Anda di halaman 1dari 8

PENENTUAN POSISI HORIZONTAL

Persyaratan mendasar yang berlaku untuk setiap


metoda penentuan posisi horizontal adalah bahwa
semua besaran (sudut dan jarak) merupakan
besaran pada bidang mendatar. Sudut yang
digunakan adalah sudut pada bidang mendatar dan
jarak adalah jarak pada bidang mendatar.
Metoda Penentuan Posisi Horizontal
1. METODA POLAR
Merupakan metoda yang menjadi dasar (terutama hitungan) posisi
horizontal dan merupakan metoda yang sederhana, berdasarkan arah
dan jarak suatu titik ke titik lain. Titik awal, menjadi titik pusat,
sehingga seperti juga titik kutub (polar) Yang dimaksudkan dengan
arah di sini adalah azimuth atau sudut jurusan titik polar ke titik
lainnya.
2. METODA POLIGON
Suatu metoda yang menyerupai metoda polar, tetapi yang diukur
pada metoda ini adalah sudut dan jarak . Dalam hitungan metoda ini,
tidak ubahnya seperti “merangkaikan” metoda polar. Pada metoda
polar, titik yang akan ditentukan posisinya tersebar disekitar titik polar,
sedang pada metoda poligon, titik yang akan ditentukan berupa titik
yang berangkai dan semakin lama, semakin jauh.
3. METODA PERPOTONGAN KEMUKA
Suatu metoda yang hanya melakukan pengukuran sudut .
Metoda ini banyak digunakan untuk penentuan posisi
horizontal titik yang berjarak jauh, karena tidak mengukur
jarak. Pengukuran di-lakukan dengan target titik yang akan
ditentukan.
4. METODA PERPOTONGAN KEBELAKANG
Seperti juga metoda perpotongan kemuka, metoda inipun
merupakan metoda yang digunakan untuk menentukan
posisi horizontal suatu titik tanpa pengukuran
jarak.Pengukuran dilakukan pada titik yang akan ditentukan
posisinya (berlawanan dengan perpotongan kemuka).
5. METODA TRIANGULASI
Merupakan metoda yang hanya dilakukan pengukuran
semua sudut yang disertai 1 (satu) pengukuran jarak untuk
seluruh jaringan. Bentuk posisi titik-titik metoda ini adalah
bentuk segi-tiga dan digunakan untuk membuat kerangka
dasar horizontal untuk daerah yang luas.
6. METODA TRILATERASI
Metoda ini seperti juga metoda triangulasi, tetapi yang
diukur adalah semua jarak yang ada pada jaringan
kerangka dasar tersebut.
7. METODA TRIANGULATERASI
Merupakan metoda gabungan antara metoda triangulasi
dan trilaterasi. Dengan demikian, pada metoda ini semua
sudut dan jarak dari segi-tiga jaringan tersebut menjadi
obyek ukuran
8. METODA ASTRONOMIS
Merupakan metoda yang menentukan posisi horizontal suatu titik, berdasarkan
pengamatan posisi benda-benda langit. Dengan metoda ini, posisi titik tempat
pengamatan ditentukan posisi dalam besaran Lintang, Bujur (meridian) dan
azimuth ke arah titik target.
9. METODA FOTOGRAMETRIS
Suatu metoda penentuan titik berdasarkan foto udara suatu daerah, di mana
titik tersebut harus dapat diidentifikasikan lokasinya pada foto udara . Titik pada foto,
dikaitkan dengan posisi titik kontrol tanah (GCP’s) untuk dapat dinyatakan posisinya
10. METODA SATELIT
Berdasarkan kemajuan ilmu pengetahuan, maka sebagai ganti metoda
astronomis, digunakan metoda satelit. Salah satu prinsip dasar metoda ini adalah
pengaruh frekuensi relatif terhadap kecepatan yang dikenal dengan EFEK DOPPLER.
Perkembangan berikutnya, model metoda Doppler telah ditinggalkan dan sekarang
digantikan dengan GPS (Global Positioning System).
GPS dapat menjawab posisi titik yang diamati dalam waktu cepat dan mudah. Saat
sekarang ini, teknologi GPS telah banyak diterapkan di bidang pelayaran, navigasi,
teknik dsb.
Metode Polar
Pembahasan ditekankan pada prinsip dasar metoda disertai
pengolahan data untuk mendapatkan posisi horizontal obyek (titik).

Posisi titik sekeliling titik A diukur dari titik A. Obyek ukuran adalah arah dan jarak datar
dari titik A ke titik yang dimaksud (target). Mengingat titik A sebagai pusat titik lainnya, maka
titik A dapat dikatakan sebagai titik kutub (pole).

Anda mungkin juga menyukai