0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
11 tayangan9 halaman
Dokumen tersebut memberikan saran bagaimana pasangan dalam hubungan dapat mengurangi pertengkaran dan menciptakan hubungan yang lebih harmonis dengan mengganti kalimat yang cenderung bersifat menuduh atau menyerang saat emosi dengan kalimat yang lebih konstruktif dan menghindari mengungkit masa lalu.
Dokumen tersebut memberikan saran bagaimana pasangan dalam hubungan dapat mengurangi pertengkaran dan menciptakan hubungan yang lebih harmonis dengan mengganti kalimat yang cenderung bersifat menuduh atau menyerang saat emosi dengan kalimat yang lebih konstruktif dan menghindari mengungkit masa lalu.
Dokumen tersebut memberikan saran bagaimana pasangan dalam hubungan dapat mengurangi pertengkaran dan menciptakan hubungan yang lebih harmonis dengan mengganti kalimat yang cenderung bersifat menuduh atau menyerang saat emosi dengan kalimat yang lebih konstruktif dan menghindari mengungkit masa lalu.
berpikirnya. Beda pendapat memang biasa, namun terlalu sering atau malah berubah jadi pertengkaran. Terlalu sering bertengkar juga tidak baik. Untuk mengupayakan hubungan yang lebih harmonis, tentunya harus ada komitmen dan usaha. Nah, boleh dong dimulai dengan Anda, para wanita/pria yang bijaksana. Upayakan mengganti kalimat yang cenderung bias ketika keluar dalam keadaan emosi, dengan kalimat yang lebih manis nan konstruktif. Hindari: "Kamu tak pernah membantu di rumah!"
Ganti dengan: "Alangkah indahnya kalau kamu
bisa membuang sampah-sampah ke tempat sampah di depan rumah sebelum jam 8 nanti. Mau yaa"
Alasannya: Jangan beranggapan bahwa pasangan
Anda bisa membaca pikiran Anda. Lebih baik berikan permintaan yang spesifik daripada "menyerang" bombardir secara personal. Hindari: "Aku tak tahan kalau kamu ngomong teriak-teriak!"
Ganti dengan: "Saya pengen banget mendengar
apa yang mau kamu sampaikan. Tapi tolong donk intonasi suaranya diturunkan supaya saya bisa mengerti."
Alasannya: Memahami perspektif pasangan
membuat ia merasa didengarkan, dan bisa membuat keadaan lebih damai. Dengan mengeluarkan apa yang Anda inginkan, akan ada jalan untuk memperbaiki tingkah laku. Hindari: "Kamu telat lagi! Sama seperti saat perayaan ulang tahun pernikahan kita!"
Ganti dengan: "Saat menunggu kamu datang tadi aku
agak merasa frustrasi dan kesal. Boleh tahu nggak, apa yang membuatmu terlambat tadi?"
Alasannya: Dengan memberinya kesempatan untuk
menceritakan alasan keterlambatannya, Anda bersikap adil. Ketika Anda mengungkit-ungkit kejadian yang sudah lampau itu bukan lagi membicarakan masalahnya, tapi merupakan tanda bahwa Anda masih belum melupakan masa lalu. Hindari: "Saya nggak pernah bilang begitu!"
Ganti dengan: "Saya nggak ingat pernah bicara
seperti itu. Saya tahu ketika sedang emosi atau marah, kata-kata nggak enak didengar sering keluar tanpa sadar. Jika memang benar saya pernah bicara seperti itu, saya minta maaf yaa."
Alasannya: Daripada mengelak dari tuduhan
pasangan Anda, coba menempatkan diri dalam posisi yang sama dengan Si Dia untuk mencari kebenaran dalam pernyataannya (meskipun hal ini tidak mudah, dibutuhkan kebijaksanaan untuk melakukannya). Hindari: "Kamu nggak pernah mendengarkan aku!"
Ganti dengan: "Ada yang ingin saya bicarakan
dengan kamu. Apakah ini waktu yang baik untuk kita bicara?"
Alasannya: Ketika Anda mengatakan "Kamu
nggak pernah" atau "Kamu selalu", hal ini justru memberi cap kepada Si Dia. Sebaiknya fokus kepada peristiwa yang sedang dihadapi.