Anda di halaman 1dari 29

MATEMATIKA BISNIS

Pertemuan ke: HUBUNGAN


02 FUNGSIONAL
Fakultas
1. PENGERTIAN RELASI & FUNGSI
BISNIS 2. FUNGSI LINIER & GRAFIKNYA
Program Studi
3. PEMBENTUKAN PERSAMAAN GARIS LURUS
Akuntansi 4. HUBUNGAN 2 GARIS LURUS
Akuntansi
Ilmu Adminitrasi Negara 5. PENCARIAN AKAR – AKAR PERSM LINIER

TIEM PENGAMPU MK MATEMATIKA BISNIS UBD


1. PENGERTIAN RELASI & FUNGSI

Relasi

Relasi adalah suatu aturan yang memasangkan anggota himpunan satu


ke himpunan lain.
Relasi dari himpunan A ke himpunan B adalah pemasangan atau
perkawanan atau korespondensi dari anggota - anggota himpunan A ke
anggota – anggota himpunan B.

Jika diketahui himpunan A = {Eko, Rina, Tono, Dika}; B = {Merah,


Hitam, Biru), maka relasi “satu kurangnya dari” himpunan A ke himpunan
B dapat disajikan dalam diagram panah, diagram Cartesius, himpunan
pasangan berurutan.

<@adt_lotus
Menu Akhiri > Kreativitas Membangkitkan Inovasi 2
a. Diagram Panah b. Diagram Cartesius

Eko Merah
Rina
Hitam
Tono
Dika Biru

c. Himpunan pasangan berurutan :


R = {(Eko, Merah), (Rina, Hitam), (Tono, Merah), (Dika, Biru)}

<@adt_lotus
Menu Akhiri > Kreativitas Membangkitkan Inovasi 3
Fungsi
Fungsi dapat digolongkan menjadi beberapa kelompok.
FUNGSI

Fungsi Aljabar Fungsi Non Linier

F. Irrasional F. Rasional

F. Polinom F. Pangkat F. Eksponensial


F. Linier F. Logaritmik
F. Kuadrat F. Trigonometrik
F. Kubik F. Hiperbolik
F. Bikuadrat
<@adt_lotus
Menu Akhiri > Kreativitas Membangkitkan Inovasi 4
Berdasarkan letak ruas variabelnya fungsi dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :
 Fungsi Eksplisit : variabel bebas & terikatnya diruas yang berlainan
 Fungsi Implisit : variabel bebas & terikatnya di satu ruas yang sama

Fungsi Bentuk Ekspisit Bentuk Implisit

Umum y = f (x) y = f (x,y) = 0


Linier Y = ao + a1x ao + a1x – y = 0
Kuadrat Y = ao + a1x + a2x2 ao + a1x + a2x2 – y = 0
Kubik Y = ao + a1x + a2x2 + a3x3 ao + a1x + a2x2 + a3x3 – y = 0

<@adt_lotus
Menu Akhiri > Kreativitas Membangkitkan Inovasi 5
Fungsi Suatu relasi dari himpunan A ke himpunan B
disebut fungsi dari A ke B jika setiap anggota A
dipasangkan dengan tepat satu anggota B.
Jika f adalah suatu fungsi dari A ke B, maka:
Himpunan A disebut domain (daerah asal).
Himpunan B disebut kodomain (daerah kawan)
dan Himpunan B yang pasangan (himpunan C)
disebut range (hasil) fungsi f.
Aturan yang memasangkan anggota - anggota himpunan A dengan anggota -
anggota himpunan B disebut aturan fungsi f.
Misal diketahui fungsi –fungsi :
f: A → B ditentukan dengan notasi f(x).
g: C → D ditentukan dengan notasi g(x).
<@adt_lotus
Menu Akhiri > Kreativitas Membangkitkan Inovasi 6
Macam - macam fungsi yang perlu kita ketahui diantaranya adalah :

A). Fungsi Konstan


Suatu fungsi f : A ? B ditentukan dengan rumus f(x) disebut fungsi konstan.
Apabila untuk setiap anggota domain fungsi selalu berlaku f(x) = C, di mana C
bilangan konstan.
B). Fungsi Identitas

Fungsi Identitas adalah suatu fungsi f yang dinyatakan dalam rumus f(x) = x.
Fungsi identitas sering dinyatakan dengan lambang I sehingga I(x) = x.

C). Fungsi Modulus Atau Fungsi Harga Mutlak mutlak

<@adt_lotus
Menu Akhiri > Kreativitas Membangkitkan Inovasi 7
D). Fungsi Linear
Suatu fungsi f(x) disebut fungsi linear apabila fungsi itu ditentukan oleh f(x) = ax
+ b, di mana a ? 0, a dan b bilangan konstan dan grafiknya berupa garis lurus.
E). Fungsi Kuadrat
Suatu fungsi f(x) disebut fungsi kuadrat apabila fungsi itu ditentukan oleh f(x)
= ax2 + bx + c, di mana a ? 0 dan a, b, dan c bilangan konstan dan grafiknya
berupa parabola.

F). Fungsi Tangga (Bertingkat)


Suatu fungsi f(x) disebut fungsi tangga apabila grafik fungsi f(x) berbentuk
interval-interval yang sejajar.

<@adt_lotus
Menu Akhiri > Kreativitas Membangkitkan Inovasi 8
G). Fungsi Modulus
Suatu fungsi f(x) disebut fungsi modulus (mutlak) apabila fungsi ini memetakan
setiap bilangan real pada domain fungsi ke unsur harga mutlaknya.

H). Fungsi Ganjil Dan Fungsi Genap

Suatu fungsi f(x) disebut fungsi ganjil apabila berlaku f(–x) = –f(x) dan disebut
fungsi genap apabila berlaku f(–x) = f(x). Jika f(–x) ? –f(x) maka fungsi ini tidak
genap dan tidak ganjil.

<@adt_lotus
Menu Akhiri > Kreativitas Membangkitkan Inovasi 9
2. FUNGSI LINIER & GRAFIKNYA

 Fungsi Linier adalah fungsi yang pangkat tertinggi dari variabelnya adalah
pangkat satu.
Bentuk umum linier adalah :
y = a + bx
a = penggal garisnya pada sumbu vertikal – y
b = koefisien arah atau lereng garis yang bersangkutan
a = penggal garis y = a + bx , yaitu nilai y pada
x=0

b = lereng garis.yaitu Δy / Δx

Lereng fungsi linier selalu Konstan.

<@adt_lotus
Menu Akhiri > Kreativitas Membangkitkan Inovasi 10
 y = a, berupa garis lurus sejajar sumbu horizontal x, besar kecilnya nilai x
tidak mempengaruhi nilai y.

 x = c, berupa garis lurus sejajar sumbu vertikal y, besar kecilnya nilai y tidak
mempengaruhi nilai x.
<@adt_lotus
Menu Akhiri > Kreativitas Membangkitkan Inovasi 11
Secara eksplisit dapat disajikan secara grafik pada bidang sepasang sumbu silang
(sistem koordinat).
Variabel bebas pada sumbu horizontal (absis) dan variabel terikat pada sumbu
vertikal (ordinat). Y = a + bx
Fungsi Linier akan menghasilkan sebuah garis lurus boleh juga disebut kurva
linier.
Contoh : Contoh :
y = 3 + 2x y = 2x
x y x y

0 3 0 0

1 5 1 2

2 7 2 4

3 9 3 6

4 11 4 8

<@adt_lotus
Menu Akhiri > Kreativitas Membangkitkan Inovasi 12
Persamaan Linier y = a + bx , apabila koefisien arah b bernilai positif (b > 0)
garisnya bergerak ke kiri – bawah, ke kanan – atas.
Jika arah koefisien bernilai negatif (b < 0), garisnya akan bertolak dari kiri – atas
ke kanan – bawah.
Contoh :
y = 8 – 2x

Dengan, a = 8, b = -2

x 0 1 2 3 4

y 8 6 4 2 0

<@adt_lotus
Menu Akhiri > Kreativitas Membangkitkan Inovasi 13
3. PEMBENTUKAN PERSAMAAN LINIER
 Persamaan linier bisa dibentuk berdasarkan dua unsur, dapat berupa penggal
garisnya, lereng garisnya, atau koordinat titik – titik yang memenuhi
persamaannya.
 Ke empat cara yang dimaksud :
1. Cara dwi koordinat
2. Cara koordinat – lereng
3. Cara pangkal – lereng
4. Cara dwi - penggal
 Cara Dwi - Koordinat
Apabila diketahui dua buah titik A dan B dengan koordinat masing –masing (x1 ,
y1) dan (x2 , y2), maka rumus persamaan liniernya adalah :

<@adt_lotus
Menu Akhiri > Kreativitas Membangkitkan Inovasi 14
Contoh :
Andaikata diketahui bahwa titik A (2,3) dan titik B (6,5), maka persamaan liniernya
adalah :

= =

 Cara Koordinat - Lereng


Apabila diketahui sebuah titik A dengan koordinat (x1, y1) dan lereng garisnya
adalah b, maka rumus persamaan liniernya :

y – y1 = b (x – x1)
<@adt_lotus
Menu Akhiri > Kreativitas Membangkitkan Inovasi 15
Contoh :
Andaikata diketahui bahwa titik A (2,3) dan lereng garisnya adalah 0,5 maka
persamaan liniear, adalah :
y – y1 = b(x - x1)
y – 3 = 0.5 (x – 2)
y – 3 = 0.5x - 2
 Cara Penggal - Lereng
Apabila diketahui penggalnya pada salah satu sumbu dan lereng garis yang
memenuhi persamaan tersebut.
(a = penggal , b = lereng)
Contoh :
Penggal dan lereng garis y = f(x) masing – masing adalah 2 dan 0.5, maka
persamaan liniernya adalah :

<@adt_lotus
Menu Akhiri > Kreativitas Membangkitkan Inovasi 16
 Cara Dwi - Penggal
Apabila a dan c masing – masing adalah penggal pada sumbu – sumbu vertikal
dan horizontal dari sebuah garis lurus, maka persamaan garisnya adalah :

 Contoh :
Penggal sebuah garis pada sumbu vertikal dan sumbu horizontal masing – masing
2 dan -4, maka persamaan liniernya adalah :

<@adt_lotus
Menu Akhiri > Kreativitas Membangkitkan Inovasi 17
 Garis lurus dari persamaan linier yang dibentuk berdasarkan ke empat cara
diatas sebagai berikut

<@adt_lotus
Menu Akhiri > Kreativitas Membangkitkan Inovasi 18
4. HUBUNGAN PERSAMAAN 2 GARIS LURUS
Dalam sistem sepanjang sumbu silang, dua buah garis lurus mempunyai empat
macam kemungkinan bentuk hubungan :
1. Berimpit 3. Potongan
2. Sejajar 4. Tegak Lurus

Berimpit :
y1 = ny2
a1 = na2 Sejajar :
b1 = nb2 a1 ╪ a2
b 1 = b2

<@adt_lotus
Menu Akhiri > Kreativitas Membangkitkan Inovasi 19
Tegak lurus :
a 1 ╪ a2
Berpotongan : b1 . b2 = -1
b1 ╪ b2

Dua garis lurus akan berpotongan apabila lereng  Dua garis lurus akan tegak lurus apabila
garis yang satu tidak sama dengan lereng garis lereng garis yang satu merupakan kebalikan
yang lain. dari lereng garis yang lain dengan tanda yang
Dengan demikian, garis y = a1 + b1x akan garis y = a1 + b2x , jika b1 = -1/b2 atau b1 .
berpotongan dengan garis y = a2 + b2x , jika b1 ╪ b2= -1
b2

<@adt_lotus
Menu Akhiri > Kreativitas Membangkitkan Inovasi 20
5. PENCARIAN AKAR-AKAR PERSAMAAN LINIER

Penyelesaian persamaan – persamaan linier, dapat dilakukan melalui tiga


macam cara, yaitu :
1. Cara Subtitusi
2. Cara Eliminasi
3. Cara Determinan
1. Cara Subtitusi
Dua persamaan dengan dua bilangan anu dapat diselesaikan dengan cara
menyelesaikan lebih dahulu sebuah persamaan untuk salah satu bilangan anu,
kemudian mensubtitusikannya ke dalam persamaan yang lainnya.
Contoh :
Carilah nilai variabel – variabel x dan y dari dua persamaan :
2x + 3y = 21 dan x + 4y = 23

<@adt_lotus
Menu Akhiri > Kreativitas Membangkitkan Inovasi 21
Jawab :
2x + 3y =21   x = 23 – 4y  2x + 3(5) = 21
2(23 – 4y) + 3y = 21 2x = 21-15
46 – 8y + 3y = 21 2x = 6
46 – 5y = 21 x=3
5y = 25
y=5

2. Cara Eliminasi
Dua persamaan dengan dua bilangan anu dapat diselesaikan dengan cara
menghilangkan untuk sementara salah satu dari bilangan anuyang ada,
sehingga dapat dihitung nilai dari bilangan anu yang lain.

<@adt_lotus
Menu Akhiri > Kreativitas Membangkitkan Inovasi 22
Contoh :
Diketahui persamaan kuadrat 1 dan persamaan kuadrat 2, maka :
2x + 3y = 21 dan x + 4y = 23
Maka :
2x + 3y = 21 x1  2x + 3y = 21
x + 4y = 23 x2  2x - 8y = 46
Agar x hilang maka kedua persamaan baru diatas harus saling dikurangkan :
2x + 3y = 21
2x + 8y = 46 (-)
- 5y = -25
y=5 x = 23 – 4y
= 23 – 4 (5) = 23 – 20
x=3

<@adt_lotus
Menu Akhiri > Kreativitas Membangkitkan Inovasi 23
3. Cara Determinan
Determinan dilambangkan dengan dengan notasi :
a b
d e = ae – db

Untuk determinan berderajat 3, maka :


a b c a b
D= d e f d e = aei + bfg + cdh – gec – hfa - idb
g h i g h
- - - + + +

<@adt_lotus
Menu Akhiri > Kreativitas Membangkitkan Inovasi 24
Jika memiliki tiga akar persamaan dengan tiga bilangan anu :
ax + by + cz = k
dx + ey + fz = l
gx + hy + iz = m
Maka :
a b c
D= d e f = aei + bfg + chd - gec - dbi - afh
g h i

k b c
Dx = l e f = kei + bfm + chl - mec - lbi - kfh
m h i

<@adt_lotus
Menu Akhiri > Kreativitas Membangkitkan Inovasi 25
a k c
Dy = d l f = ali + kfg + cmd – glc – dki - afm
g m i

a b k
Dz = d e l = aem + blg + khd – gek – dbm - alh
g h m
Maka :
𝑫𝒙 𝑫𝒚 𝑫𝒛
𝒙 = 𝒚 = 𝒛 =
𝑫 𝑫 𝑫

<@adt_lotus
Menu Akhiri > Kreativitas Membangkitkan Inovasi 26
Latihan Soal :

1. Bentuk lah persamaan linier yang garisnya melalui pasangan titik – titik berikut :
(a). (-1,4) dan (1,0) (c). (0,0) dan (1,5)
(b). (-1,-2) dan (-5, -2) (d). (1,4) dan (2,3)

2. Bentulah persamaan linier yang garisnya melalui titik (-1, 3) dan mempunyai
koefisien arah atau lereng sebesar :
(a). – 1 (b). 5 (c). 2 (d). 0

3. Tentukan titik potong dari pasangan garis – garis berikut :


(a). y = -2 + 4x dan y = 2 + 2x (c). y = -2 + 4x dan y = 6
(b). y = 2 + 2x dan y = 10 – 2x (d). y = 6 dan y = 10 – 2x

4. Andaikan y = 8 – 2x , Hitunglah ….?


(a). f (0) , (b). f (2), c. f (4), d. f (5)
<@adt_lotus
Menu Akhiri > Kreativitas Membangkitkan Inovasi 27
5. Tentukan apakah garis – garis berikut ini sejajar atau tidak :
a. 2X – 3Y + 2 = 0 ; 4X – 6Y = 0
b. 3X + Y + 4 = 0 ; 6X – 2Y + 8 = 0
c. X + 2Y – 3 = 0 ; 3X – 6Y + 18 = 0

6. Carilah nilai – nilai a, b dan c, dengan determinan jika :


a + b +c =3
5a - 9b - 2c = 8
3a + 5b - 3c = 45

<@adt_lotus
Menu Akhiri > Kreativitas Membangkitkan Inovasi 28
Terima Kasih
BAMBANG SUHARTOYO,SE,M.SI MM

Anda mungkin juga menyukai