JASA
17215722
NUR NIDA
HALIMAH CHAIRANY
NADYA
10215684 AMALIA 15215055
ANDI
PANGIHUTA 14215932
N
DEFINISI
Bisnis baik jasa maupun non jasa dipandang sebagai suatu sistem yang terdiri
dari sistem operasi jasa (service operation system) dan sistem penyampaian jasa
(service delivery system). Pada sistem penyampaian jasa sangat berhubungan
dengan kapan, dimana, dan bagaimana suatu jasa yang diberikan atau yang
disampaikan kepada pelanggan, dengan demikian suatu jasa dibuat atas dasar
kesesuaian antara delivery system dengan kebutuhan, kebiasaan, atau kesukaan
dari suatu pelanggan.
Yazid (1999:16)
Sistem penyampaian jasa mencakup kapan, dimana, dan bagaimana jasa disajikan
pada konsumen, mencakup elemen-elemen yang dapat dilihat dari sistem operasi
(peralatan pendukung dan personel), juga mencakup display kepada konsumen lain
Secara tradisional, interaksi antara personel jasa dan konsumen berlangsung
secara tertutup. Tetapi untuk kepentingan efisiensi dan kenyamanan konsumen,
maka interaksi antar konsumen dan personel mulai terbuka.
Setelah elemen-elemen jasa diproses dan dibuat dalam operasi jasa, maka elemen-elemen
jasa tersebut dirakit/ dibentuk dalam penyampaian jasa menjadi elemen jasa yang utuh dan
siap ditawarkan pada konsumen. Penyampaian jasa difokuskan pada dimana, kapan, dan
bagaimana elemen-elemen jasa tersebut dalam hal ini elemen-elemen jasa yang direspon
langsung oleh konsumen, yaitu elemen-elemen bauran pemasaran jasa disampaikan pada
konsumen.
Sebagaimana yang dapat dilihat pada Gambar di atas, selain operasi jasa yang memproses
dan membuat elemen-elemen jasa terutama fasilitas dan petugas pelayanan (service
personel), juga kedua elemen tersebut merupakan ujung tombak dalam penyampaian jasa
untuk menawarkan jasa tersebut pada konsumen.
• Dukungan sistem informasi
• Lokasi Perusahaan
• Tata Ruang
• Peralatan Perusahaan
3 Aspek yang digunakan dalam Sistem
Penyampaian Jasa
8. Informasi
10. Prosedur
11. Pengendalian
Proyek
Proses
berkesinambungan
(on-Going process)
PENDEKATAN SISTEM
DESAIN JASA
Jasa personal • Ancangan ini didasari keyakinan bahwa jasa merupakan
( personalized service ) sesuatu yang sifatnya personal
service)
SERVICE BLUE PRINTING
Istilah lain untuk service
blueprinting adalah
mapping atau service
flowcharting. Pada
prinsipnya service
blueprinting merupakan
ancangan grafis visual yang
bias membantu para
manajer jasa untuk
mendapatkan gambaran
holistic tentang jasa dan
layanannya serta
memperoleh wawasan
menejerial mengenai
karakteristik pengalaman
pelanggan.
Empat langkah dalam menyusun
Blueprinting
• Mengindentifikasi secara berurutan semua fungsi-fungsi pokok yang dibutuhkan untuk
menghasilkan dan menyampaikan jasa.
1.
• Merumuskan zone visibilitas ( zone of visibility atau frontstage ) dan zone of
invisibility ( backstage ). Zone visibilitas adalah proses-proses yang nampak bagi
pelanggan dan mereka bekemungkinan berpartisipasi didalamnya, sedangkan zone
2. invisibility adalah peoses yang tidak dilihat langsung oleh pelanggan.
• Menetapkan toleransi yang bisa diterima dalam hal timing untuk setiap
fungsi dalam rangka memastikan bahwa persepsi pelanggan terhadap
4. proses penyampaian jasa tidak akan terpengaruh secara negative
SERVICE ENCOUNTER
Berdasarkan perspektif pelanggan, kesan paling gambling terhadap
sebuah jasa terjadi pada service encounter atau disebut juga moment of
truth yang mana pelanggan berinteraksi dengan perusahaan jasa. Jumlah
service encounter berbeda-beda antar jenis jasa dan organisasi jasa
spesifik. Apabila pelanggan berinteraksi dengan penyedia jasa untuk
pertama kali, service encounter pertama berpengaruh besar pada
pembentukan kesan awal atas organisasi jasa secara keseluruhan.
Remote
Encounter
3 KELOMPOK
MACAM SERVICE Phone
Encounter
ENCOUNTER
Face-to-face
Encounter.
SERVICE SCAPES
Lalu-lintas ( traffic)
Beberapa hal
dalam mempertimbangkan Tempat parkir yang luas, nyaman dan aman
Pemilihan lokasi
Ekspansi, yaitu tersedia tempat yang cukup luas untuk
perluasan usaha di kemudian hari
Lingkungan, yaitu daerah sekitar yang mendukung jasa yang di
tawarkan.
Fleksibilitas
Faktor-faktor yang
berpengaruh dalam
desain fasilitas jasa
Faktor estetis
Masyarakat dan
lingkungan sekitar
• Pertimbangan/Perencanaan spasial
1.
• Perencanaan Ruangan
2.
• Perlengkapan
3.
• Tata Cahaya
4.
• Warna
5.
1. Pelanggan
1. Sekedar Kecendrungan pelanggan untuk
menyediakan informasi berpartisipasi mencerminkan seberapa
kepada penyedia jasa aktif peranan yang dimainkan
pelanggan dalam memasok tenaga atu
informasi pada proses produksi jasa.
2. Proses
2. Produksi bersama Untuk mendorong partisipasi
dengan bantuan dari pelanggan dalam penyampaian
pekerja jasa jasa, proses jasa harus dibuat
sesederhana mungkin.
3. Pelanggan
merupakan produsen 3. Jasa
tunggal yang mengerjakan Karakteristik dan konteks situasional
semua aspek service jasa mempengaruhi kebutuhan dan
harsat pelanggan untuk berpartisipasi
encounter spesifik. dalam penyampaian jasa.,
PARTISIPASI PELANGGAN
DALAM
SISTEM PENYAMPAIAN JASA
1.
Partisipasi pelanggan dalam proses penyampaian jasa
secara berkesinambungan menyebabkan manigkatnya
ketidakpastian dalam aktivitas produksi.
2.
Minimnya atau bahkan tidak ada interaksi antara pelanggan dan karyawan
jasa dalam pemanfaatan teknologi swalayan yang menyebabkan penyedia
jasa sulit menciptakan loyalitas sejati yang bercirikan sikap positif dan
perilaku pembelian ulangtinggi.
3.
Semakin besarnya partisipasi pelanggan dalam proses
penyampaian data yang di fasilitasi dengan pemanfaatan
teknologi berpotensi mengubah karakteristik peran karyawan
jasa.
4.
Apabila teknologi memainkan peran besar dalam memfasilitasi
peningkatan partisipasi pelanggan, ada risiko bahwa teknologi
gagal berfungsi sebagaimana yang diharapkan.
Daftar Pustaka
3 Sistem Penyampaian Jasa (Service
Delivery) Sebagai Salah Satu Faktor
Pembentuk Citra Perusahaan Atau
Organisasi - Tatang Kusmayadi.pdf
(RESUME) SISTEM
PENYAMPAIAN JASA BUKU
PEMASARAN JASA (FANDY
TJIPTONO, Ph. D).pdf