Krypton
Keberadaan Kripton di alam
• Oleh karena sifatnya yang stabil, di alam kripton ditemukan dalam
bentuk monoatomik (atom tunggal). Unsur krypton dapat ditemukan
di udara pada atmosfer meskipun dalam konsentrasi yang sangat
kecil.
• Krypton mungkin merupakan salah satu gas paling langka di atmosfer.
Terdapat total lebih dari 15 miliar ton gas krypton di atmosfer sekitar
8 ton per tahun diekstrak melalui udara cair
Sifat Fisika
• Densitas: 3,73 10-3 g/cm3 pada 20 °C
• Titik lebur: -157 °C
• Titik didih: -153 °C
• Kripton memiliki titik didih dan lebur yang rendah karena memiliki
gaya interatomik yang lemah
• Dalam kondisi normal, kripton merupakan gas tidak berwarna, dan
tidak berbau. Kripton padat berwujud zat kristal putih dengan
struktur kubus, seperti pada umumnya “gas mulia” lainnya.
Sifat-sifat Kripton (Kr)
Suhu kritis (K)
Fase Gas 210
Energi Ionisasi
þ Ke-1
Jari-jari (pm) þ Ke-2
þ Kovalen þ Ke-3
þ Univalen 110 1350.8 kJ/mol
þ Van der Waals 169 2350.4 kJ/mol
200 3565 kJ/mol
Elektronegativitas
Massa Jenis 3.749 g/L 3.00 (skala Pauling)
Sifat magnetik
Kalor Peleburan 1.64 kJ/mol nonmagnetic
Konduktivitas termal
Kalor Penguapan 9.08 kJ/mol (300 K) 9.43 mW/(m·K)
Kecepatan suara
(gas, 23 °C) 220 m/s
Kapasitas Kalor (25 °C) 20.786 J/(mol·K)
(liquid) 1120 m/s
Huap pada titik didih
Titik leleh (K) 116 9,6 kJ/mol
Struktur Kristal
Titik didih (K) 120 Kubus
Sifat Kimia
• Oleh karena konfigurasi elektron yang stabil, krypton cenderung tidak
reaktif (sangat sulit bereaksi).
• Reaksi bisa berlangsung jika diberi muatan listrik atau sinar X pada
suhu sangat rendah (-196°C)
Pembuatannya (Ekstraksi He, Ne, Ar, Kr, dan Xe dari udara)
• Proses yang digunakan disebut teknologi pemisahan udara. Pada tahap awal, CO2 dan uap air
dipisahkan terlebih dahulu. Kemudian, udara diembunkan dengan pemberian tekanan 200 atm
diikuti pendinginan cepat. Sebagian besar udara akan membentuk fase cair dengan kandungan
gas yang lebih banyak, yakni 60% gas mulia (Ar, Kr, Xe) dan sisanya 30% dan 10% N2. Sisa udara
yang mengandung He dan Ne tidak mengembun karena titik didih kedua gas tersebut sangat
rendah. Selanjutnya Ar, Kr, dan Xe dalam udara cair dipisahkan menggunakan proses, antara
lain:
• · Proses adsorpsi. Pertama, O2 dam N2 dipisahkan terlebih dahulu menggunakan reaksi
kimia. O2 direaksikan dengan Cu panas. Lalu N2 direaksikan dengan Mg. sisa campuran (A, Xe,
dan Kr) kemudian akan diadsorpsi oleh arang teraktivasi. Sewaktu arang dipanaskan perlahan,
pada kisaran suhu tertentu setiap gas akan terdesorpsi atau keluar dari arang. Air diperoleh
pada suhu sekitar -80 , sementara Kr dan Xe pada suhu yang lebih tinggi.
• · Proses distilasi fraksional menggunakan kolom distilasi fraksional bertekanan tinggi.
Prinsip pemisahan adalah perbedaan titik didih zat. Karena titik didih N2 paling rendah, maka
N2 terlebih dahulu dipisahkan. Selanjutnya, Ar dan O2 dipisahkan. Fraksi berkadar 10% Air ini
lalu dilewatkan melalui kolom distilasi terpisah dimana diperoleh Ar dengan kemurinian 98%
(Ar dengan kemurnian 99,9995% masih dapat diperoleh dengan proses lebih lanjut). Sisa gas,
yakni Xe dan Kr, dipisahkan pada tahapan distilasi selanjutnya.
Nilai Ekonomis