Anda di halaman 1dari 20

REFERAT

SINUSITIS KRONIS

Pembimbing:
dr. Liliek Andriani Wibowo, Sp.THT-KL.
Ratih Dyah Ayu Anggraeni
Mahda Faisal Waber
PENDAHULUAN

– Tulang tengkorak memiliki sejumlah ruang berisi udara  sinus

– Sinus terbagi menjadi 4

– Sinusitis merupakan peradangan pada lapisan sinus paranasalis

– Sinusitis kronis berlangsung > 12 minggu


Anatomi Sinus Paranasal
Kompleks Ostio Meatal
Fungsi Sinus Paranasal

– Sebagai pengatur kondisi udara (air conditioning)

– Sebagai penahan suhu (thermal insulators)

– Membantu keseimbangan kepala

– Membantu resonansi suara

– Sebagai peredam perubahan tekanan udara

– Membantu produksi mukus


DEFINISI

– Sinusitis  inflamasi mukosa sinus paranasal.


– Konsensus internasional tahun 2004 : akut dengan batasan sampai
4 minggu, subakut antara 4 minggu sampai 3 bulan, dan kronik jika
lebih dari 3 bulan.
– EPOS 2012: sinusitis akut berlangsung 10 hari – 12 minggu,
sedangkan kronis > 12 minggu.
Epidemiologi

– Pada orang dewasa lebih sering terserang sinusitis dibandingkan anak.

– Sinusitis mempengaruhi sekitar 35 juta orang per tahun di amerika dan jumlah
yang mengunjungi rumah sakit mendekati 16 juta orang.

– Diindonesia  DEPKES RI 2003: penyakit sinusitis berada pada urutan ke 25 dari


50 penyakit utama atau sekitar 102.817 penderita rawat jalan, insiden sinusitis
dentogen sebesar 13,67% dan terbanyak disebabkan oleh abses apical yaitu
sebanyak 71,43%.
ETIOLOGI

– Sinusitis kronik dengan penyebab rinogenik umumnya


merupakan lanjutan dari sinusitis akut yang tidak terobati
secara adekuat
– Umumnya bakteri yang ada lebih condong ke arah bakteri
negatif gram dan anaerob
PATOFISIOLOGI

Infeksi / Kelainan Rongga hidung  odema kompleks osteomeatal penyumbatan

ostium sinus  gangguan drainase / ventilasi yang menyebabkan :

Hipoksia  silia terganggu


Penumpukan Sekret
Vasodilatasi  Transudasi

Disfungsi kelenjar akibat hipoksia  secret kental


Penumpukan Sekret PH berubah Koloni Kuman Patogen

Pertahanan menurun, Enzim proteolitik,


koloni kuman metabolic asidosis
meningkat

Sinusitis
Gejala klinis
Keluhan sinusitis kronik biasanya tidak khas, sehingga sulit didiagnosis, kadang 1/2 dari
gejala berikut:
– Gejala berlangsung > 12 minggu
– Sakit kepala kronik
– Post nasal drip
– Gangguan telinga akibat sumbatan kronik muara tuba eustachius
– Keluhan hidung buntu
– Sekret / discharge nasal
– Abnormalitas penciuman
– Nyeri / tekanan fasial
pada sinusitis kronik keluhan lebih difus dan fluktuatif.
DIAGNOSIS

– Anamnesis
– Pemeriksaan Fisik
Sinusitis Kronis: Rinoskopi anterior  kelainan anatomi, peradangan
mukosa, sekret (nasal drip), krusta, deviasi septum, tumor atau polip.
– Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Penunjang
Tatalaksana

Prinsip pengobatan adalah membuka sumbatan di Komplek


ostio meatal (KOM) sehingga drainase dan ventilasi sinus-
sinus pulih kembali.
Tatalaksana

– Irigasi hidung
Tujuan terapi sinusitis ialah :
– Mempercepat penyembuhan
– Mencegah komplikasi
– Mencegah perubahan menjadi
kronik.

Irigasi sinus maksilaris dengan menusukkan jarum menembus meatus


inferior (Hilger,2013)
FARMAKOLOGI

– Memperbaiki drainase / ventilasi  dekongestan


– Anti inflamasi Kortikosteroid
– Membunuh kuman / antibiotic
Lini pertama : Amoksisilin atau kotrimazol / Makrolid
Lini Kedua : Amoksisilin + Klavulanat, Makrolid
Lini ketiga : Sefalosporin III, Makrolid
– Simtomatik : analgesic / antipiretik
Terapi Bedah

– FESS (functional endoscopic sinus surgery), merupakan operasi sinusitis kronik


terkini.
– Indikasi : sinusitis konik yang tidak membaik setelah terapi adekuat, sinusitis
kronik disertai kista/ kelainan yang ireversibel, polip, adanya komplikasi
sinusitis.
Prognosis

Sinusitis kronis berpotensi menimbulkan

Komplikasi orbita  edema palpebra, selulitis orbita

Komplikasi intracranial  trombosis sinus kavernosus, meningitis, abses


ekstradural atau subdural

Osteomielitis dan abses subperiostal

Kelainan paru (bronchitis kronik dan bronkiestasis)


Thankyou 

Any question

Anda mungkin juga menyukai