Anda di halaman 1dari 54

DETEKSI DINI PENYAKIT GINJAL

KRONIS DAN
PENATALAKSANAANNYA

Artaria Tjempakasari
Divisi Ginjal & Hipertensi
Dept/SMF Ilmu Penyakit Dalam
FK Unair/RSUD Dr. Soetomo Surabaya
Topik Bahasan
1. Pendahuluan
2. Anatomi dan Fisiologi Ginjal
3. Definisi PGK
4. Stadium & Kriteria PGK
5. Gejala Klinis Penyakit Ginjal Kronis
6. Tatalaksana Umum PGK
7. Skrining PGK
8. Pencegahan primer PGK
Pendahuluan
• Penyakit Ginjal Kronis adalah kelainan yang mengenai
organ ginjal yang timbul akibat berbagai faktor,
misalnya infeksi, tumor, kelainan bawaan, penyakit
metabolik ( diabetes melitus, hipertensi) atau
degeneratif, dan lain-lain

• Penyakit Ginjal Kronis timbul secara pelahan dan


sifatnya menahun
• Penyakit Ginjal Kronis merupakan penyebab kematian
ke 27 di dunia tahun 1990 dan meningkat menjadi
urutan ke 18 pada tahun 2010

• Berdasarkan Indonesian Renal Registry (IRR) tahun


2016, penyebab penyakit ginjal kronis terbesar adalah
nefropati diabetik (52%), hipertensi (24%), kelainan
bawaan ( 6%), penyakit lupus (1%)
• Data Pusat Pembiayaan dan Jaminan
Kesehatan Nasional tahun 2016
menunjukkan terjadi peningkatan biaya
kesehatan untuk pelayanan penyakit
Katastropik sekitar 13,3triliun.

• Penyakit Ginjal Kronis merupakan


penyakit katastropik no 2 setelah
penyakit jantung
• PGK pada stadium awal adalah
asimtomatik

• PGK didefinisikan sebagai laju filtrasi


glomerulus <60 ml / menit / 1.73m2

• Pasien tidak sadar memiliki gangguan


fungsi ginjal, karena gejala-gejala
berkembang hanya jika laju filtrasi
glomerulus (LFG) menurun di bawah
30 ml / menit / 1.73m2.
3 proses dasar pembentukan urin

• Filtrasi glomerulus
• Reabsorbsi tubulus
• Sekresi tubulus
Fungsi Ginjal
• Regulasi volume dan osmolalitas cairan tubuh
• Regulasi keseimbangan elektrolit
• Regulasi keseimbangan asam basa
• Ekskresi produk metabolit dan substansi asing
• Fungsi endokrin
• Partisipasi dalam eritropoiesis
• Pengatur tekanan arteri
• Pengaturan produksi 1,25-dihidroksi vitamin D3
• Sintesa glukosa
Glomerular Filtration Rate
(GFR/LFG)

• Adalah Volume cairan yang difiltrasi oleh


glomerulus setiap satuan waktu
UCr : kreatinin urin
SCr : kreatinin serum
Klirens [UCr x V] V : volume urin
ClCr = ml/men ClCr : klirens kreatinin
Kreatinin :  : 0,7 perempuan, 0,9 pria
SCr
 : -0,329 perempuan, -0,411 pria
Cockcroft-Gault (140 – umur) x berat badan
: ClCr =
SCr x 72
MDRD :
170 x (SCr)exp[-0,999] x (Umur)exp[-0,176] x (BUN)exp[-0,170] x (Alb)exp[+0,318] x
(0,762 perempuan) x (1,18 kulit hitam)

CKD-EPI :

www.kidney.org/professionals/KLS/gfr_calculator.cfm
Proteinuria
• Individu normal pada umumnya
mengekskresikan protein dalam jumlah sedikit di
urin

• Peningkatan protein atau albumin walaupun


relatif sedikit dapat merupakan petanda awal
penyakit ginjal dan sering terdapat perubahan
laju filtrasi glomerulus
Definisi PGK
kerusakan ginjal,
atau penurunan fungsi ginjal,
yang telah terjadi > 3 bulan,
dengan implikasi pada kesehatan

NKF-KDOQI : National Kidney Foundation – Kidney Disease Outcome Quality Initiative


KDIGO : Kidney Disease Improving Global Outcome
Definisi PGK
kerusakan ginjal,
atau penurunan fungsi ginjal,
yang telah terjadi > 3 bulan,
dengan implikasi pada kesehatan

NKF-KDOQI : National Kidney Foundation – Kidney Disease Outcome Quality Initiative


KDIGO : Kidney Disease Improving Global Outcome
Stadium penyakit ginjal kronis berdasarkan NKF-K/DOQI

GFR
Stadium Deskripsi
(ml/men/1,73m2)
1 Kerusakan ginjal dengan GFR normal atau meningkat ≥ 90
2 Kerusakan ginjal dengan penurunan GFR ringan 60-89
3 Penurunan GFR sedang 30-59
4 Penurunan GFK berat 15-29
5 Gagal ginjal < 15 atau dialisis

Sumber : NKF-K/DOQI, 2002


Kriteria PGK berdasarkan KDIGO

Sumber: KDIGO, 2012


Kategori LFG pada PGK berdasarkan KDIGO

Sumber : KDIGO, 2012


Kategori albuminuria pada PGK berdasarkan KDIGO

Sumber : KDIGO, 2012


Tahap & stratifikasi PGK
kategori albuminuria menetap
albumin dalam urin (deskripsi & rentang)
A1 A2 A3
Laju Filtrasi Glomerulus normal s/d
meningkat meningkat
meningkat
(LFG = GFR) ringan
sedang tinggi

<30 mg/g 30-300 mg/g >300 mg/g


<3 mg/mmol 3-30 mg/mmol >30 mg/mmol
G1 normal atau tinggi >90
G2 menurun ringan 60-89
deskripsi & rentang
(ml/men/1,73 m2)
Kategori LFG

menurun ringan s/d


G3a 45-59
sedang
menurun sedang s/d
G3b 30-44
berat
G4 menurun berat 15-29
G5 gagal ginjal <15
Gejala Klinis Penyakit Ginjal
Kronis
• Keluhan dan gejala klinis yang timbul pada PGK hampir mengenai
seluruh sistim, yaitu :

• Umum : lemah, bengkak, lesu


• Kulit : pucat, rapuh, gatal
• Jantung & pembuluh darah : hipertensi, payah jantung
• Respirasi : sesak
• Gastro-intestinal : mual, muntah, perdarahan saluran cerna
• Ginjal : proteinuria, buang air kecil merah
• Saraf : penurunan kesadaran, kejang
• Darah : anemia
Tatalaksana umum PGK
terapi penyebab
hambat progresivitas
pengobatan komplikasi
nutrisi yang tepat
penyesuaian dosis obat
identifikasi dan persiapan  terapi
pengganti ginjal
Tatalaksana umum PGK
terapi penyebab
hambat progresivitas
pengobatan komplikasi
nutrisi yang tepat
penyesuaian dosis obat
identifikasi dan persiapan  terapi
pengganti ginjal
terapi penyebab PGK
• mencari penyebab yg “reversibel”
hipovolemia
infeksi
penggunaan obat jangka panjang
obstruksi saluran kemih
• Diabetes Mellitus
• Hipertensi
Faktor risiko PGK
Faktor Klinis Faktor Sosiodemografis
Diabetes Mellitus  Usia Lanjut
Hipertensi  minoritas tertentu (di
 Penyakit Otoimun Amerika)
 Infeksi Sistemik  Paparan terhadap Bahan Kimia
 Infeksi Saluran Kemih tertentu
 Pendidikan / Pendapatan
 Batu Saluran Kemih
rendah
 Obstruksi Saluran Kemih
 Keganasan
 Keluarga Riwayat Penyakit Ginjal
 Sembuh dari Gangguan Ginjal Akut
 Penurunan Massa Ginjal
 Paparan terhadap Obat tertentu
 Berat Badan Lahir Rendah
tahap & stratifikasi PGK
albumin dalam urin kategori albuminuria menetap
(deskripsi & rentang)
A1 A2 A3
Laju Filtrasi Glomerulus
normal s/d
(LFG = GFR) meningkat meningkat
meningkat
sedang tinggi
ringan
<30 mg/g 30-300 mg/g >300 mg/g
<3 mg/mmol 3-30 mg/mmol >30 mg/mmol
G1 normal atau tinggi >90
G2 menurun ringan 60-89
deskripsi & rentang
(ml/men/1,73 m2)
Kategori LFG

menurun ringan s/d


G3a 45-59
sedang
menurun sedang s/d
G3b 30-44
berat
G4 menurun berat 15-29
G5 gagal ginjal <15
Tatalaksana umum PGK
terapi penyebab
hambat progresivitas
pengobatan komplikasi
nutrisi yang tepat
penyesuaian dosis obat
identifikasi dan persiapan  terapi
pengganti ginjal
Hambat progresivitas PGK
opengendalian tekanan darah
opengendalian proteinuria
opengendalian gula darah

 pembatasan protein
 terapi hiperlipidemia
 stop rokok
 terapi asidosis metabolik kronis
Tatalaksana umum PGK
terapi penyebab
hambat progresivitas
pengobatan komplikasi
nutrisi yang tepat
penyesuaian dosis obat
identifikasi dan persiapan  terapi
pengganti ginjal
Terapi komplikasi PGK
oANEMIA
 ESA (erithropoiesis stimulating agent ~ EPO)
target Hb nonDialisis : Hb 10,0-11,5 mg/dl
Dialisis dng : Hb 10,0-11,5 g/dl

oGMT-PGK (Gangguan Metabolism Tulang pd PGK)


 CaCO3, CaAcetate, lanthanum carbonate, sevelamer
 Calcitriol / vit D analog / calcimimetic / bifosfonat
target Ca 8,4-9,5 mg/dl
P 2,5-4,5 mg/dl (dialisis 3,5-5,5 mg/dl)
Ca x P < 55 mg/dl2
Tatalaksana umum PGK
terapi penyebab
hambat progresivitas
pengobatan komplikasi
nutrisi yang tepat
penyesuaian dosis obat
identifikasi dan persiapan  terapi
pengganti ginjal
Nutrisi pada PGK
• Kalori : 35 kkal/kgBB/hari
• Protein :
PASIEN KEBUTUHAN PROTEIN CATATAN
Dewasa normal atau dng 0,8 g protein/kgBB/hari 30-35 kkal/kgBB/hari
PGK tak berkomplikasi
PGK simtomatis, PGK dng min 0,6 g protein/kgBB/hari Sesuaikan dng kondisi
komplikasi atau 0,3 protein g/kg/hari + ketoasid (diabetes, hiperfosfatemia)
PGK dng kehilangan massa 0,8 g protein/kgBB/hari
otot
PGK dng proteinuria <0,8 g protein/kgBB/hari + 1 g protein
per g proteinuria

• Garam : normotensi 2-3 g/hari


hipertensi <2,5 g/hari
edema ~2g/hari
• Kalium : restriksi jika LFG <30ml/men/1,73m2
Tatalaksana umum PGK
terapi penyebab
hambat progresivitas
pengobatan komplikasi
nutrisi yang tepat
penyesuaian dosis obat
identifikasi dan persiapan  terapi
pengganti ginjal
Tatalaksana umum PGK
terapi penyebab
hambat progresivitas
pengobatan komplikasi
nutrisi yang tepat
penyesuaian dosis obat
identifikasi dan persiapan  terapi
pengganti ginjal
Terapi Pengganti Ginjal
DIALISIS
 Hemodialisis
 Peritoneal Dialisis
TRANSPLANTASI GINJAL
• American Nephrology Nurses Association
(ANNA) percaya bahwa :

• Perawat nefrologi dapat berperan dalam meningkatkan


hasil klinis untuk orang dengan penyakit ginjal kronis
• Promosi kesehatan, pencegahan komplikasi, dan
pendidikan adalah kekuatan keperawatan yang sangat
dibutuhkan dalam manajemen orang dengan PGK
• Memberikan tindakan keperawatan di bidang-bidang ini
dapat menghasilkan peningkatan kualitas hidup,
keterlambatan perkembangan untuk memulai terapi
pengganti ginjal (TPG), dan mengurangi biaya untuk
sistem perawatan kesehatan.
• Tujuan Pembelajaran

• Untuk mengenali pentingnya deteksi dini dan


pengelolaan Penyakit Ginjal Kronis

• Untuk mengidentifikasi peran perawat praktik dalam


deteksi dan pengelolaan Penyakit Ginjal Kronis

• Untuk mengidentifikasi faktor risiko untuk PGK


Skrining pada PGK
• National Kidney Foundation merekomendasikan
pemeriksaan untuk pasien diabetes, hipertensi,
riwayat keluarga dengan penyakit ginjal, usia >
60 th (55 th)
• Skrining minimal adalah penilaian laju filtrasi
glomerulus (LFG) dan proteinuria
• Perkiraan LFG berdasar KDIGO 2012 adalah
menggunakan rumus/persamaan CKD
Epidemiology Collaboration (CKD-EPI)
Skrining PGK
• pasien yang berada pada peningkatan risiko penyakit
ginjal kronis, dianjurkan untuk melakukan skrining
minimal mencakup penilaian LFG dan proteinuria.

• National Kidney Foundation dan European Society of


Cardiology/European Society of Hypertension
merekomendasikan skrining untuk mikroalbuminuria.
Deteksi albuminuria
• Rasio albumin terhadap kreatinin (ACR) adalah metode
yang disarankan untuk mengevaluasi albuminuria.
• ACR diukur dalam sampel urin spot
• ACR dihitung dengan membagi konsentrasi albumin
dalam miligram dan konsentrasi kreatinin dalam gram.
• Pengumpulan urine 24 jam adalah "standar emas,"
tetapi metode alternatif untuk mendeteksi ekskresi
protein seperti rasio albumin terhadap kreatinin urin
(ACR) dapat digunakan dan berkorelasi baik dengan
pemeriksaan urin 24 jam
Waktu melakukan skrining

• KDOQI, JNC 7, ADA menyarankan pemeriksaan


urin paling tidak 1x dalam 1 tahun
Pencegahan primer PGK

• Pencegahan primer bertujuan untuk menurunkan paparan


terhadap faktor-faktor yang menyebabkan penyakit

• Strategi pada PGK adalah menurunkan insidens dan prevalensi


faktor risiko seperti dabetes dan tekanan darah tinggi, untuk
menurunkan jumlah orang yang berisiko untuk berkembang
ke arah PGK

• Modifikasi gaya hidup spt menurunkan berat badan, latihan,


dan manipulasi diit adalah efektif

National Public Health Partnership (NPHP),2001.


Pencegahan primer PGK
Program Pencegahan Diabetes
• Menurunkan berat badan (5-7% TBW)
• Aktifitas fisik 30 menit/hari selama 5 hari/minggu
• Diit kaya serat dengan tepung biji-bijian
• Menurunkan lemak bersaturasi
• Meningkatkan konsumsi buah dan sayuran
• Menurunkan konsumsi alkohol
• Berhenti merokok
Dietary Approaches to Stop Hypertension (DASH)

• Suatu perencanaan makanan yang fleksibel dan seimbang


yang dapat menurunkan tekanan darah tinggi :

• Rendah lemak bersaturasi, rendah cholesterol, dan rendah


lemak total
• Fokus pada buah-buahan, sayuran, dan susu tanpa atau
rendah lemak
• Kaya tepung-biji-bijian, ikan, unggas, buncis, kacang-kacangan
• Lebih sedikit pemanis dan gula
• Rendah garam dgn sodium 1500 mg per hari
Ringkasan
• Banyaknya penelitian epidemiologi menyebabkan
peningkatan kesadaran terhadap PGK, sehingga
dibutuhkan suatu deteksi awal PGK
• Deteksi awal dilakukan dengan mengidentifikasi
subyek melalui faktor-faktor risiko yang ada di
masyarakat dan melakukan skrining
• Dengan skrining diharapkan dapat mencegah
kerusakan ginjal
• Pencegahan primer juga penting dilakukan terutama
terhadap diabetes dan hipertensi untuk menurunkan
jumlah pasien PGK
Penyakit Ginjal Kronis :
Common, Harmful, Treatable

• Common:
Prevalensi saat ini mencapai 10% populasi dewasa

• Harmful:
Pada beberapa pasien berkembang ke arah penyakit ginjal tahap
akhir (end stage renal disease) juga berhubungan dgn peningkatan
risiko yg berlipat untuk penyakit kardiovaskuler

• Treatable :
Bukti ilmiah mengatakan bahwa deteksi dini, perubahan pada gaya
hidup dan mengontrol tekanan darah secara agresif tidak hanya
memperlambat berkembangnya PGK ke arah PGTA tetapi juga
menurunkan insidens kardiovaskuler

Couser,2007. NDT 22(3):676-677


Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai