Anda di halaman 1dari 58

Bab 16

Persekutuan
Likuidasi

McGraw-Hill/Irwin Copyright © 2005 by The McGraw-Hill Companies, Inc. All rights reserved.
Partnerships: Liquidation

• Oleh karena adanya risiko normal yang dihadapi


ketika melakukan kegiatan usaha, mayoritas
persekutuan yang dimulai pada suatu tahun
tertentu kemungkinan akan menghadapi
permasalahan dalam kurun waktu tiga tahun
serta mengalami proses pembubaran atau
terminasi dan likuidasi.
• Pengakhiran bisnis suatu persekutuan biasanya
merupakan suatu peristiwa yang emosional bagi
para sekutu yang terlibat

15-2
Partnerships: Liquidation

• Sekutu-sekutu tersebut mungkin telah menaruh


harapan yang tinggi atas bisnisnya dan waktu
dalam bisnis itu

• Akhir dari persekutuan seringkali merupakan


akhir dari impian-impian bisnis.

15-3
Partnerships: Liquidation

• Para akuntan biasanya mendampingi proses


likuidasi dan harus mengakui hak-hak sah dari
sejumlah besar pihak yang terlibat dalam
persekutuan : para sekutu individual, kreditor
persekutuan dan sekutu individu, pelanggan
serta pihak-pihak yang lain yang memiliki
hubungan bisnis dengan persekutuan

15-4
Partnerships: Liquidation

• KUHPer bagian 4 Bab VIII Pasal 1646-1652


membahas secara khusus mengenai terminasi
(berakhirnya) dan pembubaran persekutuan
(dissolution).

• Bab ini membahas konsep-konsep yang harus


diketahui oleh para akuntan jika mereka
menawarkan jasa profesional pada persekutuan
yang sedang menjalani proses likuidasi.

15-5
Overview of Partnership Liquidations

• Ada 4 dasar likuidasi:


• Dissociation (disosiasi/pengunduran diri)
• Dissolution (pembubaran)
• Termination (terminasi)
• Liquidation (likuidasi)

15-6
Dissociation
Disosiasi (Dissociation) adalah konsep hukum
untuk pengunduran diri sekutu karena
1. Sekutu meninggal
2. Sekutu pensiun atau sukarela mengundurkan
diri
3. Keputusan pengadilan seperti :
• Sekutu melanggar hukum
• melanggar perjanjian persekutuan
• menjadi debitur bangkrut
• tidak mampu melaksanakan perjanjian
persekutuan)
15-7
Dissociation

• Tidak seluruh disasosiasi menimbulkan


pembubaran persekutuan

• Banyak disasosiasi hanya melibatkan pembelian


kepemilikan sekutu yang mengundurkan diri
dibandingkan melakukan terminasi dan
membubarkan bisnis persekutuan.

15-8
Dissolution (pembubaran)

• Dissolution (pembubaran) adalah pengakhiran


persekutuan.

• Pembubaran juga termasuk perubahan dalam


persekutuan sebagai hasil masuknya sekutu
baru dalam persekutuan

15-9
Major Causes of a Dissolution

• Bertambahnya sekutu baru atau sekutu


mengundurkan diri.

• Tidak mampu melaksanakan kewajibannya.

• Semua sekutu setuju untuk menghentikan


persekutuan.

• Sekutu bangkrut.

15-10
Major Causes of a Dissolution

• Tujuan ekonomis tidak tercapai:


• Seorang sekutu terlibat tindakan terkait dengan
bisnis persekutuan yang membuat bisnis
persekutuan tidak mungkin dilanjutkan secara
praktik
• Ketika memungkinkan untuk meneruskan bisnis
persekutuan secara praktik sejalan dengan
perjanjian persekutuan

15-11
Termination & Liquidation

• Terminasi dan likuidasi persekutuan dimulai


setelah pembubaran persekutuan

• Termination adalah berakhirnya fungsi bisnis


normal persekutuan.

• Liquidation adalah penjualan aset persekutuan,


pembayaran hutang persekutuan dan distribusi
sisa aset kepada sekutu-sekutu

15-12
Dissolution versus Going Concern

• Pembubaran persekutuan tidak selalu berarti


persekutuan berhenti melakukan bisnis dan
melikuidasi.

15-13
Termination & Liquidation Avoidance

• Dalam kebanyakan kasus dari disasosiasi atau


pembubaran persekutuan, suatu persekutuan
dengan mudah dapat menghindari terminasi dan
likuidasi dengan memasukkan ketentuan dalam
perjanjian persekutuan untuk kelanjutan bisnis.

15-14
Immediate Termination

• Pembubaran tertentu, bagaimanapun,


memerlukan penghentian bisnis terlepas dari
ketentuan dalam perjanjian persekutuan.
Misalnya, persekutuan A harus segera
menghentikan kegiatannya, jika:

Sebuah pengadilan : keputusan persekutuan ini


bangkrut sehingga bisnis persekutuan menjadi
illegal.

15-15
Continuation Provisions
• Proses terminasi mencakup transaksi-transaksi
yang diperlukan untuk melikuidasi persekutuan,
seperti penagihan piutang, termasuk piutang
sekutu, konversi aset non kas menjadi kas,
pembayaran persekutuan, dan distribusi saldo
bersih yang tersisa kepada para sekutu dalam
bentuk kas sesuai proporsi kepemilikan modal.
Jika perjanjian persekutuan tidak memberikan
rasio khusus untuk likuidasi maka laba atau rugi
yang terjadi selama proses likuidasi
didistribusikan berdasarkan rasio normal laba
dan rugi yang biasa digunakan selama operasi
persekutuan
15-16
The Liquidation Phase-Out Process

• Likuidasi kemitraan dapat terjadi selama


beberapa bulan setelah tanggal penghentian.

Para mitra dapat mencari harga terbaik untuk


aset kemitraan dan mungkin tidak ingin
menerima harga jual paksa (yaitu, harga pada
lelang publik). Periode phase-out ini
membutuhkan akuntansi untuk kegiatan likuidasi
kemitraan.

Selain itu, hak-hak hukum dari para mitra dan


kreditur harus benar-benar dilindungi.
15-17
• Pinjaman dari sekutu
• Kewajiban para sekutu atas pinjaman yang
dilakukan kepada persekutuan memiliki status
yang sama dengan kewajiban persekutuan
kepada kreditor pihak ketiga.
• Jadi, tidak ada saling hapus antara kewajiban
dengan akun modal sekutu.
• Kewajiban persekutuan ke sekutu individual ini
harus dibayar selama proses terminasi
persekutuan

15-18
• Defisit akun modal sekutu
• Dalam proses likuidasi, tiap sekutu yang memiliki akun
modal defisit harus melakukan kontribusi kepada
persekutuan untuk menghilangkan defisit modal
tersebut.
• Persekutuan melakukan distribusi likuidasi, dalam
bentuk kas, kepada tiap sekutu dengan saldo modal
kredit
• Jika seorang sekutu gagal melakukan kontribusi untuk
menghilangkan defisit modalnya, maka seluruh sekutu
harus melakukan kontribusi sesuai dengan proporsi
pembagian kerugian, berupa tambahan jumlah yang
diperlukan untuk membayar kewajiban persekutuan

15-19
• Laporan likuidasi dan Realisasi Persekutuan
• Laporan likuidasi adalah dasar pembuatan ayat
jurnal untuk mencatat likuidasi
• Laporan menunjukkan konversi aset menjadi
kas, alokasi keuntungan atau kerugian kepada
para sekutu dan distribusi kas kepada para
kreditor dan sekutu

15-20
Realisasi aset
• Pada umumnya sebuah persekutuan mengalami
kerugian ketika menjual asetnya
• Persekutuan dapat melakukan penjualan
persediaan dibawah harga jual dengan maksud
untuk mendorong penjualan dengan segera
• Persediaan yang tersisa dapat dijual kepada
perusahaan yang mengkhususkan diri dalam
pembelian aset perusahaan yang mengalami
likuidasi
• Mebel, peralatan dan aset lain dapat ditawarkan
dengan harga diskon atau dijual kepada pihak
likuidator
15-21
Realisasi aset

• Piutang umumnya ditagihkan oleh persekutuan


• Persekutuan kadangkala menawarkan potongan
tunai dalam jumlah besar untuk pembayaran
piutang tepat waktu yang penagihannay malah
dapat menunda proses terminasi persekutuan
• Piutang usaha dijual kepada perusahaan anjak
piutang

15-22
• Kewajiban yang timbul atas pinjaman yang
dibuat persekutuan dari sekutu, mempunyai
status yang sama dengan kreditor pihak ketiga
Kreditor diluar tidak memupunyai prioritas
melebihi sekutu yang memberi pinjaman kepada
persekutuan
• Pinjaman kepada dan dari sekutu harus
diselesaikan selama proses terminasi. Jumlah
yang tersisa kemudian dibayar, dalam bentuk
kas, kepada para sekutu sehubungan dengan
hak mereka dalam distribusi likuidasi

15-23
Right of Offset

• Asumsikan bahwa persekutuan memiliki $


4.000, 12 persen pinjaman berbunga dibayarkan
kepada sekutu Citra.

Jika Citra memiliki $ 2.000 defisit modal pada


akhir proses likuidasi, $ 2.000 pinjaman hutang
padanya akan diperhitungkan dengan defisit.

Sisa $ 2.000 hutang kepada sekutu Citra


kemudian dibayarkan kepada Citra

15-24
Cautions about Offsetting Partners’ Loans
and Capital
• Hal ini penting untuk menjaga identifikasi khusus
dari pinjaman hutang (atau piutang) antara
persekutuan dan sekutu :

Jika pinjaman tersebut (atau piutang) terus


menjadi berbunga selama proses likuidasi.
Jika pinjaman ini dijamin dengan properti

Realisasi piutang dari sekutu terhadap
persekutuan dapat dianggap sebagai
pembatalan piutang.

15-25
Lump-Sum Liquidations
• Likuidasi persekutuan secara sekaligus (a lump-
sum liquidation of a partnership) merupakan
suatu proses likuidasi dimana seluruh aset
dikonversikan menjadi kas dalam waktu yang
sangat pendek, kreditor eksternal dibayar dan
pembayaran tunggal secara gabungan
dilakukan kepada para sekutu atas bagian
modal yang disetorkan.
• Meskipun kebanyakan likuidasi persekutuan
terjadi selama periode yang lebih panjang
sebagimana yang diilustrasikan berikut ini,
likuidasi bersamaan merupakan fokus yang baik
untuk menjelaskan konsep utama likuidasi
persekutuan 15-26
Expenses of Liquidation
• Proses likuidasi biasanya dimulai dengan
penjadwalan aset dan kewajiban persekutuan
yang diketahui.

Proses likuidasi juga melibatkan beberapa


biaya, seperti biaya hukum dan akuntansi
tambahan serta biaya penghentian usaha
seperti iklan khusus dan biaya mencari agen
penjual peralatan khusus.

Beban ini dialokasikan ke rekening modal


sekutu dalam rasio distribusi laba rugi
15-27
Installment Liquidations

• Likuidasi Bertahap mencakup distribusi kas


kepada sekutu sebelum likuidasi aset
sepenuhnya dilakukan.
Akuntan harus sangat berhati-hati pada saat
mendistribusikan kas, karena dapat terjadi
suatu peristiwa di masa mendatang yang
mungkin mengubah jumlah yang harus
dibayarkan kepada masing-masing sekutu.
Untuk alasan ini, panduan praktis berikut dapat
digunakan untuk membantu akuntan dalam
menentukan "pembayaran bertahap yang aman"
untuk para sekutu.

15-28
contoh
Persekutuan ABC
Neraca Saldo
1 Mei 2005
Kas Rp.10.000.000
Aset Non Kas 90.000.000
Kewajiban Rp.42.000.000
Modal, Aldi (40%) 34.000.000
Modal, Bayu (40%) 10.000.000
Modal Citra (20%0 14.000.000
Total Rp.100.000.000 Rp.100.000.000

Aset - kewajiban = Ekuitas pemilik


Rp.100.000.000 - Rp.42.000.000 = Rp.58.000.000

15-29
Persekutuan masih solven dan tidak
ada defisit modal sekutu

• Aset non kas dijual dengan harga


Rp.80.000.000 pada tanggal 1 mei 2005 dengan
kerugian Rp.10.000.000
• Kreditor eksternal dibayar Rp.42.000.000 pada
tanggal 20 mei 2005
• Sisa kas Rp.48.000.000 didistribusikan kepada
para sekutu pada tanggal 30 mei 2005

15-30
Pewrsekutuan ABC
Laporan likuidsi dan realisasi Persekutuan
Likuidasi sekaligus
Kas Aset kewaji Saldo akun
non ban Aldi 40% Bayu 40% Citra 20%
kas
Saldo sbl
likuidasi, 1 mei 10 jt 90 jt (42 jt) (34 jt) (10 jt) (14 jt)
Penj aset & distr
kerugian 10 jt 80 jt (90 jt) 4 jt 4 jt 2 jt
90 jt 0 (42 jt) (30 jt) (6 jt) (12 jt)
Pemby kreditr ex (42 Jt) 42 jt
48 jt 0 0 (30 jt) (6 jt) (12 jt)
Pemby
sekaligus kpd (48 jt) 30 jt 6 jt 12 jt
sekutu
Saldo pasca likui 0 0 0 0 0 0

15-31
Jurnal proses likuidasi
15 mei 2005
Kas 80.000.000
Modal, Aldi 4.000.000
Modal, Bayu 4.000.000
Modal, Citra 2.000.000
Aset non kas 90.000.000
Realisasi seluruh aset non kas persekutuan
ABC dan distribusi kerugian sebesar Rp.10 juta
dengan menggunakan rasio laba dan rugi
20 Mei 2005
Kewajiban 42.000.000
Kas 42.000.000
Pembayaran kepada kreditor eksternal
30 Mei 2005
Modal, Aldi 30.000.000
Modal, Bayu 6.000.000
Modal, Citra 12.000.000
Kas 48.000.000
Pembayarab sekaligus kepada para sekutu 15-32
Persekutuan masih solven dan timbul
defisit modal sekutu
• Laporan keuangan pribadi ketiga sekutu sbb :
Aldi Bayu Citra
Aset Pribadi Rp.150.000.000 Rp.12.000.000 Rp.42.000.000
Kewjiban pribadi (86.000.000) (16.000.000) (14.000.000)
Kekaya (defs) Rp.64.000.000 (Rp.4.000.000) Rp.28.000.000

• Aset non kas dijual seharga Rp.35 juta pada tanggal 15


mei 2005 dan rugi sebesar rp.55 juta dialkoasikan
kepada akun odal sekutu
• Kreditor eksternal dibayar Rp.42 juta pada tanggal 20
mei 2005
• Bayu secara pribadi tdk solven defisit modal bayu Rp.12
juta dialokasikan ke sekutu lainnya
• Sisa kas Rp.4 juta didistribusikan ke sekutu tgl 30 mei’05
15-33
Pewrsekutuan ABC
Laporan likuidsi dan realisasi Persekutuan
Likuidasi sekaligus
Kas Aset kewaji Saldo akun
non ban Aldi 40% Bayu 40% Citra 20%
kas
Saldo sbl
likuidasi, 1 mei 10 jt 90 jt (42 jt) (34 jt) (10 jt) (14 jt)
Penj aset & distr
kerugian 55 jt 35 jt (90 jt) 22 jt 22 jt 11 jt
45 jt 0 (42 jt) (12 jt) 12 jt (3 jt)
Pemby kreditr ex (42 Jt) 42 jt
3 jt 0 0 (12 jt) 12 jt (3 jt)
Distr defst
sekutu insolven
40/60 x Rp.12 jt 8 jt
20/60 x Rp.12 jt 4 jt
3 jt 0 0 (4 jt) 0 1 jt

15-34
Pewrsekutuan ABC
Laporan likuidsi dan realisasi Persekutuan
Likuidasi sekaligus
Kas Aset kewaji Saldo akun
non ban Aldi 40% Bayu 40% Citra 20%
kas
3jt 0 0 (4 jt) 0 1 jt
Kontribusi Citra
utk tutup modal
defisit 1 jt (1 jt)
4 jt 0 0 (4 jt) 0 0
Pembayaran
sekaligus kpd
sekutu (4 jt) 4 jt
Saldo pasca 0 0 0 0 0 0
likuidasi

15-35
LIKUIDASI BERTAHAP
• Likuidasi bertahap merupakan satu likuidasi
yang umumnya memerlukan beberapa bulan
untuk penyelesaiannya dan mencakup
pembayaran secara periodik atau
cicilan/bertahap kepada para sekutunya selama
masa likuidasi.
• Likuidasi bertahap mencakup distribusi kas
kepada para sekutu sebelum likuidasi aktiva
sepenuhnya dilakukan.

15-36
Pedoman praktis likuidasi bertahap

1. Tidak mendistribusikan kepada para sekutu


hingga seluruh kewajiban dan beban likuidasi
aktual maupun potensial telah dibayarkan atau
telah dicadangkan seperlunya
2. Antisipasilah kemungkinan yang terburuk, atau
yang paling membatasi sebelum menentukan
jumlah uang tunai yang dapat diterima oleh
masing-masing sekutu:

15-37
RULES: Safe Installment Payments

• Asumsikanlah bahwa seluruh aset nonkas


yang tersisa akan dihapuskan sebagai
kerugian yaitu asumsikan bahwa tidak ada
yang dapat direalisasikan lagi dari
penghapusan aset.
• Asumsikanlah bahwa defisit yang timbul pada
akun modal para sekutu akan didistribusikan
kepada sekutu yang tersisa, asumsikan
bahwa defisit tersebut tidak akan dihapuskan
oleh kontribusi modal tambahan para sekutu.

15-38
RULES: Safe Installment Payments

3. Setelah akuntan mengasumsikan kasus


terburuk yang dapat terjadi, maka sisa saldo
kredit pada akun modal menunjukkan distribusi
aset dan kas yang aman yang dapat
didistribusikan kepada masing-masing sekutu
dalam jumlah yang terkait.

15-39
Cash Distribution Plan

• Pada awal proses likuidasi adalah umum bagi


akuntan untuk menyusun rencana distribusi kas
yang memberikan gambaran kepada para
sekutu mengenai pembayaran kas bertahap
yang akan diterima oleh masing-masing pada
saat telah tersedia kas dalam persekutuan.

• Rencana distribusi kas merupakan proyeksi pro


forma penggunaan kas, apabila telah tersedia
uang tunai.

15-40
LAP Example

• Aldi memiliki saldo kredit $34,000 dan 40


persen dari bagian laba rugi persekutuan ABC
LAP Aldi adalah $85,000 (LAP = $34,000/0.40 =
$85,000).

• Ini berarti bahwa kerugian dalam penghapusan


aset kas atau beban likuidasi tambahan sebesar
$85,000 akan menghapuskan saldo kredit dalam
akun modal Aldi dengan perhitungan sbb :
$85,000 x .40 = $34,000.

15-41
Loss Absorption Power

• Konsep dasar rencana distribusi kas pada awal


proses likuidasi dalah kemampuan menanggung
kerugian atau loss absorption power (LAP).
• LAP seorang sekutu diartikan sebagai kerugian
maksimum yang dapat terjadi dalam
persekutuan sebelum saldo akun modal dan
pinjaman sekutu dilunasi

15-42
Persekutuan ABC
Neraca saldo
Per tanggal 31 Mei 2005
Kas $10.000
Aktiva nonkas 90.000
Kewajiban $40.000
Utang pinjaman pada sekutu Cha 4.000
Modal, Alt (40%) 34.000
Modal, Blue (40%) 10.000
Modal, Cha (20%) 12.000
Total $100.000 $100.000

15-43
1. Laporan keuangan pribadi ketiga sekutu pada
tanggal 1 mei 2005
Alt Blue Cha
Aktiva pribadi $150.000 $12.000 $42.000
Kewajiban pribadi (86.000) (16.000) (14.000)
Kekayaan (defisit bersih) $64.000 ($4.000) $28.000

2. Persyaratan utang wesel antara cha dengan


persekutuan menyatakan bahwa bunga atas
utang pinjaman dari cha akan berhenti diakru
pada saat persekutuan menghentikan
kelangsungan usaha
15-44
3. Aktiva nonkas persekutuan dijual sbb :
Tanggal Nilai Buku Perolehan kerugian
15/5/x5 $55.000 $45.000 $10.000
15/6/x5 30.000 15.000 15.000
15/7/x5 5.000 5.000

4. Kreditor eksternal dibayar sebesar $40.000


pada tanggal 20 mei
5. Para sekutu bersepakat untuk menyimpan
cadangan tunai sebesar $10.000 selama
proses likuidasi yang digunakan untuk
membayar beban likuidasi

15-45
6. Para sekutu sepakat untuk mendistribusikan
kas yang tersedia pada akhir setiap bulan, yaitu
likuidasi bertahap akan dilakukan pada tanggal
31 mei dan 30 juni. Distribusi kas terakhir
kepada para sekutu akan dilakukan pada
tanggal 31 juli 20x5 yaitu akhir proses likuidasi

15-46
Transaksi selama bulan mei 20x5
•Peristiwa yang terjadi bulan mei 20x5
menghasilkan distribusi sebesar $5.000 kepada
setiap sekutu. Prosedur yang digunakan adalah
1.Penjualan aktiva yang bernilai $55.000
menghasilkan kerugian $10.000 didistribusikan
kepada sekutu berdasarkan rasio pembagian laba
dan rugi
2.Pembayaran sebesar $40.000 dilakukan kepada
kreditor eksternal
3.Kas yang tersedia didistribusikan pada tanggal
31 mei 20x5
15-47
• Laporan realisasi dan likuidasi persekutuan
Lihat skedul di exel
• Pembayaran aman kepada para sekutu lihat di
exel

15-48
Incorporation of a Partnership

• Seiring dengan perkembangan persekutuan,


para sekutu dapat memutuskan untuk
mengubah bentuk usaha menjadi perseroan
agar :
• Dapat memperoleh akses pendanaan
ekuitas tambahan
• Membatasi tanggungjawab pribadi
• Mendapatkan keuntungan pajak tertentu
• Mencapai tujuan lain yang cukup berat

15-49
Incorporation of a Partnership

• Pada saat pendirian, persekutuan diakhiri, dan


aset dan kewajiban untuk merevaluasi nilai
pasar mereka.

Laba atau rugi atas revaluasi dialokasikan ke


rekening modal sekutu dalam profit and loss
sharing ratio.

Modal saham di perusahaan baru kemudian


didistribusikan secara proporsional dengan
rekening modal sekutu.

15-50
Personal Financial Statements

• Pada awal proses likuidasi, sekutu biasanya


meminta laporan keuangan pribadi untuk
menentukan solvabilitas pribadi masing-masing
pasangan.

Pedoman penyusunan laporan keuangan pribadi


ditemukan dalam Pernyataan Posisi 82-1

15-51
Personal Financial Statements

• Laporan keuangan pribadi meliputi:

Pernyataan kondisi keuangan, atau neraca


pribadi, yang menyajikan aktiva dan kewajiban
seseorang pada suatu titik waktu.

Laporan perubahan kekayaan bersih, atau


pernyataan pendapatan pribadi, yang
menyajikan sumber-sumber utama perubahan
kekayaan bersih seseorang.

15-52
Personal Financial Statements

• Selain menyajikan aktiva dan kewajiban


seseorang, pernyataan kondisi keuangan harus
mencakup taksiran pajak penghasilan yang
dikeluarkan seolah-olah semua aset dikonversi
dan kewajiban dipadamkan.

Kekayaan bersih orang tersebut kemudian akan


dihitung sebagai aset dikurangi kewajiban pajak
dikurangi dengan estimasi.

15-53
Personal Financial Statements

• Secara umum, dasar akrual harus digunakan


untuk menentukan aset dan kewajiban
seseorang, dan pernyataan komparatif biasanya
disediakan.

15-54
Personal Financial Statements

• Tidak seperti neraca bisnis yang berdasarkan


biaya historis, aset dalam pernyataan pribadi
dari kondisi keuangan dinyatakan sebesar nilai
saat ini diperkirakan mereka.

Kewajiban disajikan sebesar nilai yang lebih


rendah dari nilai diskonto dari pembayaran kas
masa depan atau saat jumlah pembayaran
tunai.

15-55
Personal Financial Statements

• Termasuk langsung di bawah kewajiban adalah


pajak diperkirakan akan dibayar jika semua aset
yang dikonversi ke uang tunai dan semua
kewajiban dibayar.

Aktiva dan kewajiban disajikan dalam urutan


mereka likuiditas dan kedewasaan, tidak lancar
dan tidak lancar.

15-56
Personal Financial Statements

• Laporan perubahan kekayaan bersih


menyajikan sumber penghasilan utama.

Keduanya menyadari dan pendapatan yang


belum direalisasi diakui dalam laporan
perubahan kekayaan bersih.

Laporan laba rugi Sebuah bisnis komersial


mungkin tidak mengenali keuntungan
berpegangan pada beberapa surat berharga,
tetapi keuntungan tersebut diakui pada laporan
individu perubahan kekayaan bersih.
15-57
Bab 16

Akhir dari bab

McGraw-Hill/Irwin Copyright © 2005 by The McGraw-Hill Companies, Inc. All rights reserved.

Anda mungkin juga menyukai