Anda di halaman 1dari 19

PENGANTAR KONSELING:

MENDENGARKAN DAN
MEMPELAJARI

Anugraheni Wintari Soerya


PELATIHAN MANAJEMEN MENYUSUI
Surabaya, 27-28 Agustus 2022
AKTIFITAS PENYAMPAIAN
PESAN/INFORMASI

PENYULUHAN
CERAMAH/SEMINAR
BIMBINGAN

KONSELING
APA ITU KONSELING?

Cara bekerjasama dengan orang (ibu


dan keluarganya) dimana kita berusaha
memahaminya, serta membantunya
memutuskan apa yang dilakukan
MENGAPA PENTING??

Kita adalah manusia yang memiliki akal budi dan kasih sayang
(berbeda dengan hewan walau namanya “mamalia”)
Menyusui adalah suatu proses pembelajaran “Learning Process”

Menyusui melibatkan dua manajer penting yaitu Prolaktin


(produksi ASI) dan Oksitosin (Pengeluaran ASI)
Masalah menyusui bisa diantisipasi sejak dini
KEBERHASILAN MENYUSUI

 Dipengaruhi oleh Dukungan dari:


• Suami
• Keluarga
• Masyarakat
• Lingkungan kerja
• Sistem pelayanan kesehatan
• Tenaga kesehatan, Pemerintah
• Peraturan Perundang-undangan
K A PA N E D U K A S I T E N TA N G M E N Y U S U I
DIBERIKAN?

Saat balita (diajak ke kebun binatang melihat hewan mamalia


menyusui)
Saat remaja (pendidikan KesPro)
Saat menjadi calon pengantin
Saat hamil ( 2 kali usia kehamilan 28 minggu dan 36 minggu)

Saat bayi lahir ( sampai usia 2 tahun atau lebih)


Saat menjadi calon nenek/kakek/paman/bibi, dll
7 KONTAK PLUS

Ke-1 umur kehamilan 28 minggu

Ke-2 umur kehamilan 36 minggu

Ke-3 Inisiasi Menyusu Dini (IMD)


Ke-4 setelah melahirkan (hari pertama, kedua, ketiga, dan selama masih dirawat)

Ke-5 nifas hari ke-7

Ke-6 nifas hari ke 14


Ke -7 nifas hari ke 39

Plus bila ibu memerlukan informasi lain


MENGAPA PENTING?

Konseling kognitif yang diberikan saat trimester ke-3


pada ibu hamil lebih berhasil membuat ibu sukses menyusui
dibanding pada ibu yang telah menyusui beberapa anak
sebelumnya dan tidak diberikan konseling.
Sumber: Journal of Perinatal Education, 27 Nop 2019
S I A PA YA N G D I K O N S E L I N G ?

Istri dan suami


Pihak yang berpengaruh terhadap pengambilan
keputusan (orangtua/pengasuh)
Pihak yang terlibat dalam perawatan bayi kelak
(orangtua/pengasuh)
A PA M AT E R I YA N G D I B E R I K A N
PA D A M A S A P R A - M E N Y U S U I ?

Mengapa ASI dan menyusui


Mengapa bukan susu formula (termasuk bahaya dot)

Rekomendasi WHO tentang Pemberian Makan bayi


Cara kerja Menyusui (Peran Ayah ASI)

Posisi dan Pelekatan

Memerah ASI (termasuk kapasitas lambung bayi)

Pertumbuhan bayi (growth spurt, menangis, dll)


BAGAIMANA CARANYA?

Mendengarkan dan Mempelajari

Membangun Percaya Diri dan


Memberi Dukungan
MENDENGARKAN DAN
MEMPELAJARI

Menggunakan komunikasi non verbal

Mengajukan pertanyaan terbuka


Menggunakan respon dan gerakan tubuh yang menunjukan perhatian
Mengatakan kembali apa yang dikatakan (Reflect Back)
Berempati
Menghindari kata-kata yang menghakimi (menilai)
1. MENGGUNAKAN
KOMUNIKASI NON VERBAL

Menunjukan sikap melalui gerakan tubuh, ekspresi dan apa saja


kecuali bicara
Usahakan kepala sama tinggi

Beri perhatian(kontak mata/dekatkan telinga)

Singkirkan penghalang

Sediakan waktu

Sentuh secara wajar


2. M E N G A J U K A N P E RTA N YA A N
TERBUKA

Penting untuk mengkaji riwayat menyusui, membuat ibu bicara/bercerita,


memulai dan melanjutkan percakapan
• Bagaimana kondisi bayi saat ini?
• Dimana ibu melahirkan? Siapa yang membantu menangani persalinan?
• Kapan ibu akan memberinya makanan lain selain ASI?
• Apa yang membuat ibu memutuskam memberinya susu formula?
• Apa yang ibu rasakan saat ini?
3. MENGGUNAKAN RESPON DAN GERAKAN
T U B U H YA N G M E N U N J U K A N P E R H AT I A N

Mendorong ibu melanjutkan percakapan


 Dengan isyarat (memandang padanya,
mengangguk-angguk dan tersenyum)
 Dengan reaksi sederhana (oh…emm….)
4. MENGATAKAN
KEMBALI/REFLECT BACK

Menunjukan bahwa kita mengerti apa yang ibu katakan/sebagai


konfirmasi
• Jika menanyakan pertanyaan lanjutan, kadang jawabannya tidak
berguna. Contoh: “bayi saya menangis terus tadi malam”

Tangisannya membuat ibu bangun sepanjang malam?

Berapa kali menangis? Mengapa menangis?


5. BEREMPATI
Menunjukan bahwa kita paham apa yang ibu rasakan, kita memahami perasaanya dari
sudut pandangnya
Empati dapat dilakukan terhadap perasaan negatif maupun positif ibu
Berempati berbeda dengan simpati

Simpati adalah mengasihani seseorang tapi melihatnya dari sudut pandang kita (dalam
konseling tidak bole bersimpati, mengapa?)

Contoh:”bayi saya sering sekali minta disusui, saya jadi capek sekali”
Empati:”capek sekali ya bu”
Simpati: ibu capek ya, saya juga dulu begitu…
6 . H I N D A R I K ATA - K ATA YA N G
MENGHAKIMI
Kata-kata yang menghakimi (judging word) adalah kata-kata yang memberi
penilaian
Hindari saat mendengarkan dan mempelajari
Kata-kata yang menghakimi (contoh: benar, salah, baik, buruk, bagus, cukup, tepat)

Jika menggunakan kata-kata yang menghakimi terutama saat mengajukan


pertanyaan, kita bisa membuat ibu merasa dirinya salah atau ada yang salah dengan
bayinya
Contoh:”Apakah bayi ibu tidur dengan baik?”

“Apakah ASI ibu lancar?”


TERIMA KASIH

Anugraheni Wintari Soerya


PELATIHAN MANAJEMEN MENYUSUI
Surabaya, 27-28 Agustus 2022

Anda mungkin juga menyukai