Anda di halaman 1dari 19

PT.

MITRA ALAM SEGAR

PT. Mitra Alam segar adalah salah satu pabrik bagian dari PT. Wings Surya yang ada di
Jawa Timur. PT. Mitra Alam Segar berlokasi di Jl. Pakujoyo No. 38 Latek - Bangil,
Pasuruan. PT. Mitra Alam Segar mempunyai visi dan misi yaitu:
PT. Mitra Alam Segar telah memiliki beberapa sertifikasi yaitu:
1. OHSAS 18001 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
2. ISO 22000 tentang Keamanan Pangan (Food Safety)
3. ISO 14001 tentang Lingkungan (Environment)
PT. Mitra Alam Segar memproduksi minuman Ale-ale dan teh Rio. Variasi rasa untuk
minuman Ale-ale yaitu Jeruk, Strawberry, Apel, Anggur, dan Sirsak ; untuk minuman teh rio
variasi rasa yang dihasilkan yaitu original dan Gula Batu.
Untuk pembagian jam kerja sesuai dengan peraturan pemerintah jumlah jam kerja
untuk karyawan yang bekerja dikantor, total jam kerja 40 jam dalam seminggu, yang
dibedakan dalam dua bagian, yaitu:
a. Untuk pegawai Non-Shift:
Senin – kamis : 08.00-16.00 (istirahat 12.00-13.00)
Jum’at : 08.00-16.00 (istirahat 11.30-13.00)
Sabtu : 08.00-13.00
Minggu & hari besar : libur
b. Untuk pegawai Shift
Untuk pegawai yang bekerja di pabrik terbagi menjadi 3 regu. Adapun jalan kerja untuk
masing – masing shift adalah
Pegawai Karyawan Staff
Shift 1 06.00-14.00 08.00-16.00
Shift 2 14.00-22.00 16.00-24.00
Shift 3 22.00-06.00 24.00-08.00
Struktur Manajemen PT. Mitra Alam Segar

General Manager
Mr. Carlos

Kabag Accounting
Pak Thomas

Kabag Production Kabag Production Kabag Quality Kabag General Affair Kabag Ekspedisi
Kabag Engineering Kabag Warehouse
Drink Packaging Assurance & Personalia & PPIC
Pak Robert Pak Yusione
Pak Ali Pak Wisnu Pak Habel Bu Endyah Pak Wibowo
1. Department Production Drink
Pada department production drink mempunyai tugas utama yaitu untuk memproduksi
minuman ale-ale dan teh rio. Pada department ini adapun beberapa tahapan proses untuk
memproduksi minuman ale-ale dan teh rio yaitu:
1.1. Proses Pemurnian Air
Concentrate
Tank

Active
Air Multimedia Reverse
Carbon
Sumur Filter Osmosis
Filter

Permeate
Tank

Sumber air yang digunakan berasal dari air yang ada didalam tanah (ground water).
Terdapat 7 sumur yang ada dipabrik tetapi untuk saat ini yang digunakan hanya 4 sumur saja
yaitu sumur 1, 5, 6, dan 7 karena air pada sumur 2, 3, dan 4 air yang keluar dari dalam tanah
tidak baik untuk digunakan karena berwarna kuning, keruh dan berbau. Air yang telah
diambil masuk kedalam Fresh Water Tank untuk ditampung. Terdapat 2 Fresh Water Tank
dengan kapasitas masing-masing 900 m3. Air dari Fresh Water Tank masuk ke Multimedia
Filter (MMF) untuk proses pemurnian. Multimedia filter akan mereduksi padatan atau
endapan yang ada di dalam air dengan ukuran 5-10 µm dan beberapa mineral seperti besi
(Fe), dan mangan (Mn). Zat-zat ini biasa ditemukan dalam air tanah maupun air permukaan.
Didalam MMF terdapat antrasit dan pasir silika dimana fungsinya untuk menyaring lumpur,
tanah dan partikel lainnya dalam air seperti zat besi, dan mangan. Setelah dari MMF, air
masuk ke Active Carbon Filter (ACF). Di ACF ini, air akan dihilangkan klorin bebas dan
senyawa organik yang menyebabkan bau, rasa dan warna dalam air. Setelah dari ACF, air
akan masuk kedalam Catridge Filter untuk menghilangkan sisa carbon yang masih terikut
dan partikel lain dengan ukuran mesh filter, 0.1 micron. Selanjutnya air akan masuk Reverse
Osmosis (RO). Reverse Osmosis adalah metode proses purifikasi yang mampu
menghilangkan 95-99% kontaminan air termasuk mikroorganisme, senyawa organik dan
senyawa anorganik terlarut. Aliran air diberi tekanan hingga 150-200 psi yang dihasilkan
dengan pompa tekanan tinggi dialirkan melalui membran semi permeabel. Air yang telah
memenuhi standart kualitas akan masuk kedalam Permeate Tank yang dapat digunakan
misalnya untuk air pasteur, air umpan boiler, hot water ; sedangkan yang belum memenuhi
standart kualitas akan masuk ke Concetrate Tank untuk air di WC, kantin, Cooling Tower.
Standart Kualitas Air
Analisa Fisik dan Kimia Analisa Mikrobiologi
Sample Temp TDS Hardness E-coli Coliform
pH Cl2 Cl-
(oC) (ppm) (ppm) (cfu/mL) (cfu/mL)
MMF in 6,5-9,0 25-30 Max 500 - 600 500 - Max 50
MMF out 6,5-9,0 25-30 Max 500 - 600 500 - Max 50
ACF out 6,5-9,0 25-30 Max 500 - 600 500 - Max 50
Catridge Filter 6,5-9,0 25-30 Max 500 - 600 500 - Max 50
RO Water 6,5-8,5 25-30 Max 45 Max 500 250 500 0 0
Permeate Water 6,5-8,5 25-30 Max 45 Max 500 250 500 0 0
Drinking Water 6,5-8,5 25-30 Max 45 Max 500 250 500 0 0

1.2. Proses Pembuatan Sirup Gula


Untuk proses pembuatan sirup gula adalah dengan cara menyiapkan gula rafinasi (gula
mentah yang telah mengalami proses pemurnian) sebanyak 1 batch (40 karung @50 kg)
masuk keproses tipping dan air panas (Hot Water) sebanyak 900 L dimana air berasal dari
Permeate Tank yang dipanasi menggunakan Steam dengan suhu air pada Temperatur Gauge
adalah 85-90oC. Gula dilarutkan dengan Hot Water dalam Dissolving Tank untuk proses
pelarutan sehingga didapatkan 2200 L sirup gula dengan kemanisan 65-66% lalu sirup gula
disimpan di Storage Tank.
1.3. Proses Pembuatan Ale-ale dan Teh Rio
Selanjutnya sirup gula yang berasal dari Storage Tank akan dicampur dengan Premix
sesuai dengan variasi rasa untuk produk Ale-ale dan Teh Rio didalam Blending Tank dengan
kapasitas 16000 L. Produk yang telah bercampur masuk kedalam Balance Tank untuk
penyesuaian komposisi produk lalu masuk ke proses Pasteurisasi untuk membunuh bakteri
dan kuman yang ada didalam produk. Terdapat 5 Pasteur di PT. MAS yaitu 3 Pasteur untuk
produk ale-ale dan 2 Pasteur untuk teh rio. Setelah dari proses Pasteurisasi, produk akan
dimasukkan dalam Cup (Filling). Untuk pasteur 1, 2, dan 3 terdapat 6 mesin Filling,
sedangkan pada pada pasteur 4 ada 3 mesin dan pasteur 5 ada 4 mesin Filling. Untuk produk
teh rio terdapat perlakuan khusus dimana setelah dari proses Filling, produk masuk ke Post
pasteur untuk penghilangkan bakteri dididalam produk teh. Setelah itu semua produk Ale-ale
dan teh rio akan dikemas dalam box/karton.
Standart Produk
Konsentrasi
Suhu Top Suhu
Holding Flowrate Chlorin Berat Box Volume
Sample Pasteur Load Filling Post Past (oC)
Time (s) (m3/h) (cooling post (kg) (mL)
(oC) (kg) (oC)
pasteur)
Ale-Ale Orange 88 ± 2 15 ± 1,5 27,21-33,26 15-22 65-68 - - 5,059-5,236 195-202
Ale-Ale Strawberry 95 ± 2 15 ± 1,5 27,21-33,26 15-22 65-68 - - 5,036-5,216 195-202
Ale-Ale Apple 95 ± 2 15 ± 1,5 27,21-33,26 15-22 65-68 - - 5,040-5,227 195-202
Ale-Ale Grape 95 ± 2 15 ± 1,5 27,21-33,26 15-22 65-68 - - 5,038-5,217 195-202
Ale-Ale Soursop 95 ± 2 15 ± 1,5 27,21-33,26 15-22 65-68 - - 5,024-5,209 195-202
Suhu Produk
Rio Original 137 ± 1 45 ± 5 15,61-19,52 15-22 96-100 Minimal 0,5 ppm 5,250-5,350 198-202
Min. 92 oC
Suhu Produk
Rio Gula Batu 137 ± 1 45 ± 5 15,61-19,52 15-22 96-100 Minimal 0,5 ppm 5,250-5,350 198-202
Min. 92 oC
Standart Produk

o
Vit. C TPC
Sample pH Brix Acidity (g/l)
(ppm) (cfu/mL)
Ale-Ale Orange 3,3-3,6 8-8,4 2,1759-2,5407 Max 10 Max 100
Ale-Ale Strawberry 3,2-3,5 7,8-8,2 1,35-1,65 Max 45 Max 100
Ale-Ale Apple 3,2-3,5 7,8-8,2 1,1925-1,4575 Max 45 Max 100
Ale-Ale Grape 3,2-3,5 7,8-8,2 1,6540-1,8920 Max 45 Max 100
Ale-Ale Soursop 3,3-3,6 7,2-7,6 1,7153-1,9031 Max 45 Max 100
Rio Original 5,9-6,2 8,8-9,2 - Max 45 Max 100
Rio Gula Batu 6,2-6,4 8,8-9,2 - Max 45 Max 100

2. Department Production Packaging

Kabag
Pak Wisnu

Supervisor Supervisor Supervisor


Pak Darwanto Pak Adi Pak Nuril

Coordinator Coordinator Coordinator


Pak Hadi Pak Solehudin Pak Ikhwan

Karyawan Karyawan Karyawan

Struktur Organisasi Department Production Packaging


Didalam department ini terdapat 3 proses yaitu:
1. Proses pembuatan sedotan (Straw Making) dan pengemasannya (Straw Packaging)
Pada pembuatan straw digunakan bahan Polypropylene (PP) HY 3.8 FYO dan intapro
sebagai pengerasnya dengan komposisi 25 kg PP dan 250 gr (1% dari PP) intapro. PP
dan intapro yang telah dicampur sesuai dengan komposisinya dimasukkan dalam
hopper dan diproses hot extrusi dalam Extruder hingga suhu leleh PP ± 160oC. Setelah
meleleh, selanjutnya didinginkan (cooling) untuk mengeraskan struktur straw. Setelah
mengeras, straw dipotong sesuai ukuran yang telah ditetapkan.
Straw yang telah dipotong lalu dikemas dengan plastik OPP dengan 2x pemanasan
yang pertama untuk bagian dalam dan yang kedua untuk bagian tepi. Setiap piece berisi
24 straw. Dalam tiap box dihasilkan 480 piece sehingga total straw dalam 1 box adalah
11520 straw.
Standart straw:
Parameter Ale-ale Teh Rio UoM
Panjang straw 112 ± 1 112 ± 1 mm
Diameter straw 3,9 ± 0,15 3,9 ± 0,15 mm
Berat straw 0,215 ± 0,015 0,25 ± 0,01 mm
2. Pembuatan cup (Cup Making)
Untuk pembuatan Cup menggunakan Polypropylene (PP) HE 2.0 TF, Rigrend dan
Pemutih (MasterBatch 0138) dengan komposisi PP 55% ; MB (Ale-ale 2,8% , MB Rio
3,2%) ; dan sisanya Rigrend. Tahap awal mencampur ketiga bahan tersebut sesuai
dengan komposisinya masuk ke dalam hopper untuk dilakukan proses pelelehan
mengubah material berupa butiran menjadi lelehan dalam mesin Extruder. Plastik
dalam keadaan leleh ditempatkan diantara bantalan roll dan diroll untuk membentuk
lembaran. Bantalan roll tersebut dalam keadaan panas, dan menjaga keadaan plastik
dalam keadaan bentuk yang semi-leleh sehingga memungkinkan untuk diroll.
Kemudian masuk ke proses thermoforming yaitu proses dimana lembaran plastik
dipanaskan diikuti pembentukan cup dengan cara pengisapan atau penekanan ke rongga
cetakan (mould) dengan udara diambil dari kompresor sehingga akan terbentuk cup
plastik. Cup plastik yang telah dicetak dikumpulkan oleh mesin stacking. Pada proses
pembentukan cup, cup plastik yang telah dicetak dilepaskan dari mould menggunakan
ejector lalu akan dihancurkan oleh crushing yang selanjutnya sisa hancuran mould akan
dijadikan bahan pembantu pembuatan cup.
3. Pewarnaan kup (Cup Printing)
Pewarnaan Cup atau Cup Printing menggunakan 2 type alat printing yaitu Vandam dan
Polytype. Untuk pewarnaan dilakukan dengan cara cup masuk ke feeder lalu
kecerobong masuk diteruskan oleh screw mandrel ke mandrel lalu ditreatment untuk
membuka pori-pori Cup lanjut setelah itu pencetakan gambar pada branket, dikeringkan
dan penyinaran sinar UV dan didapatkan Cup yang telah diprinting sesuai dengan tipe
minuman yang dibutuhkan.
Pengecekan Cup Printing:
- Menggosok body Cup dengan bibir cup yang lain
- Merendam Cup dalam air panas 92oC selama 10 menit lalu menggosok body Cup
dengan bibir cup yang lain (Khusus Teh Rio).
3. Department Engineering

Kabag
Pak Robert

Mekanik Proyek/Sipil
Elektrik Utilitas
- Pak Dino (Drink) - Pak Untung WWTP
- Pak Rudi (Arus Lemah) Pak Kiswanto
- Pak Gusta - Pak Pendi Pak Edi
- Pak Alif (Arus Kuat)
(Packaging)

Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan

Struktur Organisasi Department Engineering


Pada Department Engineering terdapat beberapa tugas yang dikerjakan yaitu mekanik,
elektrik, utilitas, proyek/sipil, dan waste water treatment plant (WWTP). Setiap tugas
yang diberikan oleh beberapa department harus ada surat perintah kerja sehingga tugas
dapat dikerjakan. Pada department ini menangani juga penyediaan steam yang dibutuhkan
misalkan untuk memanasi air pada Hot Water Tank, post pasteur. Didalam penyediaan
steam terdapat 2 boiler dengan kapasitas 20 dan 10 ton.
Listrik yang digunakan dipabrik juga diatur oleh department ini. Listrik dari PLN diatur
penggunaannya untuk dialirkan ke Main Distribution Panel 1 (MDP 1) dan Main
Distribution Panel 2 (MDP 2) yang kemudian dialirkan ke Single Distribution Panel
(SDP). Untuk MDP 1 mengalirkan listrik ke drink process sedangkan MDP 2 ke
packaging process. Arus listrik yang ada dibagi menjadi 2 yaitu arus listrik kuat dengan
tegangan lebih dari 50 Volt dan arus listrik lemah dengan tegangan kurang dari 50 volt.
Arus listrik kuat digunakan pada electrik support power, instalasi lightning, proyek ; untuk
arus listrik lemah pada kalibrasi misalnya pH, termometer, dan instrumen kontrol.
Bebrapa kalibrasi yang dikerjakan adalah kalibrasi suhu (TC, Termometer), tekanan
(Pressure Gage), flowmeter/volumetrik (flowmeter), analis kimia (pH meter, conductivity,
Brix), elektrik (avometer) dan massa (timbangan). Untuk limbah yang dihasilkan diproses
di waste water treatment plant (WWTP) agar limbah tersebut aman untuk dibuang ke
sungai.
4. Department Warehouse

Kabag
Pak Yosione

Finish Good
- Pak Nanang Sparepart Raw Material
- Pak Ismail Pak Yakub Pak Rico
- Pak Handika

Asist Asist. Asist.


(Checker) (Transfer) (Helper)

Struktur Organisasi Department Warehouse


1. Gudang Finish good
Gudang Finish good digunakan untuk menyimpan produk Ale-ale dan teh Rio sebelum
produk dipasarkan keluar. Tiap 1 pallet menampung 230 box produk ale-ale dan 219 box
teh Rio. Box teh rio yang diletakkan dalam pallet lebih sedikit karena volume teh rio
dalam cup yang lebih banyak dari ale-ale sehingga sewaktu diletakkan didalam box, box
terliat menonjol keatas sehingga untuk keamanan dibuat hanya 219 box saja dalam 1 pallet
agar box tidak rusak saat diangkut ole forklip.
Produk ale-ale mempunyai masa simpan 3 hari didalam gudang Finish good dan 7 hari
untuk teh rio sebelum produk direlease. Produk dapat dinyatakan release apabila telah
dicek oleh pihak QC tetapi apabila produk belum memenuhi standart produk akan ditahan
dahulu ataupun direject. Untuk barang aging dapat dilakukan pengiriman lebih cepat
dimana produk dikirimkan terlebih dahulu di dipo dan tanda direleasenya produknya itu
dikonfirmasikan didipo (Tanda barang yang direlease adalah adalahnya adanya kertas
release berwarna hijau, kuning untuk ditahan dahulu (hold) dan merah yang berarti
direject. Produk yang keluar dari tempat produksi akan discan barcode terlebih dahulu
pada zona transfer agar lebih mudah dalam penempatannya di gudang finish good. Scan
barcode ditempel pada box sebelah kiri susunan ke 8 dari bawah. Pallete yang telah
memuat produk akan ditempatkan dalam tiap bin, dimana dalam tiap bin menampung 24
pallete. Pengkodean untuk tiap bin adalah section Rio dengan angka depan 8 dan section
ale-ale dengan angka depan 0. Biasanya dalam 1 kali Batch (16000 L) mampu
menghasilkan 15 pallete produk teh rio sedangkan untuk ale-ale bervariasi. Untuk produk
teh rio di pasteur 4 dilakukan repack/disorting karena kendala kurang optimalnya kinerja
alat pada pasteur 4. Produk dibuka dari box nya untuk dilihat kondisi produk didalam cup
apakah bocor atau volumenya berkurang dan kondisi boxnya. Pengecekan 100% pada
pasteur 4 dilakukan setelah produk tersimpan dibin kurang lebih 3 hari lalu dicek dan
setelah disorting dikembalikan dibin dengan tiap bin yang dicek dikurangi 1 pallete untuk
eceran menambah produk yang rusak pada tiap box. Pada gudang finish good juga
dilakukan pemberikan label pada tiap box ale-ale untuk hadiah.
2. Gudang Raw Material
Pembagian pada gudang Raw Material adalah untuk bahan mentah seperti gula
disimpan pada gudang B 001, untuk Vit. dan flavour pada gudang B 002, untuk bahan-
bahan Chemical pada gudang B 003 dan yang terakhir untuk barang packaging seperti lid,
lakban disimpan pada gudang C 001. Untuk barang vit dan rasa (flavour) dicampur
terlebih dahulu sesuai dengan komposisinya oleh bagian QC lalu setelah tercampur
(premix) ditempatkan kembali didalam gudang lalu setelah itu dapat digunakan untuk
produksi. Penerimaan barang di Raw Material dilakukan dengan 2 proses yaitu incoming
yaitu barang yang masuk kegudang dicek terlebih dahulu oleh bagian QC dan proses
satunya adalah source dimana barang yang datang tidak perlu dicek oleh bagian QC.
Terdapat juga gudang TPS B3 untuk menampung sisa atau limbah yang beracun dan
berbahaya yang nantinya akan dikirim kebagian pengolahan limbah B3.
3. Gudang Sparepart
Gudang Sparepart menyimpan barang-barang yang dibutuhkan biasanya untuk
instalasi atau perbaikan alat.
5. Department General Affair and Personalia

Kabag
Bu Endyah

General Affair Healthy, Safety, Training


Personalia and Environment
- Pak Arif - Pak Dhanang
- Bu Ikke - Pak Dito
- Pak Pundi
- Pak Dhanang - Pak Andre
- Bu Dian

Struktur Organisasi Department General Affair and Personalia


1. General Affair
Pada General Affair mempunyai tugas untuk pelayanan. Ruang lingkup GA meliputi
security (mulai dari pengecekan suhu max 38 oC, dan pengisian form untuk tamu), Kantin
dimana kantin bekerja sama dengan pihak QC untuk pengecekan makanan apakah aman
untuk dikonsumsi atau tidak, toilet yang meliputi kebersihan dan sanitasi, klinik untuk
berobat bagi karyawan yang sakit, loundry untuk pakaian karyawan yang akan bekerja,
gudang perlengkapan dan arsip dan bagian resepsionis.
2. Personalia
Di personalia mempunyai tugas seperti perekrutan karyawan baik untuk karyawan
maupun staff, surat ijin karyawan, tunjangan, kartu kesehatan kerja (BPJS dan Cahaya
Medika) dan lembur. Untuk surat ijin misalnya ijin tidak masuk tidak boleh lewat dari 3
hari perijinnnya dan harus disetujui oleh supervisor dan kabag. Untuk staff, ijin bisa
pulang cepat apabila telah bekerja minimal 4 jam dan dapat diakses di web dengan ID
yang telah dibuatkan oleh personalia dengan juga juga melampirkan form ijin yang
disetujui oleh kabag dan setelah itu diserahkan kebagian personalia. Untuk tunjangan
karyawan diberikan setiap bulan dengan nominal yang sudah diatur oleh personalia.
Untuk lembur atau longshift, perhitungan jamnya adalah lebih dari minimal 2 jam, 4
jam dan hari libur. Untuk perhitungan uang lembur diatur oleh pusat pada tanggal 26-25.
3. Healthy, safety and Environment (HSE)
Tugas pada bagian ini adalah menganalisa bahaya dari pekerjaan dan pencegahannya,
mencegah kecelakaan dan penyakit akibat kerja dan pencemaran lingkungan. Terdapat tim
kesiapan tangga darurat (TKTD) untuk mengatasi hal-hal yang tidak diinginkan yang
terjadi secara darurat seperti kebakaran, gangguan keamanan, banjir, gempa bumi,
kecelakaan atau kebocoran. Pada tim HSE, terdapat HSE patrol untuk mengecek kondisi
yang tidak aman dimana tim patrol ini bekerja secara shift. Di HSE, pihak QC meminta
MSDS dari bahan-bahan yang digunakan untuk dibuatkan Kartu Keselamatan Bahan
(KKB) agar aman untuk digunakan.
4. Training
Dibagian ini bertugas untuk melakukan training pada karyawan atau staf baru dengan
tujuan untuk menambah wawasan lingkungan disekitar pabrik misalnya kesehatan dan
keselamatan kerja. Pada tahap awal dilakukan orientasi awal tentang visi dn misi pabrik,
zona area pabrik, dsb. Lalu selain itu juga ada training basic safety and environment dan
tentang food safety. Beberapa jadwal pelatihan yang sudah disusun misalnya pada tahun
2015 adalah Safety Health Operating Procedures for Employee, Emergency Prepardness,
Soft Skill dan yang lainnya.
6. Departmen Ekspedisi dan PPIC

Kabag
Pak Wibowo

Planning
Ekspedisi Ekspedisi Ekspedisi
Ekspedisi
Bu Vivi Bu Cindy Pak
Bu Sofi

Struktur Organisasi Department Ekspedisi dan PPIC


Pada department ini bertugas untuk menyiapkan produk yang dibutuhkan sesuai permintan
marketing. Alur pemesanan dimulai dari marketing ke SCM (Supply Chain Management),
lalu dari SCM menyerahkan data berapa banyak permintaan dari marketing untuk diserahkan
kebagian PPIC untuk diproduksi dimana untuk packagingnya diatur oleh pihak PPIC dan
jumlah premix diatur oleh bagian QA. Setelah jumlah packing dan bahan premix siap maka
dapat langsung produksi produk. Setelah produk telah dihasilkan, disampaikan pada pihak
SCM lalu SCM akan menginfokan pada bagian ekspedisi daerah mana saja untuk penerima
produk.
Bagian ekspedisi mempunyai tugas untuk menerima daerah mana saja yang harus dikirim
(order) lalu diserahkan ke pihak purchasing untuk dikirim ke dipo. Setiap pagi SCM akan
mengecek stok barang yang tersedia untuk dapat keluar besoknya. Apabila persediaan
digudang masih banyak untuk produk yang dipesan maka produksi mengurangi jumlah
produksi dan sebaliknya apabila stok barang menipis maka produksi akan meningkatkan
jumlah produksinya.
Alur pengiriman barang pada ekspedisi adalah orderan barang dari SCM (daerah tujuan
dan kuantitas produk) akan diterima oleh ekspedisi. Oleh ekspedisi akan dibuatkan surat sales
order (SO) kemudian dari SO itu dibuatkan surat delivery order (DO) setelah mobil angkut
siap untuk membawa barang. Lalu dari DO akan mencatat signment untuk identitas
kendaraan agar dapat memperoleh Surat Perintah Keluar Barang (SPKB) bahwa barang telah
diijinkan untuk keluar. Apabila SPKB telah ada, barang bisa dimuat lalu ekspedisi akan
mengeluarkan surat jalan untuk diangkut kedaerah-daerah tujuan.
Untuk alur penimbangan, setiap kendaraan pembawa bahan yang datang dicatat nomor
kendaraan, barang bawaannya, keterangan barang bawaan yang dibawa selain bahan untuk
produksi. Kemudian akan dilakukan cek COA (Certificate of AnalysIs) untuk dicek oleh
pihak QC. Selain itu terdapat beberapa bahan yang harus berstifikat halal seperti gula,
Caramel dan beberapa vitamin kecuali Li. Untuk barang keluar harus menunjukkan surat
perintah bongkar yang sudah ditanda tangan oleh checker digudang bahan. Untuk waktu muat
maupun bongkar adalah maksimal 2 jam, terlebih dari itu akan dibuatkan surat pernyataan
melebihi peraturan jam muat/bongkar. Untuk standart muatan sudah diperhitungkan oleh QC
berapa jumlahnya dengan cara membagi netto bersih (total berat – total kosong kendaraan)
dengan jumlah berat muatan yang harus diangkut, apabila sesuai range yang ada maka
kendaraan siap untuk dipasarkan.
7. Department Quality Assurance

Kabag
Pak Habel W.

QC Proses Premix
QC Rawmaterial QC Lab
- Pak Fani Pak Jefri
Bu Fidya Bu Icha
- Pak Andika
- Pak Sandi

Struktur Organisasi Department Quality Assurance


Quality Assurance pada Production Drink
Tugas seorang quality assurance adalah menjamin atau memberi keyakinan bahwa apa
yang dilakukan oleh QC (Quality Control) untuk pemenuhan persyratan mutu produk telah
terpenuhi. Tugas seorang QC proses dan filling adalah:
1. Melakukan pengecekan sampel air dari air minum, MMF, ACF, RO dan permeate
tank.
2. Mengambil sampel syrup sugar untuk diperiksa brix dan pH nya.
3. Pemeriksaan final obrix, acidity, warna, aroma, dan rasa produk sebelum pasteur.
4. Konfirmasi pengecekan suhu apakah sesuai dengan standar pada proses pasteur.
5. Pada saat proses filling berjalan, melakukan periksa pest control, heat seal, gap heat
seal, voulme, droptest dan speed.
6. Melakukan pengecekan sampel dari produk yang sudah dipacking.
Pemeriksaan Air RO dan lar. Gula adalah dengan cara mengambil terlebih dahulu sampel
air RO untuk dicek, apabila sudah standart maka dapat digunakan untuk proses pemanasan
pada tangki Hot Water dan proses Blending, apabila belum maka dilakukan sanitasi pada air
RO. Untuk larutan gula, sampel diambil dari dissolving tank, apabila sudah standart maka
dapat dimasukkan ke sugar storage. Pengecekan air RO dan larutan gula akan diterima dan
masuk ke sistem SAP.
Untuk analisa mikroorganisme dilakukan setiap pagi pada shift 1 denga mengambil air
dari permeate tank lalu masukkan ketabung reaksi yang tutupnya telah diberi alkohol 70%
lalu diberi label dan dicek mikrobanya.
Untuk sampel yang dianalisa organoleptik dan fisiknya mengambil 500 mL setiap awal
shift pada output permeate tank. Untuk TDS dilakukan 2 jam sekali.
Untuk pengecekan Sugar Disolving, sampel dicek pada suhu 25oC-28oC dengan
mengambil sampel dari empat tangki Disolving. Mengecek pH diantar 5,5-7, Brix 66-68 dan
Solubilitynya.
Untuk pengecekan pada Sugar Syrup Storage tangki larutan gula dilakukan cek visual dan
organoleptik (warna putih jernih atau kekuningan, tidak berbuih, tidak berbau, dan tidak
terkontaminasi fisik oleh benda asing), cek kimia meliputi pH, brix dimana harus konsisten
dalam bebrapa pengulangan, cek mikro (TPC maksimal 1 x 102 cfu/ml, tidak ada koliform
dan e. coli., staphylococcus max. 1x101 cfu/ml.
Untuk proses pasteurisasi, suhu pasteur dicek per 30 menit, sedangkan bila proses pasteur
berjalan/produksi tiap 10 menit. Suhu dan flowrate pasteur dipertahankan sesuai standart.
Holding time, lama pemanasan selama proses pasteur adalah 15 detik untuk ale-ale dan 45
detik untuk teh rio.
Untuk premix ale-ale dilakukan dengan cara preparasi awal (pewarna bubuk dan
pengawet dilarutkan kedalam air RO (±30oC) sebelum masuk tangki premix). Pemasukan
premix kedalam blending minor ingredient secara berurutan yaitu B (pengental (CMC)), C
(asam dan vitamin), D (flavour) dan A (pewarna, dan pengawet). Premix B dilarutkan dalam
air panas dengan penuangan pelan-pelan agar tidak menggumpal lalu ditransfer ketangki
blending lalu diikuti premix C, D dan A. Sebelum ditransfer ke tangki blending khusus untuk
premix A (strawberry) dicampur setelah uji Acidity.
Untuk premix teh rio, tahap awal adalah transfer air RO dan sugar syrup sesuai dengan
standart ketangki blending. Menyalakan agitator setelah volume 300 mL baru pemasukan
premix. Pemasukan premix ke blending minor ingredient berurutan yaitu premix A1
(pengawet), A2 (pewarna), C1 (asam), C2 (vitamin) ditranfer terlebih dahulu lalu premix C3
(NaHCO3) dan yang terakhir premix D (flavour). Masing-masing tahapan berselang 5 menit
dan untuk premix C1 dan C3 jangan sampai dilarutkan jadi 1 karena akan terjadi reaksi
berbusa. Pada proses pembuatan batch baru setelah produk berada pada blending tersisa 8000
L untuk mengantisispasi bila ada masalah di filling, overtime, steam drop dan yang lainnya.
Untuk pengecekan di filling dan sealing dengan mengambil 16-20 pcs finish goods dari
bucket mesin filling. Pengambilan pada titik sampling yaitu:
1. Awal produksi berjalan setelah push out
2. Awal produksi berjalan setelah mesin off karena perbaikan
3. Pergantian lid atau cellophone
4. Dua jam sekali untuk pengukuran volume dan toap load
5. Komplain dari inspektor packing karena ada weakseal
Analisa kekuatan seal (top load) yaitu mampu bertahan pada beban 15-22 kg selama 3
detik dan batas waktu setting selma 10 menit atau setelah 2 pallet dihasilkan. Analisa volume
untuk ale-ale 195-202 mL ale-ale dan 198-202 mL untuk teh rio.
Untuk cek brix produk pada waktu awal proses filling berjalan dan pada pertengahan batch
beberapa kali hingga diperoleh hasil yang stabil.
Pemeriksaan lid yaitu dimulai dari posisi peempatan roll di filling staging area dan awal
pemasangan lid sisa pada mesin filling harus dipotong kurang lebih 1 meter untuk mecegah
kontaminasi silang askibat lid sisa.
Pada bagian finished goods, setelah produk selesai diproses diambil sebanyak 1 box/line
pada setiap batch produksi. Khusus untuk produk teh Rio dilakukan cut open sesuai dengan
standart yang ada.
Titik sampling pada finished goods untuk inspeksi cartooning dilakukan oleh QC Packing
pada:
1. Setelah proses cartooning, sebelum sealing packaging mengecek kondisi cup, expired
date cup, dan pada penyusunan produk dalam kardus.
2. Setelah proses sealing packaging:
- Menganalisa seal kardus, kondisi kardus, dan berat produk
- Finished goods yang terpacking dalam 1 box diinpseksi lalu kembali ke produksi
untuk disusun dipallet dan transfer ke gudang finished goods.
Finished goods yang telah melalui proses cartooning sebelum sealing diinspeksi terhadap
parameter kondisi cup dan lid. Sampel dianalisis visual terhadap gambar dan bentuk. Cup
sesuai standart apabila tidak terpotong, gambar sesuai standart dan bentuk cup baik. Lid
sesuai standart bila terpotong rapi, tidak bocor, dan gambar sesuai standart.
Lama expired date produk selama 9 bulan dari tanggal produksi. Standart perbox 24 pcs
BB.DDEEFF
cup. Untuk pengecekan expired date untuk RTD ale-ale adalah dimana BB
AA : BBMXBX
(best before) ; DD tanggal kadaluarsa ; EE bulan, FF tahun ; AA waktu jam produksi ; BB
menit ; MX mesin filling ke-x ; BX batch ke-x dan untuk teh rio sama tetapi hanya berbeda
dimana MX adalah RX.
Pada pemeriksaan rio post pasteur (sebelum dipacking) dilakukan pemeriksaan suhu air
mesin post pasteur minimal 1 kali pershift oleh QC Packing. Suhu standart sebelum masuk
ke post pasteur keluar dari filling adalah ≥ 83oC. Untuk pemeriksaan air cooling pada post
pasteur yang diberi Cl untuk menjernihkan air dan steril kemasan luar RTD Rio oleh QC
Packing setiap per jam.
CIP (Clean In Place)
Alkali (divostar) berfungsi untuk pembersih kuman dengan konsentrasi ale-ale 2% dan Rio
3%
Acid (divosan) berfungsi pembersih logam (Ale-ale 6 bulan sekali) dengan konsentrasi Ale-
ale 0,6% dan Rio 1,5%
PAA berfungsi sebagai penghalang bakteri dengn konsentrasi pada pasteur 1,75%
Saat rinsing dilakukan pengecekan kandungan airnya menggunakan PP dan methyl red untuk
masih diketahui apakah masih terkandung alkali dan acid atau tidak
Alur CIP pada Blending

Alkali Recovery Acid Break Tank dari


permeate tank

Blending A Blending B

Alur CIP pada pasteur

Alkali
Acid

Premix Balance Pasteur


Pengecekan sampel alkali
- Mengambil sampel alkali dalam tangki
- Memipet 10 mL dan masukkan dalam erlenmeyer
- Menambahkan 3 tetes pp
- Menitrasi dengan HCl sampai larutan menjadi bening
- mL titrasi x faktor pengali alkali (0,0062391) = hasil
Apabila hasil belum standart (3%) maka dilakukan perhitungan penambahan alkali
4000
- Hasil – standart konsentrasi (Rio 3%) x (blending ) = hasil (L)
100
1500
x (blending ) = hasil (L)
100
suhu standart = 85oC dan waktu 20 menit

Pengecekan sampel acid


- Mengambil sampel acid dalam tangki
- Memipet 10 mL dan masukkan dalam erlenmeyer
- Menambahkan 3 tetes pp
- Menitrasi dengan NaOH sampai larutan menjadi merah rosa
- mL titrasi x faktor pengali alkali (0,1083708) = hasil
Apabila hasil belum standart (1,5%) maka dilakukan perhitungan penambahan alkali
4000
- Hasil – standart konsentrasi (Rio 1,5%) x (blending ) = hasil (L)
100
1500
x (blending ) = hasil (L)
100
suhu standart = 75oC dan waktu 20 menit

Pengecekan sampel PAA (Peracetic Acid)


- Mengambil sampel PAA 50 mL
- Menambahkan H2SO4 25% sebanyak 20 mL
- Menitrasi dengan KMnO4 sampai warna coklat
- Menambahkan KI 10% sebanyak 5 mL
- Menambahkan amilum 2 tetes
- Menitasi dengan Na2S2O3 ampai larutan menjadi warna putih
- mL titrasi x 0,15 = hasil
Suhu ambient dan waktu 20 menit
CIP Pda hopper dan pipe machine filling Rio dengan cara mengambil sampel awal dari
input proses hopper dan pipe machine filling Rio. CIP dilakukan 2 hari sekali dan apabila
mesin berhenti selama 3 jam lebih maka harus dilakukan PAA ulang. Untuk standartnya suhu
80-85oC ; 30oC untuk lart. PAA dan final rinsing ; 95oC untuk pembilasan. Untuk pH nya 6-7
untuk prerinse, pembilasan alkali dan final rinse. Untuk analisa mikrobiologi dengan swab
test 30 menit setelah proses spraying spectrum pada bagian yang terkena CIP dan spraying.
Sedangkan swap cup dan lid pada saat akan jalan sampel swab test dilab mikrobiologi.

CIP Proses dan Filling


Filling
Rio Ale-ale Rework
CIP Rio Suhu
(menit) (menit) ke pasteur
(menit)
60 (jalur
Alkali 20 20 sprayng & 60 75-80oC
Blending produksi)
& Filling Rinsing 10 15 15 15 Ambient
Acid 20 - - - 75-80oC
Rinsing 10 - - - Ambient
PAA 20 - 40 30 Ambient
Steril 10 15 15 15 85-95oC
Alkali loop 1 35 20 75-80oC
30
loop 2 25 (pasteur& 75-80oC
filling)
loop 3AB 25 - 75-80oC
3C 20 - 75-80oC
Rinsing 20-30 20-30 Ambient
Acid loop 1 35 - 75-80oC
loop 2 25 - 75-80oC
loop 3AB 25 - 75-80oC
Rinsing 20-30 20-30 Ambient
PAA 20 - Ambient
Steril 25 20-30 95-85oC
Acid Alkali PAA
Concentrad
Rio 1,5-2,0% Rio 2,5-3,0% Rio 0,35-0,45%
Chemical
Ale-ale 0,6-1,0% Ale-ale 2,0-2,5% -

Anda mungkin juga menyukai