Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN PADA

PASIEN DENGAN GANGGUAN


SISTEM MUSKULOSKELETAL
(FRACTURE)
Kelompok 9
NI PUTU RISKI DAMAYANTI (183222943)
NI PUTU RITA LAKSMI (183222944)
NI PUTU SRI APRIANTINI (183222945)
NI PUTU YUVI GITAYANI (183222946)
NI WAYAN CINTIA DEVI UTAMI (183222947)
DEFINISI FRAKTUR
• Fraktur adalah terputusnya kontiunitas tulang
yang terjadi akibat tulang dikenai stres yang
lebih besar dari yang didapat diabsorbsinya

• Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya


kontiunitas tulang atau tulang rawan yang
umumnya disebabkan oleh rudapaksa
(Sjamsuhidayat, 2005).
ETIOLOGI FRAKTUR
• Fraktur disebabkan oleh truma dimana
terdapat tekanan berlebihan pada tulang.
• Fraktur cenderung terjadi pada laki- laki
biasanya dibawah umur 45 tahun dan pada
orang tua perempuan
TANDA DAN GEJALA FRAKTUR
• Nyeri terus menerus dan bertambah beratnya sampai fre\agmen
tulang di imobilisasi.
• Setelah fraktur terjadi, bagian- bagian tak dapat digunakan dan
cenderung bergerak secara tidak alamiah (gerakan luar biasa)
bukannya tetap rigid seperti normalnya.
• Fraktur panjang, terjadi pemendekan tulang yang sebenarnya
terjadi karena kontraksi otot yang melekat di atas dan bawah
tempat fraktur.
• Saat ekstremitas diperiksa dengan tangan, bila diraba akan ada
tulang yang dinamakan krepitus yang teraba akibat gesekan antara
fragmen satu dengan lainnya.
• Pembengkakan dan perubahan warna lokal pada kulit terjadi
sebagai akibat trauma dan perdarahan yang mengikuti fraktur.
KLASIFIKASI FRAKTUR
Klasifikasi fraktur menurut Lukman (2009)
1. Fraktur Komplit
2. Fraktur Tidak Komplit
3. Fraktur tebuka
4. Fraktur tertutup
5. Fraktur Greenstick
6. Frkatur trnsversal
7. Fraktur Oblik
8. Fraktur Spiral
9. Fraktur Kominutup
10. Fraktur Depresi
11. Fraktur Kompresi
12. Fraktur Patologik
13. Fraktur Avulsi
14. Fraktur Epifisial
15. Fraktur impaksi
KOMPLIKASI AKIBAT FRAKTUR
• Interposisi jaringan di antara ujung-ujung tulang.
• Imobilisasi dan manipulasi yang tidak memadai,
yang menghentikan pembentukan kalus
• Jarak yang terlalu jauh antara fragmen tulang
(gap tulang).
• Kontak tulang yang terbatas
• Gangguan asupan darah yang mengakibatkan
nekrosis avaskuler
PATOFISIOLOGI FRAKTUR
• Fraktur terjadi akibat trauma yang disebbkan oleh tulang yang gaga
menahan tekanan membengkok, memutar dan tarikan. Trauma
dapat berupa trauma langsung dan tidak langsung menurut Sylvia
(2005) adalah:

• Trauma Langsung
Trauma langsung menyebabkan tekanan langsung pada tulang an
terjadi pada daerah tekanan. Fraktur biasanya bersifat komuntif dan
jaringan lunak ikut mengalami kerusakan.

• Trauma Tidak Langsung


Pada truma tidak langsung biasanya jaringan lunak tetap utuh, dan
apabila trauma dihanarka ke daerah fraktur, misalnya jatuh dengan
tangan ekstensi dan dapat menybabkan fraktur paa clavicula.
PATHWAY
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Pemeriksaan rontgen
• Scan tulang, Tomografi
• CT-Scan/MRI
• Arteriogram
• Cek darah lengkap
• Kreatinin
Penatalaksanaan FRAKTUR
• Tulang yang patah perlu dikurangi atau
kembali ke keselarasan dan bergerak sampai
sembuh. Ada beberapa cara atau metode yang
dapat digunakan menurut Weissleder (2005)
yang tergantung pada tingkat kematangan
tulang pasien bisa dilakukan gips, di selotip
(traksi ult) atau pin logam (traksi tulang) ,
ORIF P/S
Konsep Dasar Asuhan Keperawatan

1. Pengkajian
• Anamnesis
• Keluhan Utama
• Riwayat Penyakit Saat Ini
• Riwayat Penyakit Terdahulu
• DATA BIO-PSIKO-SOSIAL-SPIRITUAL
Diagnosa Keperawatan
• Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri fisik, spasme
otot , gerakan fragmen tulang, edema , cedera jaringan
lunak , pemasangan traksi.
• Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan
dengan penurunan suplai darah kejaringan
• Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan fraktur
terbuka, pemasangan traksi (pen, kawat, sekrup).
• Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan
rangka neurovascular, nyeri, terapi restriktif (imobilisasi)
• Resiko infeksi berhubungan dengan trauma, imunitas tubuh
primer menurun, prosedur invasive ( pemasangan traksi)
• Resiko syok ( hipovolemik) berhubungan dengan kehilangan
volume darah akibat trauma ( fraktur).
3. INTERVENSI KEPERAWATAN
4. IMPLEMENTASI
Implementasi merupakan tindakan yang sudah
direncanakan dalam rencana perawatan. Tindakan
keperawatan mencakup tindakan
mandiri(independent), dan tindakan kolaborasi (
Wartonah 2015).

5. EVALUASI
Evaluasi merupakan tahap akhir dalam proses
keperawatan untuk dapat menentukan keberhasilan
dalam asuhan keperawatan
TINJAUAN KASUS

Anda mungkin juga menyukai