Anda di halaman 1dari 6

DEKLARASI EKONOMI

• PENGERTIAN DEKON
Deklarasi Ekonomi (Dekon) adalah Deklarasi yang
disampaikan oleh Presiden Soekarno pada tanggal 28 Maret
1963 di Jakarta, untuk menciptakan ekonomi nasional yang
bersifat demokratis dan bebas dari imperialisme dan system
ekonomi berdikari (berdiri di atas kaki sendiri) sebagai
pelaksanaan Dekon, pada 26 Mei 1963 dikeluarkan
serangkaian peraturan di bidang ekspor dan impor, harga, serta
lainnya yang seluruhnya berjumlah 14 buah peraturan yang
dikenal sebagai “peraturan 26 Mei”
 Latar Belakang

Sejak awal merdeka bangsa Indonesia dalam perekonomiannya didominasi


oleh perusahaan asing, sehingga menimbulkan berbagai kebijakan yang
dicanangkan pemerintah bangsa Indonesia dalam mengatasi
perekonomiannya. Memasuki tahun 1960 ekonomi bangsa Indonesia
mengalami kemunduran yang sangat mencemaskan. Harga kebutuhan hidup
selalu tinggi, sehingga perekonomian bangsa Indonesia mengalami inflasi
yang melambung tinggi. Perkembangan selanjutnya, kegiatan ekonomi pada
masa Demokrasi terpimpin juga dilandaskan atas strategi dasar ekonomi
Indonesia yang diamanatkan dalam oleh Presiden Soekarno Deklarasi
Ekonomi pada tanggal 28 Maret 1963. Latar belakang dikeluarkan Deklarasi
Ekonomi adalah karena berbagai peraturan dikeluarkan pemerintah untuk
merangsang ekspor (export drive) mengalami kegagalan, misalnya Sistem
Bukti Ekspor (SBE). Sulitnya memperoleh bantuan modal dan tenaga dari
Luar Negeri, sehingga pembangunan yang direncanakan guna meningkatkan
taraf hidup rakyat tidak dapat terlaksana dengan baik.
 TUJUAN DEKON
Tujuan utama dibentuk Deklarasi Ekonomi adalah untuk
menciptakan ekonomi yang bersifat nasional, demokratis,
dan bebas dari sisa-sisa imperialisme untuk mencapai tahap
ekonomi sosialis Indonesia dengan cara terpimpin.
Deklarasi Ekonomi bertujuan untuk mengatasi keadaan
ekonomi Indonesia, sehingga mendukung proses
pembangunan di Indonesia, selain itu mencanangkan
Deklarasi Ekonomi ( Dekon) diharapkan dapat mengatasi
laju inflasi. Tujuan yang hendak dicapai bukanlah sekedar
mencetuskan suatu terobosan ekonomi, melainkan untuk
mendorong perkembangan masyarakat secara menyeluruh
artinya untuk mencapai “Demokrasi Nasional” yang
kemudian akan menuju tahap sosialis Indonesia.
ISI DEKLARASI EKONOMI
 Deklarasi ekonomi pada dasarnya memiliki 14 aturan. 9 diantaranya
soal ekonomi, 4 mengenai kepegawaian, 1 mengenai koordinasi
pelaksanaan peraturan" tsb. aturan tersebut tersebar dalm uu dan
aturan berikut:

 1. Peraturan Presiden No.1 tahun th. 1963 ttg pelaksanaan ekspor


 2. Peraturan Presiden No.6 tahun th. 1963 ttg pelaksanaan impor
 3. Peraturan Pemerintahan No. 20 th. 1963 ttg kebijakan harga
 4. Peraturan presiden no.7 th 1963 ttg aktifitas perusahaan dagang
negara
 5. PERPU no. 3 th 1963 ttg pencabutan beberapa undang - undang
perekonomian lama
 6. Instruksi presiden no. 2 thn 1963
PENYEBAB KEGAGALAN
DEKON
1. Penanganan masalah ekonomi tidak
rasional, lebih bersifat politis dan tidak ada
kontrol.

2. Tidak adanya ukuran yang obyektif di


dalam menilai sesuatu usaha atau hasil
orang.
KESIMPULAN
Pada awal tahun 1960 pemerintah Indonesia berusaha mengadakan
pengendalian inflasi yang melambung tinggi,tetapi usaha tersebut tidak
berhasil. Akhirnya pada tahun 1963 usaha tersebut tidak dijalankan dengan
baik sehinggga, bangsa Indonesia mengalami hiper inflasi. Presiden
Soekarno punya keyakinan bahwa dengan mencanangkan Deklarasi
Ekonomi maka cita-cita ekonomi sosialis Indonesia akan tercapai setelah
imperialisme dan feodalisme dihancurkan secara total,baik di Indonesia
maupun luar negeri Indonesia. Pada tanggal 1 Mei 1963 terjadi dua
perkembangan yang sanggat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di
Indonesia yaitu pertama Indonesia menerima kekuasan politik atas Irian
Barat dan Belanda. Kedua keadaan perang yang darurat perang yang
memberikan kekuasaan yang sangat besar kepada anggkatan besar
bersenjata dan menempatkan pemerintah sipil dikekuasaan militer sejak
Indonesia merdeka sampai awal tahun 1950 yang bergerak dengan cepat.
Hal ini diakibatkan banyaknya uang yang beredar dan jumlah barang yang
sedikit dan kurang pekerja yang berkopetensi dalam bidang pekerjaanya,
adanya pasar dalam negeri yang dilanda oleh barang –barang impor hasil
luar negeri tampa batas yang mengakibatkan tidak ada tempat industri dalam
negeri sendiri.

Anda mungkin juga menyukai