• Jantung bersifat api, sedangkan ginjal bersifat air. Dalam keadaan normal api
jantung harus turun ke ginjal, agar yin ginjal bertransformasi, dan air ginjal harus
memasok ke atas ke jantung, agar yang jantung tidak membara.
• Hubungan seimbang itu disebut jantung-ginjal saling berteman (xinshen-xiangjiao
Apabila pertemanan itu tidak serasi (xinshen-bujiao, dapat timbul gejala seperti
susah tidur, jantung berdebar, dan pelupa.
• Apabila yin jantung-ginjal tak dapat mengekang api jantung, api jantung yang
membara dapat menimbulkan sariawan di mulut dan lidah, lima tapak (dada dan
telapak tangan dan kaki) gelisah panas, mulut-tenggorok kering, dan gejala lain
dari sindrom yinxu api membara.
• Yang jantung dan ginjal juga saling membantu. Dalam menggerakkan aliran
darah, yang jantung yang dominan, sementara itu yang ginjal lebih berperan
dalam menghangatkan zangfu dan transformasi qi terhadap cairan air. Apabila
yang jantung kurang kuat, akan berdampak yang ginjal lesu lemah, sehingga
bukan hanya akan timbul bekuan dan hambatan darah, tetapi dingin air juga tidak
dapat ditransformasikan.
• Apabila patogen air menyerang jantung, akan memperberat gejala eperti
berdebar, napas sesak, dan bengkak air, kondisi ini disebut shuiqilingxin atau qi air
menghina jantung
5.HUBUNGAN HATI DENGAN PARU
• Jingmai hati naik menembus diafragma menuju ke paru-paru.
• Qi hati naik dan qi paru-paru turun, hati dan paru-paru menjaga
keleluasaan gerakan naik-turun transformasi qi tubuh.
• Apabila qi hati menggumpal, qi stasis akan menimbulkan api, yang
menelusuri meridian ke atas memanasi dan melukai cairan jin paru-
paru, sehingga timbul sakit iga, mudah marah, batuk, bahkan batuk
darah, yaitu sindrom “api hati menyerang paru-paru” .
• Sebaliknya, apabila paru-paru kehilangan fungsi penjernihannya,
panas kering akan turun ke bawah menyususti dingin hati dan dapat
mengenai hati, sehingga pada waktu batuk timbul nyeri dan rasa
kencang pada iga dada serta pusing atau sakit kepala,mata merah.
6.HUBUNGAN HATI DAN LIMPA
• Hati menyimpan darah mengurus pelancaran, limpa memroduksi darah mengurus
transportasi-transformasi.
• Naik-turun limpa-lambung terkait erat dengan kelancaran qi hati. Jika emosi
depresi menggumpal, pelancaran hati terganggu, naik-turun limpa-lambung akan
terpengaruh, sehingga timbul sindrom hati-limpa tidak harmonis atau hati-
lambung tidak harmonis (ganwei-buhe). Gejalanya mencakup iga dada penuh
kencang, tak nafsu makan, sehabis makan penuh kembung, sendawa tak nyaman,
dan sakit ulu hati.
• Sebaliknya penyakit limpa seperti qi limpa tak memadai, fungsi limpa lemah,
sehingga produksi darah menurun, atau jika limpa gagal memimpin darah, akan
terjadi pendarahan banyak, yang semuanya berdampak negatif bagi hati dan
membuat darah hati tak cukup.
• Selain itu, jika fungsi transportasi-transformasi limpa gagal sehingga air lembap
menumpuk, lama kelamaan akan timbul panas, selanjutnya lembap panas stasis di
jiao tengah dapat menyebabkan hati dan empedu terganggu. Cairan empedu yang
merembes keluar ke kulit dan otot akan menimbulkan ikterik/warna kuning. Jadi,
penyakit hati dapat menjalar ke limpa, demikian juga sebaliknya, fenomena seperti
ini sering ditemukan.
7.HUBUNGAN HATI DAN GINJAL
• Hati menyimpan darah (xue), dan ginjal menyimpan esensce (saripati).
• Hubungan hati dan ginjal terutama berhubungan dengan xue dan esensi.
• Xue hati bergantung perawatan dan pemasokan dari jing /esensi ginjal.
Dengan penuh dan cukupnya xue hati dan yin hati, hati dapat memasok
terus jing ginjal.
• Karena hati dan ginjal selalu bersamaan dalam keadaan kecukupan
maupun kekurangan, maka dikenal ungkapan jingxue-tongyuan atau
ganshen-tongyuan yang artinya jing dan xue bersumber sama, atau hati-
ginjal bersumber sama.
• Dingin - panas hati dan ginjal saling berhubungan dan saling mengontrol.
• Kekurangan di satu pihak dapat menyebabkan kelebihan di pihak lain;
sedangkan kelebihan di satu pihak menyebabkan kekurangan di pihak lain.
• Contoh, dingin ginjal kurang akan menyebabkan dingin hati kurang, dan
dapat berakibat yang hati membara. Selain itu, api hati yang berlebihan
atau yang hati yang hiperaktif dapat mencederai yin ginjal sehingga
berakibat yin ginjal kurang
8.HUBUNGAN LIMPA DAN PARU
• Limpa dan paru-paru Sesuai dengan fungsinya, limpa merupakan sumber transformasi
qixue dari makanan-minuman.
• Qi paru-paru mengandalkan qi dari makanan, maka sangat bergantung pada baik
tidaknya fungsi limpa.
• Jika qi limpa lemah, seringkali qi paru-paru lemah pula dengan gejala seperti mental
lesu, badan letih, napas lemah, dan malas bicara.
• Di samping itu, fungsi limpa mentransportasi-transformasi cairan air memerlukan
fungsi penyebaran penurunan dari paru-paru.
• Apabila fungsi limpa terganggu, air lembap menumpuk menjadi tan-yin (dahak),
sehingga fungsi penurunan paru-paru terganggu, timbul gejala batuk dan banyak
dahak. Oleh karena itu, dikenal ungkapan “limpa adalah penghasil dahak, paru-paru
adalah penyimpan dahak”
• Untuk terapinya dikenal metode menyehatkan limpa menguatkan paru-paru dan
menyehatkan limpa meluruhkan dahak.
• Sebaliknya, gangguan fungsi paru-paru dapat berakibat terjadinya gangguan distribusi
cairan.
• Timbunan patogen lembap itu mengekang yang limpa sehingga dapat timbul gejala
limpa lemah seperti udem, perut kembung, dan diare.
9.HUBUNGAN LIMPA DAN GINJAL
• Limpa adalah modal postnatal, dan ginjal modal prenatal.
• Fungsi limpa memerlukan dukungan penghangatan dari yang ginjal.
Sebaliknya ginjal memerlukan dukungan pasokan sari makanan-
minuman yang diolah oleh limpa, sehingga ginjal dapat terus
berfungsi menyimpan esensi .
• Jadi, limpa dan ginjal saling mendukung dan menghidupi.
• Dalam keadaan penyakit, keduanya juga saling mempengaruhi.
Apabila yang ginjal kurang tak mampu menghangatkan yang limpa,
yang limpa akan berkurang.
• Sebaliknya, apabila yang limpa lemah dalam waktu panjang akan
mencederai yang ginjal pula sehingga akhirnya timbul sindrom
limpa-ginjal yangxu/defesiensi yang ,dengan gejalanya antara lain
perut dingin sakit, tinja mengandung makanan tak tercerna, diare
subuh, dan udem.
10.HUBUNGAN GINJAL DAN PARU
• Hubungan ginjal dan paru-paru terutama terjadi dalam dua hal, yaitu metabolisme air dan
qi.
• Dalam hal metabolisme air, erat bkaitanya dengan fungsi paru-paru,
• air dapat disebar ke seluruh organ termasuk buli-buli, sehingga paru-paru disebut sebagai
sumber atas air .
• Sementara itu, ginjal berfungsi mentransformasi qi dengan menaik-turunkan cairan air,
sehingga penting dalam metabolisme cairan.
• Dalam kitab Suwen disebutkan bahwa penyakit air di bawah menimbulkan pembengkakan
dan perut besar, sedangkan di atas menimbulkan sesak napas dan tak bisa berbaring,
• Dalam hal metabolisme qi, paru-paru mengatur napas dan ginjal mengatur energi paru
Fungsi bernapas paru-paru perlu dibantu dan dukungan qi oleh ginjal.
• Apabila energi ginjal tak cukup dan tak kuasa menerima qi ,menyebabkan qi mengambang
ke atas;
• jika qi paru-paru lemah dalam jangka panjang dapat melukai qi ginjal sehingga ginjal tak
mampu menerima qi, semuanya dapat timbul gejala sesak yang apabila bergerak akan
tambah parah.
• Selain itu, yin paru-paru dan ginjal saling merawat. Yin ginjal adalah fondasi cairan yin
seluruh tubuh. Apabila yin ginjal lemah, yin paru-paru akan cedera; sebaliknya jika yin paru-
paru cedera lama akhirnya pasti akan melukai yin ginjal, yang gejalanya mencakup pipi
merah, gelombang panas, keringat malam, batuk kering suara serak, pinggang lutut linu
lemah, dan gejala yinxu api membara lainnya.
Hubungan antara organ zang dan
organ fu
• Hubungan antara organ zang dan organ fu
• Zang dan fu terutama berhubungan secara
biao-li atau luar-dalam. Melalui afiliasi-
koneksi . dari jingmai (meridian) terbentuklah
jejaring dari lima pasang zang-fu yang
berhubungan secara biao-li berikut ini.
1.HUBUNGAN HATI DAN EMPEDU
• Hati dan empedu mengurusi fungsi pelancaran,.
• hubungan keduanya sangat erat dalam keadaan normal
maupun sakit.
• Apabila api hati berlebih dapat timbul gejala seperti sakit
iga, mulut pahit, tenggorok kering, serta tergesa dan
mudah marah dan sakit kuning
• Apabila hati-empedu lembap panas, selain timbul gejala
empedu merembes keluar seperti ikterus dan mulut pahit,
juga terdapat gejala stagnasi qi hati seperti nyeri iga,
depresi, dan tidak gembira.
• Dalam terapi juga biasanya sama, melancarkan hati dapat
melancarkan empedu, melancarkan empedu juga dapat
melancarkan hati.
2.HUBUNGAN JANTUNG DAN USUS KECIL