Pengenalan Dasar WTP

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 59

WATER TREATMENT PLANT

PENGENALAN DASAR

1
KATA PENGANTAR

Bahasan didalam buku ini dimaksudkan untuk


memberikan pemahaman secara umum mengenai
water treatment, tujuan, dan type water treatment
terutama Ultrafiltration dan Reverse Osmosis.

Jakarta, April 2008 Disusun Oleh,


Asian Tec Indonesia, pt ( Zulkarnain
2
DAFTAR ISI
A. WATER TREATMENT
PengertianWater Treatment

B. ISTILAH-ISTILAH UMUM DALAM


WATER TREATMENT

C. TYPE WATER TREATMENT


3
A. WATER TREATMENT

PengertianWater Treatment

 WATER TREATMENT (Pengolahan air)


merupakan suatu proses yang digunakan
untuk membuat sumber air baku atau air
limbah menjadi air yang dapat diterima bagi
pengguna akhir sesuai dengan standar yang
dibutuhkan (diinginkan).

4
 Tujuan dari semua proses pengolahan
air yang ada adalah menghilangkan
Kontaminan dalam air atau mengurangi
konsentrasi kontaminan tersebut
sehingga menjadi air yang diinginkan
sesuai kebutuhan (pengguna akhir)
tanpa merugikan dampak ekologis.

5
 Suatu system design water treatment di
tentukan oleh kualitas sumber air dan
kualitas air yang diinginkan.

 Sumber air secara umum dibagi menjadi


dua yaitu air permukaan (surface water)
dan air tanah (ground water).

6
B. ISTILAH-ISTILAH UMUM DALAM
WATER TREATMENT
 Raw Water
Raw Water (air sumber) adalah air yang digunakan sebagai bahan baku
pengolahan air (Water Treatment)

 Well Water
Well Water (air sumur/air tanah) adalah suatu cara untuk mendapatkan air
dengan cara membuat sumur atau dengan pengeboran.

 Brackish Water
Adalah air yang kandungan dissolved solid nya (zat yang terlarut) antara 1000
ppm s/d 15.000 ppm.

7
 Desalination System
Adalah suatu cara untuk menghilangkan kandungan garam terlarut
yang terdapat di air laut.

 Demineralization Water
Adalah cara untuk menghilangkan kandungan ion-ion yang terdapat
di air untuk menghasilkan air murni. Hal ini umum digunakan
untuk air umpan boiler bertekanan tinggi.

 Feed Water
Air umpan yang masuk ke suatu system filtarion di water
treatment.

8
 Concentrate / Reject
Adalah jumlah air buangan dari Cross Flow Filtration yang
konsentrasi kandungan zat terlarut atau pun tidak larut
didalamnya lebih tinggi dibandingakan Feed Waternya.

 Permeate / Product
Permeate adalah istilah volume air suling yang dihasilkan dari
penyaringan Reverses Osmosis.
Product adalah istilah air suling yang dihasilkan dari penyaringan
Ultrafiltration, sand filter, bag filter, micron filter, dan sejenisnya.

9
 Backwash
Adalah suatu bentuk proses pencucian balik untuk Normal
Filtration seperti Ultrafiltration, Sand Filter, dan Multi Media
Filter. Tujuannya untuk membuang Suspended Solid yang terjebak
didalam filter tersebut. Backwash dilakukakan dengan cara
memasukkan air dari jalur produk ke jalur air masuk (terbalik
dari saat proses penyaringan ).

 Flushing
Flushing atau bilas dimaksudkan untuk membuang air backwash
dan sisa suspended solid

10
 Fouling / Scaling
Fouling atau buntu di suatu filter yang
disebabkan oleh menumpuknya suspended
solid di jalur air masuk / feed water.

11
 Scaling
Adalah bentuk tertutupnya pori-pori suatu
Cross Flow Filtration seperti di Ultrafiltration
dan Reverse Osmosis yang lebih disebabkan
oleh dissolved solid yang berubah menjadi
suatu lapisan tipis / kerak di permukaan
membrane.

12
 Cleaning
Cleaning atau pencucian adalah suatu cara
untuk menghilangkan Suspended solid ataupun
Dissolved solid yang menempel di permukaan
membrane dengan ditambahkan kimia tertentu
kedalam air larutan cleaning untuk
memudahkan / mempercepat proses cleaning.

13
 Delta Pressure
Delta Pressure ( Perbedaan Tekanan) adalah
perbedaan tekanan antara tekanan masuk terhadap
tekanan keluar.

 SDI
SDI (Silt Density Indek) adalah bentuk pengukuran /
analisa kemampuan air untuk mengotori
(menyebabkan fouling) di permukaan membrane.

14
 Turbidity
Turbidity adalah bentuk pengukuran untuk
mengetahui kandungan colloid didalam air
yang tidak larut dalam air. Atau biasa dikenal
mengukur tingkat kejernihan air. Satuan yang
biasa digunakan adalah Jackson Turbidity Unit
(JTU) atau Nephelometric Turbidity Unit
(NTU)

15
 TDS (Total Dissolved Solid)
TDS adalah satuan yang menyatakan total kandungan zat
yang terlarut didalam air, satuan yang digunakan adalah
ppm

 TSS (Total Suspended Solid)


TSS adalah satuan yang menyatakan total kandungan zat
yang tersuspended / tidak larut didalam air, satuan yang
digunakan adalah ppm.

16
 Conductivity
Adalah kemampuan larutan air menghantarkan
listrik, hal tergantung dari jumlah ion yang
terkandung didalam larutan air tersebut,
semakin banyak jumlah ion nya semakin baik
kemampuan menghantarkan listriknya,
satuannya adalah μS/cm.

17
 pH ( Power of Hydrogen )
Satuan yang digunakan untuk mengukur tingkat
kebasahan (basicity) / keasaman (acidity) suatu
larutan di dalam air. pH 7.0 adalah Netral, pH < 7.0
adalah asam, dan pH >7.0 adalah basa.

 Recovery
Adalah istilah untuk flow rate air umpan yang
tersaring menjadi air product suatu system Cross
Flow Filtration, seperti Ultrafiltration dan Reverses
osmosis
18
D. TYPE WATER TREATMENT

 Pada dasarnya Water treatment terbagi menjadi dua


Jenis yaitu Gravity / Pengendapan dan Filtration.
Cara gravity seperti sedimentasi dan clarifier.

 Cara Filtration (Penyaringan) sendiri terbagi dua


macam yaitu ; Normal Filtration ( seperti bag filter,
Disc filter, micron filter, multi media filter dan sand
filter) dan Cross Flow Filtration ( seperti
Microfiltration, Ultrafiltation dan Reverse Osmosis
), seperti ditunjukkan Gambar dibawah

19
NORMAL FILTRATION
vs
CROSSFLOW FILTRATION

20
Normal Filtration

21
Normal Filtration

 Bag Filter
 Cartridge Filter
 Sand Filter
 Multi Media Filter

22
Cross flow Filtration

CONCENTRATE

FEED

PERMEATE

23
Cross flow Filtration

(100% Rejection)

Feed Concentrate

24
Permeate
Cross Filtration

 Reverse Osmosis (RO)


 Nanofiltration (NF)
 Ultrafiltration (UF)
 Microfiltration (MF)

25
MULTI MEDIA FILTER
 A. Fungsi :

- Menyaring / menahan Suspended hingga 85%

- Dapat menyaring suspended berukuran kecil > 20


micron.

26
VERTICAL - TYPE PRESSURE SF & MMF

27
Typical Sequence MMF

MMF SW
Air
SEQUENCE V1 V2 V3 V4 V5 V6 Time B/W Trans.
Blower
Pump Pump

DRAINDOWN O O 5 min

AIR SCOURING O O 5 min RUN

BACKWASHING O O 15 min RUN

RINSING O O 15 min RUN


24 Jam
Sekali
SERVICE O O (ΔP > 1 RUN
Bar)
28
Typical Design MMF

V1
V4

V3 V2
V6 V5
29
ULTRA FILTRATION (UF)
PUROTEC

30
 a. Pengertian Ultra Filtration :

Merupakan filtrasi “Cross Filter” yaitu, System ultrafiltrasi


menggunakan membran “Hollow Fiber” sehingga dapat
mengalirkan cairan dalam jumlah besar dengan tingkat
pengendapan yang rendah.

 b. Fungsi :
- Menyaring TSS (total zat padat tidak terlarut)
- Menghilangkan Bacteria
- Sebagai Pre treatment RO

31
Konstruksi Hollow Fiber UF

Penyaringan

Lumen (Sisi Aliran)

32
Proses Ultra Filtration (UF) :
1. Mode Service / Filtrasi : V1 Feed

Service / Filtrasi :

Product
Adalah istilah untuk UF saat beroperasi

Product
untuk menghasilkan air bersih / produk,
air umpan / feed water masuk melalui sisi V2
dalam hollow fiber, sedangkan produknya
merembes melalui sekeliling pori-pori
hollow fiber, dan air rejectnya keluar
melalui ujung hollow fiber lainnya.

Hollow fiber Cross Flow


(Valve Reject)
33
2. Mode Backwashing : Backwash
V4
Top Outlet

Backwashing (Cuci Balik):

Adalah cara untuk membersihkan kotoran yang

Product
menempel / menutupi pori-pori hollow fiber dengan

Product
sequence V3
- Pencucian terbalik - bawah
(Backwash Bottom)
- Pencucian terbalik – atas
(BackwashTop)
- Pencucian terbalik – atas & bawah Backwash
(BackwashTop & Bottom) Bottom Outlet
Hollow fiber
V5

34
3. Mode Flushing :
V1
Feed
Flushing (Bilas / meniup):

- 1st Flushing dilakukan untuk membuang


kotoran yang kemungkinan menutupi
sepanjang hollow fiber, yang mana akan

Product

Product
membuat Backwash lebih efektif.

- 2nd Flushing dilakukan untuk melepaskan


sisa-sisa kotoran yang tertinggal setelah
backwash.

V5
Hollow fiber
Flushing Out
35
Introduction to Membrane Technology

36
OSMOSIS
REVERSE OSMOSIS

37
Reverse Osmosis Position

 RO mulai diperkenalkan pada tahun


1960an dan pada tahun 1970an
mulai banyak di gunakan sebagai
alternatif pretreatment Ion
Exchanger / Mixed Bed

38
Memahami Osmosis Terbalik

 Membran semipermeable (dapat ditembus) merupakan inti dari


system osmosis terbalik. Proses osmosis terbalik merupakan cara
penyaringan cairan yang terbaik yang ada saat ini. Jika penyaringan
cairan yang biasa memakai saringan untuk memisahkan partikel
dari aliran air, system osmosis terbalik memakai membrane
semipermeable yang memisahkan sebagian besar molekul yang ada
dalam air.

 Sebagai contoh, membrane hanya dapat ditembus oleh molekul air,


tetapi tidak terhadap molekul larutan garam. Jika membrane ini
diletakkan antara dua ruangan dalam satu wadah seperti
ditunjukkan pada gb. 1 dan larutan garam ditempatkan pada
setengah bagian wadah dan air suling pada bagian lainnya, air akan
mengalir melalui garam

39
Membrane Separation

40
Osmosis

SEMI -PERMEABLE
MEMBRANE

41
Osmosis

SEMI -PERMEABLE
MEMBRANE

MORE CONCENTRATED LESS CONCENTRATED

(Low Energy) (High Energy)

42
Reverse Osmosis Principal

PRESSURE

SEMI -PERMEABLE
MEMBRANE

MORE CONCENTRATED LESS CONCENTRATED


(100 PPM = 1 PSI)

43
Spiral Wound Element RO

44
3-Layer Membrane

45
Basic RO Schematic

Feed Permeate

Concentrate

46
Feed

Air umpan yang masuk ke suatu RO System

Feed Permeate

Concentrate

47
Permeate

Permeate adalah volume air bersih yang dihasilkan /


melewati membrane Reverses Osmosis.

Feed Permeate

Concentrate

48
Concentrate

Jumlah air feed yang TIDAK MENEMBUS


MEMBRANE, tapi menagandung dissolve substance,
organics, and sisa particles yang ditolak (rejected) by the
membrane.

Feed Permeate

Concentrate

49
Recovery

Adalah Persentase (%) Flow rate air umpan yang tersaring


menjadi permeate

Feed Permeate

Concentrate

50
Recovery

Concentration Factors:
50% recovery = 2x
75% recovery = 4x
80% recovery = 5x
85% recovery = 6.6 x
90% recovery = 10 x

51
Concentration

Cavg
Cf (Cc)
Feed Concentrate

Assume : C = 100 ppm


: Recovery = 75%
Cavg = (Cf + Cc) = 100 ppm + (100 ppm x 4) = 250 ppm
(Cp)
2 2 Permeate
Element with 99% rejection (or 1% salt passage)
% Passage = Cavg x 1 = 250 ppm x 1 = 2.5
100 100
52% Rejection = 100 – passage = 100 -2.5 = 97.5
Membrane Machine(s)

Permeate
Inlet Feed
Outlet

Concentrate
S

Permeate

Concentrate
Outlet

P&ID Diagram Conceptual Machine

53
Reverse Osmosis

100
% Rejection

90

80

70
10 100 1000 10000 100000
Concentration ppm
Low Pressure Low Fouling B.RO SWRO(HR)
54
Pengertian Mixed Bed

Mixed Bed adalah normal filtration yang


menggunakan resin sebagai medianya.

Dinamakan Mixed Bed karena terjadinya


pencampuran / mixing antara dua type resin yaitu
Anion dan Cation Resin yang menghasilkan hasil
petukaran ion yang lebih sempurna (kemurnian air
yang dihasilkan lebih baik) dibandingkan Teknik
Pendahulunya CATION – ANION.

55
Cara Kerja :
Cara kerja Mixed Bed yaitu terjadinya pertukaran ion
pada resin cation - anion.
Cation resin hanya bereaksi pada Ion positif (+) Anion
resin hanya bereaksi pada Ion negatif (-)

56
Regenerasi Mixed Bed :

Regenerasi adalah suatu proses untuk pemulihan kembali


Resin Cation & Anion yang telah jenuh.

Proses regenerasi :
-Resin Anion dialiri sampai terendam, dengan larutan
NaoH 4%-5% (30~60 menit)
-Resin Cation dialiri sampai terendam, dengan larutan
kimia HCl 4%~5% (20~45)

57
58
Thank You
for
Your Attention!

59

Anda mungkin juga menyukai