Anda di halaman 1dari 19

Memilih Statistik yang Tepat

• Apa Tujuan Pengujian ?


Menggambarkan,menguji perbedaan, korelasi

• Bila untuk menguji perbedaan, ada berapa kelompok sampel yang


akan diuji ?
Satu, dua dan n sample

• Bila untuk uji perbedaan, apakah kelompok berasal dari satu


populasi yang sama atau kelompok yang saling independen ?

• Apa skala pengukurannya?


nominal atau ordinal,skala atau rasio
Parametrik
• Indikator dari suatu distribusi hasil pengukuran
• Mengikuti prinsip-prinsip distribusi normal
• Syarat penerapan statistik parametrik :
Distribusi sample diambil dari distribusi populasi
yang berdistribusi secara normal
Sample diperoleh secara random
Skala pengukuran harus kontinu ( rasio/interval )
atau skala nominal yang diubah menjadi proporsi
Contoh : uji – z, uji- t, korelasi dan anova
Non Parametrik
• Digunakan dengan mengabaikan segala asumsi
yang melandasi metode statistik parametrik,
terutama yang berkaitan dengan distribusi
normal
• Digunakan apabila salah satu parameter statistik
parametrik tidak terpenuhi
Uji T satu sample : satu arah
Uji –t satu sample merupakan statistik uji yang digunakan untuk menguji
hipotesis mengenai rata-rata suatu populasi. Uji-t satu arah digunakan apabila
peneliti memiliki informasi mengenai arah kecenderungan dari karakteristik
populasi yang sedang diamati.
• Contoh :
Misalkan kita ingin menguji hipotesis bahwa ibu dengan status social ekonomi
yang rendah melahirkan bayi dengan berat badan dibawah normal. Untuk
menguji hipotesis ini, sample diambil dari 100 bayi yang baru lahir. Rata-rata
berat badan bayi diketahui sebesar 115 gram dengan standar deviasi sebesar
24 gram. Misalkan survey data pemerintah menunjukkan bahwa dari jutaan
bayi yang lahir rata-rata sebesar 120 gram. Gunakan uji t untuk menguji
hipotesis apakah rata2 berat badan bayi baru lahir kurang dari 120 dengan
tingkat signifikansi 5%
Contoh
Misalkan akan dilakukan riset terhadap waktu pembekuan darah
manusia (dalam menit) dari individu yang diberi satu dari dua
obat yang berbeda ( obat A dan obat B). Data hasil penelitian
adalah :

NO Obat A Obat B
1 8,8 9,9
2 8,4 9,0
3 7,9 11,1
4 8,7 9,6
5 9,1 8,7
6 9,6 10,4
7 9,5
Ujilah hipotesisnya dengan α = 0,05
Hipotesisnya adalah
H0 : µ1 = µ2
Ha : µ1 ≠ µ2
Diketahui n1 = 6 , n2 = 7 maka :
V1 = 6-1 = 5
V2 = 7-1 = 6
Rata –rata obat A = 52,5/ 6 = 8,75
Rata-rata obat B = 68,2/7 = 9,74

Varians obat A = 0,339


Varians obat B = 0,669
Standar deviasi gabungan = 0,72
Contoh 2
Misalkan delapan wanita hamil yang berusia 35 – 39
tahun yang bekerja disebuah perusahaan
diidentifikasi yang memiliki rata-rata tekanan darah
sistolik 132,86 mmHg dan standar deviasi 15,34
mmHg. Sebuah sampel dari 21 wanita hamil berusia
35-39 tahun dan diidentifikasi memiliki rata-rata
tekanan darah sistolik 127,44 mmHg dengan standar
deviasi 18,23 mmHg. Bagaimanakah perbedaan rata-
rata tekanan darah sistolik kedua kelompok tersebut
Uji T berpasangan
Uji t berpasangan (paired t-test) adalah salah satu metode
pengujian hipotesis dimana data yang digunakan tidak
bebas (berpasangan). Dengan demekian uji ini digunakan
untuk membandingkan rata-rata kedua populasi yang
tidak bebas. Ciri-ciri yang paling sering ditemui pada
kasus yang berpasangan adalah satu individu dikenai dua
buah perlakuan yang berbeda.
Asumsi-asumsi yang harus dipenuhi dalam paired sample
t-test antara lain adalah distribusi diasumsikan bersifat
normal, variansi sample sama dan observasi harus bebas
satu sama lain.
Ho : rata-rata kedua sample sama
Ha : rata- rata kedua sample tidak sama
Dimana :
D : perbedaan rata-rata kedua sample
S : standar deviasi sample
N : ukuran sample
Contoh
Misalkan kita akan meneliti tentang hubungan antara penggunaan alat
kontrasepsi oral dengan tingkat tekanan darah pada wanita menikah.
Berikut adalah data tekanan darah sistolik (dlam mmHg) dari 10 wanita
yang sebelummenggunakan dan setelah menggunakan alat kontrasepsi
oral
N Tekanan darah sistolik
o
sebelum menggunakan kontrasepsi Setelah Menggunakan kontrasepsi
oral (A) Oral (B)
1 115 128
2 112 115
3 107 106
4 119 128
5 115 122
6 138 145
7 126 132
8 105 109
9 104 102
10 115 117
No Tekanan darah sistolik Di
A B B-A
1 115 128 13
2 112 115 3
3 107 106 -1
4 119 128 9
5 115 122 7
6 138 145 7
7 126 132 6
8 105 109 4
9 104 102 -2
10 115 117 2
Maka diperoleh :
Contoh :
Data sample terdiri atas 10 orang pasien pria mendapat obat
captoril dengan dosis 6,25 mg. pasien diukur tekanan darah
sistolik sebelum pemberian obat dan 60 menit setelah
pemberian obat. Peneliti ingin mengetahui apakah
pengobatan tesebut efektif untuk menurunkan tekanan darah
pasien-pasien tersebut dengan alpha 5%. Dengan data hasil
pengukuran
` Sebelum : 175 179 165 170 162 180 177 178 140 176
sesudah : 140 143 135 133 162 150 182 150 175 160
Tugas :
1. Dua macam obat anti obesitas diberikan kepada mereka yang berat
badannya over weight untuk jangka waktu 3 bulan. Obat A diberikan pada
10 orang dan obat B pada 11 orang. Hasil pengukuran penurunan berat
badan setelah 3 bulan adalah :
Obat A : 9 8 9 7 8 9 5 7 4 7
Obat B : 4 6 7 3 5 3 4 6 6 8 4
ujilah apakah ada perbedaan dalam daya menurunkan berat badan kedua
macam obat dengan alpha 5 %.
2. Sebuah survei berniat nmengetahui hubungan antara pemakaian
kontrasepsi oral (OC) dan tekanan darah pada wanita. 8 wanita usia subur
yang bukan pemakai OC diukur tekanan darahnya. Kemudian selama 1
tahun ke delapan wanita tersebut menggunakan OC., dan pada akhir tahun
tekanan darahnya diukur lagii. Adapun datanya sbb :
Sebelum : 115 115 104 112 105 107 126 119
sesudah : 117 128 102 120 112 115 130 120
berdasarkan data tersebut dapatkah anda menyimpulkan bahwa
pemakaian OC dapat menaikkan tekanan darah sistolik.

Anda mungkin juga menyukai