Sidang
Sidang
Dra. Hj. Ela Turmala S, MSc Ir. Sumartini, MP Dr. Ir. H. Willy Pranata W, MSi
Minuman isotonik merupakan minuman yang dikonsumsi
untuk menjaga agar tubuh tetap bugar dan sehat, yaitu dengan
cara mengganti cairan tubuh yang hilang saat beraktivitas
(Maughan dan Murray, 2001).
1998
cairan, atau nonkarbonasi
karbohidrat, untuk
elektrolit dan meningkatkan
mineral tubuh kebugaran, yang
dengan cepat. mengandung
Sehingga sukrosa, asam
minuman ini dapat sitrat, dan mineral.
diserap oleh tubuh
setelah diminum.
Kualitas mutu dari suatu Minuman isotonik
produk bisa ditentukan diyakini dapat lebih
dengan uji organoleptik. Uji cepat menggantikan
organoleptik dilakukan Minuman isotonik cairan dan ion-ion
untuk memberikan respon
penerimaan panelis
harus memiliki elektrolit yang hilang
kandungan dari tubuh. Seperti
terhadap suatu produk
pocari sweat, minuman
meliputi rasa, aroma, mineral natrium ini dapat diserap oleh
kenampakan, tekstur, dan
lainya. Metode dalam sebesar maksimal tubuh karena
Fatigon Hydro
SNI No. 01-4452 tahun
1998
mengukur sikap objektif 800-1000mg/kg osmolaritasnya yang
panelis terhadap produk dan kalium baik dan terdiri dari
salah satunya yaitu uji elektrolit Na+ 21mEq/L,
hedonik (uji kesukaan). Uji maksimal sebesar K+ 5mEq/L, dan Cl-
hedonik merupakan
pengujian yang dilakukan
125-175mg/kg. 16mEq/L. Selain itu,
untuk mengukur tingkat Minuman isotonik minuman fatigon hydro
kesukaan terhadap memiliki adalah minuman yang
produk. Rentang tingkat terbuat dari air kelapa
kesukaan bisa kandungan dalam kemasannya
disesuaikan, biasanya sukrosa sebagai tercantum kandungan
ditransformasikan ke sukrosa minimal natriumnya adalah
dalam skala angka
menurut tingkat kesukaan 5% dengan nilai 440mg, kalium
1080mg, magnesium
(5, 7, atau 9 tingkat
kesukaan). Data tersebut
pH minimal 4. 56mg, kalsium 48mg,
akan dilakukan analisa vitamin C 80mg, dalam
statistika. tiap liter kemasannnya.
HIPOTESIS PENELITIAN
Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka dapat diambil
hipotesis: Diduga bahwa penambahan konsentrasi sukrosa dan
konsentrasi garam dapur (NaCl) berpengaruh terhadap karakteristik
organoleptik pada minuman isotonik yang berbahan baku dari buah
tomat.
Analisis
Respon
s1 (Konsentrasi 0,1% gum Sampel Paling
2.31 a
arab) Disukai
s2 (Konsentrasi 0,2% gum
arab)
2.83 e Organolpetik
s3 (Konsentrasi 0,3% gum
2.69 d
arab)
s4 (Konsentrasi 0,4% gum
2.36 b KENAMPAKAN
arab)
s5 (Konsentrasi 0,5% gum
2.31 c
arab)
Utama a
Sampel Paling
a a a
Disukai
A B A A
a2 (7%) 4.00 4.62 3.95 4.43
AROMA a b a a
A A A A
a3 (8%) 4.42 3.75 3.63 3.65
a a a a
Kode Sampel Rata-rata Taraf Nyata 5%
RASA Sampel Paling
a1
Disukai 3.81 a
a2 4.24 b
a3 3.88 b
b2 4.13 c
b3 4.09 c
b4 3.96 b
TOTAL PADATAN TERLARUT
Konsentrasi Garam NaCl
Konsentrasi Sukrosa
b1 (1g) b2 (1,2g) b3 (1,4g) b4 (1,6g)
A A A A
a1 (6%) 6,20 6,20 6,27 6,27
a a b b
B B B B
a2 (7%) 7,00 7,20 7,60 7,77
Sampel Rataan
a b c d
Tertinggi
C C C C
a3 (8%) 8,17 8.20 8,23 8,47
a a a b
VISKOSITAS
Konsentrasi Garam NaCl
Konsentrasi Sukrosa
b1 (1g) b2 (1,2g) b3 (1,4g) b4 (1,6g)
A A A A
a1 (6%) 15.48 15.99 16.06 16.19
a b c d
B B B B
a2 (7%) 16.39 16.56 Sampel Rataan
16.80 17.52
a b c
Tertinggi d
C C C C
a3 (8%) 17.66 17.69 18.07 18.48
a b c d
PENETAPAN PRODUK
TERPILIH
Natrium : Rataan Hasil Uji
Perlakuan
35,5mg/100g atau
Kenampakan Aroma Rasa TPT Viskositas
355mg/kg
Kalium :
a1b1 (6%Sukrosa dan 1g NaCl) 2.14 2.13 2.03 6.20 15.48
18,2mg/100g atau
a1b2 (6%Sukrosa
182mg/kg dan 1,2g NaCl) 2.21 2.08 2.03 6.20 15.99
a1b3Gula Pereduksi
(6%Sukrosa :
dan 1,4g NaCl) 2.21 2.09 2.02 6.27 16.06
7,40% dan 1,6g NaCl)
a b (6%Sukrosa 2.18 2.11 2.01 6.27 16.19
1 4
SARAN
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap penelitian yang telah dilakukan,
disarankan untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai penentuan
umur simpan dari minuman isotonik tomat. Selain itu, perlu juga dilakukan
penelitian menggunakan pemanis alami seperti madu atau gula stevia yang
digunakan untuk pembuatan minuman isotonik tomat.
TERIMAKASIH