Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENDAHULUAN

“TUMOR MAMMAE/CA. MAMMAE”

Definisi

Ca mammae merupakan tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara. Kanker bisa

tumbuh di dalam kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak, maupun jaringan ikat pada payudara

(Wijaya, 2005).

Kanker payudara adalah sekelompok sel tidak normal pada payudara yang terus tumbuh

berupa ganda. Pada akhirnya sel-sel ini menjadi bentuk benjolan di payudara. Jika benjolan kanker

tidak terkontrol, sel-sel kanker bias bermestastase pada bagian-bagian tubuh lain. Metastase bias

terjadi pada kelenjar getah bening ketiak ataupun diatas tulang belikat. Seain itu sel-sel kanker bias

bersarang di tulang, paru-paru, hati, kulit, dan bawah kulit. (Erik T, 2005)

Ca mammae (carcinoma mammae) adalah keganasan yang berasal dari sel kelenjar, saluran

kelenjar dan jaringan penunjang payudara, tidak termasuk kulit payudara. Ca mammae adalah tumor

ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara. Kanker bisa mulai tumbuh di dalam kelenjar susu,

saluran susu, jaringan lemak maupun jaringan ikat pada payudara. (Medicastore, 2011)

Ca mammae adalah suatu penyakit pertumbuhan sel, akibat adanya onkogen yang

menyebabkan sel normal menjadi sel kanker pada jaringan payudara (Karsono, 2006).

 Carsinoma mammae atau kanker payudara adalah neoplasma ganas dengan pertumbuhan

jaringan mammae abnormal yang tidak memandang jaringan sekitarnya, tumbuh infiltrasi dan

destruktif dapat bermetastase ( Soeharto Resko Prodjo, 1995).

Kanker payudara adalah terjadinya gangguan pertumbuhan yang ganas yang terjadi pada

jaringan payudara. Kanker biasanya terdiri dari gumpalan yang keras dan kenyal tanpa adanya

batas. Mungkin adanya garis asimetris antara kedua payudara.Bila kanker sudah berkembang, tanda-

tanda akan lebih nyata sepeti jaringan menjadi merah,borok,membengkak dan kanker terlihat dengan

jelas.

Kanker payudara merupakan salah satu kanker yang terbanyak ditemukan

di Indonesia.Biasanya kanker ini ditemukan pada umur 40-49 tahun dan letak terbanyak di kuadran

lateral atas (Arif Mansjoer, Kapita selecta kedokteran Edisi 2 ).


Kelenjar susu merupakan sekumpulan kelenjar kulit. Pada lateral atasnya, jaringan kelenjar ini

keluar dari buatannya ke arah aksila, disebut tonjolan spence atau ekor payudara.

Setiap payudara terdiri atas 12 sampai 20 lobulus kelenjar yang masing-masing mempunyai

saluran ke papila mammae, yang disebut duktus laktiferus.

Pendarahan payudara terutama berasal dari cabang arteri Perforantes Anterior dari arteri

Mammaria Interna, arteri torakalis yang bercabang dari arteri aksilaris dan beberapa arteri

Interkostalis.

Penyaliran limf dari daerah sentral dan medial yang selain menuju ke kelenjar sepanjang

pembuluh mammaria interna, juga menuju ke aksila kontra lateral, ke m. rektus abdominis lewat

ligamentum falsifarum hepatis ke hati, pleura dan payudara kontra lateral. (Sjamsuhidajat, 2004).

Etiologi

Sebab-sebab keganasan pada mammae masih belum diketahui secara pasti (Price & Wilson,

1995), namun ada beberapa teori yang menjelaskan tentang penyebab terjadinya Ca mammae, yaitu:

•    Mekanisme hormonal

Steroid endogen (estradiol & progesterone) apabila mengalami perubahan dalam lingkungan seluler

dapat mempengaruhi faktor pertumbuhan  bagi ca mammae (Smeltzer & Bare, 2002: 1589).

·           Virus

Invasi virus yang diduga ada pada air susu ibu menyebabkan adanya massa abnormal pada sel yang

sedang mengalami proliferasi.

·           Genetik

-        Ca mammae yang bersifat herediter dapat terjadi karena adanya “linkage genetic”  autosomal

dominan (Reeder, Martin, 1997).

-        Penelitian tentang biomolekuler  kanker menyatakan delesi kromosom 17 mempunyai peranan

penting untuk terjadinya transformasi malignan (Reeder, Martin, 1997).

-        mutasi gen BRCA 1 dan BRCA 2 biasanya ditemukan pada klien dengan riwayat keluarga kanker

mammae dan ovarium (Robbin & kumar, 1995) serta mutasi gen supresor tumor p 53 (Murray, 2002).

·           Defisiensi imun
Defesiensi imun terutama limfosit T  menyebabkan penurunan produksi interferon yang berfungsi

untuk menghambat terjadinya proliferasi sel dan jaringan kanker dan meningkatkan aktivitas

antitumor .

Etiologi kanker payudara tidak diketahui dengan pasti. Namun beberapa faktor resiko pada

pasien diduga berhubungan dengan kejadian kanker payudara, yaitu :

a.     Tinggi melebihi 170 cm

b.     Masa reproduksi yang relatif panjang.

c.      Faktor Genetik

d.     Ca Payudara yang terdahulu

e.     Keluarga

Diperkirakan 5 % semua kanker adalah predisposisi keturunan ini, dikuatkan bila 3 anggota keluarga

terkena carsinoma mammae.

f.       Kelainan payudara ( benigna )

Kelainan fibrokistik ( benigna ) terutama pada periode fertil, telah ditunjukkan bahwa wanita yang

menderita / pernah menderita yang porliferatif sedikit meningkat.

g.     Makanan, berat badan dan faktor resiko lain

h.     Faktor endokrin dan reproduksi

Graviditas matur kurang dari 20 tahun dan graviditas lebih dari 30 tahun, Menarche kurang dari 12

tahun

i.       Obat anti konseptiva oral

Penggunaan pil anti konsepsi jangka panjang lebih dari 12 tahun mempunyai resiko lebih besar untuk

terkena kanker.
Anatomi Payudara

Payudara normal mengandung jaringan kelenjar, duktus, jaringan otot penyokong lemak,

pembuluh darah, saraf dan pembuluh limfe. Pada bagian lateral ats kelenjr payudara, jaringan kelenjar

ini keluar dari bulatannya kearah aksila, disebut penonjolan Spence atau ekor payudara. Setiap

payudara terdiri atas 12-20 lobulus kelenjar yang masing-masing mempunyai saluran ke papilla

mammae, yang disebut duktus lactiferous. Diantara kelenjar susu dan fasia pectoralis, juga diantara

kulit dan kelenjar tersebut mungkin terdapat jaringan lemak. Diantara lobules tersebut ada jaringan

ikat yang disebut ligamnetum cooper yang memberi rangka untuk payudara.

Perdarahan payudara terutama berasal dari cabang a. perforantes anterior dan a. mammaria

interna, a. torakalis lateralis yang bercabang dari a. aksilaris, dan beberapa a. interkostalis.

Persarafan kulit payudara diurus oleh cabang pleksus servikalis dan n. interkostalis. Jaringan

kelenjar payudara sendiri diurus saraf simpatik. Ada beberapa saraf lagi yang perlu diingat

sehubungan dengan penyulit paralisis dan mati rasa pasca bedah, yakni  n. intercostalis dan n.

kutaneus brakius medialis yang mengurus sensibilitas daerah aksila dan bagian medial lengan atas.

Penyaliran limfe dari payudara kurang lebih 75% ke aksila, sebagian lagi ke kelenjar

parasternal, terutama dari bagian yang sentral dan medial dan adapula penyaliran yang ke

kelenjar interpectoralis. Pada aksila terdapat rata-rata 50 buah kelenjar getah bening yang berada

disepanjang arteri dan vena brakialis.


Jalur limfe lainnya berasal dari daerah sentral dan medial yang selain menuju ke kelenjar

sepanjang pembuluh mammaria interna, juga menuju ke aksila kontralateral, ke m. rectus

abdominis lewat ligamentum falsiparum hepatis ke hati, pleura dan payudara kontralateral.

Fisiologi Payudara

Payudara merupakan kelenjar tubuloalveolar yang bercabang-cabang, terdiri atas 15-20

lobus yang dikelilingi oleh jaringan ikat dan lemak. Tiap lobus mempunyai duktus

ekskretorius masing-masing yang akan bermuara pada puting susu, disebut duktus laktiferus, yang

dilapisi epitel kuboid selapis yang rendah, lalu ke duktus alveolaris yang dilapisi epitel kuboid

berlapis, kemudian bermuara ke duktus laktiferus yang berakhir pada putting susu.

Ada 3 hal fisiologik yang mempengaruhi payudara, yaitu :

a)     Pertumbuhan dan involusi berhubungan dengan usia

b)     Pertumbuhan berhubungan dengan siklus haid

c)      Perubahan karena kehamilan dan laktasi.

Patofisiologi

Sel-sel kanker dibentuk dari sel-sel normal dalam suatu proses rumit yang disebut transformasi, yang

terdiri dari tahap inisiasi dan promosi:

a.     Fase Inisiasi

Pada tahap inisiasi terjadi suatu perubahan dalam bahan genetik sel yang  memancing sel menjadi

ganas. Perubahan dalam bahan genetik sel ini disebabkan oleh suatu agen yang disebut karsinogen,

yang bisa berupa bahan kimia, virus, radiasi (penyinaran) atau sinar matahari. tetapi tidak semua sel

memiliki kepekaan yang sama terhadap suatu karsinogen. kelainan genetik  dalam sel atau bahan

lainnya yang disebut promotor, menyebabkan sel lebih rentan terhadap suatu karsinogen. bahkan

gangguan fisik menahunpun bisa membuat sel menjadi lebih peka untuk mengalami suatu keganasan.

b.     Fase Promosi
Pada tahap promosi, suatu sel yang telah mengalami inisiasi akan berubah menjadi ganas. Sel yang

belum melewati tahap inisiasi tidak akan terpengaruh oleh promosi. karena itu diperlukan beberapa

faktor untuk terjadinya keganasan (gabungan dari sel yang peka dan suatu karsinogen).

Kanker  mammae merupakan penyebab utama kematian pada wanita karena kanker (Maternity

Nursing, 1997). Penyebab pasti belum diketahui, namun ada beberapa teori yang menjelaskan

bagaimana terjadinya keganasan pada mammae, yaitu:

·           Mekanisme hormonal, dimana perubahan keseimbangan hormone estrogen dan progesterone yang

dihasilkan oleh ovarium mempengaruhi factor pertumbuhan sel mammae (Smeltzer & Bare, 2002).

Dimana salah satu fungsi estrogen adalah merangasang pertumbuhan sel mammae .

Suatu penelitian menyatakan bahwa wanita yang diangkat ovariumnya pada usia muda lebih jarang

ditemukan menderita karcinoma mammae, tetapi hal itu tidak membuktikan bahwa hormone

estrogenlah yang, menyebabkan kanker  mammae pada manusia. Namun menarche dini dan

menopause lambat ternyata disertai peninmgkatan resiko Kanker  mammae dan resiko kanker 

mammae lebih tinggi pada wanita yang melahirkan anak pertama pada usia lebih dari 30 tahun.

·           Virus,  Invasi virus yang diduga ada pada air susu ibu menyebabkan adanya massa abnormal pada

sel yang sedang mengalami proliferasi.\

·           Genetik

o    Kanker  mammae yang bersifat herediter dapat terjadi karena adanya “linkage genetic”  autosomal

dominan.

o    Penelitian tentang biomolekuler  kanker menyatakan delesi kromosom 17     mempunyai peranan

penting untuk terjadinya transformasi malignan.

o    mutasi gen BRCA 1 dan BRCA 2 biasanya ditemukan pada klien dengan riwayat keluarga kanker

mammae dan ovarium (Robbin & kumar, 1995) serta mutasi gen supresor tumor p 53 (Murray, 2002).

·            Defisiensi imun

Defesiensi imun terutama limfosit T  menyebabkan penurunan produksi interferon yang berfungsi

untuk menghambat terjadinya proliferasi sel dan jaringan kanker dan meningkatkan aktivitas

antitumor. Gangguan proliferasi tersebut akan menyebabkan timbulnya sel kanker pada jaringa
epithelial dan paling sering pada system duktal. Mula-mula terjadi hyperplasia sel dengan

perkembangan sel atipikal. Sel ini akan berlanjut menjadi karsinoma in situ dan menginvasi stroma.

Kanker butuh waktu 7 tahun untuk dapat tumbuh dari sebuah sel tunggal menjadi massa yang cukup

besar untuk bias diraba. Invasi sel kanker yang mengenai jaringan yang peka terhadap sensasi nyeri

akan menimbulkan rasa nyeri, seperti periosteum dan pelksus saraf. Benjolan yang tumbuh dapat

pecah dan terjadi ulserasi pada kanker lanjut.

Pertumbuhan sel terjadi irregular dan bisa menyebar melalui saluran limfe dan melalui aliran darah.

Dari saluran limfe akan sampai di  kelenjer limfe menyebabkan terjadinya pembesaran kelenjer limfe

regional. Disamping itu juga bisa menyebabkan edema limfatik dan kulit bercawak (peau d’ orange). 

Penyebaran yang terjadi secara hematogen akan menyebabkan timbulnya metastasis pada jaringan 

paru, pleura, otak tulang (terutama tulang tengkorak, vertebredan panggul)

Pada tahap terminal lanjut penderita umumnya menderita kehilangan progersif lemak tubuh dan

badannya menjadi kurus disertai kelemahan yang sangat, anoreksia dan anemia. Simdrom yang

melemahkan ini dinyatakan sebagai kakeksi kanker.

Sign & Symptom

Gejala  umum Ca mamae adalah :

·           Teraba adanya massa atau benjolan pada payudara

·           Payudara tidak simetris / mengalami perubahan bentuk dan ukuran karena mulai timbul

pembengkakan

·           Ada perubahan kulit : penebalan, cekungan, kulit pucat disekitar puting susu, mengkerut seperti

kulit jeruk purut dan adanya ulkus pada payudara

·           Ada perubahan suhu pada kulit : hangat, kemerahan , panas

·           Ada cairan yang keluar dari puting susu

·           Ada perubahan pada puting susu : gatal, ada rasa seperti terbakar, erosi dan terjadi retraksi

·           Ada rasa sakit

·           Penyebaran ke tulang sehingga tulang menjadi rapuh dan kadar kalsium darah meningkat

·           Ada pembengkakan didaerah lengan


·           Adanya rasa nyeri atau sakit pada payudara.

·           Semakin lama benjolan yang tumbuh semakin besar.

·           Mulai timbul luka pada payudara dan lama tidak sembuh meskipun sudah diobati, serta puting susu

seperti koreng atau eksim dan tertarik ke dalam.

·           Kulit payudara menjadi berkerut seperti kulit jeruk (Peau d' Orange).

·           Benjolan menyerupai bunga kobis dan mudah berdarah.

·           Metastase (menyebar) ke kelenjar getah bening sekitar dan alat tubuh lain

Komplikasi

Metastase ke jaringan sekitar melalui saluran limfe (limfogen) ke paru,pleura, tulang dan hati.

Selain itu Komplikasi Ca Mammae yaitu:

a.      metastase ke jaringan sekitar melalui saluran limfe dan pembuluh darahkapiler ( penyebaran limfogen

dan hematogen0, penyebarab hematogen dan limfogen dapat mengenai hati, paru, tulang, sum-sum

tulang ,otak ,syaraf.

b.      gangguan neuro varkuler

c.      Faktor patologi

d.      Fibrosis payudara

e.      kematian

Penatalaksanaan Medis

1.     Pembedahan

a.      Mastectomy radikal yang dimodifikasi

Pengangkatan payudara sepanjang nodu limfe axila sampai otot pectoralis mayor. Lapisan otot

pectoralis mayor tidak diangkat namun otot pectoralis minor bisa jadi diangkat atau tidak diangkat.

b.      Mastectomy total

Semua jaringan payudara termasuk puting dan areola dan lapisan otot pectoralis mayor diangkat.

Nodus axila tidak disayat dan lapisan otot dinding dada tidak diangkat.

c.      Lumpectomy/tumor
Pengangkatan tumor dimana lapisan mayor dri payudara tidak turut diangkat. Exsisi dilakukan dengan

sedikitnya 3 cm jaringan payudara normal yang berada di sekitar tumor tersebut.

d.      Wide excision/mastektomy parsial.

Exisisi tumor dengan 12 tepi dari jaringan payudara normal.

e.      Ouadranectomy.

Pengangkatan dan payudara dengan kulit yang ada dan lapisan otot pectoralis mayor.

2.     Radiotherapy

Biasanya merupakan kombinasi dari terapi lainnya tapi tidak jarang pula merupakan therapi tunggal.

Adapun efek samping: kerusakan kulit di sekitarnya, kelelahan, nyeri karena inflamasi pada nervus

atau otot pectoralis, radang tenggorokan.

3.     Chemotherapy

Pemberian obat-obatan anti kanker yang sudah menyebar dalam aliran darah. Efek samping: lelah,

mual, muntah, hilang nafsu makan, kerontokan membuat, mudah terserang penyakit.

4.     Manipulasi hormonal.

Biasanya dengan obat golongan tamoxifen untuk kanker yang sudah bermetastase. Dapat juga dengan

dilakukan bilateral oophorectomy. Dapat juga digabung dengan therapi endokrin lainnya.

Penatalaksanaan Keperawatan

Pemeriksaan labortorium meliputi: Morfologi sel darah, LED, Test fal marker (CEA) dalam serum/plasma,

Pemeriksaan sitologis

b.     Test diagnostik lain:

·           Non invasive: Mamografi, Ro thorak, USG, MRI, PET

·           Invasif : Biopsi, Aspirasi biopsy (FNAB), True cut / Care biopsy, Incisi biopsy, Eksisi biopsy

Pemeriksaan penunjang dapat dilakukan dengan :

1.     Pemeriksaan payudara sendiri

2.     Pemeriksaan payudara secara klinis

3.     Pemeriksaan manografi

4.     Biopsi aspirasi
5.     True cut

6.     Biopsi terbuka

7.     USG Payudara, pemeriksaan darah lengkap, X-ray dada, therapy medis, pembedahan, terapi radiasi

dan kemoterapi.

Anda mungkin juga menyukai