Anda di halaman 1dari 9

RUPTUR PORTIO

DEFINISI
Ruptur serviks adalah robekan serviks yang luas yang
menimbulkan perdarahan dan dapat menjalar ke segmen
bawah rahim.
ETIOLOGI
Rupture uteri dapat terjadi karena:
 Partus presipatus
 Trauma karena pemakaian alat-alat operasi (cunam,
perforator, vakum ekstraktor)
 Melahirkan kepala janin pada letak sunsang secara paksa
padahal pembukaan serviks uteri belum lengkap
 Partus lama dimana telah terjadi edema serviks sehingga
jaringan serviks sudah menjadi rapuh
Tanda dan Gejala
 Tanda dan gejala yang terkadang ada yaitu keadaan ibu
menjadi lemah, pucat, ataupun menggigil.
 Perdarahan aktif dari vagina.
Komplikasi
Komplikasi awal
 Perdarahan
Perdarahan dapat terjadi jika pembuluh darah tidak diikat dengan baik.
Pencegahannya adalah dengan mengikat titik perdarahan ketika sedang
menjahit, pastikan bahwa perdarahan tidak berasal dari uterus yang atonik.
 Hematoma
Hematoma adalah mengumpulnya darah pada dinding vagina yang biasanya
terjadi akibat komplikasi luka pada vagina. Hematoma terlihat adanya
pembengkakan vagina atau nyeri hebat dan retensi urine.
 Retensi urine
Maternal harus sering dianjurkan untuk sering berkemih. Jika ibu tidak
mampu maka pasang kateter untuk menghindari ketegangan kandung
kemih.
 Infeksi
Komplikasi paling umum dan dapat dihindari dengan memberikan
antibiotic profilaktik pada maternal dan gunakan teknik aspetik saat
menjahit robekan. Jika terjadi infeksi, jahitan harus segera dilepas dan
diganti dengan jahitan kedua kali, jika diperlukan hanya setelah infeksi
teratasi.
Komplikasi lanjutan
Jaringan parut dan stenosis (penyempitan) vagina dapat
menyebabkan nyeri selama bersenggama dan persalinan lama
pada kelahiran berikutnya, jika robekan yang terjadi tidak
diperbaiki vesiko vagina, vesiko serviks atau fistula dapat
terjadi apabila robekan vagina atau serviks meluas kekandung
kemih atau rectum.
Penanganan
Apabila ada robekan memanjang, serviks perlu ditarik keluar
dengan beberapa cunamovum, supaya batas antara robekan
dapat dilihat dengan baik. Jahitan pertama dilakukan pada
ujung atas luka, baru kemudian diadakan jahitan terus ke
bawah. Robekan serviks harus dijahit kalau berdarah atau
lebih besar dari 1cm, Tekhnik menjahit robekan serviks:
 Pertama-tama robekan sebelah kiri dan kanan dijepit
dengan klem, sehingga perdarahan menjadi berkurang.
 Kemudian serviks ditarik sedikt sehingga kelihatan
jelas dari luar
 Jahitan dimulai dengan cara jahitan putus putus
 Jika pinggiran jahitan bergerigisebaiknya diratakan
dengan menggunting gerigi tsb
 Pada robekan yang dalam jahitan harus dilakukan lapis
demi lapis agar tidak terjadi hematomdalam rongga
dibawah jahitan.
Perawatan lanjutan
 Periksa tanda vital 2-4 jam
 Perhatikan jika ada robekan atau terjadinya hematoma
 Beri cairan IV dan atau donor sesuai keadaan pasien
 Beri antibiotic profilaksis selama 3 hari
 Tindak lanjuti selama 10 hari, dan dalam 4 minggu untuk
memastikan bahwa luka benar-benar sembuh.
Kesimpulan
Robekan serviks dapat menimbulkan perdarahan banyak
khususnya bila jauh ke lateral sebab di tempat terdapat ramus
desenden dari arateria uterina. Perlukaan ini dapat terjadi
pada persalinan normal tapi lebih sering terjadi pada
persalinan dengan tindakan- tindakan pada pembukaan
persalinan belum lengkap. Selain itu penyebab lain robekan
serviks adalah persalinan presipitatus. Pada partus ini
kontraksi rahim kuat dan sering didorong keluar dan
pembukaan belum lengkap.

Anda mungkin juga menyukai