Anda di halaman 1dari 24

DI

RUANG HEMODIALISA
RSUD dr. H Marsidi Judono
Unit Hemodialisa
 Hemodialisis (HD) adalah salah satu terapi pengganti
ginjal yang menggunakan alat khusus dengan tujuan
mengatasai gejala dan tanda akibat LFG yang rendah
sehingga diharapkan dapat memperpanjang usia dan
meningkatkan kualitas hidup pasien
Di Belitung sendiri saat ini ada 60 pasien rutin
melakukan hemodialisa Rutin 2x/minggu
Tujuan
a. Agar dalam pelayanannya Hemodialisa lebih
terprosedur.

b. Menjadi pedoman Hemodialisa dalam melakukan


pelayanan.
Ruang Lingkup Pelayanan
pokok pelayanan Hemodialisa di RSUD dr. H Marsidi
Judono terdiri dari :
 Pelayanan Hemodialisa Rawat Jalan
 Pelayanan hemodialisa Rawat Inap
 Serta menjadi Rujukan dari Rumah sakit/Klinik –
klinik lainnnya
Batasan Operasional
a. Scrining laboratorium, HbsAg negative, Anti HIV
dan Anti HCV negative

b. Unit Hemodialisa melayani tindakan cito/oncall


c. Unit Hemodialisa memberikan pelayanan 2 shift,
Shift pagi: jam 07.00 – jam 14.00 WIB,
Shift Sore: jam 13.00 – jam 19.00 WIB
Landasan Hukum
 1. Undang-undang No. 29 tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran
 2. Undang-Undang No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan
 3. Peraturan Pemerintah nomor 32 tahun 1996 tentang Tenaga
 Kesehatan
 4. Keputusan Menteri Kesehatan nomor 1933 tahun 1999 tentang
 Standar Pelayanan Rumah Sakit
 5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 512 tahun 2007 tentang Izin
 Praktek dan Pelaksanaan Praktek Kedokteran/ Kedokteran Gigi
 6. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 290 tahun 2008 tentang
 Persetujuan Tindakan Kedokteran
 7. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 812 tahun 2010
 8. Pedoman Pelayanan Hemodialisis di Sarana Pelayanan Kesehatan,
 Direktoran Bina Pelayanan Kesehatan Medik Spesialistik tahun 2008
Standar Ketenagaan
Ketenagaan Kompetensi Jabatan dan uraian tugas

Tenaga Medis Dokter SpPD-KGH Supervisor/dokter penanggung


jawab

Dokter SPPD Bersertifikat HD Dokter Penanggung


Jawab/Pelaksana hemodialisis

Dokter Umum bersertifikat Dokter Pelaksana Hemodialisis


HD

Perawat Perawat bersertifikat HD Perawat Mahir

Perawat lulusan Akademi Perawat biasa yang membantu tugas


keperawatan perawat mahir

Teknisi Minimal SMA/STM Teknisi dengan pelatihan khusus


mesin dialisis dan perlengkapannya
Tenaga Mengelola administrasi layanan
Administratif hemodialisa
Tenaga pendukung Mengelola logistic
lainnya
Struktur Organisasi Unit
hemodialisa
Supervisor (KGH)

Penanggung Jawab
(Internist)

Dokter Pelaksana Administrasi


Teknisi
Pekarya
Tenaga pendukung
lainnya
Perawat Mahir
Hemodialisa
 Pengaturan jadwal dalam pelayanan hemodialisis
disesuaikan dengan jadwal dinas yang terdiri dari :
 Piket Pagi (pukul 07.00 – 14.00)
 Piket Sore (pukul 13.00 – 20.00)
Standar Fasilitas
 Denah Ruangan
Persyaratan minimal Obat dan
barang habis pakai
No Nama Obat Satuan Kekuatan
1 Adrenalin Ampul 1 mg
2 Dexametason Flacon 10 mg
3 Dopamin Ampul 50 mg dan 200 mg
4 KCL 1 mEq/ml Flacon 25 ml
5 Heparin 5000 ui flacon 5000 unit/ml
6 Protamin Sulfat Ampul 50 mg/ml
7 Bicarbonat natrikus 8.4 % Flacon 25 ml dan 100 ml
8 Anti histamin Ampul
9 Clonidin Ampul 0.15 mg
10 Dextrose 40% flacon 25 ml
11 diazepam Ampul 10 mg
12 Lidocain hcl 2% Ampul 20 mg/ml
No Nama Obat Satuan Kekuatan
13 Nacl 0.9% Kolf 500 ml
14 Dextrose 5% dan 10% Kolf 500 ml
15 Nifedipin Tablet 5 mg
16 Captopril Tablet 12.5 mg
17 Isosorbid Dinitrate Tablet 5 mg
18 Paracetamol Tablet 500 mg
19 H202 Larutan 3%
20 Iodine povidone Larutan 10%
21 Antiseptik (Savio, hibiscrub, dll) Larutan
22 Alkohol 70 % Larutan
Persyaratan Minimal Peralatan
1. Minimal 4 Mesin HD
2. Tempat tidur/kursi untuk tempat pasien Hemodialisis
3. Peralatan medik standar ( Stetoskop, Tensimeter portable,
timbangan badan dan sebagainya sesuai dgn kebutuhan
4. Mempunyai peralatan resusitasi
5. Peralatan reuse manual/otomatik
6. Nurse call system
7. Water Treatment sesuai standar AAMI
8. Peralatan APAR
9. Peralatan Komunikasi ( Telepon dan Internet)
10. Peralatan untuk kegiatan perkantoran
11. Peralatan untuk mengelola limbahh dan sampah
12. Perlengkapan dan peralatan lain sesuai kebutuhan
Alat kesehatan habis pakai
 1 Hollow fiber berbagai ukuran
 2 Blood Line
 3 AV Fistula
 4 Dispossible Syringe
 5 Kassa Steril
 6 Blood Set
 7 Masker Disposible
 8 Sarung Tangan Steril
 9 Plester
 10 Oksigen tabung
 11 Havox/ Sunclin (untuk desinfektan mesin sesuai dengan
petunjuk pabrik)
 12 Campuran Perasetic Acid & H2O3 (untuk dialiser proses
ulang)
Tata laksana dan Alur pelayanan
Pasien Lama Pasien Baru

Tidak Gawat Darurat Gawat Darurat Gawat Darurat Tidak Gawat Darurat

UGD

Stabil Tidak Stabil


Tindakan yang
ICU dilakukan:
1.Visite dokter
2.Pemberian
Konsultasi dgn dr Therapy
KGH atau Internist 3.Pemeriksaan
Laboratorium
Hemodialisa 4. Pemberian
Asuhan
Keperawatan
5. administrasi
Pulang Kasir
Logistic
1. ATK
2. Sarana dan Prasarana
3. Persediaan bahan obat dan habis pakai
Keselamatan Pasien
 Identifikasi pasien
 Komunikasi efektif
 Kewaspadaan terhadap obat
 Keselamatan terhadap tindakan
 Mencegah tranmisi infeksi kuman rumah sakit
 Mencegah pasien jatuh.
Pengendalian Mutu
 Mutu pelayanan adalah derajat kesempurnaan
pelayanan untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat/konsumen akan pelayanan kesehatan
yang sesuai dengan standar profesi dan standar
pelayanan, dengan menggunakan potensisumber daya
yang tersedia secara wajar, efisien dan efektif serta
diberikan secara aman dan memuaskan sesuai dengan
norma, etika, hukum dan sosial budaya dengan
memerhatikan keterbatasan dan kemampuan
masyarakat konsumen
Dimensi mutu
 Keprofesian
 Efisiensi
 Keamanan pasien
 Kepuasan pasien
 Sosial budaya
Indikator mutu menurut KARS
 Insiden pasien jatuh (pre, intra, post HD)
 Insiden tertukarnya dialiser Re-use
 Insiden terlepasnya jarum vena fistula intra dialisis
 Perawat pemberi pelayanan HD dengan bersertifikat mahir
dialisis
 Kepuasaan pelanggan
 Adekuasi HD
 Status Nutrisi
 Managemen akses vaskuler
 Mineral metabolism/renal bone disease
• Berdasarkan PITNAS Manado Oktober 2015
Indikator mutu berdasar manajemen resiko
 Insiden reaksi transfusi
 Insiden clooting durante HD
 Insiden petugas tertusuk jarum
 Insiden mesin hd terpapar virus HbsAg +
 Identifikasi pasien dengan benar
 Pengawasan obat higt alert
 Respon time petugas teknisi dalam penanganan
kerusakan mesin HD
 Kepatuhan Perawat HD dalam penggunaan APD
 Kepatuhan Pasien HD terhadap jadwal HD
Penutup
 Perawatan kepada pasien yang gagal ginjal kronis
dengan hemodialisa oleh petugas kesehatan dilakukan
dengan cara memberi pelayanan khusus jasmaniah
dan rohaniah sebelum pasien di lakukan tindakan
hemodialisa. Perawat memiliki peran untuk
memenuhi kebutuhan biologis, sosiologis, psikologis,
dan spiritual pasien hemodialisa dengan
memperhatikan moral, etika serta menumbuhkan
sikap empati dan caring kepada pasien.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai