Ca Mamme
Ca Mamme
REFERAT
“CA MAMMAE”
Pembimbing : dr. Arif Supono, Sp. B (K) Onk
Riwayat carcinoma mammae Ya Riwayat kelainan payudara pada anggota keluarga yang berusia
muda (<40 tahun)
Sejarah hyperplasia atipikal Ya
1. Tidak nyeri 1. Lesung pada kulit 1. Retraksi papilla 1. soliter atau multiple
2. Lokasi massa sering di (Dimpling) 2. Sekret papilar 2. awalnya mobile
kuadran lateral atas 2. Berkerut seperti kulit 3. Krusta, deskuamasi 3. saling berkoalesensi
3. Lesi soliter jeruk (Peau d’orange) atau adhesi dengan
4. Batas tidak tegas 3. Nodul satelit kulit jaringan sekitarnya
5. Massa cenderung 4. Ulserasi 4. dapat membesar
membesar bertahap 5. Perubahan inflamatorik
dalam beberapa bulan
DIAGNOSIS
Diagnosis
Pemeriksaan Pemeriksaan
Anamnesa
Fisik Penunjang
Patologi
Laboratorium Radiologi
Anatomi
ANAMNESA Paget disease pada puting susu. C, Dimpling pada kulit karena adanya
traksi pada ligamen Cooper. D, Peau d’orange
Identitas
Keluhan utama
Riwayat menderita kanker sebelumnya
Riwayat keluarga
Riwayat menstruasi
Riwayat melahirkan dan menyusui
Riwayat terapi hormon
Riwayat terapi radiasi
Retraksi Putting
Pemeriksaan Imunohistokimia
• Dilakukan untuk membantu terapi target, antara lain pemeriksaan status ER (estrogen receptor),
PR (progesterone receptor), c-erbB-2 (HER-2 neu), cathepsin-D, p-53, ki67, dan Bcl2.
• Kanker payudara yang cenderung memiliki prognosis yang lebih baik pada kanker payudara
yang memiliki ER (+) atau PR (+) karena masih peka terhadap terapi hormonal.
• Kanker payudara memiliki sejenis protein pemicu pertumbuhan yang disebut HER2/neu.
• Kanker payudara yang memiliki status ER(-), PR (-), HER2/neu (-), yang disebut sebagai triple
negated, cenderung agresif dan prognosisnya buruk.
RADIOLOGI
Mammografi
o Merupakan madalitas radiologi primer untuk skrining wanita asimptomatis.
o Menggunakan sinar X pada jaringan payudara yang dikompresi.
o Sensitifitas mammografi terbatas terhadap densitas payudara.
o Mammografi untuk usia dibawah 35 tahun sering tidak cukup membantu.
Stadium T N M
Stadium 0 Tis N0 M0
Stadium IA T1 N0 M0
Stadium IB T0 N1mic M0
T1 N1mic M0
Stadium IIA T0 N1 M0
T1 N1 M0
T2 N0 M0 Stadium IIA
Stadium IIB T2 N1 M0
T3 N0 M0
Stadium IIIA T0 N2 M0
T1 N2 M0
T2 N2 M0
T3 N1-N2 M0
Stadium IIIB T4 N1-N2 M0
Stadium IIB Stadium IIIB
Stadium IV
PENATALAKSANAAN
1. Pembedahan
a. Mastektomi
Mastektomi Radikal Modifikasi (Patey)
Pengangkatan seluruh jaringan payudara beserta tumor, kulit di atas tumor, komplek puting-areola dan fasia
pektoralis, disertai diseksi kelenjar getah bening axillaris level I sampai II secara satu kesatuan (en bloc).
Mastektomi Radikal Klasik (Halsted)
Pengangkatan payudara beserta tumor, kulit di atas tumor, kompleks puting-areola, musculus pectoralis
mayor dan minor, serta kelenjar getah bening axillaris level I, II, dan III secara satu kesatuan (en bloc).
Mastektomi Simpel
Mengangkat seluruh payudara beserta tumor, kulit di atas tumor, dan komplek puting-areola, tanpa diseksi
kelenjar getah bening axilla.
b. Breast Conserving Treatment
Meliputi : BCS (Breast Conserving Surgery) dan radioterapi.
Pembedahan atas tumor payudara dengan mempertahankan bentuk payudara, dibarengi atau tanpa dibarengi
dengan rekonstruksi.
Tindakan : lumpektomi atau kuadrantektomi disertai diseksi KGB axilla level 1 dan level 2.
Breast Conserving Surgery. A, Insisi untuk mengangkat tumor
maligna dilakukan tepat pada tumor atau sekitar areola. Setelah
mastektomi parsial selesai dilakukan, kerusakan parenkim
ditutup (inset) untuk tunjuan kosmetik. B, Insisi transversal
pada bawah garis rambut axilla dilakukan untuk pembedahan
axilla atau sentinel node biopsy. Batas-batas diseksi axilla adalah
vena axillaris superior, musculus latissimus dorsi, dan dinding
dada medial.
c. Pembedahan pada axilla
Jika ada metastase ke nodus axillaris. Dapat dilakukan axillary sampling, minimum 4 nodus diambil untuk
dilakukan analisis histologi, bila positif ada tumor pada sampel yang diperiksa, maka dilakukan
pembedahan pada axilla, mengangkat seluruh nodus lateral dan nodus axillaris level II.
d. Rekonstruksi payudara
Tergantung dari berbagai faktor, seperti ukuran payudara, kecukupan flap kulit, apakah radioterapi sudah
dilakukan sebelumnya atau belum, ukuran abdomen dan operasi abdomen sebelumnya, dan kemauan
pasien.
2. Kemoterapi
Kombinasi kemoterapi first line :
CMF (cyclophospamide, methotrexate, 5 fluorouracil)
CAF (cyclophospamide, doxorubin, 5 fluorouracil)
CEF (cyclophospamide, epirubicin, 5 fluorouracil)
3. Terapi hormon
Merupakan terapi sistemik kanker payudara yang ditujukan pada sel kanker yang memiliki
reseptor hormon positif.
Yang digunakan adalah tamoxifen atau inhibitor aromatase.
4. Terapi target
Merupakan obat yang memblokade pertumbuhan sel kanker secara spesifik sesuai dengan
karakteristik tumor.
Yang menjadi target adalah molekul yang terdapat pada sel kanker untuk proses karsinogenesis
dan diharapkan tidak bekerja pada sel normal.
Contoh terapi target adalah anti HER-2 (trastuzumab), lapatinib, bevacizumab (anti VEGF),
dan m-TOR inhibitor.
5. Radioterapi
• Dapat diberikan pada seluruh stadium ca mammae, tergantung apakah pasien ditatalaksana
dengan mastektomi, ukuran tumor, dan jumlah getah bening yang mengandung tumor.
• Regimen radioterapi yang dapat digunakan : cobalt-60, megavoltage X-rays, elektron dan
orthovoltage X-rays.
Dosis radioterapi seluruh payudara adalah :
o 25 fraksi x 2 Gy diikuti booster tumor bed 5-8 fraksi x 2 Gy (regimen konvensional).
o 16 fraksi x 2.65 Gy (tanpa booster) (regimen hipofraksinasi Wheelan).
o 15 fraksi x 2.68 Gy (booster 5 fraksi x 2 Gy) (regimen hipofraksinasi START B).
PROGNOSIS
KESIMPULAN
Ca mammae adalah tumor maligna, muncul pada bagian ductus lobular terminal, dapat berasal
dari epitel ductal ataupun dari epitel lobular.
Faktor resiko yaitu jenis kelamin, usia, negara kelahiran, riwayat keluarga perempuan tingkat
pertama, genetik, usia kehamilan pertama, nulipara, riwayat ca mammae, riwayat menarche,
menopause, paritas, infertilitas, penggunaan hormon eksogen, dan obesitas.
Penting sekali dilakukan skrining rutin. Salah satu skrining yang dapat dilakukan oleh setiap
wanita kepada dirinya sendiri adalah SADARI.
Penatalaksanaan ca mammae merupakan suatu pendekatan multidisiplin. Hal ini tergantung dari
stadium penyakit dari pasien.
Prognosis untuk carcinoma mammae ditentukan berdasarkan status tumor, nodus yang terkena,
dan ada tidaknya metastase.
THANK YOU