Anda di halaman 1dari 17

PENYISIPAN GEN WARNA PADA IKAN

Carassius auratus MENGGUNAKAN


METODE ELEKTROFORASI DALAM
UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS IKAN
HIAS
Latar Belakang
 Trend perdagangan ikan hias dari sisi tujuan pasar masih
menghadapi tantangan karena ikan hias sebagai komoditas
“costumer base” artinya pola perdagangannya dipengaruhi
oleh selera konsumen
 Gen pemendar warna, khususnya pemendar warna hijau
(Green Fluorescent Protein) telah berhasil mengubah ikan
menjadi warna yang menarik dan mempunyai nilai jual
tinggi
 Metode penyisipan gen melalui injeksi pada telur ikan sulit
dilakukan berbeda dengan mamalia
Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui


keberhasilan metode elektroforasi dalam
penyisipan gen pemendar warna hijau (GFP)
pada ikan komet.
Bahan

 Ovaprim
 Larutan fisiologis
 Ikan hias komet
 Konstruksi DNA yang digunakan berbentuk plasmid
yang dikontrol oleh promoter keratin dari ikan
Japanese flounder
Metode
Pemijahan Ikan uji dengan
sistem buatan
Ovaprim (dosis 0,5 mL/kg)

Gonad dari induk jantan


dan Induk betina

Setelah 12 jam induk di Striping

Telur dan Sperma

Spermatozoa dikumpulkan dalam


mikrotube (+) 10µl dan 25µl DNA
dimasukkan

Mesin elektroforator (50 mV/s,


75 mV/s dan 100 mV/s)
Spermatozoa dicampur dengan 625µl
larutan fisiologis

Sebagian sperma hasil


Sebagian lagi dianalisis
elektroforasi digunakan
dengan PCR
untuk membuahi telur

Benih ikan yang


hidup
setelah umur 3 bulan diambil siripnya

Analisis dengan
PCR
Plasmid pKer-GFP yang digunakan dikontrol oleh promotor
dari spesies ikan Japanese flounder yang kemudian diperbanyak
menggunakan bakteri E. coli strain DH5 melalui transformasi
dan isolasi plasmid sebelum digunakan untuk perlakuan
Hasil
Grafik Pengaruh Pemakaian Voltase pada
Elektroforasi terhadap Motilitas Spermatozoa
Ikan Komet
Hasil Uji PCR dari DNA spermatozoa yang
telah di elektroforasi
Benih Ikan yang telah diintroduksi dengan
gen GFP

Gambar 4. (A) Performa benih ikan yang telah diintroduksi


dengan gen GFP menggunakan elektroforasi
Hasil PCR dari sirip benih ikan berumur 3
bulan
Keterangan:
M: Marker
K(-): Kontrol negatif
K(+): Kontrol positif
1: Dosis DNA 10µl/50mV/s
2: Dosis DNA 25µl/50mV/s
3: Dosis DNA 10µl/75mV/s
4: Dosis DNA 25µl/75mV/s
5: Dosis DNA 10µl/100mV/s

Gambar 4 (B) Hasil PCR dari sirip ekor benih ikan komet
berumur 3 bulan
Pengamatan visual perbandingan warna ikan komet
sebelum dan sesudah penambahan gen GFP

Gambar 5. (A) tanpa penambahan gen GFP dan (B) setelah


penambahan gen GFP dengan elektroforasi
Kesimpulan
 Metode penyisipan gen pemendar warna (GFP)
dapat dilakukan menggunakan metode elektroforasi
pada spermatozoa.
 Elektroforasi untuk penggabungan DNA gen warna
pada spermatozoa dapat dilakukan menggunakan
voltase 50 dan 100 mV/s dengan konsentrasi DNA
10µl dan 25µl.
 Gen pemendar warna (GFP) yang diinsersikan
kedalam telur melalui spermatozoa dapat
diidentifikasi pada umur 3 bulan dengan PCR
DAFTAR PUSTAKA

Hadie, W., Kusrini, N., Priyadi, A dan Alimuddin.


2010. Penyisipan Gen Warna pada Ikan Carassius
auratus menggunakan Metode Elektroforasi
dalam Upaya Meningkatkan Kualitas Ikan Hias.
Jurnal Riset Akuakultur. 5(3): 335-343.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai