Anda di halaman 1dari 44

Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Kejadian Preeklampsia Berat (PEB)


di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
Cilacap Periode Januari – Desember 2015

Anggara Setia Bella


108112062
S1 Keperawatan IV-B
Pendahuluan

Latar Belakang AKI dan AKB yang rendah merupakan


salah satu indikator suatu negara
dikatakan telah mencapai derajad
Rumusan Masalah sejahtera.
1. WHO: AKI di dunia 289.000 jiwa
2. SDKI: AKI di Ind 359/100.000 KH
3. Dinkes Jateng: AKI 116,34/100.000 KH
Tujuan Penelitian
4. DKK Cilacap: 34 kasus kematian ibu

Disebabkann oleh perdarahan,


Manfaat Penelitian preeklampsia-eklampsia, penyebab lain.

Faktor-faktor yang mempengaruhi


Keaslian Penelitian kejadian PEB.
Pendahuluan

Latar Belakang

Rumusan Masalah

Adakah faktor-faktor yang mempengaruhi


kejadian preeklampsia berat (PEB) di
Tujuan Penelitian
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
Cilacap Periode Januari – Desember 2015?
Manfaat Penelitian

Keaslian Penelitian
Pendahuluan

Latar Belakang 1.Tujuan Umum


Mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi kejadian PEB di RSUD
Rumusan Masalah Cilacap periode Januari – Desember 2015.
2. Tujuan Khusus
a. Distribusi frekwensi setiap faktor.
b. Pengaruh faktor umur ibu hamil,
Tujuan Penelitian
paritas, riwayat preeklampsia pada
kehamilan sebelumnya, penyakit
hipertensi, pemeriksaan ante natal
Manfaat Penelitian care masa kehamilan, penyakit
diabetes mellitus dan obesitas.
c. Mengetahui faktor yang paling
Keaslian Penelitian dominan.
Pendahuluan

Latar Belakang 1.Manfaat Teoritis


Menambah khasanah pengembangan
teori dan praktek ilmu keperawatan dan
Rumusan Masalah dapat dijadikan pedoman dalam
mencegah munculnya kejadian PEB
dengan mengurangi faktor risiko.
Tujuan Penelitian 2.Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
Menjadi bahan dalam proses belajar.
Manfaat Penelitian b. Bagi Profesi Keperawatan
Manjadi bahan untuk penkes.
c. Bagi RSUD Cilacap
Keaslian Penelitian Menjadi sarana untuk mencegah PEB.
Pendahuluan

Latar Belakang Penelitian tentang faktor-faktor risiko


yang berhubungan dengan kejadian
preeklampsia berat (PEB) yang pernah
Rumusan Masalah diteliti diantaranya adalah :
1. Rahmayanti (2010) tentang Faktor-
faktor Risiko Maternal yang
Tujuan Penelitian Berhubungan dengan Kejadian
Preeklampsia Berat pada Ibu Di RSUP
Dr. M. Djamil Padang.
Manfaat Penelitian 2. Rozikhan (2007) tentang Faktor-faktor
Risiko Terjadinya Preeklampsia Berat
di Rumah Sakit Dr. H. Soewondo
Keaslian Penelitian Kendal.
Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori
Tinjauan Pustaka Kerangka Teori

Konsep Kehamilan:
a. Pengertian kehamilan
b. Tanda dan gejala kehamilan
c. Diagnosa banding kehamilan
d. Usia kehamilan
Preeklampsia: Kehamilan adalah pertumbuhan dan
a. Pengertian perkembangan janin intra uterin mulai
b. Klasifikasi preeklampsia sejak konsepsi dan berakhir pada saat
permulaan persalinan.
c. Etiologi preeklampsia
d. Manifestasi PEB
e. Patogenesis PEB
f. Pencegahan dan penanganan PEB
g. Faktor-faktor risiko PEB
Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori
Tinjauan Pustaka Kerangka Teori

Konsep Kehamilan:
a. Pengertian kehamilan
b. Tanda dan gejala kehamilan
c. Diagnosa banding kehamilan
d. Usia kehamilan
Preeklampsia:
a. Pengertian 1. Tanda tidak pasti kehamilan
2. Tanda kemungkinan kehamilan
b. Klasifikasi preeklampsia 3. Tanda pasti kehamilan
c. Etiologi preeklampsia
d. Manifestasi PEB
e. Patogenesis PEB
f. Pencegahan dan penanganan PEB
g. Faktor-faktor risiko PEB
Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori
Tinjauan Pustaka Kerangka Teori

Konsep Kehamilan:
a. Pengertian kehamilan
b. Tanda dan gejala kehamilan
c. Diagnosa banding kehamilan
d. Usia kehamilan
Preeklampsia: 1. Hamil palsu
a. Pengertian 2. Tumor kandungan atau mioma uteri
3. Kista ovarium
b. Klasifikasi preeklampsia 4. Hematometra
c. Etiologi preeklampsia 5. Kandung kemih yang penuh

d. Manifestasi PEB
e. Patogenesis PEB
f. Pencegahan dan penanganan PEB
g. Faktor-faktor risiko PEB
Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori
Tinjauan Pustaka Kerangka Teori

Konsep Kehamilan:
a. Pengertian kehamilan
b. Tanda dan gejala kehamilan
c. Diagnosa banding kehamilan
d. Usia kehamilan
1. Usia Kehamilan Trimester I (0-3 bulan/
Preeklampsia: 1-13 minggu)
a. Pengertian 2. Usia Kehamilan Trimester II (4-6 bulan/
b. Klasifikasi preeklampsia 14–26 minggu)
3. Usia Kehamilan Trimester III (7-9 bulan/
c. Etiologi preeklampsia 27-40 minggu)
d. Manifestasi PEB
e. Patogenesis PEB
f. Pencegahan dan penanganan PEB
g. Faktor-faktor risiko PEB
Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori
Tinjauan Pustaka Kerangka Teori

Konsep Kehamilan:
a. Pengertian kehamilan
b. Tanda dan gejala kehamilan
c. Diagnosa banding kehamilan
d. Usia kehamilan
Preeklampsia ialah penyakit dengan tanda-
Preeklampsia: tanda khas tekanan darah tinggi
a. Pengertian (hipertensi), pembengkakan jaringan
b. Klasifikasi preeklampsia (edema), dan ditemukannya protein dalam
urin (proteinuria) yang timbul karena
c. Etiologi preeklampsia kehamilan.
d. Manifestasi PEB
e. Patogenesis PEB
f. Pencegahan dan penanganan PEB
g. Faktor-faktor risiko PEB
Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori
Tinjauan Pustaka Kerangka Teori

Konsep Kehamilan:
a. Pengertian kehamilan
b. Tanda dan gejala kehamilan
c. Diagnosa banding kehamilan
d. Usia kehamilan
Preeklampsia:
a. Pengertian 1. Preeklampsia ringan
b. Klasifikasi preeklampsia 2. Preeklampsia berat

c. Etiologi preeklampsia
d. Manifestasi PEB
e. Patogenesis PEB
f. Pencegahan dan penanganan PEB
g. Faktor-faktor risiko PEB
Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori
Tinjauan Pustaka Kerangka Teori

Konsep Kehamilan:
a. Pengertian kehamilan
b. Tanda dan gejala kehamilan
c. Diagnosa banding kehamilan
d. Usia kehamilan
Penyebab preeklampsia belum diketahui
Preeklampsia: sampai sekarang secara pasti, bukan hanya
a. Pengertian satu faktor melainkan beberapa faktor dan
b. Klasifikasi preeklampsia besarnya kemungkinan preeklampsia akan
menimbulkan komplikasi yang dapat
c. Etiologi preeklampsia berakhir dengan kematian.
d. Manifestasi PEB
e. Patogenesis PEB
f. Pencegahan dan penanganan PEB
g. Faktor-faktor risiko PEB
Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori
Tinjauan Pustaka Kerangka Teori

Konsep Kehamilan:
a. Pengertian kehamilan
b. Tanda dan gejala kehamilan 1. Hipertensi biasanya timbul lebih dahulu
c. Diagnosa banding kehamilan dari pada tanda-tanda lain.

d. Usia kehamilan 2. Edema ialah penimbunan cairan secara


Preeklampsia: umum dan kelebihan dalam jaringan tubuh,
a. Pengertian dan biasanya dapat diketahui dari kenaikan
berat badan serta pembengkakan pada
b. Klasifikasi preeklampsia kaki, jari-jari tangan, dan muka.
c. Etiologi preeklampsia
3. Proteinuria berarti konsentrasi protein
d. Manifestasi PEB dalam air kencing yang melebihi 0,3 g/liter
dalam air kencing 24 jam atau pemeriksaan
e. Patogenesis PEB
kualitatif menunjukkan 1+ atau 2+.
f. Pencegahan dan penanganan PEB
g. Faktor-faktor risiko PEB
Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori
Tinjauan Pustaka Kerangka Teori

Konsep Kehamilan:
a. Pengertian kehamilan
Dampak terhadap janin, pada
b. Tanda dan gejala kehamilan preeklampsia-eklampsia terjadi
c. Diagnosa banding kehamilan vasospasmus yang menyeluruh termasuk
spasmus dari arteriol spiralis deciduae
d. Usia kehamilan dengan akibat menurunya aliran darah ke
Preeklampsia: plasenta. Dengan demikian terjadi
a. Pengertian gangguan sirkulasi fetoplacentair yang
berfungsi baik sebagai nutritive maupun
b. Klasifikasi preeklampsia oksigenasi. Pada gangguan yang kronis
c. Etiologi preeklampsia akan menyebabakan gangguan
pertumbuhan janin di dalam kandungan
d. Manifestasi PEB disebabkan oleh mengurangnya
pemberian karbohidrat, protein, dan
e. Patogenesis PEB
faktor-faktor pertumbuhan lainnya yang
f. Pencegahan dan penanganan PEB seharusnya diterima oleh janin.
g. Faktor-faktor risiko PEB
Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori
Tinjauan Pustaka Kerangka Teori

Konsep Kehamilan:
a. Pengertian kehamilan
b. Tanda dan gejala kehamilan
1. Pencegahan Preeklampsia Berat (PEB):
c. Diagnosa banding kehamilan a. Diet makanan
d. Usia kehamilan b. Cukup istirahat
c. Pengawasan antenatal (hamil)
Preeklampsia:
a. Pengertian 2. Penanganan Preeklampsia Berat (PEB):
b. Klasifikasi preeklampsia a. Menganjurkan ibu untuk istirahat
b. Sedativa ringan
c. Etiologi preeklampsia c. Obat penunjang
d. Nasehat
d. Manifestasi PEB
e. Jadwal pemeriksaan hamil dipercepat
e. Patogenesis PEB dan diperketat
f. Pencegahan dan penanganan PEB
g. Faktor-faktor risiko PEB
Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori
Tinjauan Pustaka Kerangka Teori

Konsep Kehamilan:
a. Pengertian kehamilan
b. Tanda dan gejala kehamilan
c. Diagnosa banding kehamilan
1. Umur ibu hamil
d. Usia kehamilan 2. Paritas
Preeklampsia: 3. Riwayat preeklampsia pada kehamilan
a. Pengertian sebelumnya
4. Penyakit hipertensi
b. Klasifikasi preeklampsia 5. Pemeriksaan ante natal care masa
c. Etiologi preeklampsia kehamilan
6. Penyakit diabetes mellitus
d. Manifestasi PEB 7. Obesitas.
e. Patogenesis PEB
f. Pencegahan dan penanganan PEB
g. Faktor-faktor risiko PEB
Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori
Tinjauan Pustaka Kerangka Teori
Metode Penelitian
A. Kerangka Konsep:
Independent Dependent
Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian PEB :
a. Umur ibu hamil
b. Paritas
c. Riwayat preeklampsia pada kehamilan
sebelumnya Preeklampsia Berat
d. Penyakit hipertensi (PEB)

e. Pemeriksaan ante natal care masa kehamilan


f. Penyakit diabetes mellitus : Variabel yg diteliti
g. Obesitas
: Hubungan yg diteliti
B. Hipotesis Penelitian:
1. Hipotesis Mayor = mencakup kaitan seluruh variabel dan seluruh obyek penelitian
a. Hipotesis alternatif (Ha)
b. Hipotesis nol (H0)

2. Hipotesis Minor = hipotesis yang terdiri dari bagian-bagian atau sub-sub dari
hipotesis mayor.

C. VARIABEL PENELITIAN
1. Variabel Independent yaitu faktor-faktor yang
mempengaruhi kejadian PEB meliputi: umur
ibu hamil, paritas, riwayat preeklampsia pada
kehamilan sebelumnya, penyakit hipertensi,
pemeriksaan ante natal care masa kehamilan,
penyakit diabetes mellitus dan obesitas.

2. Variabel dependent yaitu preesklampsia berat.


D. DEFINISI OPERASIONAL,
VARIABEL PENELITIAN,
SKALA PENGUKURAN

E. DESAIN PENELITIAN

Definisi operasional adalah uraian


Rancangan Penelitian Case tentang batasan variabel yang dimaksud,
Control atau tentang apa yang diukur oleh
variabel yang bersangkutan.
F. POPULASI DAN SAMPEL

G. TEMPAT PENELITIAN
DAN WAKTU PENELITIAN

H. ETIKA PENELITIAN
D. DEFINISI OPERASIONAL,
VARIABEL PENELITIAN,
Penelitian
SKALA PENGUKURAN
kuantitatif

E. DESAIN PENELITIAN
Desain: survey
analytic
Rancangan Penelitian Case
Control
Pengambilan
F. POPULASI DAN SAMPEL data: case
control

G. TEMPAT PENELITIAN
DAN WAKTU PENELITIAN Pendekatan
waktu:
retrospektive
H. ETIKA PENELITIAN
D. DEFINISI OPERASIONAL,
VARIABEL PENELITIAN, Ya (A)

SKALA PENGUKURAN Kasus


Retrospektive (Pasien dengan
(Kasus) Preeklampsia
Berat)

E. DESAIN PENELITIAN Tidak


(B)

Rancangan Penelitian Case Populasi


(Sampel)
Control

F. POPULASI DAN SAMPEL Ya (C)

Kontrol
Retrospektive (Pasien Tidak
G. TEMPAT PENELITIAN (Kontrol) dengan Preeklampsia
Berat)
DAN WAKTU PENELITIAN
Tidak
(D)
H. ETIKA PENELITIAN
D. DEFINISI OPERASIONAL,
VARIABEL PENELITIAN, 1. Populasi adalah keseluruhan objek
SKALA PENGUKURAN penelitian. Dalam penilitian ini adalah
seluruh pasien di RSUD Cilacap periode
Januari – Desember 2015 dengan PEB
E. DESAIN PENELITIAN yang berjumlah 233 orang.

2. Sampel adalah sebagian dari populasi


Rancangan Penelitian Case yang diambil dari keseluruhan objek yang
Control diteliti dan dianggap mewakili populasi
yang mempunyai karakteristik sama
F. POPULASI DAN SAMPEL dengan populasi, sebesar 80 responden
untuk kelompok case dan 80 responden
untuk kelompok control.
G. TEMPAT PENELITIAN
DAN WAKTU PENELITIAN Teknik pengambilan sampel dengan
teknik purposive sampling.

H. ETIKA PENELITIAN
D. DEFINISI OPERASIONAL,
VARIABEL PENELITIAN,
SKALA PENGUKURAN

E. DESAIN PENELITIAN

Penelitian ini akan dilakukan di Ruang


Rancangan Penelitian Case Mawar di Rumah Sakit Umum Daerah
Control (RSUD) Cilacap pada bulan April sampai
dengan bulan Mei tahun 2016.
F. POPULASI DAN SAMPEL

G. TEMPAT PENELITIAN
DAN WAKTU PENELITIAN

H. ETIKA PENELITIAN
Etika penelitian mempunyai tujuan untuk
D. DEFINISI OPERASIONAL, melindungi hak dan kewajiban
VARIABEL PENELITIAN, responden maupun penulis.
SKALA PENGUKURAN
Melalui
Ijin ke
Kantor
Ketua
E. DESAIN PENELITIAN BaKes
STIKES
BangPol

Rancangan Penelitian Case Bupati Kantor


Control Cilacap BAPPEDA

F. POPULASI DAN SAMPEL


Direktur Diketahui
RSUD oleh DKK
G. TEMPAT PENELITIAN Cilacap Cilacap
DAN WAKTU PENELITIAN

Ruang RM dan Mawar untuk


H. ETIKA PENELITIAN tempat penelitian
I. TEKNIK PENGUMPULAN
DATA
Teknik pengumpulan data diperoleh dari
data sekunder.

Data sekunder dari penelitian ini adalah


J. PROSEDUR didapat dari data Catatan Rekam Medis
PENGUMPULAN DATA Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cilacap
periode Januari – Desember 2015 yang
dirawat di Ruang Mawar dengan kasus
preeklampsia berat (PEB) dan kasus
obstetrik lainnya.
K. ANALISA DATA
I. TEKNIK PENGUMPULAN
Mengambil data kejadian PEB di
DATA
ruang RM dan mengidentifikasi
kelengkapan datanya.

J. PROSEDUR Melakukan penyususan data


PENGUMPULAN DATA kejadian PEB dari ruang RM.

Mengidentifikasi data menurut


K. ANALISA DATA faktor-faktor yang mempengaruhi
PEB.
1. Pengolahan data:
I. TEKNIK PENGUMPULAN a. Editing Untuk
DATA b. Coding mendapatkan
c. Tabulating hasil distribusi
dan prosentase
2. Analisa data:
Untuk
J. PROSEDUR Univariat mengetahui
PENGUMPULAN DATA peng antara var.
indep dan dep
Bivariat (chi square)
Untuk
mengetahui
K. ANALISA DATA Multivariat faktor yang
paling dominan
HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA

Analisa Univariat:

1. Umur Ibu Hamil (> umur tidak berisiko) 103 (64,4%)

2. Paritas (> Multigravida) 94 (58,8%)

3. Riwayat Preeklampsia pada Kehamilan Sebelumnya (> tidak ada riwayat)


139 (86,9%)

4. Riwayat Hipertensi (> tidak ada riwayat) 110 (68,8%)

5. Pemeriksaan Antenatal Care (ANC) Masa Kehamilan (> baik) 100 (62,5%)

6. Riwayat Penyakit Diabetes Mellitus (> tidak ada riwayat) 137 (85,6%)

7. Obesitas (> tidak obesitas) 112 (70,0%)


HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA

Analisa Bivariat:

1. Umur Ibu Hamil (X2 hitung = 6,977; pv = 0,008; OR = 2,581; CI: 1,321 -
5,046)

2. Paritas (X2 hitung = 7,453; pv = 0,006; OR = 0,388; CI: 0,203 – 0,742)

3. Riwayat Preeklampsia pada Kehamilan Sebelumnya (X2 hitung = 14,032; pv


= 0,000; OR = 12,148; CI: 2,724 – 54,172)

4. Riwayat Hipertensi (X2 hitung = 58,909; pv = 0,000; OR = 58,500; CI: 13,409


– 255,223)

5. Pemeriksaan Antenatal Care (ANC) Masa Kehamilan (X2 hitung = 7,707; pv =


0,006; OR = 2,672; CI: 1,376 – 5,189)

6. Riwayat Penyakit Diabetes Mellitus (X2 hitung = 12,999; pv = 0,000; OR =


8,558; CI: 2,428 – 30,148)

7. Obesitas (X2 hitung = 13,125; pv = 0,000; OR = 4,009; CI: 1,912 – 8,404)


HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA
Analisa Multivariat:
Hipertensi (pv = 0,000;
1. Umur Ibu Hamil OR = 34,929; CI: 7,692 –
2. Paritas 158,612).
1. Umur Ibu Hamil
3. Riwayat
2. Riwayat
Preeklampsia pada 1. Umur Ibu Hamil
Preeklampsia pada
Kehamilan 2. Riwayat
Kehamilan
Sebelumnya Preeklampsia pada 1. Umur Ibu Hamil
Sebelumnya 1. Umur Ibu2.Hamil
Riwayat
4. Penyakit HT Kehamilan
3. Penyakit HT 2. Riwayat Preeklampsia pada
5. Pemeriksaan Sebelumnya
4. Pemeriksaan PreeklampsiaKehamilan
pada
Antenatal Care 3. Penyakit HT
Antenatal Care Kehamilan Sebelumnya
(ANC) Masa 4. Pemeriksaan
(ANC) Masa Sebelumnya
3. Penyakit HT
Kehamilan Antenatal Care
Kehamilan 3. Penyakit HT
4. Pemeriksaan
6. Penyakit DM (ANC) Masa
5. Penyakit DM 4. Penyakit DMAntenatal Care
7. Obesitas Kehamilan
6. Obesitas 5. Obesitas (ANC) Masa
5. Obesitas
Kehamilan
5. Penyakit DM
6. Obesitas
PEMBAHASAN

1. Umur Ibu Hamil


Umur adalah lama waktu seseorang hidup yang dihitung sejak dilahirkan
sampai dengan saat penelitian dilakukan. Umur dikategorikan menjadi 2,
yaitu umur reproduksi tidak sehat (< 20 tahun atau > 35 tahun) dan umur
reproduksi sehat (20 – 35 tahun) (Sarwono, 2010). Sehingga dapat dikatakan
bahwa umur ibu hamil di RSUD Cilacap sebagian besar termasuk ke dalam
umur reproduksi sehat. Umur ibu hamil tersebut termasuk umur yang paling
aman untuk hamil dan melahirkan, sebagaimana disampaikan oleh Rozikhan
bahwa umur 20 tahun sampai 30 tahun adalah periode paling aman untuk
hamil atau melahirkan (Rozikhan, 2007).
Bivariat:
Sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Rizki (2013) yang menyatakan bahwa adanya
hubungan yang signifikan antara kejadian
preeklampsia dengan responden usia berisiko
PEMBAHASAN

2. Paritas
Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa paritas di RSUD Cilacap Periode
Januari – Desember 2015 termasuk dalam multigravida yaitu paritas dua
sampai dengan tiga yang merupakan paritas paling aman. Sebagaimana
disampaikan oleh Wiknjosastro (2005), paritas dua sampai dengan tiga
merupakan paritas paling aman jika ditinjau dari kasus kematian ibu.

Bivariat:
Hasil penelitian sependapat dengan hasil penelitian
yang dilakukan oleh Rozikhan (2007), dimana
antara paritas dengan kejadian preeklampsia berat
ada hubungan yang bermakna
PEMBAHASAN

3. Riwayat Preeklampsia pada Kehamilan Sebelumnya


Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya sebagian kecil kehamilan
dengan adanya riwayat preeklampsia pada kehamilan sebelumnya di RSUD
Cilacap periode Januari – Desember 2015, sehingga jarang dijumpai adanya
pasien yang menderita preekalmpsia. Sebagaimana yang disampaikan oleh
Wiwid (2008) bahwa riwayat pernah menderita preeklampsia atau
eklampsia lebih sering dijumpai pada penderita preeklampsia dan eklampsia.

Bivariat:
Hasil penelitian sependapat dengan hasil hasil
penelitian yang dilakukan oleh Jumleni (2014), yang
menyatakan bahwa ada hubungan yang bermakna
antara riwayat preeklampsia dengan kejadian
preeklampsia dan eklampsia
PEMBAHASAN

4. Penyakit Hipertensi
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya sebagian kecil kehamilan
dengan adanya riwayat penyakit hipertensi di RSUD Cilacap periode Januari
– Desember 2015, sehingga jarang dijumpai adanya pasien yang menderita
preekalmpsia. Sebagaimana yang disampaikan oleh Cunningham (2005),
bahwa salah satu faktor predisposisi terjadinya preeklampsia atau eklampsia
adalah adanya riwayat hipertensi kronis, atau penyakit vaskuler hipertensi
sebelumnya, atau hipertensi esensial.

Bivariat:
Hasil penelitian sependapat dengan hasil penelitian
yang dilakukan oleh Rahmayanti (2010), dimana
hasil penelitian menyatakan terdapat hubungan
yang bermakna antara penyakit hipertensi dengan
kejadian preeklampsia berat
PEMBAHASAN

5. Pemeriksaan Antenatal Care (ANC) Masa Kehamilan


Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pemeriksaan antenatal care (ANC)
masa kehamilan di RSUD Cilacap Periode Januari – Desember 2015 sebagian
besar termasuk ke dalam kategori baik, yaitu para ibu hamil melakukan
pemeriksaan kehamilan lebih dari atau sama dengan empat kali pemeriksaan
selama masa kehamilan.
Pemeriksaan antenatal care (ANC) adalah pemeriksaan kehamilan untuk
mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil, sehingga mampu
menghadapi persalinan, kala nifas, persiapan pemberian ASI dan kembalinya
kesehatan reproduksi secara wajar (Manuaba, 2008).
Bivariat:
Hasil penelitian sependapat dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Pertiwi (2008) yang menyatakan bahwa
terdapat hubungan yang signifikan antara riwayat antenatal
care (ANC) dengan kejadian kompikasi preeklampsia berat
PEMBAHASAN

6. Penyakit Diabetes Mellitus


Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa kehamilan di RSUD
Cilacap sebagian besar tidak ada riwayat penyakit diabetes mellitus.
Ibu hamil dengan tidak adanya riwayat penyakit diabetes mellitus dapat
terhindar dari risiko preeklampsia.
Tingginya kadar gula darah pada ibu hamil dalam pemeriksaan kadar gula
darah sewaktu (GDS) dapat ditemukan kasus preeklampsia. Sebagaimana
hasil penelitian Rozikhan (2007) menyebutkan bahwa dalam pemeriksaan
kadar gula darah sewaktu (GDS) lebih dari 140 mg% terdapat 23 kasus
preeklampsia.
Bivariat:
Hal ini sependapat dengan hasil penelitian yang dilakukan
oleh Nurmalichatun (2013) yang menyatakan bahwa ada
hubungan yang bermakna antara penyakit diabetes mellitus
pada kehamilan dengan kejadian preeklampsia berat
PEMBAHASAN

7. Obesitas
Hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa kehamilan di RSUD
Cilacap sebagian besar tidak mengalami obesitas, dimana hasil
penghitungan body mass indeks (BMI) < 25.
Ibu hamil yang tidak mengalami obesitas dapat terhindar dari preeklampsia.
Sebagaimana yang disampaikan oleh Rozikhan (2007) bahwa kegemukan di
samping menyebabkan kolesterol tinggi dalam darah juga menyebabkan
kerja jantung lebih berat, oleh karena jumlah darah yang berada dalam
badan sekitar 15% dari berat badan, maka makin gemuk seseorang makin
banyak pula jumlah darah yang terdapat di dalam tubuh yang berarti makin
berat pula fungsi pemompaan jantung. Sehingga dapat menyumbangkan
terjadinya preeklampsia.

Bivariat:
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Rahmayanti (2010)
menyatakan bahwa ada hubungan yang bermakna antara
obesitas dengan kejadian preeklampsia berat.
PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil analisis multivariat menggunakan regresi logistik ganda,


dapat disimpulkan bahwa variabel penyakit hipertensi adalah variabel yang
paling dominan mempengaruhi kejadian preeklampsia berat (PEB) di Rumah
Sakit Umum Daerah (RSUD) Cilacap Periode Januari – Desember 2015 karena
mempunyai nilai OR terbesar yaitu 34,929 kali (95% CI = 7,692 – 158,612) dan
p value terkecil yaitu 0,000.

Hasil penelitian tersebut sependapat dengan hasil


penelitian yang dilakukan oleh Rahmayanti (2010) yang
menyatakan bahwa penyakit hipertensi merupakan faktor
risiko maternal yang paling dominan berhubungan dengan
kejadian preeklampsia berat
KETERBATASAN PENELITIAN

1. Keterbatasan Variabel Penelitian


Akan lebih baik jika diambil juga faktor kehamilan seperti kelainan
kromosom, molahydatidosa, hydropsfetalis, kehamilan multi fetus,
donoroosit, dan kelainan struktur kongenital. Adapula faktor maternal lain
yang bisa diambil seperti riwayat keluarga, penyakit ginjal, stres dan ras,
serta faktor paternal seperti faktor partner pria yang pernah menikahi
wanita yang kemudian hamil dan mengalami preeklampsia. Selain faktor-
faktor tersebut ada pula faktor pengetahuan ibu hamil tentang penyakit
preeklampsia juga sebaiknya diteliti

2. Keterbatasan Sumber Data


Penelitian ini menggunakan data sekunder.
Akan lebih baik jika penelitian menggunakan data primer
sehingga semua faktor yang mempengaruhi kejadian
preeklampsia berat dapat diteliti
IMPLIKASI UNTUK KEPERAWATAN

1. Hasil penelitian ini dapat memberikan dampak positif bagi RSUD Cilacap
agar dapat melakukan pemantauan lebih pada ibu hamil dengan riwayat
penyakit hipertensi

2. Hasil penelitian ini dapat memberikan dampak positif bagi peneliti


selanjutnya yang akan melakukan penelitian sejenis agar dapat meneliti
faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian preeklampsia berat secara
menyeluruh
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan:
Adanya pengaruh yang signifikan antara umur ibu hamil, paritas, riwayat
preeklampsia pada kehamilan sebelumnya, penyakit hipertensi, pemeriksaan
antenatal care (ANC) masa kehamilan, penyakit diabetes mellitus dan
obesitas dengan kejadian preeklampsia berat.
Faktor penyakit hipertensi merupakan faktor yang paling dominan
mempengaruhi kejadian preeklampsia berat di RSUD Cilacap Periode Januari
– Desember 2015
Saran:
1. Untuk RSUD Cilacap hendaknya dapat melakukan pemantauan lebih
pada ibu hamil dengan riwayat penyakit hipertensi, karena faktor riwayat
penyakit hipertensi adalah faktor yang paling dominan mempengaruhi
kejadian preeklampsia berat.
2. Untuk profesi keperawatan, hendaknya perawat dapat memberikan
asuhan keperawatan yang tepat dengan sesegera mungkin melakukan
penatalaksaan pada kasus preeklampsia berat sesuai dengan standar
operasional prosedur (SOP).
3. Untuk peneliti lain agar meneliti faktor risiko yang mempengaruhi
kejadian preeklampsia berat secara menyeluruh.
Alhamdulillah

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai