Anda di halaman 1dari 113

Bimbingan Teknis SPME bagi

Tim Penjaminan Mutu Pendidikan Daerah (TPMPD) 2019


Remcy Makassar, 13 sampai 16 Agustus 2019

PEMANFAATAN
HASIL PETA MUTU WILAYAH
DITJEN DIKDASMEN
KEMENDIKBUD

1
OUTLINE
SISTEM PMP PROSEDUR PEMANFAATAN
01 Dasar Hukum, Sistem, Acuan 04 DATA MUTU
Mutu
Rapor Mutu Sekolah dan Peta Mutu
Wilayah

INDIKATOR & DATA MUTU CONTOH PEMANFAATAN


02 Indikator, Sumber Data, Instrumen 05 DATA MUTU
Pengumpulan Data Pada Level Satuan Pendidikan dan Wilayah
(Provinsi dan Kabupaten/Kota
RAPOR MUTU
CONTOH PENYUSUNAN
03 & PETA MUTU
Rapor Mutu Sekolah & Peta
06 PROGRAM DAN KEGIATAN
Berdasarkan Rapor Mutu Sekolah & Peta
Mutu Wilayah
Mutu Wilayah
SISTEM PMP

Dasar Hukum, Sistem,


Acuan Mutu
3
TUJUAN: MEMAHAMI SISTEM PMP
Memastikan Pemerintah Daerah memahami:
1. Penjaminan Mutu Pendidikan (PMP) merupakan “kebutuhan
mendesak” dalam memastikan layanan Pendidikan bermutu
kepada seluruh anak Indonesia.
2. PMP bukan hanya pemetaan (memotret kondisi sekolah) tapi
merupakan proses perbaikan mutu yang berkelanjutan yang
dilaksanakan secara sistematik.
3. PMP bukan proses instan harus dilakukan secara kontinu dan
melibatkan seluruh pemangku kepentingan.
1. DASAR HUKUM
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

Bab IV
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA, ORANG TUA, MASYARAKAT DAN PEMERINTAH

Bagian Kesatu Bagian Keempat


Hak dan Kewajiban Warga Negara Hak dan Kewajiban Pemerintah dan pemerintah Daerah
Pasal 5 Pasal 10
(1) Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk Pemerintah dan pemerintah Daerah berhak mengarahkan,
memperoleh pendidikan yang bermutu membimbing, membantu dan mengawasi penyelenggaraan
(2) Warga negara yang memiliki kelainan fisik, emosional, pendidikan sesuai dengan peraturan perundah-undangan yang
mental, intelektual, dan/atau sosial berhak berlaku
memperoleh pendidikan khusus
(3) Warganegara di daerah terpencil atau terbelakang serta Pasal 11
masyarakat terpencil berhak memperoleh pendidikan
layanan khusus (1) Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib memberikan
(4) Warga negara yang memiliki potensi kecerdasan dan layanan dan kemudahan serta menjamin terselenggaranya
bakat istimewa berhak memperoleh pendidikan khusus pendidikan yang bermutu bagi setiap warga negara tanpa
(5) setiap warga negara berhak mendapat kesempatan diskrimininas
pmeningkatkan pendidikan sepenjang hayat (2) Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib menjamin tersedianya
daya guna terselenggaranya pendidikan bagi setiap warga negara
yang berusian tujuh tahun sampai lima belas tahun
DATA & FAKTA
Jumlah sekolah yg memiliki indeks mutu baik Data per Mei 2019:
Jumlah Indeks 1. Akreditasi: A & B
Jenjang Status % 2. Nilai UN, Rapor
Sekolah Mutu Baik KLASIFIKASI 1
Mutu, dan UKG>
SD 148.805 44.893 30,2% (Indeks Mutu
rata-rata
Negeri 132.129 40.786 30,9% Baik)
1. Akreditasi: A & B
Swasta 16.676 4.107 24,6%
2. Minimal 2 Nilai
SMP 39.426 10.540 26,7% (UN, Rapor
Negeri 23.336 6.864 29,4% Mutu, dan UKG)
Swasta 15.940 3.676 23,1% KLASIFIKASI 2
> rata-rata
SMA 13.709 3.220 23,5%
Negeri 6.783 1.976 29,1% 1. Akreditasi: A & B
KLASIFKASI 3 2. Minimal 1 Nilai
Swasta 6.926 1.244 18,0%
(UN, Rapor
SMK 13.929 1.700 12,2%
Mutu, dan UKG)
Negeri 3.539 648 18,3% NON KLASIFIKASI
> rata-rata
Swasta 10.390 1.052 10,1%
Total 215.869 60.353 28,0%
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 6
SD Index SMP Index Total SMA Index SMK Index Total
Provinsi Total SD % SD % SMP Total SMA % SMA % SMK
Mutu Baik Mutu Baik SMP Mutu Baik Mutu Baik SMK

INDONESIA 44.893 148.683 30,2% 10.540 39.423 26,7% 3.220 13.696 23,5% 1.700 13.929 12,2%
Prov. Aceh 116 3.464 3,3% 128 1.130 11,3% 28 520 5,4% 1 208 0,5%
Prov. Bali 1.140 2.434 46,8% 124 403 30,8% 76 159 47,8% 64 179 35,75%
Prov. Bangka Belitung 457 811 56,4% 50 211 23,7% 30 68 44,1% 17 54 31,48%
Prov. Banten 954 4.589 20,8% 215 1.443 14,9% 97 544 17,8% 34 678 5,01%
Prov. Bengkulu 215 1.384 15,5% 44 422 10,4% 30 139 21,6% 6 98 6,12%
Prov. D.I. Yogyakarta 1.588 1.845 86,1% 268 441 60,8% 113 165 68,5% 113 219 51,60%
Prov. D.K.I. Jakarta 1.492 2.444 61,0% 480 1.077 44,6% 248 489 50,7% 185 581 31,84%
Prov. Gorontalo 153 940 16,3% 95 334 28,4% 6 62 9,7% 1 56 1,79%
Prov. Jambi 181 2.457 7,4% 79 673 11,7% 41 225 18,2% 5 172 2,91%
Prov. Jawa Barat 8.231 19.637 41,9% 2.390 5.232 45,7% 273 1.609 17,0% 201 2.887 6,96%

REKAP DATA Prov. Jawa Tengah


Prov. Jawa Timur
12.153
9.736
19.056
19.380
63,8%
50,2%
1.371
1.437
3.306
4.661
41,5%
30,8%
508
589
860
1.542
59,1%
38,2%
366
396
1.584
2.030
23,11%
19,51%
Prov. Kalimantan Barat 330 4.397 7,5% 164 1.314 12,5% 71 434 16,4% 14 204 6,86%
PER Prov. Kalimantan Selatan
Prov. Kalimantan Tengah
741
113
2.914
2.633
25,4%
4,3%
225
151
601
830
37,4%
18,2%
79
24
189
241
41,8%
10,0%
28
4
123
134
22,76%
2,99%
PROVINSI Prov. Kalimantan Timur
Prov. Kalimantan Utara
386
58
1.876
467
20,6%
12,4%
109
17
636
175
17,1%
9,7%
42
8
218
59
19,3%
13,6%
28
3
219
29
12,79%
10,34%
Prov. Kepulauan Riau 271 939 28,9% 95 355 26,8% 43 137 31,4% 25 96 26,04%
Prov. Lampung 451 4.680 9,6% 241 1.350 17,9% 96 491 19,6% 25 475 5,26%
Prov. Maluku 41 1.782 2,3% 46 643 7,2% 27 283 9,5% 2 113 1,77%
Prov. Maluku Utara 9 1.310 0,7% 22 481 4,6% 16 199 8,0% 1 124 0,81%
Prov. Nusa Tenggara Barat 533 3.185 16,7% 123 911 13,5% 26 318 8,2% 5 301 1,66%
Prov. Nusa Tenggara Timur 181 5.079 3,6% 79 1.665 4,7% 28 538 5,2% 2 282 0,71%
Prov. Papua 34 2.524 1,3% 28 666 4,2% 5 236 2,1% 2 136 1,47%
Prov. Papua Barat 38 1.027 3,7% 51 296 17,2% 16 121 13,2% 1 52 1,92%
Prov. Riau 682 3.682 18,5% 335 1.158 28,9% 117 445 26,3% 42 295 14,24%
Prov. Sulawesi Barat 52 1.335 3,9% 33 363 9,1% 2 88 2,3% 1 135 0,74%
Prov. Sulawesi Selatan 892 6.441 13,8% 496 1.654 30,0% 78 591 13,2% 12 441 2,72%
Prov. Sulawesi Tengah 142 2.892 4,9% 128 837 15,3% 19 215 8,8% 2 182 1,10%
Prov. Sulawesi Tenggara 127 2.319 5,5% 156 754 20,7% 50 292 17,1% 2 158 1,27%
Prov. Sulawesi Utara 197 2.228 8,8% 280 717 39,1% 22 226 9,7% 3 189 1,59%
Prov. Sumatera Barat 1.910 4.172 45,8% 214 802 26,7% 142 324 43,8% 50 211 23,70%
Prov. Sumatera Selatan 450 4.685 9,6% 210 1.331 15,8% 70 593 11,8% 6 300 2,00%
Prov. Sumatera Utara 839 9.675 8,7% 656 2.551 25,7%
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 200 1.076 18,6% 53 984 7 5,39%
Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar Dan Menengah
(PERMENDIKBUD 28/2016)
Pemerintah Sistem Penjaminan Mutu
Pemetaan
Harmonisasi
Fasilitasi Pendidikan adalah suatu
Badan/Lembaga NSPK Peningkatan
Standarisasi Mutu
Mutu
PEMDA kesatuan unsur yang
terdiri atas organisasi,
Evaluasi
Pencapaian Mutu Pemerintah kebijakan, dan proses
PEMETAAN Daerah terpadu yang mengatur
Penetapan Standar MUTU segala kegiatan untuk
Pemetaan Mutu
Sekolah meningkatkan mutu
Pembuatan
Strategi PERENCANAAN
pendidikan dasar dan
Peningkatan Mutu
PENETAPAN
STANDAR SATUAN
PENINGKATAN
MUTU
Perencanaan menengah yang saling
Peningkatan
PENDIDIKAN Mutu
berinteraksi secara
Badan/Lembaga Fasilitasi sistematis, terencana
Akreditasi Pemenuhan/ dan berkelanjutan.
IMPLEMENTASI
Audit Mutu EVALUASI/
PENINGKATAN
Peningkatan
Eksternal AUDIT
MUTU Mutu
Inspeksi
Pelaksanaan
Penetapan Penjaminan
Akreditasi Mutu

SISTEM PENJAMINAN MUTU EKSTERNAL


8
KEWAJIBAN PENJAMINAN MUTU
(PP 19 TAHUN 2005 SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH YANG KEDUA KALI MELALUI PP 13 TAHUN 2015 )

Kewajiban Sekolah Pemerintah Pemerintah Pusat


Daerah Ditjen BSNP BAN

Memberikan layanan dan kemudahan, serta


menjamin terselenggaranya pendidikan yang
bermutu bagi setiap warga negara tanpa
diskriminasi.
Kebijakan nasional dan standar nasional pendidikan
untuk menjamin mutu pendidikan nasional.
Fasilitasi SP, PTK yang diperlukan untuk menjamin
terselenggaranya pendidikan yang bermutu.
Pemantauan dan pelaporan pencapaiannya secara
nasional
Pelaksanaan penjaminan mutu pendidikan
Strategi Implementasi PMP
Penyiapan
Sistem
Pelatihan Pelatihan
1 PENYIAPAN SDM
Intrastruktur Nas. Fasilator daerah
Pelatihan Pengawas

MEMBANGUN Pengembangan
Dukungan Pemda
2 KERJA SAMA Sosialisasi & MoU
TPMPD
Seluruh
3 PENGEMBANGAN Pelatihan PMP Pendampingan Contoh & Pusat Sekolah
PENGIMBASAN
SEKOLAH BINAAN Sekolah Binaan Sekolah Binaan Sumber Belajar PMP dan
memenuhi
PEMBUATAN PETA Pengumpulan data Rekomendasi SNP
4 MUTU mutu
Data/Rapor Mutu
Peningkatan Mutu

PENINGKATAN pendampingan
5 Supervisi Mutu Fasilitasi Mutu
Sekolah
MUTU

Monitoring dan
6
Evaluasi
10
KELUARAN PMP
SDM di daerah yang dapat menjadi “Agen Perubahan (Agent of Change)” dalam
1 PENYIAPAN SDM membangun Budaya Mutu Pendidikan

MEMBANGUN Komitmen dan Konsisten Pemda untuk Bersama-sama Kemdikbud membangun mutu
2 KERJA SAMA Pendidikan di Daerah

3 PENGEMBANGAN Mengembangkan sekolah-sekolah yang dapat menjadi Contoh/Acuan bahkan Pusat


SEKOLAH BINAAN Pembelajaran bagi sekolah di sekitarnya dalam menjamin mutu pendidikan
PEMBUATAN PETA Menyediakan basis Data dan Informasi sebagai dasar evaluasi dan perencanaan
4 MUTU
peningkatan mutu Pendidikan yang akurat sesuai dengan kebutuhan sekolah/daerah

PEM. PENINGKATAN Mengawal dan memastikan satuan Pendidikan melakukan upaya-upaya peningkatan
5
MUTU mutu Pendidikan sesuai dengan kebutuhan sekolah

Monitoring dan Memonitor tingkat keterlaksanaan sistem PMP serta mengevaluasi dampak penerapan
6 Sistem PMP di Daerah
Evaluasi
INDIKATOR &
DATA MUTU
Indikator, Sumber Data, Instrumen
Pengumpulan Data, dan hasil
pengumpulan Data

12
TUJUAN: MEMAHAMI INDIKATOR & DATA MUTU
Memastikan Pemerintah Daerah memahami:
1. Acuan dalam menyusun indicator dan instrumen pemetaan mutu.
2. Setiap data yang dikumpulkan dalam pemetaan mutu disusun untuk
mengukur pemenuhan SNP minimal 1 tahun sekali
3. Pemetaan mutu dilakukan dengan mengintegrasikan seluruh data
Pendidikan di Kemendikbud
4. Konsep pengumpulan data adalah evaluasi diri yang dilakukan
mandiri oleh sekolah
5. Permasalahan yang terjadi pada pemetaan yang berdampak pada
validitas data
AGENDA: MEMAHAMI INDIKATOR & DATA MUTU
1. Acuan Mutu
2. Indikator Mutu
3. Hubungan Standar, Indikator, Dan Instrumen
4. Instrumen Pemetaan Mutu
5. Sumber Data Mutu Pendidikan
6. Mekanisme Pengumpulan Data
7. Waktu Pengiriman Data Mutu
8. Capaian Pengumpulan Data Mutu
9. Pengolahan Data Menjadi Rapor Mutu
10. Kendala dan Solusi
PERATURAN MENTERI
 Permendikbud Nomor 20 Tahun 2016 Tentang SKL Pendidikan Dasar Dan Menengah
1. ACUAN MUTU  Permendikbud Nomor 21 Tahun 2016 Tentang Standar Isi Pendidikan Dasar Dan Menengah
 Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar Dan Menengah
 Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 Tentang Standar Penilaian Pendidikan
 Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Standar Sarana Dan Prasarana Untuk Sekolah Dasar/Madrasah
Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/ Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTS), Dan Sekolah Menengah
Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA)
 Permendiknas Nomor 40 Tahun 2008 Tanggal 31 Juli 2008 Standar Sarana Dan Prasarana Sekolah Menengah
PP 19/2019
Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK)
dan
 Permendiknas Nomor 12 Tahun 2007 Tentang Standar Pengawas Sekolah/Madrasah
Perubahannya
 Permendiknas Nomor 13 Tahun 2007 Tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah
tentang SNP
 Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik Dan Kompetensi Guru
 Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 Tentang Standar Pengelolaan Pendidikan Oleh Satuan Pendidikan Dasar
Dan Menengah
 Permendiknas Nomor 40 Tahun 2008 Tentang Standar Sarana Dan Prasarana SMK
 Permendiknas Nomor 26 Tahun 2008 Tentang Standar Tenaga Laboratorium Sekolah/Madrasah
 Permendiknas Tentang Standar Biaya Operasi Non-personalia Tahun 2009 Untuk Sekolah Dasar/Madrasah
Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTS), Sekolah Menengah
Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB),
Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB), Dan Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB)
2. INDIKATOR MUTU
Kompetensi Lulusan
Isi Pendidikan 1.1. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi sikap
KOMPETENSI
2.1. Perangkat pembelajaran sesuai rumusan kompetensi lulusan LULUSAN 1.2. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi pengetahuan
2.2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dikembangkan sesuai prosedur 1.3. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi keterampilan
2.3. Sekolah melaksanakan kurikulum sesuai ketentuan

Penilaian Pendidikan Proses Pembelajaran


4.1. Aspek penilaian sesuai ranah kompetensi 3.1. Sekolah merencanakan proses pembelajaran sesuai ketentuan
4.2. Teknik penilaian obyektif dan akuntabel 3.2. Proses pembelajaran dilaksanakan dengan tepat
4.3. Penilaian pendidikan ditindaklanjuti 3.3. Pengawasan dan penilaian otentik dilakukan dalam proses
4.4. Instrumen penilaian menyesuaikan aspek pembelajaran
4.5. Penilaian dilakukan mengikuti prosedur

Sarana dan Prasarana


Pendidik dan Tenaga Kependidikan
6.1. Kapasitas daya tampung sekolah memadai
5.1. Ketersediaan dan kompetensi guru sesuai
6.2. Sekolah memiliki sarana dan prasarana
ketentuan
pembelajaran yang lengkap dan layak
5.2. Ketersediaan dan kompetensi kepala SARANA
PTK PEMBIAYAAN 6.3. Sekolah memiliki sarana dan prasarana
sekolah sesuai ketentuan PRASARANA pendukung yang lengkap dan layak
5.3. Ketersediaan dan kompetensi tenaga
administrasi sesuai ketentuan
5.4. Ketersediaan dan kompetensi laboran sesuai PENGELOLAAN Pembiayaan
ketentuan 8.1. Sekolah memberikan layanan subsidi silang
5.5. Ketersediaan dan kompetensi pustakawan 8.2. Beban operasional sekolah sesuai ketentuan
sesuai ketentuan 8.3. Sekolah melakukan pengelolaan dana dengan
Pengelolaan
baik
7.1. Sekolah melakukan perencanaan pengelolaan
7.2. Program pengelolaan dilaksanakan sesuai ketentuan
7.3. Kepala sekolah berkinerja baik dalam melaksanakan tugas kepemimpinan
7.4. Sekolah mengelola sistem informasi manajemen
BUKU
DESKRIPSI INDIKATOR MUTU DALAM
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
3. Hubungan Standar, Indikator, dan Instrumen
1 Permasalahan sikap siswa yang terjadi di sekolah anda
Arti angka adalah 1 tidak pernah; 2 jarang; 3 sering; 4 selalu
No Permasalahan Sikap Frekuensi
1 Standar Kompetensi Lulusan 1 Mencontek atau menyalin pekerjaan teman 1 2 3 4
2 Berbohong 1 2 3 4
1.1. Lulusan kompetensi pada dimensi sikap 3 Membolos 1 2 3 4
4 Tidak mengerjakan tugas yang diberikan 1 2 3 4
5 Terlibat perkelahian antar siswa dan atau antar sekolah dan atau antar kelompok 1 2 3 4
1.1.1. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap beriman dan 6 Terlibat tindak kriminal seperti narkoba, pornografi atau pornoaksi 1 2 3 4
bertakwa kepada Tuhan YME 7 Minum minuman keras 1 2 3 4
1.1.2. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap berkarakter 8 Merokok 1 2 3 4
9 Vandalisme (merusak barang tanpa seizin pemilik) 1 2 3 4
1.1.3. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap disiplin 10 Menyalahkan orang lain 1 2 3 4
1.1.4. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap santun 11 Tidak mau meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan 1 2 3 4
1.1.5. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap jujur 12 Terlambat masuk sekolah 1 2 3 4
1.1.6. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap peduli 13 Berlaku tidak sopan kepada orang yang lebih tua 1 2 3 4
14 Merendahkan pendapat orang lain 1 2 3 4
1.1.7. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap percaya diri
15 Malas menulis seperti buku, puisi, artikel dan lainnya 1 2 3 4
1.1.8. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap 16 Malas membaca 1 2 3 4
bertanggungjawab 17 Tidak berani mengemukakan pendapat 1 2 3 4
1.1.9. Memiliki perilaku pembelajar sejati sepanjang hayat 18 Tidak percaya diri tampil di depan umum 1 2 3 4
1.1.10. Memiliki perilaku sehat jasmani dan rohani 19 Mudah putus asa 1 2 3 4
20 Kesulitan dalam berbicara dengan orang lain 1 2 3 4
21 Tidak sportif 1 2 3 4
22 Mudah mengeluh 1 2 3 4
23 Tidak taat menjalankan ibadah sesuai dengan agama masing-masing 1 2 3 4
24 Tidak berdoa sebelum dan setelah melakukan aktivitas 1 2 3 4
25 Menggunakan kata-kata kotor saat berbicara 1 2 3 4
26 Berpakaian kurang sopan 1 2 3 4
27 Tidak mengucapkan salam saat masuk kelas 1 2 3 4
28 Menertawakan teman yang sedang kesusahan/terkena musibah 1 2 3 4
29 Menjauhi teman yang berbeda secara fisik, suku, ras atau agama 1 2 3 4
30 Menyerobot saat memakai fasilitas umum 1 2 3 4
31 Menghindari kerjabakti 1 2 3 4
32 Membuang sampah sembarangan 1 2 3 4
33 Menggunakan air dan listrik dengan boros 1 2 3 4
34 Merusak tanaman 1 2 3 4
4. Instrumen Pemetaan Mutu
5. Sumber Data Mutu Pendidikan
1 Rapor Mutu
Data Sekolah kompetensi

Hasil lulusan

diambil dari Akreditasi pembiayaan


isi

berbagai system Data Pokok Sistem Informasi Mutu


pendataan di Pendidikan Pendidikan pengelolaan proses

Kemdikbud • Peserta Didik (Capaian Standar Nasional


• Rombongan Belajar Pendidikan) sarana penilaian

Ujian • Sarana Prasarana


prasarana

pendidik dan

Nasional • Pendidik dan


Tenaga
kependidikan

Tenaga
476 Kependidikan
pertanyaan Uji • Pembelajaraan
Kompetensi • Pembiayaan Aplikasi
Evaluasi Oleh
No Standar/Indikator/Sub Indikator Kategori Nilai Capaian
1 Standar Kompetensi Lulusan  2.31

Pendidik dan Pemetaan


2 Standar Isi  3.61
3 Standar Proses  4.39

Pengawas
4 Standar Penilaian  3.50
5 Standar Pendidik/Tenaga Kependidikan  6.24

Tenaga Mutu
6 Standar Sarana dan Prasarana  4.58
7 Standar Pengelolaan  4.23
8 Standar Pembiayaan  3.01

Kependidikan
  Menuju SNP Tingkat 1
  Menuju SNP Tingkat 2
• Capaian kompetensi lulusan   Menuju SNP Tingkat 3
Data Sekolah siswa   Menuju SNP Tingkat 4
  Memenuhi SNP
diambil dari • Isi pembelajaran
pengisian • Proses pembelajaran
• Penilaian pendidikan
568
instrument di • Pengelolaan pendidikan pertanyaan
sekolah • Pembiayaan

pmp.dikdasmen.kemdikbud.go.id
2 21
568 Instrumen PMP Dapodik 476
Pertanyaan Pertanyaan

• Standar Isi
• SKL
Ketersediaan Mata pelajaran
• Standar Isi
• Standar Pembiayaan
Perangkat pembelajaran, Kurikulum Tingkat
Jumlah siswa menerima PIP, Bersedia
Satuan Pendidikan, pelaksanaan kurikulum di
menerima BOS, jumlah blockgrant yang
sekolah
diterima
• Standar Pembiayaan
• PTK
• Pengelolaan
• Pengelolaan
• Penilaian
Rata-rata skor kompetensi kepala
• Proses
sekolah, Jumlah siswa menerima PIP,
• Sarpras
bersedia menerima BOS
(Kondisi Lahan, bangunan, tempat bermain,
• Proses
kantin, parkir, UKS, Unit Kewirausahaan dan
Jumlah/rasio Siswa
bursa kerja, dan Ruang Sirkulasi sekolah)
• Sarpras
6. Mekanisme Pengumpulan Data
Satuan Pendidikan DAPODIK Peta
Penjaminan Mutu Pendidikan

DAPO
Peta Mutu

PMP Rapor Mutu Rapor Mutu Rapor


Aplikasi PMP di Satuan Pendidikan Wilayah Sekolah Tematik

Sistem Informasi
Data Dukung
Instrumen

Laman
Kepala Sekolah Pengawas UN UKG

Komite Sekolah Siswa Guru


Konten Analisis Progres Evaluasi
Rapor BAN
23
7. Waktu Pengiriman Data Mutu
Cut Off: 15 Sep 2018
140,000

Cut Off: 20 Okt 2017


120,000
Cut Off: 20 Nop 2016
100,000
(2019)
Axis Title

80,000

60,000

40,000

20,000

-
Jan Feb Maret Apr Mei Jun Jul Agus Sept Okt Nop Des
2016 2,415 593 5,162 476 20 2,251 36,146 96,082 24,299 165.433 (77,04%)
2017 4 402 10,194 120,628 64,615 195.843 (90,74%)
2018 13 305 926 36,399 94,423 73,634 205.700 (95,18%)

24
8. Capaian Pengumpulan Data Mutu Tahun 2018
Prov. D.I. Yogyakarta 100.00%
Prov. D.K.I. Jakarta 99.95%
Prov. Riau 99.55%
Prov. Gorontalo 99.50%
250,000 95.18 100 Prov. Sulawesi Utara 99.49%
90.74 Prov. Sulawesi Tengah 99.40%
Prov. Kalimantan Selatan 99.09%
90 Prov. Jawa Tengah 99.01%
205,700 Prov. Bali 98.86%
77.04 194,843 Prov. Sumatera Barat 98.71%
200,000 80 Prov. Sulawesi Tenggara 98.55%
Prov. Kepulauan Bangka Belitung 98.52%
Prov. Sulawesi Selatan 98.44%
165,433 70 Prov. Sumatera Selatan 98.30%
Prov. Bengkulu 98.19%
Prov. Jambi 97.71%
150,000 60 Prov. Sulawesi Barat 97.66%
Prov. Aceh 97.58%
50
Prov. Jawa Barat 97.39%
Prov. Jawa Timur 97.27%
Prov. Lampung 96.00%
100,000 40
Prov. Banten 95.96%
Prov. Sumatera Utara 94.53%
Prov. Maluku 94.37%
30 Prov. Kepulauan Riau 92.89%
Prov. Kalimantan Timur 92.66%
Prov. Kalimantan Barat 91.31%
50,000 20 Prov. Nusa Tenggara Barat 88.67%
Prov. Nusa Tenggara Timur 84.06%
Prov. Kalimantan Tengah 83.45%
10 Prov. Kalimantan Utara 75.00%
Prov. Maluku Utara 71.27%
Prov. Papua Barat 68.16%
0 0 Prov. Papua 56.96%
2016 2017 2018 25
9. Pengolahan Data Menjadi Rapor Mutu
Instrumen Hitung Per Responden Agregat Per Responden

Kepala Sekolah

Rapor Mutu Sekolah


Agregat Sekolah

Pengawas Sekolah

Guru

Siswa

Komite Sekolah
26
10. Kendala dan Solusi

Tidak Berjalannya Proses Pengolahan satu per satu (First In First Out - FIFO)
Server PMP
Front End PMP DB Dapodik

1 2

Prefill Rapor PMP


Proses Rapor PMP

• Prosedur pengolahan rapor dengan sistem FIFO mengubah prosedur pengiriman data.
• Perubahan Prosedur pengiriman data berakibat pada semakin besarnya data yang dikirim ke server.
• Sangat besarnya data yang diterima pada server menyebabkan over kapasitas dan kegagalan dalam
menerima dan mengolah data dengan sistem FIFO.
 Menghentikan sistem FIFO dan mengubah proses seperti tahun 2017.
27
Kendala dan Solusi
Waktu Pengolahan Rapor PMP yang relatif lama
• Proses tahun 2017
memerlukan waktu dalam
insert database.
• Dengan Jumlah data sebanyak
4,1 milyar record dibutuhkan
waktu ± 13 minggu untuk
insert data.

 Menggunakan sumber
daya yang ada (2 server)
sehingga dapat dipangkas
menjadi 7 minggu

28
Kendala dan Solusi
Rapor November 2018 dan Maret 2019 belum mencakup seluruh
sekolah yang tercatat mengirim
• Kegagalan sistem menerima data PMP
205,700 menyebabkan sebagian data pengiriman
rusak.
179,961 Δ = 25.739 • Pada Nov 2018 terdapat 47.797 data
Δ = 47.797
157,903 22.058 yang tidak lengkap sehingga tidak
disajikan Rapor Mutu nya.
 Dilakukan recovery data dan berhasil
merecover 22.058 data
• Pada Maret 2019 dihasilkan 179.961
Rapor sekolah
 Sisa 25.739 data diharapkan mengirim
ulang data pmp secara offline

Mengirim Nov-18 Mar-19


29
Kendala dan Solusi
Validitas data PMP yang bersumber dari DAPODIK

Dapodik yang digunakan untuk Rapor PMP 2018


DB DAPODIK DB DATAMART adalah Dapodik tahun ajaran 2018 semester 1
DB PMP
dan datanya ditampung dalam Datamart.
Kesalahan mungkin terjadi karena:
Qry_1 Qry_5 • Datanya belum diisi sekolah
• Kegagalan Replikasi Dapodik ke Datamart
(Qry_1)
• Proses Pengolahan pada Datamart (Qry_5)
Qry_2 Qry_4
 Dilakukan Audit IT (Proses Qry) pada
Qry_3 Datamart dan Kondisi sekolah pada Rapor
PMP (PTK dan Sarpras)  Klik pada Sub
Indikator

DB UN DB AKREDITASI DB UKG
30
RAPOR MUTU &
PETA MUTU

Rapor Mutu Sekolah &


Peta Mutu Pendidikan
31
TUJUAN: MEMAHAMI INDIKATOR & DATA MUTU
Memastikan Pemerintah Daerah memahami:
1. Cara mengakses Rapor mutu Sekolah dan Peta Mutu Wilayah
2. Makna setiap jenis informasi dalam rapor dan peta mutu
3. Cara menggunakan setiap fitur dalam rapor dan peta mutu
AGENDA: MEMAHAMI RAPOR/PETA MUTU
1. Perbedaan Rapor Mutu & Peta Mutu
2. Mengakses Rapor/Peta Mutu
3. Memahami Isi Informasi Dalam Rapor Mutu Sekolah
4. Memahami Isi Informasi Dalam Peta Mutu Wilayah
1. Membedakan Rapor Mutu dan Peta Mutu
SMP SWASTA ISLAM MATHLAUL ANWAR Jenjang SMP
NPSN:30107409 Indonesia
PETA MUTU
NASIONAL

PETA MUTU
PROVINSI

PETA MUTU
KAB/KOTA

RAPOR MUTU
SEKOLAH
2. Mengakses Rapor/Peta
Alamat akses rapor mutu:
http://pmp.dikdasmen.kemdikbud.go.id/rpnk/index.php
* Gunakan browser Chrome untuk tampilan terbaik
HALAMAN BERANDA
HALAMAN LOGIN

Pilih data penyajian Peta Mutu


Wilayah dengan menulis minimal 3
huruf dan mengklik wilayah

Alamat akses bersifat terbatas, login akun


Pilih data penyajian Rapor Mutu
sama dengan akun Dapodik. Sekolah dengan menuliskan minimal 3
huruf dan mengklik sekolah
Dinas Pendidikan dapat mengakses
menggunakan akun operator dapodik
kabkot/prov dan juga akun pengawas
yang terdaftar dalam aplikasi pemetaan Tampilan beranda menyajikan pilihan untuk mengakses Rapor Mutu
mutu. Wilayah (Provinsi atau Kabupaten/Kota dan jenjang pendidikan (semua SD,
Sekolah dapat mengakses menggunakan SMP, SMA, SMK), dan untuk mengakses Rapor Mutu Sekolah
akun Dapodik yang berlaku.
3. Memahami Isi Informasi Dalam Rapor Mutu

Fasilitas pencarian sekolah

Data Umum Sekolah


Capaian Rapor Mutu Antar Tahun

Your Date Your Footer 37


Perbandingan dengan Peta Mutu Wilayah
(Kab/Kota dan Provinsi, serta Nasional)

Your Date Your Footer 38


Perkembangan
capaian

nilai capaian pemenuhan SNP


pengelompokan capaian
Informasi
Bertingkat

Level Indikator

Level Standar

Level Sub Indikator


4. Memahami Isi Informasi Dalam Peta Mutu

Fasilitas pencarian wilayah

Data Umum wilayah


Distribusi Sekolah
berdasarkan capaian

nilai capaian pemenuhan SNP

pengelompokan capaian

Pertumbuhan capaian
Informasi
Bertingkat

Level Indikator

Level Standar

Level Sub Indikator


PETA MUTU PROVINSI
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG_SEKOLAH DASAR

Your Date Your Footer 45


PETA MUTU PROVINSI
CONTOH: KEPULAUAN BANGKA BELITUNG_SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Your Date Your Footer 46


PETA MUTU PROVINSI
CONTOH KEPULAUAN BANGKA BELITUNG_SEKOLAH MENENGAH ATAS

Your Date Your Footer 47


PETA MUTU PROVINSI
CONTOH: KEPULAUAN BANGKA BELITUNG_SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Your Date Your Footer 48


PROSEDUR
PEMANFAATAN
DATA MUTU
Rapor Mutu Sekolah &
Peta Mutu Wilayah
49
AGENDA: MEMAHAMI PEMANFAATAN RAPOR/PETA MUTU
1. Memahami kondisi sekolah dengan Rapor Mutu
2. Menvalidasi kondisi sekolah
3. Menyimpulkan kondisi sekolah
4. Menyusun Rekomendasi Perbaikan Mutu
1. Memahami Kondisi Sekolah
dengan RAPOR MUTU
kompetensi
lulusan

isi
pembiayaan

MEMAHAMI
KONDISI SEKOLAH
pengelolaan proses

DENGAN sarana
prasarana

pendidik dan
penilaian

MENGGUNAKAN Tenaga
kependidikan

RAPOR MUTU
No Standar/Indikator/Sub Indikator Kategori Nilai Capaian
1 Standar Kompetensi Lulusan  2.31
2 Standar Isi  3.61
3 Standar Proses  4.39
4 Standar Penilaian  3.50
5 Standar Pendidik/Tenaga Kependidikan  6.24
6 Standar Sarana dan Prasarana  4.58
7 Standar Pengelolaan  4.23
8 Standar Pembiayaan  3.01

RAPOR/PETA MUTU

KOMPETENSI PROSES PEMBELAJARAN


SISWA/LULUSAN
MANAJEMEN SEKOLAH
MENGAMATI CAPAIAN KOMPETENSI LULUSAN
MENGAMATI CAPAIAN PROSES PEMBELAJARAN
MENGAMATI CAPAIAN MANAJEMEN SEKOLAH
MENDALAMI KONDISI CAPAIAN KOMPETENSI SISWA
MENDALAMI KONDISI PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH (1)

SOLUSI:
TINGKAT PEMDA:
1. Peningkatan kompetensi Guru
2. Pendampingan pengembangan
kurikulum oleh narasumber/pakar
Sumber: APBD
TINGKAT SEKOLAH:
1. Peningkatan kompetensi Guru
2. Mengundang narasumber/pakar
3. Melaksanakan rapat-rapat reviu
kurikulum
Sumber: BOS
MENDALAMI KONDISI PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH (2)

SOLUSI:
TINGKAT PEMDA:
1. Peningkatan kompetensi Guru/kepala
sekolah
2. Pendampingan penerapan supervisi
akademik oleh narasumber/pakar
Sumber: APBD
TINGKAT SEKOLAH:
1. Peningkatan kompetensi Guru/kepala
sekolah
2. Mengundang narasumber/pakar
3. Melaksanakan rapat-rapat reviu
pelaksanaan pembelajaran
Sumber: BOS
MENDALAMI KONDISI SARANA DAN PRASARANA DI SEKOLAH

SOLUSI:
TINGKAT PEMDA:
1. Pengadaan sarana dan prasarana
yang dibutuhkan
2. Rehab sarana dan prasarana yang
tidak/kurang layak pakai

TINGKAT SEKOLAH:
1. Penyediaan biaya pemeliharaan
2. Meminta bantuan perusahaan yang
memiliki program CSR melalui
pengajuan prposal
2. Memvalidasi KONDISI SEKOLAH
VALIDASI KONDISI SEKOLAH
RAPOR MUTU SEKOLAH
VERIFIKASI & VALIDASI
OBSERVASI

WAWANCARA

DISKUSI TERPUMPUN

DOKUMEN

LAINNYA
Data Mutu
(DAPODIK)
3. Menyimpulkan Kondisi Sekolah
MENYIMPULKAN KONDISI SEKOLAH

ANALISIS
VERIFIKASI & VALIDASI
Hal yang SUDAH baik
OBSERVASI
RAPOR MUTU SEKOLAH - ……………….
WAWANCARA - ……………….
- ……………….
DISKUSI TERPUMPUN

DOKUMEN Hal yang BELUM baik


- ……………….
LAINNYA - ……………….
- ……………….

Data Mutu
(DAPODIK)
Catatan yang ditulis adalah fakta yang ditemukan/didapati, bukan opini.
Ditulis secara spesifik dan bukan umum.
Jenis
Informasi Fakta Opini
Spesifik • Tiga siswa tidak pernah • Tiga siswa malas bertanya
bertanya
• Dua dari enam kelompok siswa • Dua dari enam kelompok siswa di
di kelas tidak mampu kelas tidak memahami tugas
mengerjakan tugas mengukur mengukur panjang dan lebar
panjang dan lebar benda. benda.

Umum • Beberapa siswa tidak aktif • Beberapa siswa malas

• Beberapa kelompok siswa di • Beberapa kelompok siswa di


kelas tidak bisa mengerjakan kelas tidak memahami tugas.
tugas.

64
CONTOH HASIL PENGAMATAN
INGAT: Hal yang dilaporkan hendaknya FAKTA (bukan pendapat/opini) dan SPESIFIK.
Pemahaman Standar & Manajemen Sekolah Proses Pembelajaran Capaian Kompetensi Siswa
Penerapan SPMI
Pemahaman Standar Kondisi Sarpras Keteladanan dalam membaca Kompetensi Sikap
1. Sekolah memiliki dokumen 1. Rasio Kelas dengan rombel 1. Seluruh guru mengarahkan 1. Siswa santun pada saat
standar sama (=1) anak membaca buku 15 menyampaikan pertanyaan
2. sekolah sudah melakukan 2. Sekolah memiliki menit sebelum kepada guru
EDS perpustakaan pembelajaran 2. Jumlah anak yang terlambat
3. Hasil EDS tidak dipakai 3. Koleksi buku hanya buku teks 2. Buku yang dibaca masih tinggi (missal: 20%)
sebagai dasar perencanaan bebas dan tidak terkait 3. Ada puntung rokok di
4. Sekolah (KS, dan Wakasek) Partisipasi Pemangku dengan pembelajaran yang beberapa area sekolah
pernah dapat sosialisasi Kepentingan akan diikuti (dekat Gudang, di belakang
dari Pemda tentang 1. Sekolah menyelenggarakan sekolah)
standar rapat berkala Sumber Belajar
5. Sekolah tidak pernah 2. Tingkat kehadiran pemangku 1. Sumber belajar dari guru Kompetensi Ketrampilan
menyosialisasikan ke kepentingan di luar PTK dan buku teks 1. Siswa memiliki prestasi
pemangku kepentingan rendah 2. Pembelajaran hanya dalam lomba seni, lomba
dilakukan di kelas debat
2. Siswa berpartisipasi aktif
dalam berdiskusi di kelas

65
CONTOH 1:
A. PEMAHAMAN STANDAR MUTU & PENERAPAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI)
Hasil Pengamatan Analisis Hasil
Pemahaman Standar Hal yang sudah baik:
1. Sekolah memiliki dokumen standar 1. Sekolah memiliki dokumen standar
2. sekolah sudah melakukan EDS 2. Sekolah telah mendapakan sosialisasi
3. Hasil EDS tidak dipakai sebagai dasar perencanaan
4. Sekolah (KS, dan Wakasek) pernah dapat sosialisasi Hal yang Belum baik:
dari Pemda tentang standar 1. Sekolah belum paham indicator mutu
5. Sekolah tidak pernah menyosialisasikan ke 2. Pemahaman sekolah masih focus pada sarpras dan
pemangku kepentingan PTK
3. Yang mendapat sosialisai KS dan Wakasek
CONTOH 2:
B. SUPERVISI PENJAMINAN MUTU PELAKSANAAN MANAJEMEN SEKOLAH
Hasil Pengamatan Analisis Hasil
Kondisi Sarpras Hal yang sudah baik:
1. Rasio Kelas dengan rombel sama (=1) 1. Rasio sekolah sudah sesuai
2. Sekolah memiliki perpustakaan 2. Memiliki perpustakaan
3. Koleksi buku hanya buku teks 3. Sekolah menyelenggarakan rapat dengan pemangku
kepentingan secara berkala
Partisipasi Pemangku Kepentingan
1. Sekolah menyelenggarakan rapat berkala Hal yang Belum baik:
2. Tingkat kehadiran pemangku kepentingan di luar PTK 1. Koleksi buku minim
rendah 2. Tingkat partisipasi pemangku kepentingan non PTK
rendah
4. Menyusun Rekomendasi Perbaikan Mutu
REKOMENDASIKAN SOLUSI KE DEPAN
REKOMENDASI SOLUSI
ANALISIS • Rekomendasikan pengembangan-
pengembangan yang dapat
Hal yang SUDAH baik dilakukan
- ………………. • Dokumentasikan bila Kondisi Baik
- ………………. merupakan “Praktik Baik” yang
- ………………. dapat ditiru sekolah lain

Hal yang BELUM baik


• Rekomendasikan alternatif upaya
- ………………. perbaikan
- ………………. • Perjelas dampak dari alternative
- ………………. solusi dalam meningkatkankan
kinerja layanan sekolah RKS dan RKAS

MODUL PENINGKATAN
MUTU
CONTOH 1:
A. PEMAHAMAN STANDAR MUTU & PENERAPAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI)
Hasil Pengamatan Analisis Hasil Rekomendasi Solusi
Pemahaman Standar Hal yang sudah baik: Alternatif solusi:
1. Sekolah memiliki dokumen standar 1. Sekolah memiliki dokumen standar 1. Sekolah melaksanakan sosialisasi
2. sekolah sudah melakukan EDS 2. Sekolah telah mendapakan standar ke sekolah
3. Hasil EDS tidak dipakai sebagai sosialisasi 2. Sekolah melaksanakan bedah
dasar perencanaan standar
4. Sekolah (KS, dan Wakasek) pernah Hal yang Belum baik: 3. Sekolah mengundang narasumber
dapat sosialisasi dari Pemda 1. Sekolah belum paham indicator untuk memberikan pendalamanan
tentang standar mutu ttg standar
5. Sekolah tidak pernah 2. Pemahaman sekolah masih focus
menyosialisasikan ke pemangku pada sarpras dan PTK Komitmen Sekolah:
kepentingan 3. Yang mendapat sosialisai KS dan 1. Sekolah melaksanakan sosialisasi
Wakasek standar ke sekolah
CONTOH 2:
B. SUPERVISI PENJAMINAN MUTU PELAKSANAAN MANAJEMEN SEKOLAH
Hasil Pengamatan Analisis Hasil Rekomendasi Solusi
Kondisi Sarpras Hal yang sudah baik: Alternatif solusi:
1. Rasio Kelas dengan rombel sama 1. Rasio sekolah sudah sesuai 1. Sekolah mengusulkan kebutuhan
(=1) 2. Memiliki perpustakaan anggaran perpustakaan kepada komite
2. Sekolah memiliki perpustakaan 3. Sekolah menyelenggarakan rapat sekolah
2. Sekolah mengundang rapat pemangku
3. Koleksi buku hanya buku teks dengan pemangku kepentingan
kepentingan untuk menentukan jadual
secara berkala pertemuan
Partisipasi Pemangku Kepentingan 3. Sekolah mengalokasikan BOS untuk
1. Sekolah menyelenggarakan rapat Hal yang Belum baik: menyediakan buku
berkala 1. Koleksi buku minim
2. Tingkat kehadiran pemangku 2. Tingkat partisipasi pemangku Komitmen Sekolah:
kepentingan di luar PTK rendah kepentingan non PTK rendah 1. Sekolah mengalokasikan BOS untuk
menyediakan buku
CONTOH 3:
C. SUPERVISI PENJAMINAN MUTU PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN
Hasil Pengamatan Analisis Hasil Rekomenfdasi
Solusi
Keteladanan dalam membaca Hal yang sudah baik: Alternatif solusi:
1. Seluruh mengarahkan anak membaca 1. Sudah mengarahkan siswa 1. Sekolah menyosialisasikan
buku 15 menit sebelum pembelajaran membaca buku membangun keteladanan membaca
2. Buku yang dibaca masih bebas dan 2. Sumber belajar utama guru dan 2. Sekolah menyediakan buku-buku yang
tidak terkait dengan pembelajaran lebih bervariasi dan dapat dikaitkan
buku teks
yang akan diikuti dengan pembelajaran
3. Guru dilatih menggunakan berbagai
Hal yang Belum baik: sumber belajar
Sumber Belajar
1. Buku yang dibaca siswa belum
1. Sumber belajar dari guru dan buku
dikaitkan dengan pembelajaran
teks
2. Guru belum mengoptimalkan Komitmen Sekolah:
2. Pembelajaran hanya dilakukan di
sumber-sumber belajar lain baik di 1. Sekolah menyediakan buku-buku yang
kelas
dalam maupun diluar kelas lebih bervariasi dan dapat dikaitkan
dengan pembelajaran
CONTOH 4:
D. SUPERVISI DAMPAK PENJAMINAN MUTU PADA PENINGKATAN KOMPETENSI LULUSAN

Hasil Pengamatan Analisis Hasil Rekomendasi Solusi

Kompetensi Sikap Hal yang sudah baik: Alternatif solusi:


1. Siswa santun pada saat 1. Siswa santun 1. Sekolah mengembangkan gerakan
menyampaikan pertanyaan kepada 2. Siswa aktif berdiskusi anti merokok
guru 3. Prestasi anak di bidang seni dan 2. Sekolah mengevaluasi seluruh
2. Jumlah anak yang terlambat tinggi lomba debat baik mekanisme pembelajaran & berbagai
(missal: 20%) tata tertib terkait kedisiplinan
3. Ada puntung rokok di beberapa area Hal yang Belum baik: 3. Sekolah mengundang orang tua dan
sekolah (dekat Gudang, di belakang 1. Siswa terlambat tinggi pemangku kepentingan lainnya dalam
sekolah) 2. Ada punting rokok dibeberapa Bagian menyelesaikan permasalahan siswa
sekolah
Kompetensi Ketrampilan Komitmen Sekolah:
1. Siswa memiliki prestasi dalam lomba 1. Sekolah mengembangkan gerakan
seni, lomba debat anti merokok
2. Siswa berpartisipasi aktif dalam
berdiskusi di kelas
CONTOH
PEMANFAATAN
DATA MUTU

PADA TINGKAT SATUAN


PENDIDIKAN DAN WILAYAH

4 Juli 2019 YH_YBBS 74


TUJUAN: MEMAHAMI Pemanfaatan data mutu
Memastikan Pemerintah Daerah memahami:
1. Cara memanfaatkan rapor dan peta mutu sebagai dasar dalam
merencanakan peningkatan mutu Pendidikan
2. Cara menghubungkan antara berbagai program peningkatan mutu
dengan informasi dalam rapor mutu pendidikan
AGENDA: MEMAHAMI PEMANFAATAN DATA MUTU

1. Contoh Pemanfaatan Data Mutu Pada Level Satuan Pendidikan


2. Contoh Pemanfaatan Data Mutu pada Level Wilayah (Provinsi dan
Kabupatn/Kota)
1. Contoh Pemanfaatan Data Mutu Pada
Level Satuan Pendidikan

Your Date Your Footer 77


1. PEMANFAATAN PETA MUTU UNTUK PERENCANAAN BOS
kode Standar/indikator/Sub Indikator 2016 2017
CAPAIAN SNP 4.6 5.0
1 Standar Kompetensi Lulusan 6.1 6.4
1.1. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi sikap 6.9 6.8
1.2. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi pengetahuan 5.0 5.2 Pengembangan Perpustakaan
1.3. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi keterampilan 6.3 6.5
2 Standar Isi 3.8 4.7
2.1. Perangkat pembelajaran sesuai rumusan kompetensi lulusan 4.8 3.9
Kegiatan Pembelajaran dan Ekstrakurikuler
2.2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dikembangkan sesuai prosedur 1.9 5.5
2.3. Sekolah melaksanakan kurikulum sesuai ketentuan 4.6 4.8
3 Standar Proses 5.2 6.3 Kegiatan Evaluasi Pembelajaran
3.1. Sekolah merencanakan proses pembelajaran sesuai ketentuan 5.6 6.3
3.2. Proses pembelajaran dilaksanakan dengan tepat 5.3 6.6
3.3. Pengawasan dan penilaian otentik dilakukan dalam proses pembelajaran 4.8 6.0 Pengelolaan Sekolah
4 Standar Penilaian Pendidikan 4.6 5.4
4.1. Aspek penilaian sesuai ranah kompetensi 5.4 5.5
4.2. Teknik penilaian obyektif dan akuntabel 4.4 5.2
Pengembangan Profesi Guru dan Tenaga
4.3. Penilaian pendidikan ditindaklanjuti 4.2 6.3 Kependidikan serta Pengembangan Manajemen
4.4. Instrumen penilaian menyesuaikan aspek 4.2 5.0
4.5. Penilaian dilakukan mengikuti prosedur 4.7 5.2 Sekolah
5 Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan 4.3 3.8
5.1. Ketersediaan dan kompetensi guru sesuai ketentuan 5.5 3.6 Langganan Daya dan Jasa, Pemeliharaan dan
5.2. Ketersediaan dan kompetensi kepala sekolah sesuai ketentuan 5.3 4.6
5.3. Ketersediaan dan kompetensi tenaga administrasi sesuai ketentuan 2.1 6.1 Perawatan Sarana Sekolah
5.4. Ketersediaan dan kompetensi laboran sesuai ketentuan 0.8
5.5. Ketersediaan dan kompetensi pustakawan sesuai ketentuan -
6 Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan 4.2 2.7
6.1. Kapasitas daya tampung sekolah memadai 7.0 3.8 Pembayaran Honor
6.2. Sekolah memiliki sarana dan prasarana pembelajaran yang lengkap dan layak 1.5 1.3
6.3. Sekolah memiliki sarana dan prasarana pendukung yang lengkap dan layak 4.0 2.0 Pembelian Alat Multi Media Pembelajaran
7 Standar Pengelolaan Pendidikan 5.2 5.3
7.1. Sekolah melakukan perencanaan pengelolaan 4.2 5.4
7.2. Program pengelolaan dilaksanakan sesuai ketentuan 5.4 5.2
7.3. Kepala sekolah berkinerja baik dalam melaksanakan tugas kepemimpinan 4.5 3.6 Penyelengaraan Kegiatan Uji Kompetensi dan
7.4. Sekolah mengelola sistem informasi manajemen 6.6 5.8
8 Standar Pembiayaan 3.5 5.5 Sertifikasi Kejuruan
8.1. Sekolah memberikan layanan subsidi silang 2.3 7.0
8.2. Beban operasional sekolah sesuai ketentuan 5.1 7.0
8.3. Sekolah melakukan pengelolaan dana dengan baik 3.0 2.6

4 Juli 2019 YH_YBBS 78


2. PEMANFAATAN UNTUK PERENCANAAN SARANA DAN PRASARANA

Rehabilitasi Ruang
Kelas
kode Standar/indikator/Sub Indikator 2016 2017 Ruang Kelas Baru
6 Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan 4.2 2.7
6.1. Kapasitas daya tampung sekolah memadai 7.0 3.8
6.1.1. Memiliki kapasitas rombongan belajar yang sesuai dan memadai 7.0 7.0 Ruang
6.1.2. Rasio luas lahan sesuai dengan jumlah siswa 7.0 0
Perpustakaan
6.1.3. Kondisi lahan sekolah memenuhi persyaratan 6.7
6.1.5. Kondisi bangunan sekolah memenuhi persyaratan 5.2 Koleksi Buku
6.2. Sekolah memiliki sarana dan prasarana pembelajaran yang 1.5 1.3 Perpustakaan
lengkap dan layak
6.2.1. Memiliki ruang kelas sesuai standar 2.0 2.3 Laboratorium/Work
6.2.10. Kondisi ruang kelas layak pakai 2.5 2.9
shop
6.2.12. Kondisi ruang perpustakaan layak pakai 0
6.3. Sekolah memiliki sarana dan prasarana pendukung yang lengkap 4.0 2.0 Peralatan Lab
dan layak
6.3.11. Menyediakan kantin yang layak 4.9 Sanitasi
6.3.12. Menyediakan tempat parkir yang memadai 4.7
6.3.16. Kondisi ruang UKS layak pakai 4.2
6.3.18. Kondisi jamban sesuai standar 4.0
6.3.20. Kondisi ruang sirkulasi layak pakai 7.0

4 Juli 2019 YH_YBBS 79


3. PEMANFAATAN PETA MUTU UNTUK PERENCANAAN IMPLEMENTASI K13

kode Standar/indikator/Sub Indikator 2016 2017


CAPAIAN SNP 4.6 5.0 Fokus Materi Pelatihan pada program
1 Standar Kompetensi Lulusan 6.1 6.4 retraining
1.1. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi sikap 6.9 6.8
1.2. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi pengetahuan 5.0 5.2
1.3. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi keterampilan 6.3 6.5
2 Standar Isi 3.8 4.7
2.1. Perangkat pembelajaran sesuai rumusan kompetensi lulusan 4.8 3.9 kode Standar/indikator/Sub Indikator 2016 2017
2.2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dikembangkan sesuai prosedur 1.9 5.5 2 Standar Isi 3.8 4.7
2.3. Sekolah melaksanakan kurikulum sesuai ketentuan 4.6 4.8 2.1. Perangkat pembelajaran sesuai rumusan kompetensi 4.8 3.9
3 Standar Proses 5.2 6.3 lulusan
3.1. Sekolah merencanakan proses pembelajaran sesuai ketentuan 5.6 6.3 2.1.1. Memuat karakteristik kompetensi sikap 5.2 3.9
3.2. Proses pembelajaran dilaksanakan dengan tepat 5.3 6.6
2.1.2. Memuat karakteristik kompetensi pengetahuan 4.9 3.8
3.3. Pengawasan dan penilaian otentik dilakukan dalam proses 4.8 6.0
pembelajaran 2.1.3. Memuat karakteristik kompetensi keterampilan 4.7 3.2
4 Standar Penilaian Pendidikan 4.6 5.4 2.1.4. Menyesuaikan tingkat kompetensi siswa 4.6 4.2
4.1. Aspek penilaian sesuai ranah kompetensi 5.4 5.5 2.1.5. Menyesuaikan ruang lingkup materi pembelajaran 4.7 4.1
4.2. Teknik penilaian obyektif dan akuntabel 4.4 5.2
4.3. Penilaian pendidikan ditindaklanjuti 4.2 6.3
4.4. Instrumen penilaian menyesuaikan aspek 4.2 5.0
4.5. Penilaian dilakukan mengikuti prosedur 4.7 5.2

4 Juli 2019 YH_YBBS 80


4. PEMANFAATAN PETA MUTU UNTUK PERENCANAAN PELATIHAN GURU

kode Standar/indikator/Sub Indikator 2016 2017


3 Standar Proses 5.2 6.3 Fokus Materi
3.1. Sekolah merencanakan proses pembelajaran sesuai ketentuan 5.6 6.3 Pelatihan Guru
3.1.1. Mengacu pada silabus yang telah dikembangkan 4.0 7.0
3.1.2. Mengarah pada pencapaian kompetensi 7.0 7.0
3.1.3. Menyusun dokumen rencana dengan lengkap dan sistematis 5.0 5.4
3.1.4. Mendapatkan evaluasi dari kepala sekolah dan pengawas sekolah 6.3 5.8
3.2. Proses pembelajaran dilaksanakan dengan tepat 5.3 6.6
3.2.1. Membentuk rombongan belajar dengan jumlah siswa sesuai ketentuan 7.0 6.8
3.2.10. Menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah siswa, dan di 4.7 6.8
mana saja adalah kelas.
3.2.11. Mengakui atas perbedaan individual dan latar belakang budaya siswa. 2.8 6.5 kode Standar/indikator/Sub Indikator 2016 2017
3.2.12. Menerapkan metode pembelajaran sesuai karakteristik siswa 5.5 4 Standar Penilaian Pendidikan 4.6 5.4
3.2.13. Memanfaatkan media pembelajaran dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas 2.6 6.4
4.1. Aspek penilaian sesuai ranah kompetensi 5.4 5.5
pembelajaran
3.2.14. Menggunakan aneka sumber belajar 5.6 6.9 4.1.1. Mencakup ranah sikap, pengetahuan dan keterampilan 4.7 6.7
3.2.15. Mengelola kelas saat menutup pembelajaran 4.4 6.9 4.1.2. Memiliki bentuk pelaporan sesuai dengan ranah 6.2 4.2
3.2.2. Mengelola kelas sebelum memulai pembelajaran 6.2 6.4
4.2. Teknik penilaian obyektif dan akuntabel 4.4 5.2
3.2.3. Mendorong siswa mencari tahu 2.9 6.7
3.2.4. Mengarahkan pada penggunaan pendekatan ilmiah 6.1 6.7 4.2.1. Menggunakan jenis teknik penilaian yang obyektif dan akuntabel 4.7 5.5
3.2.5. Melakukan pembelajaran berbasis kompetensi 6.5 6.8 4.2.2. Memiliki perangkat teknik penilaian lengkap 4.1 4.8
3.2.6. Memberikan pembelajaran terpadu 6.4 6.8 4.3. Penilaian pendidikan ditindaklanjuti 4.2 6.3
3.2.7. Melaksanakan pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi; 6.1 6.6
3.2.8. Melaksanakan pembelajaran menuju pada keterampilan aplikatif 6.1 6.6 4.3.1. Menindaklanjuti hasil pelaporan penilaian 3.7 7.0
3.2.9. Mengutamakan pemberdayaan siswa sebagai pembelajar sepanjang hayat 6.2 6.7 4.3.2. Melakukan pelaporan penilaian secara periodik 4.7 5.5
3.3. Pengawasan dan penilaian otentik dilakukan dalam proses pembelajaran 4.8 6.0 4.4. Instrumen penilaian menyesuaikan aspek 4.2 5.0
3.3.1. Melakukan penilaian otentik secara komprehensif 6.5
4.4.1. Menggunakan instrumen penilaian aspek sikap 4.1 5.1
3.3.2. Memanfaatkan hasil penilaian otentik 5.3
3.3.3. Melakukan pemantauan proses pembelajaran 3.8 6.8 4.4.2. Menggunakan instrumen penilaian aspek pengetahuan 4.5 5.5
3.3.4. Melakukan supervisi proses pembelajaran kepada guru 4.8 6.0 4.4.3. Menggunakan instrumen penilaian aspek keterampilan 4.1 4.5
3.3.5. Mengevaluasi proses pembelajaran 5.7 5.6
4.5. Penilaian dilakukan mengikuti prosedur 4.7 5.2
3.3.6. Menindaklanjuti hasil pengawasan proses pembelajaran 5.1 5.9
4.5.1. Melakukan penilaian berdasarkan penyelenggara sesuai prosedur 4.7 5.5
4.5.2. Melakukan penilaian berdasarkan ranah sesuai prosedur 4.7 5.6
4.5.3. Menentukan kelulusan siswa berdasarkan pertimbangan yang sesuai 4.6
4 Juli 2019 YH_YBBS 81
5. PEMANFAATAN PETA MUTU UNTUK PERENCANAAN PELATIHAN KEPALA SEKOLAH DAN
TENAGA KEPENDIDIKAN
kode Standar/indikator/Sub Indikator 2016 2017
7 Standar Pengelolaan Pendidikan 5.2 5.3
7.1. Sekolah melakukan perencanaan pengelolaan 4.2 5.4
7.1.1. Memiliki visi, misi, dan tujuan yang jelas sesuai ketentuan 5.1 6.2
7.1.2. Mengembangkan rencana kerja sekolah ruang lingkup sesuai 4.0 5.3
ketentuan
7.1.3. Melibatkan pemangku kepentingan sekolah dalam perencanaan 3.4 4.8 Fokus Materi Pelatihan Kepala Sekolah,
pengelolaan sekolah Tenaga Kependidikan, dan Pengawas Sekolah
7.2. Program pengelolaan dilaksanakan sesuai ketentuan 5.4 5.2
7.2.1. Memiliki pedoman pengelolaan sekolah lengkap 4.7 5.0
7.2.2. Menyelenggarakan kegiatan layanan kesiswaan 5.8 7.0
7.2.3. Meningkatkan dayaguna pendidik dan tenaga kependidikan 6.6 5.5
7.2.4. Melaksanakan kegiatan evaluasi diri 6.3 6.1
7.2.5. Membangun kemitraan dan melibatkan peran serta masyarakat 5.2 4.0
serta lembaga lain yang relevan
7.2.6. Melaksanakan pengelolaan bidang kurikulum dan kegiatan 3.9 3.4
pembelajaran
7.3. Kepala sekolah berkinerja baik dalam melaksanakan tugas 4.5 3.6
kepemimpinan
7.3.1. Berkepribadian dan bersosialisasi dengan baik 3.1 3.1
7.3.3. Mengembangkan sekolah dengan baik 3.2 3.2
7.3.5. Berjiwa kewirausahaan 5.8 5.8
7.3.6. Melakukan supervisi dengan baik 5.8 5.8
7.4. Sekolah mengelola sistem informasi manajemen 6.6 5.8
7.4.1. Memiliki sistem informasi manajemen sesuai ketentuan 6.6 5.8

4 Juli 2019 YH_YBBS 82


6. MENCARI AKAR PERMASALAHAN CAPAIAN UN
kode Standar/indikator/Sub Indikator 2016 2017
CAPAIAN SNP 4.6 5.0
1 Standar Kompetensi Lulusan 6.1 6.4
1.1. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi sikap 6.9 6.8
1.2. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi pengetahuan 5.0 5.2
MASALAH
1.3. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi keterampilan 6.3 6.5

2 Standar Isi 3.8 4.7


2.1. Perangkat pembelajaran sesuai rumusan kompetensi lulusan 4.8 3.9

2.2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dikembangkan sesuai prosedur 1.9 5.5

2.3. Sekolah melaksanakan kurikulum sesuai ketentuan 4.6 4.8


3 Standar Proses 5.2 6.3
3.1. Sekolah merencanakan proses pembelajaran sesuai ketentuan 5.6 6.3

3.2. Proses pembelajaran dilaksanakan dengan tepat 5.3 6.6 AKAR MASALAH
3.3. Pengawasan dan penilaian otentik dilakukan dalam proses pembelajaran 4.8 6.0

4 Standar Penilaian Pendidikan 4.6 5.4


4.1. Aspek penilaian sesuai ranah kompetensi 5.4 5.5
4.2. Teknik penilaian obyektif dan akuntabel 4.4 5.2
4.3. Penilaian pendidikan ditindaklanjuti 4.2 6.3
4.4. Instrumen penilaian menyesuaikan aspek 4.2 5.0
4.5. Penilaian dilakukan mengikuti prosedur 4.7 5.2

4 Juli 2019 YH_YBBS 83


6. Mencari akar permasalahan Capaian UN

Peta Mutu dapat


digunakan untuk
Muatan Pembelajaran Tidak menelusuri akar masalah
• Revisi KTSP Sesuai dengan Kisi-kisi UN capaian UN

• Pelatihan penyusunan RPP


RPP tidak mencakup seluruh
• Supervisi penyusunan RPP
Muatan pembelajaran

• Pelatihan teknik, metode Proses pembelajaran tidak sesuai


pembelajaran dengan muatan yang akan Hasil Ujian
• Studi Banding/Magang disampaikan (Isi, media Belajar, Nasional
• Sarpras Pembelajaran Metode, dll) RENDAH

• Pelatihan Supervisi akademik Tidak ada supervisi pada


kepada KS pelaksanaan proses pembelajaran
• Supervisi oleh PS

Guru Tidak Mampu membuat soal


• Pelatihan pengembangan Soal
sesuai muatan/kisi-kisi KI/KD UN

4 Juli 2019 YH_YBBS 84


CATATAN SEBELUM MENGGUNAKAN RAPOR MUTU

1. Rapor Mutu dapat diakses melalui web pmp.dikdasmen.kemdikbud.go.id dengan


menggunakan username dan password yang sama dengan aplikasi Dapodik
2. Rapor mutu divalidasi bersama-sama dengan pemangku kepentingan untuk
memastikan hasil rapor mutu sesuai dengan kondisi sekolah
3. Lakukan uji petik ke sekolah untuk memastikan keseriusan dan kejujuran sekolah
dalam mengisi data mutu
4. Lakukan analisis komprehensif dengan menghubungkan capaian di SKL dengan
capaian proses pembelajaran (isi, proses, penilaian pembelajaran), dan pendukung
proses pembelajaran (PTK, Sarpras, Pengelolaan, dan Pembiayaan)
5. Libatkan pemangku kepentingan dalam menetapkan prioritas solusi yang dibutuhkan

4 Juli 2019 YH_YBBS 85


2. Contoh Pemanfaatan Data Mutu Pada
Level Wilayah (Provinsi dan
Kabupaten/Kota

Your Date Your Footer 86


TINDAK LANJUT HASIL PEMETAAN MUTU DI TINGKAT WILAYAH/NASIONAL
3 Menyusun Program
RAPOR MUTU Peningkatan Mutu
1 2 Memahami Kondisi Wilayah

Mengidentifikasi
Program
Masalah& Akar
Kerja/Kegiatan/
Masalah
Output
Mengidentifikasi
Skala Masalah
ditinjau dari Sasaran Sekolah
Sebaran Sekolah

5 Monitoring & 4 Sumber


Evaluasi Pendanaan Pemerintah Pusat

Monitoring & Pemetaan Mutu Pemda


Pendidikan
Masyarakat87
1. PEMANFAATAN UNTUK PERENCANAAN SARANA DAN PRASARANA

Contoh Kasus: Kota Mojokerto, Jawa Timur Ruang Kelas Baru


Rehabilitasi Ruang
Kelas
NO Standar Capaian M1 M2 M3 M4 SNP
6 Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan 4.72 0 15 54 30 0
6.1 Kapasitas dan daya tampung sekolah 5.86 0 14 15 23 47 Ruang
memadai Perpustakaan
6.1.1. Memiliki kapasitas rombongan belajar yang 6.97 0 0 0 3 96
sesuai dan memadai
6.1.2. Rasio luas lahan sesuai dengan jumlah siswa 4.74 21 12 11 10 45
Koleksi Buku
6.2 Sekolah memiliki sarana dan prasarana 2.21 8 12 3 24 52 Perpustakaan
pembelajaran yang lengkap
Laboratorium/Work
6.2.1. Kondisi ruang kelas sesuai standar 2.33 63 6 1 6 23
6.2.2. Memiliki ruang perpustakaan layak pakai 2.44 64 1 0 0 34 shop
6.2.3. Memiliki ruang kelas sesuai standar 1.85 71 28 0 0 0 Peralatan Lab
6.3 Sekolah memiliki sarana dan prasarana 6.11 0 4 10 43 42
pendukung yang lengkap
6.3.1. Memiliki jamban sesuai standar 6.11 0 4 10 43 42 Sanitasi
Lokasi
2. PEMANFAATAN PETA MUTU UNTUK PERENCANAAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH
Contoh Kasus: Kota Mojokerto, Jawa Timur
Pengembangan Perpustakaan
NO Standar Capaian M1 M2 M3 M4 SNP
0 Rata-rata 4.86 0 3 67 29 0 Kegiatan Pembelajaran dan Ekstrakurikuler
1 Standar Kompetensi Lulusan 5.82 1 1 2 91 4
1.1 Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi sikap 6.80 0 0 1 10 87
1.2 Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi pengetahuan 4.40 1 27 42 24 5
1.3
2
Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi keterampilan
Standar Isi
6.27
4.96
0
0
0
2
2
57
84
39
12
1
Kegiatan Evaluasi Pembelajaran
2.1 Perangkat pembelajaran sesuai rumusan kompetensi lulusan 6.68 0 1 1 22 74
2.2
2.3
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dikembangkan sesuai prosedur
Sekolah melaksanakan kurikulum sesuai ketentuan
3.84
4.35
1
0
48
55
32
11
16
27
1
6
Pengelolaan Sekolah
3 Standar Proses 5.31 0 2 19 77 1
3.1
3.2
Sekolah merencanakan proses pembelajaran sesuai ketentuan
Proses pembelajaran dilaksanakan dengan tepat
5.64
5.52
0
0
1
0
18
7
78
91
1
1
Pengembangan Profesi Guru dan Tenaga
3.3 Pengawasan dilakukan dalam proses pembelajaran 4.76 0 6 60 32 0 Kependidikan serta Pengembangan Manajemen
4 Standar Penilaian Pendidikan 4.71 0 7 55 36 0
4.1 Aspek penilaian sesuai ranah kompetensi 5.14 0 2 51 44 1 Sekolah
4.2 Teknik penilaian obyektif dan akuntabel 4.80 0 13 45 38 2
4.3
4.4
Penilaian pendidikan ditindaklanjuti
Instrumen penilaian menyesuaikan aspek
4.31
4.56
0
1
13
27
81
36
4
32
0
2
Langganan Daya dan Jasa, Pemeliharaan dan
4.5 Penilaian dilakukan mengikuti prosedur 4.73 0 6 64 28 0 Perawatan Sarana Sekolah
5 Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan 4.14 0 16 81 2 0
5.1 Ketersediaan dan kompetensi guru sesuai ketentuan 5.48 0 0 2 95 2
5.2 Ketersediaan dan kompetensi kepala sekolah sesuai ketentuan 4.80 10 6 19 62 2
5.3
6
Ketersediaan dan kompetensi tenaga kependidikan sesuai ketentuan
Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan
2.14
4.72
38
0
57
15
1
54
0
30
3
0
Pembayaran Honor
6.1 Kapasitas dan daya tampung sekolah memadai 5.86 0 14 15 23 47
6.2 Sekolah memiliki sarana dan prasarana pembelajaran yang lengkap 2.21 8 12 3 24 52
Pembelian Alat Multi Media Pembelajaran
6.3 Sekolah memiliki sarana dan prasarana pendukung yang lengkap 6.11 0 4 10 43 42
7 Standar Pengelolaan Pendidikan 5.14 1 7 27 64 0
7.1 Sekolah melakukan perencanaan pengelolaan 5.70 0 2 8 88 0
7.2
7.3
Program pengelolaan dilaksanakan sesuai ketentuan
Kepala sekolah berkinerja baik
5.52
3.93
0
4
2
9
11
42
85
29
0
15
Penyelengaraan Kegiatan Uji Kompetensi dan
7.4 Sekolah mengelola sistem informasi manajemen 5.41 0 9 25 44 20 Sertifikasi Kejuruan
8 Standar Pembiayaan 4.11 0 15 83 0 1
8.1 Sekolah memberikan layanan subsidi silang 2.24 0 95 0 0 4 Lokasi
8.2 Beban operasional sekolah sesuai ketentuan 6.79 0 0 3 12 83
8.3 Sekolah melakukan pengelolaan dana dengan baik 3.30 15 50 18 14 2
3. PEMANFAATAN PETA MUTU UNTUK PERENCANAAN IMPLEMENTASI K13
Contoh Kasus: Kota Mojokerto, Jawa Timur

NO Standar Capaian M1 M2 M3 M4 SNP


2 Standar Isi 4.96 0 2 57 39 1
2.1 Perangkat pembelajaran sesuai rumusan kompetensi lulusan
6.68 0 1 1 22 74 Fokus Materi Pelatihan pada program
2.1.1. Memuat karakteristik kompetensi sikap
2.1.2. Memuat karakteristik kompetensi keterampilan
6.67 0 1 1 27 69 retraining
6.51 0 1 4 39 54
2.1.3. Memuat karakteristik kompetensi pengetahuan 6.71 0 1 2 17 78
2.1.4. Menyesuaikan ruang lingkup materi pembelajaran 6.75 0 1 1 15 81
2.1.5. Menyesuaikan tingkat kompetensi siswa 6.77 0 1 1 13 83
2.2 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dikembangkan sesuai prosedur
3.84 1 48 32 16 1
2.2.1. Melibatkan pemangku kepentingan dalam penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan
3.11 16 59 20 3 0
2.2.2. Memiliki perangkat kurikulum tingkat satuan pendidikan yang dikembangkan
Fokus Pendampingan Implementasi K13
4.56 1 29 34 34 0
2.3 Sekolah melaksanakan kurikulum sesuai ketentuan 4.35 0 55 11 27 6
2.3.1. Menyediakan alokasi waktu pembelajaran sesuai struktur kurikulum yang berlaku
2.35 57 3 14 21 4
2.3.2. Menyelenggarakan aspek kurikulum pada muatan lokal 6.35 0 2 4 53 39

Lokasi
4. PEMANFAATAN PETA MUTU UNTUK PERENCANAAN PELATIHAN GURU
Contoh Kasus: Kota Mojokerto, Jawa Timur

NO Standar Capaian M1 M2 M3 M4 SNP


2 Standar Isi 4.96 0 2 57 39 1
2.1 Perangkat pembelajaran sesuai rumusan kompetensi lulusan
6.68 0 1 1 22 74 Fokus Materi Pelatihan Guru
2.1.1. Memuat karakteristik kompetensi sikap 6.67 0 1 1 27 69
2.1.2. Memuat karakteristik kompetensi keterampilan 6.51 0 1 4 39 54
2.1.3. Memuat karakteristik kompetensi pengetahuan 6.71 0 1 2 17 78
2.1.4. Menyesuaikan ruang lingkup materi pembelajaran 6.75 0 1 1 15 81
2.1.5. Menyesuaikan tingkat kompetensi siswa 6.77 0 1 1 13 83
2.2 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dikembangkan sesuai prosedur
3.84 1 48 32 16 1
2.2.1. Melibatkan pemangku kepentingan dalam penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan
3.11 16 59 20 3 0
2.2.2. Memiliki perangkat kurikulum tingkat satuan pendidikan yang dikembangkan
4.56 1 29 34 34 0
2.3 Sekolah melaksanakan kurikulum sesuai ketentuan 4.35 0 55 11 27 6
2.3.1. Menyediakan alokasi waktu pembelajaran sesuai struktur kurikulum yang berlaku
2.35 57 3 14 21 4
2.3.2. Menyelenggarakan aspek kurikulum pada muatan lokal 6.35 0 2 4 53 39

Lokasi
PEMANFAATAN PETA MUTU UNTUK PERENCANAAN PELATIHAN GURU
Contoh Kasus: Kota Mojokerto, Jawa Timur
NO Standar Capaian M1 M2 M3 M4 SNP
3 Standar Proses 5.31 0 2 19 77 1
3.1 Sekolah merencanakan proses pembelajaran sesuai ketentuan 5.64 0 1 18 78 1
3.1.1. Mengacu pada silabus yang telah dikembangkan 5.61 0 8 11 69 10
3.1.2. Mengarah pada pencapaian kompetensi 6.56 0 0 4 33 61
3.1.3. Menyusun dokumen rencana dengan lengkap dan sistematis 4.95 0 1 57 40 0
3.1.4. Mendapatkan evaluasi dari kepala sekolah dan pengawas sekolah 5.42 7 7 15 44 25
3.2 Proses pembelajaran dilaksanakan dengan tepat 5.52 0 0 7 91 1
Fokus Materi Pelatihan Guru
3.2.1. Membentuk rombongan belajar dengan jumlah siswa sesuai ketentuan 5.97 2 0 17 34 46
3.2.2. Mengelola kelas sebelum memulai pembelajaran 6.54 0 0 1 69 28
3.2.3. Mendorong peserta didik mencari tahu 4.17 0 7 91 0 0
3.2.4. Mengarahkan pada penggunaan pendekatan ilmiah 6.27 0 0 2 81 15
3.2.5. Melakukan pembelajaran berbasis kompetensi 6.56 0 0 1 60 37
3.2.6. Memberikan pembelajaran terpadu 6.53 0 0 1 60 37

3.2.7. Melaksanakan pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi; 6.27 0 0 2 79 17
3.2.8. Menuju keterampilan aplikatif 6.25 0 0 2 79 17
Mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar
3.2.9. sepanjang hayat 6.68 0 0 1 34 63
Menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah siswa, dan di
3.2.10. mana saja adalah kelas. 4.28 0 3 94 1 0

3.2.11. Mengakui atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik. 4.62 0 15 52 30 1
Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan
3.2.12. efektivitas pembelajaran 3.45 2 62 30 4 0
3.2.13. Menggunakan aneka sumber belajar 4.30 0 18 68 12 0
3.2.14. Mengelola kelas saat menutup pembelajaran
3.3 Pengawasan dilakukan dalam proses pembelajaran
5.45
4.76
0
0
0
6
26
60
69
32
3
0
Lokasi
3.3.1. Melakukan pemantauan proses pembelajaran 4.68 0 13 51 33 1
3.3.2. Melakukan supervisi proses pembelajaran kepada guru 4.94 0 5 61 26 6
3.3.3. Mengevaluasi proses pembelajaran 4.68 0 6 60 32 0
3.3.4. Menindaklanjuti hasil pengawasan proses pembelajaran 4.75 1 12 48 37 0
PEMANFAATAN PETA MUTU UNTUK PERENCANAAN PELATIHAN GURU
Contoh Kasus: Kota Mojokerto, Jawa Timur

NO Standar Capaian M1 M2 M3 M4 SNP


4 Standar Penilaian Pendidikan 4.71 0 7 55 36 0
4.1 Aspek penilaian sesuai ranah kompetensi 5.14 0 2 51 44 1

4.1.1. Mencakup ranah sikap, pengetahuan dan keterampilan 5.31 0 4 35 56 3


4.1.2. Memiliki bentuk pelaporan sesuai dengan ranah 4.98 0 11 43 39 5 Fokus Materi Pelatihan Guru
4.2 Teknik penilaian obyektif dan akuntabel 4.80 0 13 45 38 2

4.2.1. Menggunakan jenis teknik penilaian yang obyektif dan akuntabel 5.31 0 4 35 56 3
4.2.2. Memiliki perangkat teknik penilaian lengkap 4.28 3 30 35 27 3
4.3 Penilaian pendidikan ditindaklanjuti 4.31 0 13 81 4 0
4.3.1. Melakukan pelaporan penilaian secara periodik 4.15 0 15 81 2 0
4.3.2. Menindaklanjuti hasil pelaporan penilaian 4.48 0 18 55 24 1
4.4 Instrumen penilaian menyesuaikan aspek 4.56 1 27 36 32 2

4.4.1. Menggunakan instrumen penilaian aspek keterampilan 4.48 2 28 31 34 3

4.4.2. Menggunakan instrumen penilaian aspek pengetahuan 5.16 0 12 33 43 10


4.4.3. Menggunakan instrumen penilaian aspek sikap 4.03 10 33 30 21 4
4.5 Penilaian dilakukan mengikuti prosedur 4.73 0 6 64 28 0
Melakukan penilaian berdasarkan penyelenggara sesuai
4.5.1. prosedur 4.15 0 15 81 2 0 Lokasi
4.5.2. Melakukan penilaian berdasarkan ranah sesuai prosedur 5.31 0 4 35 56 3
PEMANFAATAN PETA MUTU UNTUK PERENCANAAN PELATIHAN GURU
Contoh Kasus: Kota Mojokerto, Jawa Timur

NO Standar Capaian M1 M2 M3 M4 SNP


7 Standar Pengelolaan Pendidikan 5.14 1 7 27 64 0
7.1 Sekolah melakukan perencanaan pengelolaan 5.70 0 2 8 88 0
7.1.1. Memiliki visi, misi, dan tujuan yang jelas sesuai ketentuan 6.40 0 0 9 36 53
Fokus Materi Pelatihan Kepala Sekolah,
7.1.2. Mengembangkan rencana kerja sekolah ruang lingkup sesuai ketentuan 6.30 0 1 2 61 34
Tenaga Kependidikan, dan Pengawas Sekolah
7.1.3. Melibatkan pemangku kepentingan sekolah dalam perencanaan pengelolaan sekolah 4.38 1 18 56 23 0
7.2 Program pengelolaan dilaksanakan sesuai ketentuan 5.52 0 2 11 85 0
7.2.1. Memiliki pedoman pengelolaan sekolah lengkap 4.92 0 3 54 41 0
7.2.2. Menyelenggarakan kegiatan layanan kesiswaan 5.99 0 1 10 68 19
7.2.3. Meningkatkan dayaguna pendidik dan tenaga kependidikan 5.98 0 0 7 86 5
7.2.4. Melaksanakan kegiatan evaluasi diri 6.11 0 4 14 43 37
Membangun kemitraan dan melibatkan peran serta masyarakat serta lembaga lain yang
7.2.5. relevan 5.39 0 5 25 64 4

7.2.6. Melaksanakan pengelolaan bidang kurikulum dan kegiatan pembelajaran 4.73 0 5 50 43 0


7.3 Kepala sekolah berkinerja baik 3.93 4 9 42 29 15
7.3.1. Berjiwa kewirausahaan 4.27 19 13 19 33 15
7.3.2. Berkepribadian dan bersosialisasi dengan baik 3.93 17 12 37 33 0
7.3.3. Melakukan supervisi dengan baik 3.08 26 31 29 12 1
7.3.4. Mengembangkan sekolah dengan baik 4.45 16 4 33 37 9
7.4 Sekolah mengelola sistem informasi manajemen 5.41 0 9 25 44 20
7.4.1. Memiliki sistem informasi manajemen sesuai ketentuan 5.41 1 9 25 44 19 Lokasi
5. Analisis Akar Permasalahan UN Peta Mutu dapat
digunakan untuk
menelusuri akar masalah
capaian UN
Muatan Pembelajaran Tidak
• Revisi KTSP Sesuai dengan Kisi-kisi UN

• Pelatihan penyusunan RPP


RPP tidak mencakup seluruh
• Supervisi penyusunan RPP
Muatan pembelajaran

• Pelatihan teknik, metode Proses pembelajaran tidak sesuai


pembelajaran dengan muatan yang akan Hasil Ujian
• Studi Banding/Magang disampaikan (Isi, media Belajar, Nasional
• Sarpras Pembelajaran Metode, dll)
RENDAH

• Pelatihan Supervisi akademik Tidak ada supervisi pada pelaksanaan


kepada KS proses pembelajaran
• Supervisi oleh PS

Guru Tidak Mampu membuat soal


• Pelatihan pengembangan Soal
sesuai muatan/kisi-kisi KI/KD UN
6. Penerapan Kebijakan Zonasi

Peta Mutu dapat


digunakan untuk Implementasi Zonasi
menemukan dan
memecahkan
permasalahan dari
berbagai sekolah
Seluruh sekolah memiliki mualitas
dalam memenuhi Yyang sama
UU no.20/2003 tentang Sisdiknas menyatakan SNP adalah
SNP (misal distribusi kriteria minimal sekolah di Indonesia.

guru dari sekolah


“favorit” ke sekolah
“biasa” RKB – Rehab – Perpus – Lab/RPS – Buku – Peralatan – Sanitasi – Pelatihan – BOP – dll

DAK BOS/BOSDA APBD Anggaran Masyarakat


Kemdikbud
CATATAN SEBELUM MENGGUNAKAN RAPOR MUTU

1. Rapor Mutu dapat diakses melalui web pmp.dikdasmen.kemdikbud.go.id


dengan menggunakan username dan password yang sama dengan aplikasi
Dapodik
2. Rapor mutu divalidasi bersama-sama dengan pemangku kepentingan untuk
memastikan hasil rapor mutu sesuai dengan kondisi sekolah
3. Lakukan uji petik ke sekolah untuk memastikan keseriusan dan kejujuran
sekolah dalam mengisi data mutu
4. Lakukan analisis komprehensif dengan menghubungkan capaian di SKL dengan
capaian proses pembelajaran (isi, proses, penilaian pembelajaran), dan
pendukung proses pembelajaran (PTK, Sarpras, Pengelolaan, dan Pembiayaan)
5. Libatkan pemangku kepentingan dalam menetapkan prioritas solusi yang
dibutuhkan
PERUBAHAN YANG TERJADI PADA PROSES PERENCANAAN
DULU SEKARANG
NILAI UN RENDAH NILAI UN RENDAH

% Capaian M1-M3
 Kemampuan dalam membuat soal 50% sekolah
 penerapan berbagai pendekaran/ metode
pembelajaran 43% sekolah
 penyusunan RPP 33% sekolah
 Pengembangan Silabus 25% sekolah
 Supervisi akademik 20% sekolah

PELATIHAN GURU PELATIHAN GURU


 Kemampuan dalam membuat soal
 Kemampuan dalam membuat soal  penerapan berbagai pendekaran/ metode pembelajaran
 penyusunan RPP
 Pengembangan Silabus

PELATIHAN KEPALA SEKOLAH


 Supervisi Akademik
CONTOH PENYUSUNAN
PROGRAM DAN
KEGIATAN
Berdasarkan Rapor Mutu
Sekolah & Peta Mutu Wilayah

99
AGENDA: PENYUSUNAN PROGRAM DAN KEGIATAN

1. Program dan Kegiatan pada Level Sekolah


2. Program dan Kegiatan pada Level Wilayah
1. Program dan Kegiatan pada Level Sekolah
CONTOH LEMBAR KERJA REKOMENDASI SOLUSI PADA LEVEL SEKOLAH
(CONTOH: SMP NEGERI X)

Standar Indikator Bermasalah Sub-Indikator Bermasalah Rekomendasi Solusi

Isi 2.1. Perangkat pembelajaran sesuai 2.1.5. Menyesuaikan ruang Perlu adanya pelatihan guru
rumusan kompetensi lulusan lingkup materi untuk meningkatkan
pembelajaran keterampilan dalam menyusun
perangkat pembelajaran agar
sesuai dengan rumusan
kompetensi lulusan
2.3. Sekolah melaksanakan 2.3.3. Menyelenggarakan aspek Perlu adanya pelatihan guru
kurikulum sesuai ketentuan kurikulum pada muatan dalam keterampilan
lokal menerapkan muatan lokal
dalam kurikulum
Prroses 3.3. Pengawasan dan penilaian 3.3.4. Melakukan supervisi Kepala sekolah perlu
otektik dilakukan dalam proses proses pembelajaran kepada meningkatkan pengawasan dan
pembelajaran guru supervisi proses pembelajaran
(misalnya dengan kunjungan
rutin ke kelas, dan memasang
CCTV)
Your Date Your Footer 102
CONTOH PROGRAM SEKOLAH: SMP NEGERI X
Standar Rekomendasi Solusi PROGRAM KEGIATAN

Isi Perlu adanya pelatihan guru untuk PROGRAM PENINGKATAN 1. Pelatihan Peningkatan
meningkatkan keterampilan dalam KAPASITAS PTK Kapasitas Guru Dalam
menyusun perangkat pembelajaran Penyusunan Perangkat
agar sesuai dengan rumusan pembelajaran
kompetensi lulusan
Perlu adanya pelatihan guru dalam 2. Pelatihan Peningkatan
keterampilan menerapkan muatan Kapasitas Guru Tentang
lokal dalam kurikulum Penerapan Muatan Lokal
Dalam Kurikulum
Proses Kepala sekolah perlu meningkatkan PROGRAM PENINGKATAN 1. FGD Penyusunan Instrumen
pengawasan dan supervisi proses SUPERVISI PEMBELAJARAN Supervisi Pembelajaran
pembelajaran (misalnya dengan 2. Pengadaan perangkat CCTV
kunjungan rutin ke kelas, di semua ruang belajar
penyusunan instrumen supervisi, (ruang kelas, laboratorium,
dan memasang CCTV) perpustakaan, dll)

Your Date Your Footer 103


CONTOH LEMBAR KERJA REKOMENDASI SOLUSI PADA LEVEL SEKOLAH
(CONTOH: SMP NEGERI X)

Standar Indikator Bermasalah Sub-Indikator Bermasalah Rekomendasi Solusi

Penilaian 4.5. Penilaian dilakukan mengikuti 4.5.3. Menentukan kelulusan Perlu peningkatan kapasistas
prosedur siswa berdasarkan guru dalam penyusunan
pertimbangan yang kriteria kelulusan siswa
sesuai misalnya melalui workshop,
bimbingan teknis atau magang.
PTK 5.1. Ketersediaan dan kompetensi 5.1.8. Berkompetensi sosial Perlu peningkatan kompetensi
guru sesuai ketentuan minimal baik sosial guru misalnya dengan
mengundang pakar secara
berkala
5.3. Ketersediaan dan kompetensi 5.3.7. Berkompetensi sosial Perlu peningkatan kompetensi
tenaga administrasi sesuai minimal baik sosial tenaga kependidikan
ketentuan misalnya dengan mengundang
pakar secara berkala

Your Date Your Footer 104


CONTOH PROGRAM SEKOLAH: SMP NEGERI X
Standar Rekomendasi Solusi PROGRAM KEGIATAN

Penilaian Perlu peningkatan kapasistas PROGRAM PENINGKATAN 3. Bimbingan Teknis


guru dalam penyusunan KAPASITAS PTK Penyusunan Kriteria
kriteria kelulusan siswa Kelulusan Siswa
misalnya melalui workshop,
bimbingan teknis atau magang.
PTK Perlu peningkatan kompetensi PROGRAM PENINGKATAN 4. Kursus peningkatan
sosial guru misalnya dengan KAPASISTAS PTK kompetensi sosial PTK
mengundang pakar secara
berkala
Perlu peningkatan kompetensi PROGRAM PENINGKATAN
sosial tenaga kependidikan KAPASISTAS PTK
misalnya dengan mengundang
pakar secara berkala

Your Date Your Footer 105


2. Program dan Kegiatan pada Level Wilayah
CONTOH LEMBAR KERJA REKOMENDASI SOLUSI PADA LEVEL WILAYAH UNTUK SMP SMP DI KABUPATEN A)

Standar Indikator Bermasalah Sub-Indikator Bermasalah Rekomendasi Solusi

ISI 2.1. Perangkat pembelajaran sesuai 2.1.4. Menyesuaikan tingkat Pemerintah Daerah/Dinas
rumusan kompetensi lulusan kompetensi siswa Pendidikan Kabupaten A perlu
mengadakan pelatihan bagi guru
dalam hal penyusunan
perangkat pembelajaran yang
sesuai dengan tingkat
kompetensi siswa khususnya di
SMP dengan kategori M1, M2,
dan M3.
2.1.5. Menyesuaikan ruang Pemerintah Daerah/Dinas
lingkup materi Pendidikan Kabupaten A perlu
pembelajaran mengadakan pelatihan bagi guru
dalam hal penyusunan
perangkat pembelajaran yang
sesuai dengan ruang lingkup
materi pembelajaran, khususnya
di SMP dengan peringkat M1,
Your Date Your Footer M2, dan M3. 107
CONTOH PROGRAM PEMBANGUAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN A TAHUN 2020
Standar Rekomendasi Solusi PROGRAM KEGIATAN

ISI Pemerintah Daerah/Dinas PROGRAM PENINGKATAN 1. Bimbingan Teknis penyusunan


Pendidikan perlu mengadakan KAPASITAS PEMBELAJARAN perangkat pembelajaran yang
pelatihan bagi guru dalam hal GURU sesuai dengan kompetensi
penyusunan perangkat siswa.
pembelajaran yang sesuai dengan
tingkat kompetensi siswa Peserta: Guru SMP dari SMP
khususnya di SMP dengan dengan kategori
kategori M1, M2, dan M3. M1.M2, dan M3
Pemerintah Daerah/Dinas
Pendidikan perlu mengadakan 2. Bimbingan Teknis penyusunan
pelatihan bagi guru dalam hal perangkat pembelajaran yang
penyusunan perangkat sesuai dengan ruang lingkup
pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran.
ruang lingkup materi
pembelajaran, khususnya di SMP Peserta: Guru SMP dari SMP
dengan peringkat M1, M2, dan dengan kategori
M3. M1.M2, dan M3
Your Date Your Footer 108
CONTOH LEMBAR KERJA REKOMENDASI SOLUSI PADA LEVEL WILAYAH UNTUK SMP KABUPATEN A

Standar Indikator Bermasalah Sub-Indikator Bermasalah Rekomendasi Solusi

PTK 5.1. Ketersediaan dan Kompetensi 5.1.3. Tersedia untuk setiap Pemerintah Daerah/Dinas
guru sesuai ketentuan mata pelajaran Pendidikan Kabupaten A perlu
melakukan rekrutmen guru
agar tersedia guru untuk setiap
mata pelajaran di seluruh SMP
di Kabupaten A
5.2. Ketersediaan dan Kompetensi 5.2.6. Bersertifikat Kepala Pemerintah Daerah/Dinas
Kepala Sekolah sesuai Sekolah Pendidikan Kabupaten A perlu
ketentuan menugaskan Kepala Sekolah
untuk mengikuti pelatihan
Sertifikasi Kepala Sekolah di
LPPKS di Solo atau lembaga lain
yang berwenang, khususnya
Kepala Sekolah SMP dengan
peringkat M1.

Your Date Your Footer 109


CONTOH PROGRAM PEMBANGUAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN A TAHUN 2020
Standar Rekomendasi Solusi PROGRAM KEGIATAN

PTK Pemerintah Daerah/Dinas PROGRAM PENGEMBANGAN 1. Rekrutmen guru mata


Pendidikan perlu melakukan GURU DAN KEPALA SEKOLAH pelajaran SMP
rekrutmen guru agar tersedia
guru untuk setiap mata pelajaran Sasaran: Seluruh SMP di
di seluruh SMP di Kabupaten A Kabupaten X
Pemerintah Daerah/Dinas
Pendidikan perlu menugaskan 2. Pelatihan Sertifikasi kepala
Kepala Sekolah untuk mengikuti Sekolah
pelatihan Sertifikasi Kepala
Sekolah di LPPKS atau lembaga Peserta: Kepla Sekolah dari SMP
lain yang berwenang, khususnya dengan kategori M1.
di SMP dengan peringkat M1.

Your Date Your Footer 110


CONTOH LEMBAR KERJA REKOMENDASI SOLUSI PADA LEVEL WILAYAH UNTUK SMP DI KABUPATEN A

Standar Indikator Bermasalah Sub-Indikator Bermasalah Rekomendasi Solusi

SARANA 6.2. Sekolah memiliki sarana dan 6.2.2. Memiliki laboratorium IPA Pemerintah Daerah/Dinas
DAN prasarana pembelajaran yang sesuai standar Pendidikan Kabupaten A perlu
PRASARANA lengkap dan layak menyediakan anggaran agar
semua SMP memiliki
laboratorium IPA sesuai standar,
khususnya pada SMP dengan
kategori M1, M2, dan M3
6.2.12. Kondisi ruang Pemerintah Daerah/Dinas
perpustakaan laya pakai Pendidikan Kabupaten A perlu
menyediakan anggaran untuk
rehabilitasi ruang perpustakaan
agar layak pakai di semua SMP

Your Date Your Footer 111


CONTOH PROGRAM PEMBANGUAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN A TAHUN 2020

Standar Rekomendai Solusi PROGRAM KEGIATAN

SARANA Pemerintah Daerah/Dinas PENINGKATAN SARANA DAN 1. Pengadaan Laboratorium IPA


DAN Pendidikan perlu menyediakan PRASARANA SMP SMP.
PRASARANA anggaran agar semua SMP memiliki
laboratorium IPA sesuai standar,
khususnya pada SMP dengan Sasaran: SMP dengan
kategori M1, M2, dan M3 di kategori M2, M2,
Kabupaten A dan M3
Pemerintah Daerah/Dinas
2. Rehabilitasi ruang
Pendidikan perlu menyediakan
perpustakaan SMP
anggaran untuk rehabilitasi ruang
perpustakaan agar layak pakai di
Sasaran: Semua SMP di
semua SMP di Kabupaten A
Kabupaten A

Your Date Your Footer 112


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai