Kaka
Kaka
INKLUSI FLUIDA
DEFINISI & INTRODUKSI INKLUSI FLUIDA (IF)
INFORMASI HASIL PENGUKURAN IF
METODE ANALISIS IF
PENGGUNAAN DATA IF DALAM EKSPLORASI
MINERAL
MIGAS
PANASBUMI
INKLUSI FLUIDA
DEFINISI DAN INTRODUKSI INKLUSI FLUIDA
Inklusi fluida adalah fluida atau larutan yang terperangkap saat terbentuknya
mineral pada suhu, tekanan dan lingkungan kimiawi terbentuknya mineral dari
larutan pembawa.
Inklusi fluida dapat digunakan antara lain untuk mengetahui lingkungan fisika
dan kimia pembentukan endapan bijih; suhu, tekanan, dan komposisi larutan
hidrotermal, menentukan batas boiling, evolusi suhu dan tekanan pada
cekungan minyak bumi (khusus pada inklusi fluida yang mengandung minyak
bumi) dan membuat zonasi suhu pada eksplorasi geotermal.
INKLUSI FLUIDA
DEFINISI DAN INTRODUKSI INKLUSI FLUIDA
Inklusi fluida terdapat dan dapat diamati sangat jelas dalam mineral
transparan, juga di dalam semua bahan2 alami. Mengingat ukuran diameternya
≤ 100 µm (1 – 20) maka untuk melakukan identifikasi dan analisis diperlukan
teknik spesial Selain itu, inklusi fluida juga dapat digunakan untuk estimasi
tekanan (p) dan temperature (t) pada proses geologi.
Mikrotermometri
Sebagian besar studi IF menggunakan mikrotermometri. Ini perlu
preparasi sayatan tipis sample dobel poles dan pengujiannya pada
mikroskop yang dilengkapi dengan alat pemanas dan pendingin, dengan
suplai nitrogen cair untuk pengukuran suhu pembekuan.
Teknik ini didasarkan pada akurasi dalam pengukuran temperatur dari hasil pengamatan
pada perubahan fase inklusi selama pengontrolan terhadap proses pemanasan dan
pendinginan inklusi fluida. Dari data tersebut kita dapat mendapatkan estimasi tentang:
Komposisi fluida;
- Densitas;
- Kandungan compressed gases (CH4, CO2) dan
- Temperature pembentukan mineral
Meskipun terbatas pada mineral transparan, teknik analisis termometri tersebut selain sangat
sensitif namun dapat digunakan juga untuk mengukur salinitas dari inklusi yang berukuran 5
µm ( ekivalen dengan 10-10 g NaCl). Informasi dari sifat alami tersebut penting untuk
menyempurnakan model2 konsepsi dalam eksplorasi mineral
INKLUSI FLUIDA
INKLUSI FLUIDA
INKLUSI FLUIDA
INKLUSI FLUIDA
INKLUSI FLUIDA
METODE YANG DIGUNAKAN UNTUK ANALISIS IF
Dekrepitasi Baro-acoustic
Metode dekrepitasi digunakan dalam tahap awal studi IF dengan
memanaskan sample pecahan butiran mineral dan memperhatikan letupan
ketika tekanan dalam inklusi meningkat. Hasilnya berupa histogram angka
dekrepitasi vs temperature.
Dekrepitasi Baro-acoustic
Metode dekrepitasi
gambaran tersebut dibawah ini hasil pengamatan dengan mikroskop dengan perbesaran tinggi kira2 *400
Banyak IF mengandung jumlah CO2 yang cukup. Hal ini sangat berguna dalam eksplorasi mineral seperti
emas misalnya, sebagai deposit mineral, emas sering berasosiasi dengan fluida hidrotermal yang kaya CO2.
Jika tekanan internal inklusi cukup tinggi (di atas 50 bar), CO2 dapat hadir sebagai fase liquid pada suhu
kamar (<31oC), seperti terlihat pada gambar ini
Dan jika salinitas fluida hidrotermal tinggi, di atas 23%NaCl, maka halite dapat mengkristal pada
pendinginan seperti yang terlihat di sini, dengan tambahan kristal2 solid lain juga hadir. Fluida tsb biasanya
terjadi dalam deposit tembaga porfiri atau inti dari intrusi magma yang menghasilkan sistem fluida. Meskipun
inklusi salin/garam sedikit terjadinya, namun hal ini sangat berguna dalam eksplorasi mineral
INKLUSI FLUIDA
PENGGUNAAN DATA IF DALAM EKSPLORASI MINERAL
Aplikasi praktis data IF dalam eksplorasi mineral
Pengujian IF dalam > 20 000 sample inti bor dari 180 sumur dan analisis terhadap hasil peta data dari
39 lap.migas di teluk Mexico dalam 6 minggu, studi serupa menggunakan laboratorium dengan
instrumen konvensional membutuhkan waktu 1 tahun .
Teknik geokimia standar yang dipakai dalam analisis residu fluida dalam pori2 batuan biasanya tidak layak /
cukup untuk menentukan di mana fluida petroleum berada, dan secara tipikal oleh isu2 kontaminasi,
fraksinasi, dan alterasi. Untungnya, proses fluida subsurface, seperti migrasi petroleum dan pengisian
reservoir, meninggalkan jejak kimia yang dapat diuraikan dalam bentuk fluida yang terperangkap secara
kristalografi dalam semen diagenetik dan mengisi mikrofraktur. IF ini pada umumnya merekam kimiawi fluida
pori2 dan selama disimpan tdak mengalami penguapan atau kehilangan arah selama roses sampling dari
kedalaman. IF menyimpan rekaman geologi lama setelah fluida induk berpindah, tetapi secara kontinyu
terbentuk walaupun sampai dengan masa kini
INKLUSI FLUIDA
PENGGUNAAN IF UNTUK EKSPLORASI MIGAS
Sebagai tambahan, rongga2 IF tua dapat rusak dan diisi lagi oleh fluida
baru, dan proses pemboran itu sendiri dapat menimbulkan IF hasil
pengaruh bor.
INKLUSI FLUIDA
PENGGUNAAN IF UNTUK EKSPLORASI MIGAS
Gbr.1. fotomikrograf :
(a) asahan tipis bt.pasir yang mengandung butiran kwarsa detrital (hasil rombakan), kwarsa
tumbuh membesar (overgrowths) terbentuk selama diagenesis terpendam (burial diagenesis)
INKLUSI FLUIDA
PENGGUNAAN IF UNTUK EKSPLORASI MIGAS
Gbr.1. fotomikrograf :
b) IF minyak dalam kwarsa; dan
c) kenampakan perpendaran (fluoresensi) IF yang sama (b) di bawah sinar UV
INKLUSI FLUIDA
PENGGUNAAN IF UNTUK EKSPLORASI MIGAS
INKLUSI FLUIDA
PENGGUNAAN IF UNTUK EKSPLORASI MIGAS
Gabr.4a. Memperlihatkan suatu penampang skematik di Scott Field, Laut Utara, dengan panah
yang menggambarkan adanya indikator proximity-to-pay di dalam data FIS
INKLUSI FLUIDA
PENGGUNAAN IF UNTUK EKSPLORASI MIGAS
Gbr.4b. Memperlihatkan suatu skematik dari efek halo dari larutan hc dalam air mengelilingi suatu
akumulasi minyak yang tersembunyi
INKLUSI FLUIDA
PENGGUNAAN IF UNTUK EKSPLORASI PANASBUMI
− 0.5°C
266°C
269°C
− 0.4°C
Inklusi fluida yang disusun oleh air dan uap (bifase) ditemukan
berkelompok dengan jumlah sangat sedikit, berbentuk subhedra. Dari
hasil pengukuran inklusi fluida memiliki suhu pencairan yang tinggi (-0,7
sd -0,9) OC, dengan salinitas rendah (1,25 - 1,62) % berat NaCl eq.
1
0.9
0.8
0.7
Populasi
0.6
Inklusi Primer
0.5
0.4 Inklusi Sekunder
0.3
0.2
0.1
0
254.3 234
Th (0C)
2
1.8
1.6
1.4
Inklusi Primer
Populasi
1.2
1 Inklusi Sekunder
0.8
0.6
0.4
0.2
0
-0.9
Tm (0C)
Gambar 2. Histogram suhu pencairan es (Tm), dengan suhu yang tinggi dan modus
-0,7ºC