Anda di halaman 1dari 32

PENGANTAR KEPERAWATAN GERONTIK

M. A KEPERAWATAN GERONTIK

ANUNG AHADI
Apa?
Keperawatan Gerontik ?
Gerontik & Geriatri
Lansia?
Gerontologi & Geriatri ??

Gerontologi adalah ilmu yang membahas atau


menangani tentang proses penuaan dan masalah yang
timbul pada orang yang berusia lanjut.

Geriatri berkaitan dengan penyakit atau masalah


yang muncul pada orang lanjut usia.

Geriatri = Gerontik

Geriatri nursing adalah perawat yang membidani


perawatan terhadap lansia.
Keperawatan gerontik
adalah suatu pelayanan profesional yang
berdasarkan ilmu dan kiat atau tehnik
keperawatan yang berbentuk bio-psiko-sosial-
spritual dan kultural yang holistik yang di tujukan
pada klien lanjut usia baik sehat maupun sakit
pada tingkat individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat. (Kozier, 2011) .
LANSIA ? / JOMPO ?
Kriteria Lansia (WHO) :

•Middle age, kelompok usia 45 – 59 tahun


•Elderly, kelompok usia 60 – 74 tahun
•Old, kelompok usia 75 – 90 tahun
•Very old, kelompok usia > 90 tahun
DEPKES RI membagi Lansia sebagai berikut:

• Kelompok menjelang usia lanjut (45 – 54 th)


• Kelompok usia lanjut (55 – 64 th)
• Kelompok usia lanjut (65 th > )
Menurut Undang-Undang No.4 tahun 1965
tentang pemberian bantuan bagi orang jompo
pasal 1 :

" Seseorang dinyatakan sebagai orang jompo atau


lanjut usia setelah yang bersangkutan mencapai
umur 55 tahun, tidak mempunyai atau tidak
berdaya mencari nafkah sendiri untuk keperluan
hidupnya sehari-hari dan menerima nafkah dari
orang lain ".
Mitos / Fakta ?

• Lansia tidak dapat belajar keterampilan baru


serta tidak perlu pendidikan dan latihan

• Lansia sukar memahami informasi baru

• Lansia tidak produktif dan menjadi beban


masyarakat

• Lansia tidak berdaya


Mitos / Fakta ?

• Lansia tidak dapat mengambil keputusan

• Lansia tidak butuh cinta dan tidak perlu relasi

• Lansia tidak menikmati kehidupan sehingga tidak dapat


bergembira

• Lansia itu lemah dan sakit – sakitan sehingga harus


istirahat di rumah

• Lansia menghabiskan uang untuk berobat

• Lansia sama dengan pikun


Fenomena Lansia

• ½ jumlah lansia di dunia berada di Asia (400 juta jiwa).

• Tahun 2010 jumlah penduduk lansia 18,1 juta jiwa (7,6%), Tahun 2014
jumlah penduduk lansia menjadi 18,781 juta jiwa. Tahun 2025 diperkirakan
menjadi 36 juta jiwa.

• Indonesia berada pada peringkat 5 penduduk lansia terbanyak di bawah


Tiongkok, India, USA, dan Jepang.

• 62,3% lansia di Indonesia masih berpenghasilan dari pekerjaannya sendiri.

• 59,4% dari lansia masih berperan sebagai kepala keluarga.

• 53% lansia masih menanggung beban kehidupan keluarga.

• Hanya 27,5% lansia mendapat penghasilan dari anak atau menantu


Generasi sandwich ?
Mengapa lansia ?

Dalam UU 39/1999, Lansia termasuk ke dalam kelompok rentan



Indonesia memasuki era penduduk menua / ageing population (50%
lansia dunia ada di Asia)

jumlah penduduk lanjut usianya lebih dari 7 % (2015 – 8,1%)

Peningkatan penyakit – penyakit degeneratif

Penyakit degeneratif menyebabkan lansia menjadi tidak produktif
dan mandiri.
Permasalahan umum pada lansia
Fungsi tubuh yg dirasakan menurun :
penglihatan (76,24%), daya ingat (69,39%), seksual (58,04
%), kelenturan (53,23 %), gigi dan mulut (51,12%).

Masalah kesehatan yang sering muncul :


sakit tulang atau sendi (69,39%), sakit kepala (51,15%),
daya ingat menurun (38,51%), selera makan menurun
(30,08%), mual atau perut perih (26,66%), sulit tidur
(24,88%) dan sesak nafas (21,28 %).

Penyakit kronis :
reumatik (33,14 %), hipertensi (20,66 %), gastritis (11,34
%) dan penyakit jantung (6,45%).
Cakupan Keperawatan Gerontik

• Pencegahan terhadap ketidakmampuan akibat


proses penuaan.

• Perawatan yang ditujukan untuk memenuhi


kebutuhan akibat proses penuaan.

• Pemulihan ditujukan untuk upaya mengatasi


keterbatasan akibat proses penuan.
Fungsi dan peran perawat gerontik

1. Sebagai Care Giver

2. Sebagai Pendidik klien lansia

3. Sebagai Motivator

4. Sebagai Advokasi

5. Sebagai Konselor
Tanggung jawab perawat gerontik

• Membantu klien lansia memperoleh kesehatan


secara optimal.
• Membantu klien lansia memelihara
kesehatannya.
• Membantu klien lansia menerima kondisinya.
• Membantu klien lansia menghadapi ajal
dengan diperlakukannya secara manusiawi
sampai meninggal.
Model adaptasi Roy :
Seluruh individu harus beradaptasi terhadap,
kebutuhan:

1. Pemenuhan kebutuhan fisiologis dasar


2. Pengembangan konsep diri positif.
3. Penampilan peran sosial.
4. Pencapaian keseimbangan antara kemandirian
dan ketergantungan.
Hal yang harus dicapai LANSIA

• Menerima penurunan kemampuan dan


keterbatasan
• Menyesuaikan dengan masa pensiun
• Mengatur pola hidup yang terorganisir
• Menerima kehilangan dan kematian dengan
tentram
Pemenuhan kebutuhan lansia
KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP
LANSIA
Undang – Undang terkait Lansia :

• UU no. 13 / 1998 tentang kesejahteraan lanjut usia


• UU no. 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia
• UU No. 36/2009 tentang Kesehatan
• UU no. 40/2004 tentang SJSN
• UU no. 11/2009 tentang kesejahteraan sosial
• PP No. 43/2004 tentang pelaksanaan upaya
peningkatan kesejahteraan sosial lanjut usia
• Keppres RI no. 52/2004 tentang Komisi Nasional
Lanjut Usia
Berbagai kebijakan dan pelayanan terkait lansia
di Indonesia :

• Hari Lanjut Usia Nasional tanggal 29 Mei


• Posyandu Lansia
• Komisi Nasional Lanjut Usia
• Poswindu / Posyandu Lansia
• BPJS Kesehatan / Ketenagakerjaan
• Panti Werdha Dinas Sosial
• dll
“Kualitas sebuah bangsa terlihat dari
bagaimana generasi mudanya memperlakukan
orang yang lebih tua”
-Anonim-
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai