Anda di halaman 1dari 53

PENGANTAR

KONSELING
PEMBERIAN ASI

Tim Manajemen Laktasi


PERKUMPULAN PERINATOLOGI INDONESIA
MENGAPA PERLU MELAKUKAN KONSELING
PEMBERIAN ASI ?
MANFAAT ASI
BAGI PROSES TUMBUH KEMBANG BAYI
SECARA FISIK MAUPUN PSIKOLOGIS

 Menjadikan bayi tumbuh sehat, memiliki daya tahan / kekebalan


yang tinggi
→ Menekan angka kematian bayi serendah mungkin

 Pemberian Asi sejak bayi membantu anak dapat berkembang positif


secara intelektual
→ Proses tumbuh-kembang berlangsung lebih cepat, bayi lebih sehat

 Membina hubungan emosional yang erat dan penuh kasih-sayang


→ Karena adanya proses bonding segera setelah bayi dilahirkan (IMD)
KELAHIRAN BAYI DAN PROSES
PEMBERIAN ASI
 Kelahiran merupakan simbol kehidupan baru.
Karenanya, saat menyongsong kehadiran bayi,
ibu hamil, suami, dan keluarga, bahkan
komunitas disekitarnya harus mempersiapkan
dengan sebaik-baiknya, termasuk kesiapan
proses pemberian Asi (Menyusui)

 Momen pemberian ASI = saat saat


menentukan ikatan hubungan emosional
antara Ibu dan Bayi di kemudian hari
PROSES PEMBERIAN ASI DAN DAMPAK
PSIKOLOGIS

 Proses pemberian ASI → Sangat


penting sebagai titik awal bagi Ibu
dan Bayi membangun sebuah relasi.

 Proses awal bayi memulai


interaksinya dengan dunia luar
→ menentukan bagaimana ia
beradaptasi selanjutnya dalam
keluarga maupun masyarakat.
(LANJUTAN)…
PROSES PEMBERIAN ASI & DAMPAK PSIKOLOGIS

 Proses pemberian ASI mendorong pembentukan


secure attachment-nya terutama dengan ibu dan juga
dengan anggota keluarga yang lainnya.

mempengaruhi perkembangan kepribadian


seseorang hingga masa dewasa
(LANJUTAN)…
PROSES PEMBERIAN ASI & DAMPAK PSIKOLOGIS

 Asosiasi terus menerus antara Bayi dengan Ibu yang mampu


mengatasi rasa lapar dan hausnya. Bayi mulai bertumbuh
dengan mempersepsikan sosok ibunya secara positif.

 (Kognitif)→ Bayi belajar berbagai peran di sekelilingnya


 (Afektif) → Bayi belajar mengenal emosi
 (Perilaku) → Bayi belajar beradaptasi terhadap berbagai
stimulus di luar dirinya.
MANFAAT POSITIF PEMBERIAN ASI
 Bayi menjadi jarang menangis dan jarang rewel,
karena merasa aman ada ibu yang selalu berada
didekatnya / di sekitarnya → Ibu selalu siap menyusui

 Ibu tidak risau dengan perkembanganya → Kesehata


dan perkembangan bayi terpantau secara inntensif

 Ibu lebih tenang, bayi lebih aman dan nyaman →


Keduanya selalu bersama-sama.
PERAN IBU DALAM PEMBERIAN ASI

 Seorang ibu yang sudah menentukan untuk


melakukan pemberian ASI (menyusui) terhadap
bayi, harus berani bertanggung jawab dan
konsisten → harus memiliki SIKAP POSITIF
TERHADAP PEMBERIAN ASI PADA BAYINYA
SIKAP POSITIF IBU
TERHADAP PEMBERIAN ASI PADA BAYINYA
 Ibu memahami manfaat ASI pada bayinya
 Ibu dapat menjelaskan menga[a mimilih memberika ASI pada
bayinya
 Ibu memilih memberika ASI pada bayinya secara sadar
 Ibu mampu berprilaku konsisten sesuai konsekuensi pilihannya
saat melakukan pemberian ASI ada bayinya
(LANJUTAN)
SIKAP POSITIF IBU TERHADAP PEMBERIAN ASI PADA
BAYINYA
 Sikap positif dari ibu terhadap upaya pemberian ASI
(menyusui) pada bayinya, dimulai sejak usia remaja dan
semakin berkembang ketika ibu memasuki masa
kehamilan

Bersumber dari :
1. Pembelajan ibu pada masa kehamilan
2. Keikutsertaan dalam konseling Laktasi (Prenatal dan
Postnatal)
PENGEMBANGAN
SIKAP POSITIF TERHADAP PEMBERIAN ASI
TUMBUH dan BERKEMBANG sesui tahapan
pertambaghan usia:
 GADIS KECIL → “Saya inngin seperti Ibu”

 REMAJA → “Saya adalah Calon Ibu”

 WANITA DEWASA → “Saya menjadi Ibu”

PRIA/BAPAK → “Saya siap mendampingi dan


membantu istri/Ibu”
SASARAN KONSELING PEMBERIANN ASI

IBU

BAPAK

KELUARGA

REMAJA

GADIS KECIL
ASI & PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN BAYI

Hubungan batin TERBENTUK SECARA


POSITIF antara ibu dan anak yang
disusui → terjadi kkomunikasi dan
konsentrasi yang intensif lahir dan batin
saat Ibu menyusui Anaknya →
Bersenandung, Diajak Bicara, Dibelai,
Didekap

Perlekatan yang dirasakan Aman dan


Nyaman (SECURE ATTACHMENT)
(LANJUTAN):
ASI & PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN BAYI
 Hubungan batin TERBENTUK SECARA
Negatif antara ibu dan anak yang
disusui → tidak berkomunikasi dan
berkonsentrasi dalam mengasuh,
termasuk saat ibu menyusi anaknya. →
Sambil menonton TV, membaca,
mengobrol dengan orang lain, marah,
bertengkar, sedang kesal perasaan,
gelisah/resah

Perlekatan yang dirasakan tidak aman dan


tidak nyaman (AXIOUS ATTACHMENT)
HASRAT MENYUSUI
Terhantung dari pengaruh :
 IBU
 KELUARGA
 TENAGA KESEHATAN
(RSB/RS/KLINIK/PRAKTEK)

₋ Saat Ibu Hamil


₋ Saat Ibu melahirkan
₋ Saat Ibu menimbang anak
₋ Saat Ibu mengimunisasikan anak
Faktor – Faktor Psikologis
Yang Menghambat
Pemberian ASI
IBU MENOLAK PEMBERIAN ASI
Karena ALASAN DARI Ibu sendiri sbb:
 Sibuk bekerja

 Aktifitas sehari-hari terganggu

 Merasa kehilangan waktu untuk bersantai/


bergaul diluar rumah
 Memanfaatkan “kemajuan teknologi” dalam
mengurus bayinya
IBU MERASA TIDAK MAMPU MEMBERIKAN ASI

Kurang percaya diri :


 Alasan kondisi fisik → payudara kecil, Putting
terbenam, kondisi tubuh kurus
 Mengalami gangguan masalah fisik karena
menyusui → Payudara lecet, Payudara
bengkak, sering sakit – sakitan.
 Baby Blues
TERPENGARUH KONDISI DILUAR DIRI

 Sikap petugas medis yang tidak Pro ASI


 Tidak memperoleh dukungan keluarga

 Tokoh panutan / tokoh idola

 Tradisi sosial budaya

 Mitos

 Tertarik iklan manfaat susu formula

 Kondisi ekonomi keluarga


BABY BLUES SYNDROME
Adalah perubahan pada kondisi emosi yang
biasanya dialami para ibu yang terjadi sekotar 14
hari pertama pasca melahirkan → saat
dihadapkan pada realita bahwa kini ada bayi
yang harus dirawat daan diperhatikan secara
insentif.
TAMPILAN SIKAP PRILAKU IBU (1):

 Merasa gelisah / galu berkepanjangan


 Merasa sedih dan tertekan
 Menyesal dan tidak tertarik dengan bayinya
 Merasa tidak mampu mengurus bayinya
 Mudah merasa cemas, khawatir dengan
keselamatan dan kesehatan bayinya
TAMPILAN SIKAP PRILAKU IBU (2):

 Merasa tidak mampu untuk membesarkan


anaknya
 Merasa bersalah dan dirinya tidak berharga

 Jengkel dengan kondisi diri sendiri

 Merasa lelah tidak bersemangat beraktifitas


TAMPILAN SIKAP PRILAKU IBU
 Mudah marah tanpa sebab yag jelas
 Mudah tersinggung dan lebih sensitif

→ Ibu berupaya menutupi dengan unjuk tampil


sikap “Bahagia” dan “Gembira” karena kelahiran
bayinya → menimbulkan tekanan psikologis
tersendiri bagi Ibu.
PEMICU BABY BLUES SYNDROME
 Merasa kelahiran yang kurang menyenangkan
 Kelelahan fisik yang amat sangat

 Rasa sakit pasca melahirkan

 ASI yang belum keluar


PEMICU BABY BLUES SYNDROME
 Kurangnya dukungan dari keluarga
 Rasa bosan harus mengurus bayinya

 Kondisi bayi yang sakit atau ada kelainan


bawaan
 Keterbatasan Ibu untuk beraktifitas
→ Ibu menjadi tidak bersemangat dan
kurang motivasi untuk merawat dirinya
sendiri maupun bayinya
MENGATASI BABY BLUES SYNDROME (1) :
Memberikan dukungan moral :
 Memberikan perasaan nyaman
 Bisa terjadi pada siapa saja, pasti akan kembali pada
kehidupan normal pasca melahirkan
 Berpikir positif terhadap kondisi diri sendiri
MENGATASI BABY BLUES SYNDROME (2) :
Dukungan dan pendampingan dari pihak suami :
 Berbagi tugas merawat bayi

 Siap menghibur Ibu

 Bersedia menjadi teman Ibu untuk berbagi perasaan


(“curhat”)
 Memberikan persaaan nyaman bagi Ibu secara fisik
maupun psikis
MITOS
 Payudara
 Kesehatan Bayi

 Kosotrum

(Susu Jolong)

Mengandung
KODRAT Melahirkan
Menyusui
MITOS : PAYUDARA
 PAYUDARA KECIL >< PAYUDARA BESAR
 PAYUDARA DIGUNAKAN UNTUK
MENYUSUI
→ MENGUBAH “NASIB” IBU:
 Payudara berubah bentuk →
(“Melorot, “Peot”, “Mengempis”)
 Suami tidak sayang lagi
 Kepercayaan diri menurun →
Merasa kehilangan daya tarik
Seorang perempuan
MITOS : KESEHATAN BAYI
 Perkembangan bayi di beri ASI >< Susu Formula
 Bayi yang diberi ASI sering ingin disusui dan disusui
lagi
 Bayi yang diberi ASI sering rewel, sering menangis
MITOS : KOLOSTRUM (SUSU JOLONG)
Asi awal yang sering dibuang, dianggap BUKAN ASI →
karena :
 Encer
 Tidak berwarna putih seperti
Umumnya warna susu
 Berwarna kekuning kuningan,
Terkesan: kotor, kemungkinan
Mengandung “racun” (seperti
Nanah/abses), bisa menyebabkan
Bayi sakit perut dan diare
SAAT PELAKSANAAN PROSES KONSELING
SAAT MENGUNJUNGI
TENAGA KESEHATAN / KONSELOR
AMATI IBU PADA SAAT KEDATANGANNYA

 SIAPA DATANG BERSAMA IBU ?


 SIAPA YANG MENGGENDONG BAYI ?
 SIAPA YANG MENGURUS BAYI ?
 SIAP SUMBER UTAMA INFORMASI
MENGENAI INFORMASI BAYI ?
MENJALIN HUBUNGAN BAIK DENGAN KLIEN
(RAPPORT)

Mengenal
Pasien

Rapport +
Harmonisasi
Hubungan

Memahami
Pernasalahan
Pasien
Terbentuknya Interaksi Konselor TRUST (dari)
RAPPORT & Pasien yang Pasien Terhadap
Berkesinambungan Konselor)
AMATI DAN CERMATI
 Ekspresi
 Reaksi
 Jawaban

IBU dan PENDAMPINGNYA


KONSELING ASI TEKNIK/CARA

ISI PERCAKAPAN

• KENAL DIRI • ANATOMI FISIOLOGIS


• PAHAM DIRI • MANFAAT
• USAHA DIRI • LANGKAH - LANGKAH
• KEYAKINAN DIRI • MASALAH IBU DAN ANAK
FAKTOR-FAKTOR UMUM
PENDUKUNG KEBERHASILAN MENYUSUI

 Ibu merasa PERCAYA DIRI dan YAKIN bahwa


PASTI BISA MENYUSUI bayinya
 Ibu merasa NYAMAN saat menyusui bayinya
 IBU MELEKAT DDENGAN BAIK pada payudara
ibu, sehingga ibu bisa menyusui secara efektif
 Bayi mau MENYUSU SESERING MUNGKIN dan
kapanpun ia menginginkan
 Adanya dukungan dari LINGKUNGAN
KELUARGA TERDEKAT
 MASYARAKAT SEKITAR MENDUKUNG program
pemberian ASI terhadap bayi
SIMULASI :

PERSIAPAN MELAKUKAN
KONSELING PEMBERIAN ASI
SIMULASI - A
PERMASALAHAN:
Seorang ibu berusia 20 tahun diantar seorang ppria mendatangi ruang praktek Anda,
dengan membawa bayinya yang berusia 1 minggu. Wajah Ibu resah, karrena bingung dan
merasa tidak mampu memberikan ASI kepada bainya ttersebut. Ibu pernah mendengar
bahwa ASI perlu diberikan segera setelah bayi dilahirkan. Ibu menyatakan bahwa sewaktu
habis melahirkan di Rumah bersalin, ia pernah mencoba untuk menyusui, tapi sepertinya Asi
yang diberikan kepada bayinya tersebut tidak mencukupi karena bayinya sering sekali
menangis seolah kelaparan terus, kini hal yang sama dialaminya pula saat ia sudah kembali
pulang ke rumah. Ibu benar-benar bingung, dan bermaksud ingin beralih saja menggunakan
susu formula, agar bisa terpenuhi kebutuhan konsumsi susu yang dipastikan sangat
bermanfaat bagi kesehata dan perkembangan bayinya.

PERTANYAAN :
1. Bagaimana Anda bersikap saat awal kedatangan Ibu, pria, dan byinya tersebut?
2. Informasi awal mengenai hal apayang akan Anda coba gali dari pasien ini?
3. Apakah yang kemudian akan Anda lakukan terhadap pasien ini, untuk bisa
membantunya terlepas dari permasalahannya dan untuk bayi akan terpenuhi kebutuhan
ASI yang penting bagi pertumbuhan fisik dan psikologisnya?
SIMULASI - B

PERMASALAHAN :
⁻ Seseorang Ibu muda berusia 23 tahun datang ketempat praktek Anda, diantar oleh seseorang wanita usia
paruh baya, Ibu muda tersebut baru saja beberapa hari yang lalu pulang, sehabis melahirkan melalui
operasi di Klinik bersalin dimana Anda bekerja. Sedari awal kedatangan mereka, si Ibu tersebut lebih banyak
berdiam diri saja dan hanya sesekali berbicara singkat dan itupun bila Anda bertanya padanya. Sejak awal
Anda menanyakan maksud kedatangan mereka, selalu wanita usia paruh baya itulah yang menjawabnya
dengan kalimat panjang lebar tentang hal-hal yang Anda tanyakan kepada si Ibu muda tersebut. Dari
keterangan si Ibu parug baya itu, Anda mengetahui bahwa si Ibu muda tersebut merasa kerepotan menyusui
bayinya setiba di rumah, karena rasa sakit bekas operasi masih sering terasa nyeri, sehingga ia merasa
sangat terganggu jika melakukan aktifitas menyusui bayinya dan menggantinya dengan memberikan susu
formula. Selanjutnya bila si Ibu muda tersebut sudah merasa sembuh total dari rasa nyerinya, maka ia akan
melanjutkan kembali menyusui bayinya.

PERTANYAAN :
1) Bagaimana Anda bersikap saat awal kedatangan kedua Ibu yang berbeda usia tersebut ?
2) Bagaimana Anda menyikapi reaksi Perilaku dari masing – masing Ibu tersebut ?
3) Siapa diantara kedua orang Ibu itu yang Anda anggap sebagai sumber innformasi utama ?
4) Bagaiman Anda harus berusaha untuk bisa memperoleh informasi selengkapnya mengenai masalah ini,
yang akan Anda gunakan sebagai saran pemberian saran Anda ?
SIMULASI - C
PERMASALAHAN :
Pagi ini Anda sedang melakukan kunjungan rutin (visit) ke ruang inap pasien yang baru melahirkan anak ketiganya
semalam melalui cara persalinan normal. Pasien itu adalah ibu berusia 35 tahun, wanita karir yang aktif dan sukses
dalam usaha bisnisnya. Sebagai wanita “modern masa kini”, Ia merasa setelah melahirkan bayinya, bukan merupakan
halangan untuk tetap bisa menjalankan aktifitas kerjanya sehari – hari. Dengan demikian kelak sepulang dari Rumah
Sakit, ia berniat kembali keaktifitas kerjanya semula yang dianggap sudah terbengkalai, karena kelahiran bayinya. Ia
menyadari bahwa pemberian ASI eksklusif adalah penting bagi pertumbuhan fisik dan psikis bayinya. Namun Karena ia
saat ini sudah merasa berusia “tua”, maka ia merasa tidak mungkin bisa lagi memberikan Asi yang berkualitas prima.
Apalagi didukung kondisi yang pernah dialaminya saat kelahiran anak pertama maupun anak kedua, dimana ia tidak
sepenuhnya dapat memberika ASI ekslusif. Meskipun demikian ia tidak merasa khawatir, karena ia yakin bahwa saat ini
produksi susu formula sudah menggunakan tekhnologi yang canggig, sehingga kini tersedia susu formula yang memiliki
kandungan vitamin – vitamin penting bagi tumbuh – kembang bayi. Disamping itu ia sudah memesan ‘Baby Sitter’ dari
salah satu panti pendidikan ‘Baby Sitter’ yang paling ternama dan terpercaya hasil didikannya, meskipun untuk
kepentingan itu ia harus membayar gaji yang relatif besar untuk mempekerjakannya.

PERTANYAAN :
1. Bagaimana Anda bersikap saat awal Ibu menceritakan rencananya setelah ia pulang ?
2. Bagaiman cara Anda menanggapi reaksi serta minat Ibu – terkai dengan :
 Merasa tidak perlu harus memberika ASI pad bayinya, karena usianya sudah “ tua “ dan produksi ASI – nya tidak
lagi berkualitas dan tidak lagi cukup bagi bayinya.
 Menggantikan pemberian ASI dengan susu formula yang memiliki kandunga aneka vitamin yang dibutuhkan bagi
kelancaran tumbu-kembang bayi.
 Keinginan unntuk segera beraktifitas kembali, dan mempercayakan pengasuhan bayinya pada ‘ Baby Sitter’
AKTIFITAS
PENYAMPIAN PESAN / INFORMASI
DAPAT DILAKUKAN MELALUI :

 PENYULUHAN

 CERAMAH / CERAMAH

 BIMBINGAN

 KONSELING
PENYULUHAN
 Lebih bersifat searah → Pengumuman

 Singkat – Fokus – Umum

 Menambah Wawasan pengetahuan →


Mendorong untuk mau dan mampu
melakukan seperti yang diharapkan

 Jumlah Peserta : Banyak (Lebih dari 20 Orang)


CERAMAH / SEMINAR
 Penyampaian informasi / pesan
melalui prinsip dan teknik bicara yang
efektif

 Tujuannya:
Mengajak, memotivasi para peserta
untuk mau memahami dan mengikuti
informasi/ pesan yang disampaikan
CERAMAH / SEMINAR
Hal – hal yang perlu dipersiapkan :

 Menguasai materi ceramah


 Menyusun sistematika penyampaian materi
 Memilih alat bantu/ peraga unntuk mendukung kemudahan penyampaian
pesan dan pemahaman peserta ceramah
 Menentukan teknik penyampaian materi
 Memperhitungkan pembagian waktu yang untuk tiap bagian materi
ceramah
 Menggunakan “bahasa awam”, yang sederhana, mudah ditangkap, mudah
dipahami, mudah disampaikan pada pada orang lain
CERAMAH / SEMINAR
Teknik Bicara Efektif → Terkait erat dengan :
 Bahasa Tubuh (Body Language) - meliputi :

⁻ Sikap tubuh
⁻ Pandangan mata
⁻ Ekspresi wajah
⁻ Gerak – gerik anggota tubuh
 Gaya Bicara → Tegas dan Lugas

 Menarik perhatian dan minat para peserta → pesan


lebih mudah disampaikan dan dimengerti → peserta
termotivasi untuk mengikuti pesan yang disampaikan

Jumlah peserta :
 Banyak (Lebih dari 20 orang)
BIMBINGAN
 PESERTA → Kelompok Kecil (5 s/d 10 orang)
 MASALAH → Sama atau Hampir Sama
 INTI → Saling berbagi, Saling memberi semangat
 PERAN PEMBIMBING → Memfasilitasi, Menjelaskan,
Mengarahkan, Merangkum
 INSTRUMEN / MATERI → Panduan Bimbingan Kelompok, Alat
Peraga
KONSELING
 Bersifat perorangan / Individu

 Percakapn dua arah, bertatap


muka

 Dilaksanakan secara sengaja,


atas kesepakatan antara
pasien dengan tenaga
kesehatan

 Fokus pada satu kasus /


masalah
KONSELING
 TUJUANNYA :
 Membantu klien / pasien memahami dirinya
 Memahami permasalahan / kondisi/ situasi
 Memilih/ menentukan/ memutuskan sendiri jalan keluar
 Melakukan atas kehendaknya sendiri

 Pasien / klien → * Mendengar dan Didengar


* Menjawab dan Dijawab

 CARA/ TEKNIK BERTANYA


 EFEKTIFITAS MENDENGAR
Terima kasih, ada pertanyaan ?

Anda mungkin juga menyukai