OLEH:
RETNA SAFRILIANA., SE., M.SI., AK., CA
Pengertian
Financial Technology (FinTech) adalah salah satu
bentuk penerapan teknologi informasi di
bidang keuangan.
Model keuangan baru
pertama kali 2004 oleh Zopa, yaitu institusi
keuangan di Inggris jasa peminjaman uang
Dalam perspektif sejarah, konsep inti dari
pengembangan FinTech sebenarnya tidak bisa
dilepaskan dari aplikasi konsep peer-to-
peer (P2P) yang digunakan oleh Napster pada
tahun 1999 untuk music sharing
1. Crowdfunding dan Peer to Peer Lending
Fintech di kategori ini berfungsi untuk mempertemukan para investor dengan pencari
modal.
Crowdfunding dapat digunakan untuk menggalang dana untuk tujuan sosial, seperti
korban bencana alam, pendanaan karya dan sebagainya secara online.
Sementara itu, P2P Lending adalah layanan untuk membantu permodalan pelaku UMKM
agar mereka dapat meminjam dana walaupun belum memiliki rekening bank.
2. Market Aggregator
Di kategori ini, Fintech berperan sebagai pembanding berbagai produk keuangan,
dimana Fintech akan mengumpulkan data finansial sebagai referensi oleh pengguna.
Misalnya, jika seorang konsumen ingin mencari produk asuransi, konsumen tersebut
dapat memberikan data finansial pribadi ke platform Fintech dan platform tersebut
akan mencocokkan data konsumen dengan produk asuransi yang sesuai dengan
kebutuhannya.
Lanjutan
FinTech lebih banyak
di kenal di kalangan
wirausaha
fenomena perusahaan
Go-Jek
Peraturan Hukum
yang jelas
P2P Lending to Support
SMEs Growth
“Information technology
and business are becoming
inextricably interwoven.
I don't think anybody can
talk meaningfully about
one without the talking
about the other”
– Bill Gates
PERAN
PERAN NYATA
NYATA UKM
UMKM
Mencukupi Kebutuhan
Membangun Ekonomi Daerah Ekonomi Keluarga
Mengurangi Angka
Kemiskinan Masyarakat Peran menciptakan dan
menyediakan
Nyata lapangan pekerjaan
Keunggulan
UKM
Bank lending is the most common source of external finance for many SMEs and entrepreneurs.
Spectrum of funding alternatives available to SMEs is constrained compared with large enterprises.
Fifty percent of formal SMEs don’t have access to formal credit and the financing gap is even larger
when micro and informal enterprises are taken into account. (World Bank)
Issues of Financing SMEs: Financier Vs SMEs
Risk of
High NPLs Lack of
Uncertainty Higher Proper Lack of
over long- Risk- Business Proven
term Return Plan Track
position Profile Record
Lack of
Lack of FINANCIAL Know-How
Data for & SMEs Want a Fast
KYC
Purposes
PROVIDER Resources yet Clean
Financing
Poor High
Lack of
Credit- Interest
Financial
Information worthiness Rate
Asset
Asymmetry Charged
• Financing SMEs also been challenges by the immersion of Gen-Y into the SME Market which
comes up with new business model and higher adoption of technology.
• Need for new approaches in understanding the Gen-Y immersion and new business model.
Rise of Fintech to address the Present Needs of SMEs
Financing Payments
Source: WE Forum: The Future of FinTech, A Paradigm Shift in Small Business Finance
What is Fintech?
Mengapa FinTech?
Masyarakat tidak dapat dilayani
industri keuangan tradisional:
•Perbankan terikat aturan yang ketat
•Keterbatasan industri perbankan
dalam melayani masyarakat di daerah
tertentu
24
Tahap-Tahap Revolusi industri
06
26
Fokus Utama
Revolusi Industri 4.0
28
Revolusi Industri 4.0
The Rise of New Industries yang diakibatkan oleh Agen Perubahan baru
29
Threats & Opportunities
Era Baru Industrialisasi Digital
THREAT
Secara global, era industrialisasi OPPORTUNITY
digital menghilangkan 1-1,5 miliar
pekerjaan sepanjang tahun 2015-2025 Era digitalisasi berpotensi
karena digantikannya posisi manusia memberi peningkatan net
tenaga kerja hingga 2.1 juta
dengan mesin (Gerd Leonhard)
A B pekerjaan hingga 2025
C D
THREAT OPPORTUNITY
Diestimasi bahwa 65% murid sekolah
Terdapat potensi berkurangnya
dasar di dunia akan bekerja pada
emisi karbon hingga 26 miliar
pekerjaan yang belum pernah ada
metrik ton dari industri (World
hari ini (U.S. Department of Labor)
Economic Forum)
30
Revolusi 4.0
di Indonesia
31
VUCA vs VUCA
• Volatile • Vision
• Uncertainty • Understanding
• Complexity • Clarity
• Ambiguity • Awareness
32
MDGs & SDGs/Comparison
Global Goals
33
Pengaruh Revolusi Industri 4.0 terhadap
Akuntan
Akuntan dan Teknologi
36
Perubahan
Revolusi Industri 4.0
1 2 3
Digitization Digital
ketiga perubahan
and business
integration models and ini memiliki
of vertical customer dampak secara
and access langsung yang
horizontal Digitization merubah kinerja
value chains of product akuntan
and service
offerings
37
Tren Transformasi
Dibawah ini adalah 4 tren transformasi yang terjadi dan berdampak
langsung dengan kinerja akuntan imbas terjadinya Revolusi Industri
4.0:
Akuntansi akan
03 mengintegrasikan informasi
keuangan non-tradisional
dalam sistem modern
39
• Aplikasi mobile bagi kliennya, sehingga mereka bisa mengakses data
akuntansi/bisnisnya dari telepon genggam, tablet, atau smartphone
• Mengelola data korporasi berbasis internet.
• Pengukuran dan penilaian biaya dan manfaat penggunaan teknologi, pada dunia cloud
computing dan social networking.
Masa
•
Depan
Akuntansi akan berkurang karena perangkat lunak sehingga akuntansi dijalankan secara
mandiri.
Akuntan
• CFO harus memahami teknologi tidak sekedar manajemen keuangan.
• Jika tidak menggunakan teknologi, akuntan akan tertinggal.
• Audit laporan keuangan akan berbasis real-time, regulator dan auditor langsung
menarik data secara otomatis dari sistem dan sensor melekat pada kegiatan
operasional.
• Jika akuntan tidak ahli dalam informasi, maka profesi lain dapat mengambil alih fungsi
akuntan.
40
Bagaimana Merespon
Masa Depan
41
Empat Langkah Akuntan
dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0
01 02 03 04
Education
Professional
Development
Reaching Out
Awarreness
Sumber:
Burrit & Christ dalam November/December
International Edition of Accounting and
Business Magazine
42
Awarenes
s
• Menjadi aware terhadap perkembangan
Revolusi Industri 4.0 dengan melihat
kesempatan yang akan muncul
• Banyak bisnis-bisnis yang ada juga baru
menyadari potensi perkembangan yang
ada, contoh:
• Di Jerman, 80% perusahaan memiliki
agenda Revolusi Industri 4.0
• Cina memiliki 60% building knowledge
• Kebanyakan negara sudah berada
dalam tahap awal diseminasi informasi
43
Educatio
n
• Memberi tekanan pada institusi pendidikan
untuk membuat kurikulum yang relevan
bagi mahasiswa akuntansi untuk
menyesuaikan dengan konektivitas digital
• Contohnya: Diberi pengetahuan tentang
efek sosial dari intelligent systems, dan
bagaimana menghadapinya
• Mengadakan pelatihan-pelatihan tertentu,
seperti:
• Pelatihan koding
• Manajemen informasi dalam shared
platforms
• Keperluan real-time accounting pada
stakeholders
44
Professional
Development
• Meningkatkan kinerja organisasi
profesi beserta program-program
pengembangan profesionalnya untuk
melakukan presentasi online maupun
face-to-face tentang perkembangan
Revolusi Industri 4.0 dan bagaimana
hal tersebut dapat berdampak bagi
anggota organisasi profesi
45
Reaching Out
• Akuntan memiliki kontrol kurang atas data-
data
• Lingkungan transdisciplinary mix of
advisers, contoh:
• Environmental accounting sangat
bergantung pada informasi fisik yang
diperoleh di bawah tanggung jawab
para engineers.
• Konektivitas antara engineers dan
akuntan harus terbangun agar
informasi akuntansi didapat dan dijaga
dengan baik.
46
Three Major Changes and Challenges
Smart and
Digital
Technology
Globalization
New Forms
of reporting
Regulation
standard
47
Accountant Global Profession
• Menggunakan Standar Akuntansi Internasional
dalam menyusun Laporan Keuangan :
• International Public Sector Accounting Standar
• International Financial Reporting Standard
• Tunduk pada kode etik internasional
• Menggunakan standar kerja international sehingga
dapat dengan mudah bekerja di lingkungan global,
missal auditor menggunakan International Auditing
Standard
• Menuntut peningkatan kualifikasi sehingga
memenuhi ketentuan standar internasional
STANDAR AKUNTANSI INDONESI
49
Mahasiswa Akuntansi di Era Revolusi
Industri 4.0
Sumber: Tim KKNI Direktorat Pembelajaran
51
Sumber: Tim KKNI Direktorat Pembelajaran
52
Sumber: Tim KKNI Direktorat Pembelajaran
53
Skill Industri Masa Depan
54
Demand of Skills
• Memanipulasi data
Bermitra • Bekerja dengan robot atau mesin
dengan sejenisnya
teknologi • Melatih model kecerdasan buata
(artificial intelligence)
• Keberlanjutan
• Non financial reporting
Berkembang • Cyber Security
ke area-area
baru Sumber: Peran Akuntan Profesional Dalam Revolusi Industri 4.0, Ikatan Akuntan Indonesia
Keterampilan Akuntan yang Harus Dikembangkan
Technical Skills:
• Olah Data
• Statistika
• Visualisasi
Business
Understanding Skills
Soft Skills:
• Komunikasi
• Berpikir kritis
• Eksperimentasi
• Questioning
Sumber: Peran Akuntan Profesional Dalam Revolusi Industri 4.0, Ikatan Akuntan Indonesia
57
Implikasi pada Kepribadian
Keterampilan akuntan dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0
59
Standar keterampilan yang harus dikuasai
Keterampilan Umum
• Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan
inovatif dalam konteks pengembangan atau implementasi
ilmu pengetahuan dan teknologi
• Menguasai teknik, prinsip, dan pengetahuan proseduran
tentang penggunaan teknologi informasi
Keterampilan Khusus
• Mampu secara mandiri mendesain proses bisnis dalam
suatu sistem informasi akuntansi yang mendukung
penyediaan informasi berbasis teknologi informasi untuk
mendukung pengendalian manajemen dan pengambilan
keputusan dengan pendekatan siklus pengembangan sistem
(System Development Life Cycle)
60
Penguasaan 5 Elemen ICT
Kelima elemen di bawah ini
membantu proses identifikasi
dan pengumpulan informasi
akuntansi di era Revolusi
Industri 4.0
Business Acumen
Data Interrogation, Synthesis and Analysis
Strategic business decision based on
big data Using structured and unstructured data,
Behavioral Competence evaluate data integrity,
Add Contents Title conducting risk
assesments
Intellectual curiosity, critical thinking, &
life-long learning Communication
Sumber: Peran Akuntan Profesional Dalam Revolusi Industri 4.0, Ikatan Akuntan Indonesia
61
Refleksi
MELIHAT JAUUUUUH KE DEPAN
MENGGUNAKAN ALAT YANG TERCANGGIH
SEKALIPUN NAMUN
JANGAN LUPA ARAHKAN TEROPONG ITU
KEPADA DIRI SENDIRI
62
63
U THEORY
BY OTTO SCHRAMER
64
LEARNING 4.0
CO SHAPING THE FUTURESOURCE OF
CREATIVITY - PERGURUAN TINGGI
65
ILMU KEHIDUPAN
• Hidup adalah pemberian Sang Pencipta, maka pelajari apa hakekat dan tuju
an
penciptaan kita sebagai manusia.
• Allah menciptakan manusia disertai dengan perangkat dan pedomannya
pelajari bagaimana pedoman hidup sesuai kehendak Allah karena
hakekatnya ketentuan Allah adalah ketentuan ideal untuk manusia.
• Ilmu kehidupan adalah ilmu wajib yang harus dipelajari sehingga menjadi
kita memahami apa hakekat kehidupan, untuk apa hidup, bagaimana hidup
dan ke mana hidup berakhir.
• Kemampuan kita memahami kehidupan akan menjadikan hidup akan lebih
terarah, orang memahami arti kebahagian dan kebahagiaan yang hakiki.
• Profesi kita adalah manifestasi dari ibadah kita dan perwujudan dalam mener
apkan
ilmu kehidupan.
66
Keseimbangan dalam Belajar
67
BERANI SUKSES,
BERANI MENERIMA
TANTANGAN
TERIMA KASIH
68