Relasi
<@adt_lotus
Menu Akhiri > Kreativitas Membangkitkan Inovasi 2
a. Diagram Panah b. Diagram Cartesius
Eko Merah
Rina
Hitam
Tono
Dika Biru
<@adt_lotus
Menu Akhiri > Kreativitas Membangkitkan Inovasi 3
Fungsi
Fungsi dapat digolongkan menjadi beberapa kelompok.
FUNGSI
F. Irrasional F. Rasional
<@adt_lotus
Menu Akhiri > Kreativitas Membangkitkan Inovasi 5
Fungsi Suatu relasi dari himpunan A ke himpunan B
disebut fungsi dari A ke B jika setiap anggota A
dipasangkan dengan tepat satu anggota B.
Jika f adalah suatu fungsi dari A ke B, maka:
Himpunan A disebut domain (daerah asal).
Himpunan B disebut kodomain (daerah kawan)
dan Himpunan B yang pasangan (himpunan C)
disebut range (hasil) fungsi f.
Aturan yang memasangkan anggota - anggota himpunan A dengan anggota -
anggota himpunan B disebut aturan fungsi f.
Misal diketahui fungsi –fungsi :
f: A → B ditentukan dengan notasi f(x).
g: C → D ditentukan dengan notasi g(x).
<@adt_lotus
Menu Akhiri > Kreativitas Membangkitkan Inovasi 6
Macam - macam fungsi yang perlu kita ketahui diantaranya adalah :
Fungsi Identitas adalah suatu fungsi f yang dinyatakan dalam rumus f(x) = x.
Fungsi identitas sering dinyatakan dengan lambang I sehingga I(x) = x.
<@adt_lotus
Menu Akhiri > Kreativitas Membangkitkan Inovasi 7
D). Fungsi Linear
Suatu fungsi f(x) disebut fungsi linear apabila fungsi itu ditentukan oleh f(x) = ax
+ b, di mana a ? 0, a dan b bilangan konstan dan grafiknya berupa garis lurus.
E). Fungsi Kuadrat
Suatu fungsi f(x) disebut fungsi kuadrat apabila fungsi itu ditentukan oleh f(x)
= ax2 + bx + c, di mana a ? 0 dan a, b, dan c bilangan konstan dan grafiknya
berupa parabola.
<@adt_lotus
Menu Akhiri > Kreativitas Membangkitkan Inovasi 8
G). Fungsi Modulus
Suatu fungsi f(x) disebut fungsi modulus (mutlak) apabila fungsi ini memetakan
setiap bilangan real pada domain fungsi ke unsur harga mutlaknya.
Suatu fungsi f(x) disebut fungsi ganjil apabila berlaku f(–x) = –f(x) dan disebut
fungsi genap apabila berlaku f(–x) = f(x). Jika f(–x) ? –f(x) maka fungsi ini tidak
genap dan tidak ganjil.
<@adt_lotus
Menu Akhiri > Kreativitas Membangkitkan Inovasi 9
2. FUNGSI LINIER & GRAFIKNYA
Fungsi Linier adalah fungsi yang pangkat tertinggi dari variabelnya adalah
pangkat satu.
Bentuk umum linier adalah :
y = a + bx
a = penggal garisnya pada sumbu vertikal – y
b = koefisien arah atau lereng garis yang bersangkutan
a = penggal garis y = a + bx , yaitu nilai y pada
x=0
b = lereng garis.yaitu Δy / Δx
<@adt_lotus
Menu Akhiri > Kreativitas Membangkitkan Inovasi 10
y = a, berupa garis lurus sejajar sumbu horizontal x, besar kecilnya nilai x
tidak mempengaruhi nilai y.
x = c, berupa garis lurus sejajar sumbu vertikal y, besar kecilnya nilai y tidak
mempengaruhi nilai x.
<@adt_lotus
Menu Akhiri > Kreativitas Membangkitkan Inovasi 11
Secara eksplisit dapat disajikan secara grafik pada bidang sepasang sumbu silang
(sistem koordinat).
Variabel bebas pada sumbu horizontal (absis) dan variabel terikat pada sumbu
vertikal (ordinat). Y = a + bx
Fungsi Linier akan menghasilkan sebuah garis lurus boleh juga disebut kurva
linier.
Contoh : Contoh :
y = 3 + 2x y = 2x
x y x y
0 3 0 0
1 5 1 2
2 7 2 4
3 9 3 6
4 11 4 8
<@adt_lotus
Menu Akhiri > Kreativitas Membangkitkan Inovasi 12
Persamaan Linier y = a + bx , apabila koefisien arah b bernilai positif (b > 0)
garisnya bergerak ke kiri – bawah, ke kanan – atas.
Jika arah koefisien bernilai negatif (b < 0), garisnya akan bertolak dari kiri – atas
ke kanan – bawah.
Contoh :
y = 8 – 2x
Dengan, a = 8, b = -2
x 0 1 2 3 4
y 8 6 4 2 0
<@adt_lotus
Menu Akhiri > Kreativitas Membangkitkan Inovasi 13
3. PEMBENTUKAN PERSAMAAN LINIER
Persamaan linier bisa dibentuk berdasarkan dua unsur, dapat berupa penggal
garisnya, lereng garisnya, atau koordinat titik – titik yang memenuhi
persamaannya.
Ke empat cara yang dimaksud :
1. Cara dwi koordinat
2. Cara koordinat – lereng
3. Cara pangkal – lereng
4. Cara dwi - penggal
Cara Dwi - Koordinat
Apabila diketahui dua buah titik A dan B dengan koordinat masing –masing (x1 ,
y1) dan (x2 , y2), maka rumus persamaan liniernya adalah :
<@adt_lotus
Menu Akhiri > Kreativitas Membangkitkan Inovasi 14
Contoh :
Andaikata diketahui bahwa titik A (2,3) dan titik B (6,5), maka persamaan liniernya
adalah :
= =
y – y1 = b (x – x1)
<@adt_lotus
Menu Akhiri > Kreativitas Membangkitkan Inovasi 15
Contoh :
Andaikata diketahui bahwa titik A (2,3) dan lereng garisnya adalah 0,5 maka
persamaan liniear, adalah :
y – y1 = b(x - x1)
y – 3 = 0.5 (x – 2)
y – 3 = 0.5x - 2
Cara Penggal - Lereng
Apabila diketahui penggalnya pada salah satu sumbu dan lereng garis yang
memenuhi persamaan tersebut.
(a = penggal , b = lereng)
Contoh :
Penggal dan lereng garis y = f(x) masing – masing adalah 2 dan 0.5, maka
persamaan liniernya adalah :
<@adt_lotus
Menu Akhiri > Kreativitas Membangkitkan Inovasi 16
Cara Dwi - Penggal
Apabila a dan c masing – masing adalah penggal pada sumbu – sumbu vertikal
dan horizontal dari sebuah garis lurus, maka persamaan garisnya adalah :
Contoh :
Penggal sebuah garis pada sumbu vertikal dan sumbu horizontal masing – masing
2 dan -4, maka persamaan liniernya adalah :
<@adt_lotus
Menu Akhiri > Kreativitas Membangkitkan Inovasi 17
Garis lurus dari persamaan linier yang dibentuk berdasarkan ke empat cara
diatas sebagai berikut
<@adt_lotus
Menu Akhiri > Kreativitas Membangkitkan Inovasi 18
4. HUBUNGAN PERSAMAAN 2 GARIS LURUS
Dalam sistem sepanjang sumbu silang, dua buah garis lurus mempunyai empat
macam kemungkinan bentuk hubungan :
1. Berimpit 3. Potongan
2. Sejajar 4. Tegak Lurus
Berimpit :
y1 = ny2
a1 = na2 Sejajar :
b1 = nb2 a1 ╪ a2
b 1 = b2
<@adt_lotus
Menu Akhiri > Kreativitas Membangkitkan Inovasi 19
Tegak lurus :
a 1 ╪ a2
Berpotongan : b1 . b2 = -1
b1 ╪ b2
Dua garis lurus akan berpotongan apabila lereng Dua garis lurus akan tegak lurus apabila
garis yang satu tidak sama dengan lereng garis lereng garis yang satu merupakan kebalikan
yang lain. dari lereng garis yang lain dengan tanda yang
Dengan demikian, garis y = a1 + b1x akan garis y = a1 + b2x , jika b1 = -1/b2 atau b1 .
berpotongan dengan garis y = a2 + b2x , jika b1 ╪ b2= -1
b2
<@adt_lotus
Menu Akhiri > Kreativitas Membangkitkan Inovasi 20
5. PENCARIAN AKAR-AKAR PERSAMAAN LINIER
<@adt_lotus
Menu Akhiri > Kreativitas Membangkitkan Inovasi 21
Jawab :
2x + 3y =21 x = 23 – 4y 2x + 3(5) = 21
2(23 – 4y) + 3y = 21 2x = 21-15
46 – 8y + 3y = 21 2x = 6
46 – 5y = 21 x=3
5y = 25
y=5
2. Cara Eliminasi
Dua persamaan dengan dua bilangan anu dapat diselesaikan dengan cara
menghilangkan untuk sementara salah satu dari bilangan anuyang ada,
sehingga dapat dihitung nilai dari bilangan anu yang lain.
<@adt_lotus
Menu Akhiri > Kreativitas Membangkitkan Inovasi 22
Contoh :
Diketahui persamaan kuadrat 1 dan persamaan kuadrat 2, maka :
2x + 3y = 21 dan x + 4y = 23
Maka :
2x + 3y = 21 x1 2x + 3y = 21
x + 4y = 23 x2 2x - 8y = 46
Agar x hilang maka kedua persamaan baru diatas harus saling dikurangkan :
2x + 3y = 21
2x + 8y = 46 (-)
- 5y = -25
y=5 x = 23 – 4y
= 23 – 4 (5) = 23 – 20
x=3
<@adt_lotus
Menu Akhiri > Kreativitas Membangkitkan Inovasi 23
3. Cara Determinan
Determinan dilambangkan dengan dengan notasi :
a b
d e = ae – db
<@adt_lotus
Menu Akhiri > Kreativitas Membangkitkan Inovasi 24
Jika memiliki tiga akar persamaan dengan tiga bilangan anu :
ax + by + cz = k
dx + ey + fz = l
gx + hy + iz = m
Maka :
a b c
D= d e f = aei + bfg + chd - gec - dbi - afh
g h i
k b c
Dx = l e f = kei + bfm + chl - mec - lbi - kfh
m h i
<@adt_lotus
Menu Akhiri > Kreativitas Membangkitkan Inovasi 25
a k c
Dy = d l f = ali + kfg + cmd – glc – dki - afm
g m i
a b k
Dz = d e l = aem + blg + khd – gek – dbm - alh
g h m
Maka :
𝑫𝒙 𝑫𝒚 𝑫𝒛
𝒙 = 𝒚 = 𝒛 =
𝑫 𝑫 𝑫
<@adt_lotus
Menu Akhiri > Kreativitas Membangkitkan Inovasi 26
Latihan Soal :
1. Bentuk lah persamaan linier yang garisnya melalui pasangan titik – titik berikut :
(a). (-1,4) dan (1,0) (c). (0,0) dan (1,5)
(b). (-1,-2) dan (-5, -2) (d). (1,4) dan (2,3)
2. Bentulah persamaan linier yang garisnya melalui titik (-1, 3) dan mempunyai
koefisien arah atau lereng sebesar :
(a). – 1 (b). 5 (c). 2 (d). 0
<@adt_lotus
Menu Akhiri > Kreativitas Membangkitkan Inovasi 28
Terima Kasih
BAMBANG SUHARTOYO,SE,M.SI MM