas meningkat
 Kesakitan meningkat, umur harapan hidup rendah
DEWASA,  Kesegaran fisik dan produktivitas kerja menurun
USIA LANJUT  Kesempatan bekerja dan pendapatan menurun
BENEFIT-COST RATIO PERBAIKAN GIZI
(HODDINOTT ET AL., 2013)

10
Kemiskinan Ekonomi
Kurang Meningkat

Peningkatan Perbaikan Gizi :


Produktivitas Fisik Sehat & Pembangunan
Cedas, Produktif Sosial :
GIZI, PENDIDIKAN,
KESEHATAN

Peningkatan Kualitas
SDM
(Martorell,R.,1998)
Gizi, Kesehatan dan Kualitas SDM

Daya tahan rendah


Mudah sakit
Kematian Umur
Harapan
Daya tahan rendah Hidup
Gizi Absensi meningkat Pendapatan
Produktivitas rendah
Kurang Pendapatan rendah
per kapita

Tumbuh kembang Tingkat


otak tidak optimal melek huruf
Gangguan
kecerdasan & mental
Potensi pendidikan
rendah
UPAYA 1
PERATURAN PRESIDEN NO. 42 TAHUN 2013 TENTANG
GERAKAN NASIONAL PERCEPATAN PERBAIKAN GIZI

 Penanganan gizi fokus


pada 1.000 Hari
Pertama Kehidupan.
 Perbaikan gizi
melibatkan berbagai
stakeholder, baik
Pemerintah, Dunia
Usaha, Masyarakat
Madani, dan Mitra
Internasional. 13
GUGUS TUGAS GERAKAN NASIONAL
PERCEPATAN PERBAIKAN GIZI
(TIM GERAKAN NASIONAL 1000 HPK)

Perpres No.42 Tahun 2013 1


TIM PENGARAH Tentang Gerakan Nasional
Percepatan Perbaikan Gizi
2 (Gerakan 1000 HPK)
SK Menko Kesra No.11 Tahun
2014 Tentang Keanggotaan Tim
Teknis TIM TEKNIS
3
SK Deputi SDM&K Selaku Ketua Tim Teknis
Gerakan 1000 HPK No.37 Tahun 2014
Tentang Kelompok Kerja Gerakan 1000 HPK

POKJA I:
KELOM- POKJA II: POKJA III: POKJA IV: POKJA VI:
Kampanye POKJA V:
POK Advokasi dan Pelatihan Perencanaan Kajian
Nasional & Kemitraan
AHLI Sosialisasi (PERSAGI) dan Faktor
Daerah
Lintas Sektor Penganggaran Risiko
dan Lintas Lingk.
Lembaga 14
PERAN PEMANGKU KEPENTINGAN

PEMERINTAH
PEMDA
MITRA
inisiator, PEMBANGUNAN
PARLEMEN fasilitator dan memperkuat
motivator kolaborasi

ORGANISASI DUNIA USAHA


PROFESI & GERAKAN
AKADEMISI pengembangan
NASIONAL produk
Think Tank
PERCEPATAN
PERBAIKAN GIZI

MEDIA MASSA
UN NETWORK
menyebarluaskan
memperluas dan informasi terkait
mengembangkan ORGANISASI pangan dan gizi
kegiatan KEMASYARAKATAN secara terus
menerus
analisa kebijakan serta
pelaksana
pada tingkat
masyarakat

15
JENIS INTERVENSI

INTERVENSI GIZI SPESIFIK INTERVENSI GIZI SENSITIF

 Upaya untuk mencegah dan  Upaya untuk mencegah dan


mengurangi gangguan secara mengurangi gangguan secara
langsung. tidak langsung.
 Kegiatan ini pada umumnya  Berbagai kegiatan
dilakukan oleh sektor kesehatan. pembangunan non-kesehatan.
 Kegiatannya a.l. imunisasi, PMT  Kegiatannya a.l. penyediaan air
ibu hamil dan balita, monitoring bersih, penanggulangan
pertumbuhan balita di Posyandu. kemiskinan, kesetaraan gender,
 Sasaran : khusus kelompok 1.000 pendidikan.
HPK (Ibu Hamil, Ibu Menyusui,  Sasaran: keluarga dan
dan Anak 0-23 bulan). masyarakat
 Kontribusi: 30%  Kontribusi: 70%
16
UPAYA 2
RENCANA AKSI NASIONAL
PANGAN DAN GIZI

RENCANA AKSI RENCANA AKSI RENCANA AKSI RENCANA AKSI


PANGAN DAN GIZI NASIONAL NASIONAL NASIONAL
NASIONAL PANGAN DAN GIZI PANGAN DAN GIZI PANGAN DAN GIZI
2001-2005 2006-2010 2011-2015 2015-2019

Proses
penyusunan

17
KERANGKA PIKIR RAN-PG 2015-2019
(PENDEKATAN MULTI-SEKTOR)
Manfaat pada Siklus Kehidupan
Kesakitan/kematian Perkembangan kognitif, Prestasi dan kapasitas Kualitas org dewasa Kapasitas kerja
bayi dan anak motorik, sosio-emosional belajar Obesitas dan PTM Produktivitas

Gizi dan Perkembangan Optimal Program Gizi Sensitif dan


Intervensi Gizi Spesifik
Janin dan Anak Pendekatannya
Berbagai Program - Pertanian dan Ketahanan Pangan
- Jaminan Sosial Nasional
- Kesehatan remaja dan gizi - Perkembangan anak usia dini
Pemberian ASI, Pemberian
ibu prahamil makanan makanan, pola Beban rendah
- Kesehatan mental ibu
- PMT ibu hamil beragam, bergizi asuh, stimulasi penyakit infeksi - Pemberdayaan perempuan
- Suplementasi/fortifikasi gizi seimbang, aman tumbuh kembang - Perlindungan anak
mikro - Pendidikan dalam kelas
- Pemberian ASI dan makanan - Sanitasi dan air bersih
- Pelayanan kesehatan dan Keluarga
pendamping ASI Ketahanan Sumberdaya
Akses dan Berencana
- PMT anak pangan, pengasuhan dan
penggunaan
- Penganekaragaman makanan ketersediaan pemberian
pelayanan
pangan, akses makanan (pada
- Perilaku pemberian makan
ekonomi, dan tataran Ibu,
kesehatan, Membangun Lingkungan
dan stiulasi lingkungan sehat “Pemungkin/Enabling”
pemanfaatan Keluarga ,
- Penanggulangan gizi buruk dan aman
pangan Masyarakat) - Evaluasi tepat
akut - Strategi advokasi
- Manajemen dan pencegahan - Koordinasi vertikal dan horizontal
Pengetahuan dan bukti
penyakit - Akuntabilitas, regulasi insentif,
Pemerintahan dan politik
- Intervensi gizi dalam peraturan perundangan
Kepemimpinan, kapasitas dan sumber pendanaan
kedaruratan - Program kepemimpinan
Konteks sosial, ekonomi, politik, dan lingkungan
- Investasi kapasitas
(nasional dan daerah )
- Mobilisasi sumberdaya lokal

Source: The Lancet, 2013: Executive Summary of The Lancet Maternal and Child Nutrition Series 18
UPAYA 3
RPJMN 2015 – 2019 MELETAKKAN PERCEPATAN PERBAIKAN GIZI
SEBAGAI KEGIATAN LINTAS KEMENTERIAN/LEMBAGA
PROGRAM KEGIATAN
Kementerian Kesehatan
PROGRAM BINA GIZI DAN KESEHATAN IBU Pembinaan Gizi Masyarakat
DAN ANAK
Badan POM
PROGRAM PENGAWASAN OBAT DAN 1. Pengawasan Produk dan Bahan Berbahaya
MAKANAN 2. Penilaian Pangan Olahan
3. Surveilans dan Penyuluhan Keamanan Pangan
Kementerian Pertanian
PROGRAM PENINGKATAN DIVERSIFIKASI 1. Pengembangan Ketersediaan dan Penanganan Rawan Pangan
DAN KETAHANAN PANGAN MASYARAKAT 2. Pengembangan penganekaragaman konsumsi pangan dan peningkatan keamanan
pangan segar
Kementerian PU dan Perumahan Rakyat
PROGRAM PEMBINAAN DAN 1. Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan, Pengembangan, Sumber Pembiayaan dan
PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR Pola Investasi, serta Pengelolaan Pengembangan Infrastruktur Sanitasi dan
PERMUKIMAN Persampahan
2. Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan Pengembangan Sumber Pembiayaan dan Pola
Investasi dan Penyelenggaraan Serta Pengembangan Serta Pengembangan Sistem
Penyediaan Air Minum
Kementerian Perikanan dan Kelautan
PROGRAM PENINGKATAN DAYA SAING 1. Peningkatan Daya Saing Usaha dan Produk Kelautan dan Perikanan
USAHA DAN PRODUK KELAUTAN DAN
PERIKANAN
PROGRAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA 1. Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Pesisir dan Pengembangan Usaha
LAUT, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
19
UPAYA 3
RPJMN 2015 – 2019 MELETAKKAN PERCEPATAN PERBAIKAN GIZI
SEBAGAI KEGIATAN LINTAS KEMENTERIAN/LEMBAGA

PROGRAM KEGIATAN
Kementerian Komunikasi dan Informasi
PROGRAM PENGEMBANGAN 1. Pengelolaan dan Penyediaan Informasi
INFORMASI DAN KOMUNIKASI PUBLIK 2. Pembinaan dan Pengembangan Kemitraan Lembaga Komunikasi
BBKBN
PROGRAM KEPENDUDUKAN, 1. Pembinaan Keluarga Balita dan Anak
KELUARGA BERENCANA DAN 2. Pengelolaan program Kependudukan, Keluarga Berencana dan
PEMBANGUNAN KELUARGA Pembangunan Keluarga Provinsi
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
PROGRAM PERLINDUNGAN ANAK 1. Pemenuhan Hak Kesehatan anak
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA 1. Penyediaan Layanan Pendidikan Anak Usia Dini
DINI, NON FORMAL DAN INFORMAL 2. Penyediaan Layanan Pendidikan Masyarakat

Kementerian Agama
PROGRAM BIMBINGAN MASYARAKAT 1. Pengeloalaan Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah
ISLAM

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi


PROGRAM PEMBERDAYAAN 1. Fasilitasi Pemberdayaan Adat dan Sosial Budaya Masyarakat
MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN
DESA
20
Arah Perbaikan Gizi
UU 36 2009, pasal 141
Upaya perbaikan gizi masyarakat ditujukan untuk peningkatan
mutu gizi perseorangan dan masyarakat, melalui;
a. perbaikan pola konsumsi makanan yang sesuai dengan
gizi seimbang;
b. perbaikan perilaku sadar gizi, aktivitas fisik, dan
kesehatan;
c. peningkatan akses dan mutu pelayanan gizi yangsesuai
dengan kemajuan ilmu dan teknologi; dan
d. peningkatan sistem kewaspadaan pangan dan gizi.
Mengapa 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN,
PENTING?
Dampak jangka pendek Dampak jangka
panjang

Perkembangan Kognitif dan


otak prestasi
belajar

Gizi pada Pertumbuhan


1000 hari pertama
massa tubuh Kekebalan
kehidupan
(janin dan dan komposisi badan Kapasitas kerja
bayi 2 tahun)

Diabetes, Obesitas,
Metabolisme Penyakit jantung dan
glukosa, lipids, protein pembuluh darah,
Mati Hormon/receptor/gen kanker, stroke,
dan disabilitas lansia

Sumber: Short and long term effects of early nutrition (James et al 2000) 22
KERANGKA PIKIR RAN-PG 2015-2019
(PENDEKATAN MULTI-SEKTOR)
Manfaat pada Siklus Kehidupan
Kesakitan/kematian Perkembangan kognitif, Prestasi dan kapasitas Kualitas org dewasa Kapasitas kerja
bayi dan anak motorik, sosio-emosional belajar Obesitas dan PTM Produktivitas

Gizi dan Perkembangan Optimal Program Gizi Sensitif dan


Intervensi Gizi Spesifik
Janin dan Anak Pendekatannya
Berbagai Program - Pertanian dan Ketahanan Pangan
- Jaminan Sosial Nasional
- Kesehatan remaja dan gizi - Perkembangan anak usia dini
Pemberian ASI, Pemberian
ibu prahamil makanan makanan, pola Beban rendah
- Kesehatan mental ibu
- PMT ibu hamil beragam, bergizi asuh, stimulasi penyakit infeksi - Pemberdayaan perempuan
- Suplementasi/fortifikasi gizi seimbang, aman tumbuh kembang - Perlindungan anak
mikro - Pendidikan dalam kelas
- Pemberian ASI dan makanan - Sanitasi dan air bersih
- Pelayanan kesehatan dan Keluarga
pendamping ASI Ketahanan Sumberdaya
Akses dan Berencana
- PMT anak pangan, pengasuhan dan
penggunaan
- Penganekaragaman makanan ketersediaan pemberian
pelayanan
pangan, akses makanan (pada
- Perilaku pemberian makan
ekonomi, dan tataran Ibu,
kesehatan, Membangun Lingkungan
dan stiulasi lingkungan sehat “Pemungkin/Enabling”
pemanfaatan Keluarga ,
- Penanggulangan gizi buruk dan aman
pangan Masyarakat) - Evaluasi tepat
akut - Strategi advokasi
- Manajemen dan pencegahan - Koordinasi vertikal dan horizontal
Pengetahuan dan bukti
penyakit - Akuntabilitas, regulasi insentif,
Pemerintahan dan politik
- Intervensi gizi dalam peraturan perundangan
Kepemimpinan, kapasitas dan sumber pendanaan
kedaruratan - Program kepemimpinan
Konteks sosial, ekonomi, politik, dan lingkungan
- Investasi kapasitas
(nasional dan daerah )
- Mobilisasi sumberdaya lokal

Source: The Lancet, 2013: Executive Summary of The Lancet Maternal and Child Nutrition Series 23
Tantangan dan peluang pembangunan gizi (1)

1. Daya beli terus meningkat  kesenjangan antara miskin dan non-


miskin akan tetap ada
2. Perubahan struktur demografi  urbanisasi dan migrasi,
peningkatan proporsi penduduk lansia.
3. Perubahan gaya hidup meliputi;
- kebiasaan makan diluar rumah dan konsumsi pangan olahan
meningkat
- makan tidak seimbang, tinggi minyak/lemak, gula, karbohidrat,
rendah sayur, buah, pangan hewani
- ancaman keamanan pangan karena banyak industri makanan
rumah tangga
4. Masalah gizi kurang akan dapat ditanggulangi, sementara itu
prevalensi stunting masih akan tinggi, dan prevalensi gizi lebih
akan terus meningkat.
5. Program JPS  promotif, preventif lebih dikedepankan
24
Arah kebijakan gizi
UU No. 36/2009 secara tegas tujuan pembinaan
gizi  tercapainya mutu gizi perorangan dan
masyarakat; melalui:

• perbaikan pola konsumsi makanan yang


sesuai dengan gizi seimbang;
• perbaikan perilaku sadar gizi, aktivitas fisik,
dan PHBS;
• peningkatan akses dan mutu pelayanan gizi
yang sesuai dengan kemajuan ilmu dan
teknologi.
25
Arah kebijakan pembangunan gizi (2)

1. Perbaikan gizi harus menjadi agenda pembangunan nasional dan daerah


dalam rangka meningkatkan daya saing bangsa.
2. Perlu memasukkan tujuan dan program pencegahan obesitas atau
kelebihan gizi.
3. Jaminan upaya perlindungan khusus untuk keluarga miskin agar
kebutuhan gizinya terpenuhi.
4. Perlu Gerakan Nasional, untuk melindungi ibu hamil dan anak terutama
usia 2 tahun, agar terpenuhi kebutuhan gizi dan kebutuhan dasar lainnya.
5. Penguatan integrasi intervensi gizi ke dalam intervensi program lain seperti
penanggulangan kemiskinan, pendidikan nasional, Keluarga Berencana, dll
6. Penguatan riset dan pengembangan termasuk monitoring dan evaluasi
7. Ekselerasi pemenuhan tenaga gizi yang kompeten di wilayah bagian timur
indonesia minimal setingkat Sarjana Sains Terapan (SST/D IV)

26
KEDAULATAN PANGAN

Kemen Pertanian; Kemen Kehutanan & LH;


Kemen Agraria & TTR; Kemen PU; Pemda Pembukaan
1 juta lahan
sawah baru
Reforma agraria
9 juta Ha Perbaikan dan
pemb. Jaringan
Kemendag; Pengendalian irigasi, Kemen PU;
impor pangan bendungan, Kementan
Kemen Pertanian
pasar, dan
sarpras Kemendag;
transportasi Pemda

BAPPENAS : KOORDINASI
Peningkatan PERENCANAAN
kemampuan MENKO : KOORDINASI
Kemen Pertanian;
petani PELAKSANAAN Stop konversi Pemda;
Kemen Perindustrian; Pemb. lahan produktif Kemen Agraria & TTR
Pemda Agribisnis
KEDAULATAN
kerakyatan
PANGAN

Pemulihan
kualitas Kemen Pertanian;
Pendirian bank kesuburan
Bank Indonesia; pertanian & lahan; 1000 KLH/BPLH
UMKM Pemda (BUMDes- Dana Desa)
Kemen Koperasi Gudang dgn
Desa Mandiri
Benih
fasilitas
pengolahan
pasca panen
di sentra Kemen Pertanian;
produksi; Kemen BUMN; Pemda
Slide - 27
Kebijakan Strategis Pangan dan Gizi (KSPG) 2015 -
2019
(1) Pengelolaan Ketersediaan Pangan,
(2) Pengelolaan Keterjangkauan Pangan,
(3) Pengelolaan Pemanfaatan Pangan,
(4) Penguatan Kelembagaan dan Infrastruktur
Pangan,
(5) Penguatan Koordinasi Ketahanan Pangan.
II. DETERMINANT OF HOUSEHOLD FOOD SECURITY

PRICES
Employment,
(FOOD)
Wages

Remittances, Income and


Rural/Urban Resources
Transfers of Households

Household expendi- Household Expen-


ture diture on Food
on non foods

Household Food Consumption


Time (HH and Individual

Nutritional Status
(Individual
Policies & Program
II. POLICY AND PROGRAM
PRICES Macroeconomic Policy
(Trade, exchange rate,
(FOOD)
Fiscal, agriculture, etc)
Employment,
Wages
Employment Programs

Remittances, Income and


Rural/Urban Resources Income Generation
Transfers of Households (on & of farm activities)

Household expendi- Food Related


Household Expen- Transfer (Food
ture diture on Food
on non foods Stamp, etc

Household Food Consumption Supplementary


Time (HH and Individual Feeding

Nutritional Status Health and


(Individual Sanitation Services
Source:Von Braun, et al (93)
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai