Anda di halaman 1dari 29

Masalah-Masalah Evolusi

Lanjutan...
Dipresentasikan oleh:
1. Kartika Primasari (080914110)
2. Nastiti intan PS (081114009)
3. Devi Oktafiani (081114022)
4. Virid Gibson (081114023)
5. Lenny Risty W (081114028)
6. Yossi Mauretha (081114029)
Pertanyaan:
1. Mengapa fosil tidak dapat
membuktikan teori punctuated
equilibrium?
2. Mengapa seleksi alam tidak
menyukai ukuran/skala yang
besar?
3. Apa contoh dari spesies
reproduktif!
Prinsip-prinsip klasifikasi

Klasifikasi diperlukan untuk mengenal suatu kelompok, mendefinisikan,


dan memberi nama.

Kelompok disini merupakan kumpulan organisme yang memiliki suatu


ciri khusus yang memberi definisi

Penentuan kelompok yang dilakukan secara berprinsip yaitu prinsip


pilihan ciri yang diakui, hubungan antara teori evolusi dan klasifikasi
dibuka antara kebutuhan praktis dan dispensabilitas yang lengkap.
Prinsip klasifikasi hierarki kehidupan yaitu hierarki
fenetik dan filogenik.

Hirarki fenetik adalah penggolongan berdasarkan


persamaan bentuk kelompok-kelompok yang sedang
diklasifikasi, fenetik didefinisikan seperti panjang
kaki, warna kulit, jumlah sirip punggung, dsb.

Hirarki filogenik adalah sistem klasifikasi


berdasarkan pola keturunan evolusioner, kelompok
dibentuk sesuai dengan angkatan terbaru nenek
moyang bersama.
.

Prinsip fenetik dan filogenetik bisa


sejalan dan tidak.

Klasifikasi fenetik dan filogenetik adalah


sama jika taraf evolusi kira-kira tetap dan
arahnya menyebar (divergen), dan tidak
sama jika konvergen.
Jadi, evolusi merupakan asumsi yang diperlukan
dalam klasifikasi filogenetik, jika organisme tidak
mempunyai hubungan evolusioner, maka tidak
bisa digolongkan sesuai dengan hubungan evolusi
itu.
• Aliran taksonomi antara lain aliran taksonomi numerik (fenetik),
kladistik (filogenetik) dan taksonomi evolusioner.
• Taksonomi numerik dilakukan dengan cara mengumpulkan ciri-ciri dan
diproses menggunakan multivariate cluster statistics

• Statistik cluster tersebut dibentuk sesuai jarak dan panjang rata-


rata.
• Hierarki filogenetik adalah teknik yang benar-benar ada secara
bebas untuk mengukur

• harus ada bukti filogeni yang menunjukkan bahwa satu


klsifikasi lebih serupa dari pada yang lain, oleh karena itu harus
menentukan pilihan obyektif dalam memasukkannya, atau
menolaknya hingga tersedia lebih banyak bukti
• Untuk setiap spesies, perlu diketahui dengan spesies lain yang
mana ia memiliki ciri paling baru dengan nenek moyang
bersama, karena bersama spesies itulah ia hrs di klasifikasikan.
• Metode yang di gunakan adalah mencari ciri yang merupakan
inovasi secara evolusioner. Suatu ciri tertentu berada pada tahap
evolusi yang lebih tua atau lebih muda, tergantung pada yang dapt
disebut ciri primitive atau ciri derived.
• Metode untuk mencari ciri primitive atau derived ada banyak teknik
salah satunya outgrup comparison.

• Metode outgrup comparison adalah mneliti keadaan spesies yang


berkaitan satu sama lain, harus suatu spesies yang jauh huungannya.
• Klasifikasi filogenetik merupakan kemungkinan praktis yang saat ini
masih banyak kekurangan dan terus diperbaiki dalam sejarahnya
yang singkat, pengkajian lebih lanjut dalm bidang molekuler.

• Jika kesimpulan tersebut benar maka evolusi dan klasifikasi erat


hubungannya. Hubungannya merupakan salah satu kebutuhan
filosofis. Evolusi dibutuhkan untuk membenarkan macam klasifikasi
yang dilakukan.
• Sumber teknik teknik tersebut adalah pemahaman mengenai
bagaimana ciri-ciri berubah dalam evolusi. Oleh karena itu teori
evolusi tidak hanya menjamin filsafat klsifikasi tetapi juga
merupakan landasan gabungan teknik-teknik taksonomi.
MENGAPA SPESIES ADA?
Biologi mengenal dua arti pokok spesies, yaitu:
1. Spesies morfogis (fenetik)
Dalam konsep ini, spesies didefinisikan berdasarkan
kesamaan ciri morfologi, fenotip yang tampak dari
luar.

2. Spesies reproduktif
Dalam konsep ini, spesies adalah komunitas
organisme yang dapat saling kawin dan dapat
berhasil bereproduksi (menghasilkan keturunan
fertil).
Teori terbentuknya identitas
spesies
1. Teori Aliran Gen
Menurut teori ini, adanya proses saling kawin antar dua
individu akan menyebabkan terjadi aliran gen dari kedua
individu tersebut ke keturunannya. Individu dengan
kesamaan gen akan dimasukkan dalam satu spesies.
Spesies dalam teori ini dipertahankan oleh proses
perkawinan.
2. Teori Adaptif
Menurut teori ini, spesies ada karena beradaptasi terhadap
keadaan lingkungan dan sumber daya. Dalam teori ini
spesies dipertahankan oleh seleksi alam.
Teori Mana yang Lebih Dianggap
Benar saat ini??

Teori aliran gen memprediksi bahwa


keanekaragaman tidak akan terjadi selama ada
aliran gen, tetapi teori adaptif memprediksi
seleksi alam dapat membentuk keanekaragaman.
Percabangan spesies

Kelompok
Spesies
spesiasi yang lebih
baru
tinggi
Menurut Peripheral isolate model :

Spesiasi terjadi karena evolusi cepat


dalam populasi kecil yang secara Spesiasi adalah evolusi suatu
geografis terisolasi dari populasi utama spesies baru.
spesies

Kesimpulannya spesiasi adalah


evolusi rangkaian bentuk morfologi
yang baru, yang jelas ciri-cirinya,
dan hanya bisa saling kawin di
kalangan sesamanya
• Menurut teori • Menurut teori • Yang ketiga
alopatrik, spesiasi simpatrik yaitu adalah teori
terjadi bermula proses divergensi parapatrik yaitu
hanya ada satu yang sama terjadi
spesies dengan tanpa pemisahan
bentuk antara
distribusi geografis geografis dari kedua teori
yang populasi. Evolusi sebelumnya
bersinambungan, dua bentuk dalam namun tidak
kemudian karena kawasan kontinyu dibahas dalam
penyebab tertentu suatu spesies bab ini.
menyebabkan karena seleksi
anggota dari alam. Jika seleksi
spesies tersebut alam cukup besar,
terisolasi secara maka evolusi
geografis dari yang dalam bentuk
lainnya. interbreeding.
Baik spesiasi alopatrik maupun simpatrik terjadi
di alam, tetapi tidak dapat diketahui yang mana
yang sebenarnya terjadi di alam.

Selain itu tidak dpat diketahui dengan pasti


apakah populasi yang berspesiasi itu merupakan
populasi besar atau kecil.

Perubahan genetik juga belum menentukan


terjadi spesiasi karena bisa saja hanya variasi
genetik.
Kecepatan Evolusi
Caranya dengan membagi perubahan suatu unsur dengan waktu yang diperlukan
bagi perubahan itu. Unsur yang diukur harus unsur yang lestari seperti gigi geligi
pada vertebrata.

Spesimen harus anggota satu garis evolusi, karena jika bentuk-bentuk


selanjutnya bukan keturunan bentuk-bentuk yg sebelumnya maka kecepatan
perubahannya tidak dapat ditentukan. Namun hal ini sulit dilakukan karena
fosil yang tidak lengkap, atau hancur.

Masalah evolusi adalah utk memahami pola-pola kecepatan, mengapa garis tertentu
berevolusi lebih cepat dari yg lain, mengapa unsur tertentu berevolusi lebih cepat
dari yang lain, mengapa garis-garis individual berevolusi dengan kecepatan yg
berbeda-beda pada masa yg berbeda-beda
Terdapat dua teori yang berhubungan
dengan kecepatan evolusi:
1. Teori Punctuated equilibrium
2. Teori Phyletic gradualism
Teori Punctuated equilibrium
Teori Punctuated equilibrium

 Evolusi memiliki tempo yang tidak


konstan dimana interval –interval
pendek pada evolusi yang cepat akan
menginterupsi periode-periode yang
lebih panjang dimana tidak ada
perubahan yg revolusioner
 Perubahan evolusioner (menurut teori
tsb) terkonsentrasi pada interval
pendek dari spesiasi, sedangkan pada
masa yg lain evolusi sangat sedikit
terjadi.
Teori Phyletic gradualism
Teori Phyletic gradualism

Kecepatan evolusi adalah


konstan, kecepatan perubahan
sama saat garis keturunan
mengalami percabangan maupun
tidak mengalami percabangan.
Teori ini mencoba mengatakan
bahwa pada semua kasus
kecepatan evolusi adalah
konstan.
Namun tidak ada yg mendukung
Untuk
menguji Fosil
kedua teori Fosil
cukup
cukup
tersebut lengk
baik
ap
memerluka
n syarat
Penyebab
Penyebabfosil
fosiltidak
tidak
lengkap
lengkap
Pengawetan fosil dalam suatu sedimen gagal

Sedimen harus terbentuk dengan cepat agar


tidak didahului dengan rusaknya calon fosil
karena terdekomposisi

Lingkungan harus cukup ramah agar spesimen


tersebut tidak cepat rusak
Masalah apakah
kecepatan evolusi itu
Pemecahan merupakan
cukup konstan atau
berubah-ubah masiih fakta
belum terpecahkan

Kalaupun sudah ada Fakta harus datang dari


kesimpulan, banyak teori fosil yang sangat
sudah menunggu untuk lengkap agar tercapai
menjelaskannya suatu kesimpulan

Akan tetapi, berbagai teori punctuated


equilibrium tdk bisa diuji oleh bukti fosil;
teori-teori itu hanya bisa diuji oleh kajian
spesiasi dalam keadaan hidup
Evolusi Makro

Pola perubahan yang lebih luas dalam ribuan


generasi sehingga terbentuk spesies baru.

Evolusi makro bersumber dari peninggalan


berupa fosil.
Gejala evolusi makro

Peninggalan Kepunahan
berupa fosil massal
Kecenderungan evolusi
 Hukum Cope (kecenderungan binatang
untuk menjadi lebih besar tatkala
suatu garis keturunan berevolusi)
 Hukum Dollo ( arah evolusi tidak akan
berbalik)
 Hukum Williston (evolusi pada
organisme bersegmen berlangsung
dari suatu keadaan di mana semua
segmen dan segmen lama
berdiferensiasi)
Hukum Cope
Bertambahnya ukuran secara
berkesinambungan didorong oleh
kekuatan kontinu seleksi alam yg
menyukai ukuran besar.

Seleksialam tidak menyukai


ukuran yang lebih besar.
Hukum Cope

Hk. Cope berlaku apabila spesies yg


anggotanya memiliki ukuran tubuh
lebih besar berumur lebih panjang
selama masa evolusi.
Variasi yang dipengaruhi oleh seleksi
alam dihasilkan olh mutasi genetik

Variasi yang dipengaruhi oleh seleksi


spesies dihasilkan olh spesiasi
Hipotesis punctuated
equilibrium
Pada tahun 1972 Eldredge dan Gould
menerbitkan hipotesis mereka selingan
keseimbangan
Efek positif adalah untuk menghidupkan
kembali paleontologi dengan menunjukkan
paleontologi yang mengungkapkan pola yang
tidak diprediksi dari proses Macroevolutionary,
paleontologi yang memiliki sesuatu tipe yang
berkontribusi.
 Efeknegatif adalah untuk membesarbesarkan
perbedaan antara neontologists dan ahli
paleontologi dan menghambat komunikasi dari
penciptaan yang berlawanan.
Kesimpulan

Prinsip-prinsip klasifikasi diperlukan untuk mengenal


suatu kelompok, mendefinisikan, dan memberi nama.

Teori adaptif dianggap lebih benar dalam menjelaskan


spesies, karena dalam sebuah kasus beberapa spesies
yang terisolasi dan tidak dapat melakukan perkawinan
tetap memiliki bentuk dan jenis protein yang sama

Spesiasi adalah evolusi rangkaian bentuk morfologi


yang baru, yang jelas ciri-cirinya, dan hanya bisa saling
kawin di kalangan sesamanya
Terdapat dua teori yang
berhubungan dengan kecepatan
evolusi yaitu Teori Punctuated
equilibrium dan Teori Phyletic
gradualism
Evolusi makro adalah pola
perubahan yang lebih luas dalam
ribuan generasi sehingga terbentuk
spesies baru
Evolusi makro bersumber dari
peninggalan berupa fosil.

Anda mungkin juga menyukai