05.a PEMANFAATAN HASIL PETA MUTU WILAYAH
05.a PEMANFAATAN HASIL PETA MUTU WILAYAH
PEMANFAATAN
HASIL PETA MUTU WILAYAH
DITJEN DIKDASMEN
KEMENDIKBUD
1
OUTLINE
SISTEM PMP PROSEDUR PEMANFAATAN
01 Dasar Hukum, Sistem, Acuan 04 DATA MUTU
Mutu
Rapor Mutu Sekolah dan Peta Mutu
Wilayah
Bab IV
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA, ORANG TUA, MASYARAKAT DAN PEMERINTAH
INDONESIA 44.893 148.683 30,2% 10.540 39.423 26,7% 3.220 13.696 23,5% 1.700 13.929 12,2%
Prov. Aceh 116 3.464 3,3% 128 1.130 11,3% 28 520 5,4% 1 208 0,5%
Prov. Bali 1.140 2.434 46,8% 124 403 30,8% 76 159 47,8% 64 179 35,75%
Prov. Bangka Belitung 457 811 56,4% 50 211 23,7% 30 68 44,1% 17 54 31,48%
Prov. Banten 954 4.589 20,8% 215 1.443 14,9% 97 544 17,8% 34 678 5,01%
Prov. Bengkulu 215 1.384 15,5% 44 422 10,4% 30 139 21,6% 6 98 6,12%
Prov. D.I. Yogyakarta 1.588 1.845 86,1% 268 441 60,8% 113 165 68,5% 113 219 51,60%
Prov. D.K.I. Jakarta 1.492 2.444 61,0% 480 1.077 44,6% 248 489 50,7% 185 581 31,84%
Prov. Gorontalo 153 940 16,3% 95 334 28,4% 6 62 9,7% 1 56 1,79%
Prov. Jambi 181 2.457 7,4% 79 673 11,7% 41 225 18,2% 5 172 2,91%
Prov. Jawa Barat 8.231 19.637 41,9% 2.390 5.232 45,7% 273 1.609 17,0% 201 2.887 6,96%
MEMBANGUN Pengembangan
Dukungan Pemda
2 KERJA SAMA Sosialisasi & MoU
TPMPD
Seluruh
3 PENGEMBANGAN Pelatihan PMP Pendampingan Contoh & Pusat Sekolah
PENGIMBASAN
SEKOLAH BINAAN Sekolah Binaan Sekolah Binaan Sumber Belajar PMP dan
memenuhi
PEMBUATAN PETA Pengumpulan data Rekomendasi SNP
4 MUTU mutu
Data/Rapor Mutu
Peningkatan Mutu
PENINGKATAN pendampingan
5 Supervisi Mutu Fasilitasi Mutu
Sekolah
MUTU
Monitoring dan
6
Evaluasi
10
KELUARAN PMP
SDM di daerah yang dapat menjadi “Agen Perubahan (Agent of Change)” dalam
1 PENYIAPAN SDM membangun Budaya Mutu Pendidikan
MEMBANGUN Komitmen dan Konsisten Pemda untuk Bersama-sama Kemdikbud membangun mutu
2 KERJA SAMA Pendidikan di Daerah
PEM. PENINGKATAN Mengawal dan memastikan satuan Pendidikan melakukan upaya-upaya peningkatan
5
MUTU mutu Pendidikan sesuai dengan kebutuhan sekolah
Monitoring dan Memonitor tingkat keterlaksanaan sistem PMP serta mengevaluasi dampak penerapan
6 Sistem PMP di Daerah
Evaluasi
INDIKATOR &
DATA MUTU
Indikator, Sumber Data, Instrumen
Pengumpulan Data, dan hasil
pengumpulan Data
12
TUJUAN: MEMAHAMI INDIKATOR & DATA MUTU
Memastikan Pemerintah Daerah memahami:
1. Acuan dalam menyusun indicator dan instrumen pemetaan mutu.
2. Setiap data yang dikumpulkan dalam pemetaan mutu disusun untuk
mengukur pemenuhan SNP minimal 1 tahun sekali
3. Pemetaan mutu dilakukan dengan mengintegrasikan seluruh data
Pendidikan di Kemendikbud
4. Konsep pengumpulan data adalah evaluasi diri yang dilakukan
mandiri oleh sekolah
5. Permasalahan yang terjadi pada pemetaan yang berdampak pada
validitas data
AGENDA: MEMAHAMI INDIKATOR & DATA MUTU
1. Acuan Mutu
2. Indikator Mutu
3. Hubungan Standar, Indikator, Dan Instrumen
4. Instrumen Pemetaan Mutu
5. Sumber Data Mutu Pendidikan
6. Mekanisme Pengumpulan Data
7. Waktu Pengiriman Data Mutu
8. Capaian Pengumpulan Data Mutu
9. Pengolahan Data Menjadi Rapor Mutu
10. Kendala dan Solusi
PERATURAN MENTERI
Permendikbud Nomor 20 Tahun 2016 Tentang SKL Pendidikan Dasar Dan Menengah
1. ACUAN MUTU Permendikbud Nomor 21 Tahun 2016 Tentang Standar Isi Pendidikan Dasar Dan Menengah
Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar Dan Menengah
Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 Tentang Standar Penilaian Pendidikan
Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Standar Sarana Dan Prasarana Untuk Sekolah Dasar/Madrasah
Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/ Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTS), Dan Sekolah Menengah
Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA)
Permendiknas Nomor 40 Tahun 2008 Tanggal 31 Juli 2008 Standar Sarana Dan Prasarana Sekolah Menengah
PP 19/2019
Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK)
dan
Permendiknas Nomor 12 Tahun 2007 Tentang Standar Pengawas Sekolah/Madrasah
Perubahannya
Permendiknas Nomor 13 Tahun 2007 Tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah
tentang SNP
Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik Dan Kompetensi Guru
Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 Tentang Standar Pengelolaan Pendidikan Oleh Satuan Pendidikan Dasar
Dan Menengah
Permendiknas Nomor 40 Tahun 2008 Tentang Standar Sarana Dan Prasarana SMK
Permendiknas Nomor 26 Tahun 2008 Tentang Standar Tenaga Laboratorium Sekolah/Madrasah
Permendiknas Tentang Standar Biaya Operasi Non-personalia Tahun 2009 Untuk Sekolah Dasar/Madrasah
Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTS), Sekolah Menengah
Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB),
Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB), Dan Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB)
2. INDIKATOR MUTU
Kompetensi Lulusan
Isi Pendidikan 1.1. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi sikap
KOMPETENSI
2.1. Perangkat pembelajaran sesuai rumusan kompetensi lulusan LULUSAN 1.2. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi pengetahuan
2.2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dikembangkan sesuai prosedur 1.3. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi keterampilan
2.3. Sekolah melaksanakan kurikulum sesuai ketentuan
Hasil lulusan
pendidik dan
Tenaga
476 Kependidikan
pertanyaan Uji • Pembelajaraan
Kompetensi • Pembiayaan Aplikasi
Evaluasi Oleh
No Standar/Indikator/Sub Indikator Kategori Nilai Capaian
1 Standar Kompetensi Lulusan 2.31
Pengawas
4 Standar Penilaian 3.50
5 Standar Pendidik/Tenaga Kependidikan 6.24
Tenaga Mutu
6 Standar Sarana dan Prasarana 4.58
7 Standar Pengelolaan 4.23
8 Standar Pembiayaan 3.01
Kependidikan
Menuju SNP Tingkat 1
Menuju SNP Tingkat 2
• Capaian kompetensi lulusan Menuju SNP Tingkat 3
Data Sekolah siswa Menuju SNP Tingkat 4
Memenuhi SNP
diambil dari • Isi pembelajaran
pengisian • Proses pembelajaran
• Penilaian pendidikan
568
instrument di • Pengelolaan pendidikan pertanyaan
sekolah • Pembiayaan
pmp.dikdasmen.kemdikbud.go.id
2 21
568 Instrumen PMP Dapodik 476
Pertanyaan Pertanyaan
• Standar Isi
• SKL
Ketersediaan Mata pelajaran
• Standar Isi
• Standar Pembiayaan
Perangkat pembelajaran, Kurikulum Tingkat
Jumlah siswa menerima PIP, Bersedia
Satuan Pendidikan, pelaksanaan kurikulum di
menerima BOS, jumlah blockgrant yang
sekolah
diterima
• Standar Pembiayaan
• PTK
• Pengelolaan
• Pengelolaan
• Penilaian
Rata-rata skor kompetensi kepala
• Proses
sekolah, Jumlah siswa menerima PIP,
• Sarpras
bersedia menerima BOS
(Kondisi Lahan, bangunan, tempat bermain,
• Proses
kantin, parkir, UKS, Unit Kewirausahaan dan
Jumlah/rasio Siswa
bursa kerja, dan Ruang Sirkulasi sekolah)
• Sarpras
6. Mekanisme Pengumpulan Data
Satuan Pendidikan DAPODIK Peta
Penjaminan Mutu Pendidikan
DAPO
Peta Mutu
Sistem Informasi
Data Dukung
Instrumen
Laman
Kepala Sekolah Pengawas UN UKG
80,000
60,000
40,000
20,000
-
Jan Feb Maret Apr Mei Jun Jul Agus Sept Okt Nop Des
2016 2,415 593 5,162 476 20 2,251 36,146 96,082 24,299 165.433 (77,04%)
2017 4 402 10,194 120,628 64,615 195.843 (90,74%)
2018 13 305 926 36,399 94,423 73,634 205.700 (95,18%)
24
8. Capaian Pengumpulan Data Mutu Tahun 2018
Prov. D.I. Yogyakarta 100.00%
Prov. D.K.I. Jakarta 99.95%
Prov. Riau 99.55%
Prov. Gorontalo 99.50%
250,000 95.18 100 Prov. Sulawesi Utara 99.49%
90.74 Prov. Sulawesi Tengah 99.40%
Prov. Kalimantan Selatan 99.09%
90 Prov. Jawa Tengah 99.01%
205,700 Prov. Bali 98.86%
77.04 194,843 Prov. Sumatera Barat 98.71%
200,000 80 Prov. Sulawesi Tenggara 98.55%
Prov. Kepulauan Bangka Belitung 98.52%
Prov. Sulawesi Selatan 98.44%
165,433 70 Prov. Sumatera Selatan 98.30%
Prov. Bengkulu 98.19%
Prov. Jambi 97.71%
150,000 60 Prov. Sulawesi Barat 97.66%
Prov. Aceh 97.58%
50
Prov. Jawa Barat 97.39%
Prov. Jawa Timur 97.27%
Prov. Lampung 96.00%
100,000 40
Prov. Banten 95.96%
Prov. Sumatera Utara 94.53%
Prov. Maluku 94.37%
30 Prov. Kepulauan Riau 92.89%
Prov. Kalimantan Timur 92.66%
Prov. Kalimantan Barat 91.31%
50,000 20 Prov. Nusa Tenggara Barat 88.67%
Prov. Nusa Tenggara Timur 84.06%
Prov. Kalimantan Tengah 83.45%
10 Prov. Kalimantan Utara 75.00%
Prov. Maluku Utara 71.27%
Prov. Papua Barat 68.16%
0 0 Prov. Papua 56.96%
2016 2017 2018 25
9. Pengolahan Data Menjadi Rapor Mutu
Instrumen Hitung Per Responden Agregat Per Responden
Kepala Sekolah
Pengawas Sekolah
Guru
Siswa
Komite Sekolah
26
10. Kendala dan Solusi
Tidak Berjalannya Proses Pengolahan satu per satu (First In First Out - FIFO)
Server PMP
Front End PMP DB Dapodik
1 2
• Prosedur pengolahan rapor dengan sistem FIFO mengubah prosedur pengiriman data.
• Perubahan Prosedur pengiriman data berakibat pada semakin besarnya data yang dikirim ke server.
• Sangat besarnya data yang diterima pada server menyebabkan over kapasitas dan kegagalan dalam
menerima dan mengolah data dengan sistem FIFO.
Menghentikan sistem FIFO dan mengubah proses seperti tahun 2017.
27
Kendala dan Solusi
Waktu Pengolahan Rapor PMP yang relatif lama
• Proses tahun 2017
memerlukan waktu dalam
insert database.
• Dengan Jumlah data sebanyak
4,1 milyar record dibutuhkan
waktu ± 13 minggu untuk
insert data.
Menggunakan sumber
daya yang ada (2 server)
sehingga dapat dipangkas
menjadi 7 minggu
28
Kendala dan Solusi
Rapor November 2018 dan Maret 2019 belum mencakup seluruh
sekolah yang tercatat mengirim
• Kegagalan sistem menerima data PMP
205,700 menyebabkan sebagian data pengiriman
rusak.
179,961 Δ = 25.739 • Pada Nov 2018 terdapat 47.797 data
Δ = 47.797
157,903 22.058 yang tidak lengkap sehingga tidak
disajikan Rapor Mutu nya.
Dilakukan recovery data dan berhasil
merecover 22.058 data
• Pada Maret 2019 dihasilkan 179.961
Rapor sekolah
Sisa 25.739 data diharapkan mengirim
ulang data pmp secara offline
DB UN DB AKREDITASI DB UKG
30
RAPOR MUTU &
PETA MUTU
PETA MUTU
PROVINSI
PETA MUTU
KAB/KOTA
RAPOR MUTU
SEKOLAH
2. Mengakses Rapor/Peta
Alamat akses rapor mutu:
http://pmp.dikdasmen.kemdikbud.go.id/rpnk/index.php
* Gunakan browser Chrome untuk tampilan terbaik
HALAMAN BERANDA
HALAMAN LOGIN
Level Indikator
Level Standar
pengelompokan capaian
Pertumbuhan capaian
Informasi
Bertingkat
Level Indikator
Level Standar
isi
pembiayaan
MEMAHAMI
KONDISI SEKOLAH
pengelolaan proses
DENGAN sarana
prasarana
pendidik dan
penilaian
MENGGUNAKAN Tenaga
kependidikan
RAPOR MUTU
No Standar/Indikator/Sub Indikator Kategori Nilai Capaian
1 Standar Kompetensi Lulusan 2.31
2 Standar Isi 3.61
3 Standar Proses 4.39
4 Standar Penilaian 3.50
5 Standar Pendidik/Tenaga Kependidikan 6.24
6 Standar Sarana dan Prasarana 4.58
7 Standar Pengelolaan 4.23
8 Standar Pembiayaan 3.01
RAPOR/PETA MUTU
SOLUSI:
TINGKAT PEMDA:
1. Peningkatan kompetensi Guru
2. Pendampingan pengembangan
kurikulum oleh narasumber/pakar
Sumber: APBD
TINGKAT SEKOLAH:
1. Peningkatan kompetensi Guru
2. Mengundang narasumber/pakar
3. Melaksanakan rapat-rapat reviu
kurikulum
Sumber: BOS
MENDALAMI KONDISI PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH (2)
SOLUSI:
TINGKAT PEMDA:
1. Peningkatan kompetensi Guru/kepala
sekolah
2. Pendampingan penerapan supervisi
akademik oleh narasumber/pakar
Sumber: APBD
TINGKAT SEKOLAH:
1. Peningkatan kompetensi Guru/kepala
sekolah
2. Mengundang narasumber/pakar
3. Melaksanakan rapat-rapat reviu
pelaksanaan pembelajaran
Sumber: BOS
MENDALAMI KONDISI SARANA DAN PRASARANA DI SEKOLAH
SOLUSI:
TINGKAT PEMDA:
1. Pengadaan sarana dan prasarana
yang dibutuhkan
2. Rehab sarana dan prasarana yang
tidak/kurang layak pakai
TINGKAT SEKOLAH:
1. Penyediaan biaya pemeliharaan
2. Meminta bantuan perusahaan yang
memiliki program CSR melalui
pengajuan prposal
2. Memvalidasi KONDISI SEKOLAH
VALIDASI KONDISI SEKOLAH
RAPOR MUTU SEKOLAH
VERIFIKASI & VALIDASI
OBSERVASI
WAWANCARA
DISKUSI TERPUMPUN
DOKUMEN
LAINNYA
Data Mutu
(DAPODIK)
3. Menyimpulkan Kondisi Sekolah
MENYIMPULKAN KONDISI SEKOLAH
ANALISIS
VERIFIKASI & VALIDASI
Hal yang SUDAH baik
OBSERVASI
RAPOR MUTU SEKOLAH - ……………….
WAWANCARA - ……………….
- ……………….
DISKUSI TERPUMPUN
Data Mutu
(DAPODIK)
Catatan yang ditulis adalah fakta yang ditemukan/didapati, bukan opini.
Ditulis secara spesifik dan bukan umum.
Jenis
Informasi Fakta Opini
Spesifik • Tiga siswa tidak pernah • Tiga siswa malas bertanya
bertanya
• Dua dari enam kelompok siswa • Dua dari enam kelompok siswa di
di kelas tidak mampu kelas tidak memahami tugas
mengerjakan tugas mengukur mengukur panjang dan lebar
panjang dan lebar benda. benda.
64
CONTOH HASIL PENGAMATAN
INGAT: Hal yang dilaporkan hendaknya FAKTA (bukan pendapat/opini) dan SPESIFIK.
Pemahaman Standar & Manajemen Sekolah Proses Pembelajaran Capaian Kompetensi Siswa
Penerapan SPMI
Pemahaman Standar Kondisi Sarpras Keteladanan dalam membaca Kompetensi Sikap
1. Sekolah memiliki dokumen 1. Rasio Kelas dengan rombel 1. Seluruh guru mengarahkan 1. Siswa santun pada saat
standar sama (=1) anak membaca buku 15 menyampaikan pertanyaan
2. sekolah sudah melakukan 2. Sekolah memiliki menit sebelum kepada guru
EDS perpustakaan pembelajaran 2. Jumlah anak yang terlambat
3. Hasil EDS tidak dipakai 3. Koleksi buku hanya buku teks 2. Buku yang dibaca masih tinggi (missal: 20%)
sebagai dasar perencanaan bebas dan tidak terkait 3. Ada puntung rokok di
4. Sekolah (KS, dan Wakasek) Partisipasi Pemangku dengan pembelajaran yang beberapa area sekolah
pernah dapat sosialisasi Kepentingan akan diikuti (dekat Gudang, di belakang
dari Pemda tentang 1. Sekolah menyelenggarakan sekolah)
standar rapat berkala Sumber Belajar
5. Sekolah tidak pernah 2. Tingkat kehadiran pemangku 1. Sumber belajar dari guru Kompetensi Ketrampilan
menyosialisasikan ke kepentingan di luar PTK dan buku teks 1. Siswa memiliki prestasi
pemangku kepentingan rendah 2. Pembelajaran hanya dalam lomba seni, lomba
dilakukan di kelas debat
2. Siswa berpartisipasi aktif
dalam berdiskusi di kelas
65
CONTOH 1:
A. PEMAHAMAN STANDAR MUTU & PENERAPAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI)
Hasil Pengamatan Analisis Hasil
Pemahaman Standar Hal yang sudah baik:
1. Sekolah memiliki dokumen standar 1. Sekolah memiliki dokumen standar
2. sekolah sudah melakukan EDS 2. Sekolah telah mendapakan sosialisasi
3. Hasil EDS tidak dipakai sebagai dasar perencanaan
4. Sekolah (KS, dan Wakasek) pernah dapat sosialisasi Hal yang Belum baik:
dari Pemda tentang standar 1. Sekolah belum paham indicator mutu
5. Sekolah tidak pernah menyosialisasikan ke 2. Pemahaman sekolah masih focus pada sarpras dan
pemangku kepentingan PTK
3. Yang mendapat sosialisai KS dan Wakasek
CONTOH 2:
B. SUPERVISI PENJAMINAN MUTU PELAKSANAAN MANAJEMEN SEKOLAH
Hasil Pengamatan Analisis Hasil
Kondisi Sarpras Hal yang sudah baik:
1. Rasio Kelas dengan rombel sama (=1) 1. Rasio sekolah sudah sesuai
2. Sekolah memiliki perpustakaan 2. Memiliki perpustakaan
3. Koleksi buku hanya buku teks 3. Sekolah menyelenggarakan rapat dengan pemangku
kepentingan secara berkala
Partisipasi Pemangku Kepentingan
1. Sekolah menyelenggarakan rapat berkala Hal yang Belum baik:
2. Tingkat kehadiran pemangku kepentingan di luar PTK 1. Koleksi buku minim
rendah 2. Tingkat partisipasi pemangku kepentingan non PTK
rendah
4. Menyusun Rekomendasi Perbaikan Mutu
REKOMENDASIKAN SOLUSI KE DEPAN
REKOMENDASI SOLUSI
ANALISIS • Rekomendasikan pengembangan-
pengembangan yang dapat
Hal yang SUDAH baik dilakukan
- ………………. • Dokumentasikan bila Kondisi Baik
- ………………. merupakan “Praktik Baik” yang
- ………………. dapat ditiru sekolah lain
MODUL PENINGKATAN
MUTU
CONTOH 1:
A. PEMAHAMAN STANDAR MUTU & PENERAPAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI)
Hasil Pengamatan Analisis Hasil Rekomendasi Solusi
Pemahaman Standar Hal yang sudah baik: Alternatif solusi:
1. Sekolah memiliki dokumen standar 1. Sekolah memiliki dokumen standar 1. Sekolah melaksanakan sosialisasi
2. sekolah sudah melakukan EDS 2. Sekolah telah mendapakan standar ke sekolah
3. Hasil EDS tidak dipakai sebagai sosialisasi 2. Sekolah melaksanakan bedah
dasar perencanaan standar
4. Sekolah (KS, dan Wakasek) pernah Hal yang Belum baik: 3. Sekolah mengundang narasumber
dapat sosialisasi dari Pemda 1. Sekolah belum paham indicator untuk memberikan pendalamanan
tentang standar mutu ttg standar
5. Sekolah tidak pernah 2. Pemahaman sekolah masih focus
menyosialisasikan ke pemangku pada sarpras dan PTK Komitmen Sekolah:
kepentingan 3. Yang mendapat sosialisai KS dan 1. Sekolah melaksanakan sosialisasi
Wakasek standar ke sekolah
CONTOH 2:
B. SUPERVISI PENJAMINAN MUTU PELAKSANAAN MANAJEMEN SEKOLAH
Hasil Pengamatan Analisis Hasil Rekomendasi Solusi
Kondisi Sarpras Hal yang sudah baik: Alternatif solusi:
1. Rasio Kelas dengan rombel sama 1. Rasio sekolah sudah sesuai 1. Sekolah mengusulkan kebutuhan
(=1) 2. Memiliki perpustakaan anggaran perpustakaan kepada komite
2. Sekolah memiliki perpustakaan 3. Sekolah menyelenggarakan rapat sekolah
2. Sekolah mengundang rapat pemangku
3. Koleksi buku hanya buku teks dengan pemangku kepentingan
kepentingan untuk menentukan jadual
secara berkala pertemuan
Partisipasi Pemangku Kepentingan 3. Sekolah mengalokasikan BOS untuk
1. Sekolah menyelenggarakan rapat Hal yang Belum baik: menyediakan buku
berkala 1. Koleksi buku minim
2. Tingkat kehadiran pemangku 2. Tingkat partisipasi pemangku Komitmen Sekolah:
kepentingan di luar PTK rendah kepentingan non PTK rendah 1. Sekolah mengalokasikan BOS untuk
menyediakan buku
CONTOH 3:
C. SUPERVISI PENJAMINAN MUTU PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN
Hasil Pengamatan Analisis Hasil Rekomenfdasi
Solusi
Keteladanan dalam membaca Hal yang sudah baik: Alternatif solusi:
1. Seluruh mengarahkan anak membaca 1. Sudah mengarahkan siswa 1. Sekolah menyosialisasikan
buku 15 menit sebelum pembelajaran membaca buku membangun keteladanan membaca
2. Buku yang dibaca masih bebas dan 2. Sumber belajar utama guru dan 2. Sekolah menyediakan buku-buku yang
tidak terkait dengan pembelajaran lebih bervariasi dan dapat dikaitkan
buku teks
yang akan diikuti dengan pembelajaran
3. Guru dilatih menggunakan berbagai
Hal yang Belum baik: sumber belajar
Sumber Belajar
1. Buku yang dibaca siswa belum
1. Sumber belajar dari guru dan buku
dikaitkan dengan pembelajaran
teks
2. Guru belum mengoptimalkan Komitmen Sekolah:
2. Pembelajaran hanya dilakukan di
sumber-sumber belajar lain baik di 1. Sekolah menyediakan buku-buku yang
kelas
dalam maupun diluar kelas lebih bervariasi dan dapat dikaitkan
dengan pembelajaran
CONTOH 4:
D. SUPERVISI DAMPAK PENJAMINAN MUTU PADA PENINGKATAN KOMPETENSI LULUSAN
Rehabilitasi Ruang
Kelas
kode Standar/indikator/Sub Indikator 2016 2017 Ruang Kelas Baru
6 Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan 4.2 2.7
6.1. Kapasitas daya tampung sekolah memadai 7.0 3.8
6.1.1. Memiliki kapasitas rombongan belajar yang sesuai dan memadai 7.0 7.0 Ruang
6.1.2. Rasio luas lahan sesuai dengan jumlah siswa 7.0 0
Perpustakaan
6.1.3. Kondisi lahan sekolah memenuhi persyaratan 6.7
6.1.5. Kondisi bangunan sekolah memenuhi persyaratan 5.2 Koleksi Buku
6.2. Sekolah memiliki sarana dan prasarana pembelajaran yang 1.5 1.3 Perpustakaan
lengkap dan layak
6.2.1. Memiliki ruang kelas sesuai standar 2.0 2.3 Laboratorium/Work
6.2.10. Kondisi ruang kelas layak pakai 2.5 2.9
shop
6.2.12. Kondisi ruang perpustakaan layak pakai 0
6.3. Sekolah memiliki sarana dan prasarana pendukung yang lengkap 4.0 2.0 Peralatan Lab
dan layak
6.3.11. Menyediakan kantin yang layak 4.9 Sanitasi
6.3.12. Menyediakan tempat parkir yang memadai 4.7
6.3.16. Kondisi ruang UKS layak pakai 4.2
6.3.18. Kondisi jamban sesuai standar 4.0
6.3.20. Kondisi ruang sirkulasi layak pakai 7.0
2.2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dikembangkan sesuai prosedur 1.9 5.5
3.2. Proses pembelajaran dilaksanakan dengan tepat 5.3 6.6 AKAR MASALAH
3.3. Pengawasan dan penilaian otentik dilakukan dalam proses pembelajaran 4.8 6.0
Mengidentifikasi
Program
Masalah& Akar
Kerja/Kegiatan/
Masalah
Output
Mengidentifikasi
Skala Masalah
ditinjau dari Sasaran Sekolah
Sebaran Sekolah
Lokasi
4. PEMANFAATAN PETA MUTU UNTUK PERENCANAAN PELATIHAN GURU
Contoh Kasus: Kota Mojokerto, Jawa Timur
Lokasi
PEMANFAATAN PETA MUTU UNTUK PERENCANAAN PELATIHAN GURU
Contoh Kasus: Kota Mojokerto, Jawa Timur
NO Standar Capaian M1 M2 M3 M4 SNP
3 Standar Proses 5.31 0 2 19 77 1
3.1 Sekolah merencanakan proses pembelajaran sesuai ketentuan 5.64 0 1 18 78 1
3.1.1. Mengacu pada silabus yang telah dikembangkan 5.61 0 8 11 69 10
3.1.2. Mengarah pada pencapaian kompetensi 6.56 0 0 4 33 61
3.1.3. Menyusun dokumen rencana dengan lengkap dan sistematis 4.95 0 1 57 40 0
3.1.4. Mendapatkan evaluasi dari kepala sekolah dan pengawas sekolah 5.42 7 7 15 44 25
3.2 Proses pembelajaran dilaksanakan dengan tepat 5.52 0 0 7 91 1
Fokus Materi Pelatihan Guru
3.2.1. Membentuk rombongan belajar dengan jumlah siswa sesuai ketentuan 5.97 2 0 17 34 46
3.2.2. Mengelola kelas sebelum memulai pembelajaran 6.54 0 0 1 69 28
3.2.3. Mendorong peserta didik mencari tahu 4.17 0 7 91 0 0
3.2.4. Mengarahkan pada penggunaan pendekatan ilmiah 6.27 0 0 2 81 15
3.2.5. Melakukan pembelajaran berbasis kompetensi 6.56 0 0 1 60 37
3.2.6. Memberikan pembelajaran terpadu 6.53 0 0 1 60 37
3.2.7. Melaksanakan pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi; 6.27 0 0 2 79 17
3.2.8. Menuju keterampilan aplikatif 6.25 0 0 2 79 17
Mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar
3.2.9. sepanjang hayat 6.68 0 0 1 34 63
Menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah siswa, dan di
3.2.10. mana saja adalah kelas. 4.28 0 3 94 1 0
3.2.11. Mengakui atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik. 4.62 0 15 52 30 1
Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan
3.2.12. efektivitas pembelajaran 3.45 2 62 30 4 0
3.2.13. Menggunakan aneka sumber belajar 4.30 0 18 68 12 0
3.2.14. Mengelola kelas saat menutup pembelajaran
3.3 Pengawasan dilakukan dalam proses pembelajaran
5.45
4.76
0
0
0
6
26
60
69
32
3
0
Lokasi
3.3.1. Melakukan pemantauan proses pembelajaran 4.68 0 13 51 33 1
3.3.2. Melakukan supervisi proses pembelajaran kepada guru 4.94 0 5 61 26 6
3.3.3. Mengevaluasi proses pembelajaran 4.68 0 6 60 32 0
3.3.4. Menindaklanjuti hasil pengawasan proses pembelajaran 4.75 1 12 48 37 0
PEMANFAATAN PETA MUTU UNTUK PERENCANAAN PELATIHAN GURU
Contoh Kasus: Kota Mojokerto, Jawa Timur
4.2.1. Menggunakan jenis teknik penilaian yang obyektif dan akuntabel 5.31 0 4 35 56 3
4.2.2. Memiliki perangkat teknik penilaian lengkap 4.28 3 30 35 27 3
4.3 Penilaian pendidikan ditindaklanjuti 4.31 0 13 81 4 0
4.3.1. Melakukan pelaporan penilaian secara periodik 4.15 0 15 81 2 0
4.3.2. Menindaklanjuti hasil pelaporan penilaian 4.48 0 18 55 24 1
4.4 Instrumen penilaian menyesuaikan aspek 4.56 1 27 36 32 2
% Capaian M1-M3
Kemampuan dalam membuat soal 50% sekolah
penerapan berbagai pendekaran/ metode
pembelajaran 43% sekolah
penyusunan RPP 33% sekolah
Pengembangan Silabus 25% sekolah
Supervisi akademik 20% sekolah
99
AGENDA: PENYUSUNAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Isi 2.1. Perangkat pembelajaran sesuai 2.1.5. Menyesuaikan ruang Perlu adanya pelatihan guru
rumusan kompetensi lulusan lingkup materi untuk meningkatkan
pembelajaran keterampilan dalam menyusun
perangkat pembelajaran agar
sesuai dengan rumusan
kompetensi lulusan
2.3. Sekolah melaksanakan 2.3.3. Menyelenggarakan aspek Perlu adanya pelatihan guru
kurikulum sesuai ketentuan kurikulum pada muatan dalam keterampilan
lokal menerapkan muatan lokal
dalam kurikulum
Prroses 3.3. Pengawasan dan penilaian 3.3.4. Melakukan supervisi Kepala sekolah perlu
otektik dilakukan dalam proses proses pembelajaran kepada meningkatkan pengawasan dan
pembelajaran guru supervisi proses pembelajaran
(misalnya dengan kunjungan
rutin ke kelas, dan memasang
CCTV)
Your Date Your Footer 102
CONTOH PROGRAM SEKOLAH: SMP NEGERI X
Standar Rekomendasi Solusi PROGRAM KEGIATAN
Isi Perlu adanya pelatihan guru untuk PROGRAM PENINGKATAN 1. Pelatihan Peningkatan
meningkatkan keterampilan dalam KAPASITAS PTK Kapasitas Guru Dalam
menyusun perangkat pembelajaran Penyusunan Perangkat
agar sesuai dengan rumusan pembelajaran
kompetensi lulusan
Perlu adanya pelatihan guru dalam 2. Pelatihan Peningkatan
keterampilan menerapkan muatan Kapasitas Guru Tentang
lokal dalam kurikulum Penerapan Muatan Lokal
Dalam Kurikulum
Proses Kepala sekolah perlu meningkatkan PROGRAM PENINGKATAN 1. FGD Penyusunan Instrumen
pengawasan dan supervisi proses SUPERVISI PEMBELAJARAN Supervisi Pembelajaran
pembelajaran (misalnya dengan 2. Pengadaan perangkat CCTV
kunjungan rutin ke kelas, di semua ruang belajar
penyusunan instrumen supervisi, (ruang kelas, laboratorium,
dan memasang CCTV) perpustakaan, dll)
Penilaian 4.5. Penilaian dilakukan mengikuti 4.5.3. Menentukan kelulusan Perlu peningkatan kapasistas
prosedur siswa berdasarkan guru dalam penyusunan
pertimbangan yang kriteria kelulusan siswa
sesuai misalnya melalui workshop,
bimbingan teknis atau magang.
PTK 5.1. Ketersediaan dan kompetensi 5.1.8. Berkompetensi sosial Perlu peningkatan kompetensi
guru sesuai ketentuan minimal baik sosial guru misalnya dengan
mengundang pakar secara
berkala
5.3. Ketersediaan dan kompetensi 5.3.7. Berkompetensi sosial Perlu peningkatan kompetensi
tenaga administrasi sesuai minimal baik sosial tenaga kependidikan
ketentuan misalnya dengan mengundang
pakar secara berkala
ISI 2.1. Perangkat pembelajaran sesuai 2.1.4. Menyesuaikan tingkat Pemerintah Daerah/Dinas
rumusan kompetensi lulusan kompetensi siswa Pendidikan Kabupaten A perlu
mengadakan pelatihan bagi guru
dalam hal penyusunan
perangkat pembelajaran yang
sesuai dengan tingkat
kompetensi siswa khususnya di
SMP dengan kategori M1, M2,
dan M3.
2.1.5. Menyesuaikan ruang Pemerintah Daerah/Dinas
lingkup materi Pendidikan Kabupaten A perlu
pembelajaran mengadakan pelatihan bagi guru
dalam hal penyusunan
perangkat pembelajaran yang
sesuai dengan ruang lingkup
materi pembelajaran, khususnya
di SMP dengan peringkat M1,
Your Date Your Footer M2, dan M3. 107
CONTOH PROGRAM PEMBANGUAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN A TAHUN 2020
Standar Rekomendasi Solusi PROGRAM KEGIATAN
PTK 5.1. Ketersediaan dan Kompetensi 5.1.3. Tersedia untuk setiap Pemerintah Daerah/Dinas
guru sesuai ketentuan mata pelajaran Pendidikan Kabupaten A perlu
melakukan rekrutmen guru
agar tersedia guru untuk setiap
mata pelajaran di seluruh SMP
di Kabupaten A
5.2. Ketersediaan dan Kompetensi 5.2.6. Bersertifikat Kepala Pemerintah Daerah/Dinas
Kepala Sekolah sesuai Sekolah Pendidikan Kabupaten A perlu
ketentuan menugaskan Kepala Sekolah
untuk mengikuti pelatihan
Sertifikasi Kepala Sekolah di
LPPKS di Solo atau lembaga lain
yang berwenang, khususnya
Kepala Sekolah SMP dengan
peringkat M1.
SARANA 6.2. Sekolah memiliki sarana dan 6.2.2. Memiliki laboratorium IPA Pemerintah Daerah/Dinas
DAN prasarana pembelajaran yang sesuai standar Pendidikan Kabupaten A perlu
PRASARANA lengkap dan layak menyediakan anggaran agar
semua SMP memiliki
laboratorium IPA sesuai standar,
khususnya pada SMP dengan
kategori M1, M2, dan M3
6.2.12. Kondisi ruang Pemerintah Daerah/Dinas
perpustakaan laya pakai Pendidikan Kabupaten A perlu
menyediakan anggaran untuk
rehabilitasi ruang perpustakaan
agar layak pakai di semua SMP