Anda di halaman 1dari 16

MANNITOL

Pendahuluan

• Manitol merupakan suatu derivat alkohol dari gula manosa yang


pertamakali ditemukan pada tahun 1961
• Mannitol merupakan diuretic osmotic
• Paling sering digunakan karena mannitol
1. Tidak dimetabolisme di badan
2. Hanya sedikit direabsorbsi tubulus ginjal atau tidak sama sekali
Farmakokinetik Mannitol

• Diuretik osmotic sulit diabsorbsi  harus diberikan parenteral


• Bila peroral  diare osmotic
• Tidak dimetabolisasi
• Diekskresi melalui filtrasi glomerulus dalam 30-60 menit
Mrekanisme kerja

• Manitol dapat menurunkan tekanan intrakranial melalui dua


mekanisme.
• Manitol secara cepat menurunkan tekanan intrakranial dengan
mengurangi viskositas darah dan mengurangi diameter pembuluh
darah
Mannitol  Diuretik

Prinsip cara kerja  meningkatkan ekskresi solute (utamanya NaCl)



Tekanan osmotik di tubulus renalis 

Volume urin 

Volume ekstraseluler 
• INDIKASI:
• Menurunkan tekanan intrakranial yang tinggi karena edema
serebral, meningkatkan diuresis pada pencegahan dan/atau
pengobatan oliguria yang disebabkan gagal ginjal, menurunkan
tekanan intraokular, meningkatkan ekskresi uriner senyawa toksik,
sebagai larutan irigasi genitouriner pada operasi prostat atau
operasi transuretral.
• kontraindikasi

• Hipersensitif terhadap manitol, komponen lain dalam sediaan,


penyakit ginjal parah (anuria), dehidrasi parah, pendarahan
intrakranial aktif kecuali selama kraniotomi, gagal jantung
progresif, kongesti pulmonari, disfungsi ginjal setelah pemakaian
manitol, edema pulmonari parah atau kongesti
• T ½  rata-rata 30 - 60 Pemberian  iv
menit

• ICP lowering effect 
cepat  mulai terlihat Dosis:
pada menit-menit
pertama  dapat • Test dose: 200
dievaluasi mulai menit mg/kg IV infused
ke-15  maximal effect over 3-5 minutes
20-40 menit (bolus)
• Lama kerja < 4jam
(tergantung kecepatan • Load: 500-1000
ginjal mengeliminasi) mg/kg IV
• Maintenance: 250-
2000 mg/kg IV q4-
6hr infused over 30-
60 minutes (drip
cepat)
Dosis

• Anak-anak :
• I.V : dilakukan uji dosis (untuk menilai fungsi ginjal): 200 mg/kg selama 3-5
menit untuk menghasilkan kecepatan aliran urin sekurangnya 1 mL/kg selama 1-
3 jam.
• Dosis awal : 0.25-1 g/kg. Dosis pemeliharaan : 0.25-0.5 g/kg diberikan setiap 4-
6 jam
• Dewasa :
• I.V : dilakukan uji dosis (untuk menilai fungsi ginjal) : 12.5 g(200 mg/kg) selama
3-5 menit untuk menghasilkan kecepatan aliran urin sekurangnya 30-50 mL urin
per jam, jika kecepatan tidak meningkat, lakukan uji kedua.
• Jika tes ini tidak menghasilkan output urin yang diharapkan, dilakukan
pemeriksaan kembali. Dosis awal : 0.2-1 g/kg. Dosis pemeliharaan : 0.25-0.5
g/kg setiap 4-6 jam, dosis harian lazim : 20-200 g/24 jam.
Efek Samping

• Mannitol  Extracellular Volume Expansion  memperberat heart


failure dan renal failure
• Hilangnya banyak cairan melalui urin  dehidrasi
• Lebih banyak cairan yang keluar dibandingkan elektrolit 
Hypernatremia
• Pada pemberian akut dengan cara pemberian cepat (bolus) dapat
menimbulkan hipotensi (mekanisme masih belum jelas)  CBF 
 memperparah cedera jaringan  berikan dengan infus perlahan
15-30 menit
Rebound Phenomenon
Perhatian

• Pasien lanjut usia :


• berikan rentang dosis awal terendah.
• Manitol dikontraindikasikan untuk keadaan gagal ginjal parah.
Hati-hati pada penggunaan pada pasien dengan penyakit ginjal.
• Pada pasien dengan gangguan hati : tidak dilakukan penyesuaian
dosis.
• bentuk sediaan

Infus 20%
• interaksi

• Dengan Obat Lain :


• Toksisitas litium (dengan hiponatremia yang diinduksi diuretik)
• Dengan Makanan : -
• stabilitas penyimpanan

• Simpan pada suhu kamar 15°-30°C, hindari penyimpanan beku,


kristalisasi dapat terjadi pada suhu rendah, jangan menggunakan
larutan yang sudah mengandung kristal, pemanasan dengan
menggunakan penangas air dan pengocokan keras dapat dilakukan
untuk melarutkan kembali, dinginkan larutan pada suhu kamar
sebelum digunakan.

• Resiko pemberian mannitol
Meningkatkan volume cairan  berbahaya bagi Payah jantung 
meningkat

Anda mungkin juga menyukai