Anda di halaman 1dari 25

1.

Hemida Kusumaningrum
(195040200113023)
2. Muhammad Aldy Pratama
(195040200113027)
3. Wardani
(195040200113032)
Apakah kalian tahu, apa maksud
“Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa” ?
Pengertian Ideologi

• Ideologi Idea : gagasan,


konsep, pengertian dasar, cita-cita
Logos : ilmu
• Secara harfiah, ideologi berarti ilmu
mengenai pengertian dasar, ide.
• Definisi ideologi berkembang menjadi
suatu paham mengenai seperangkat nilai
atau pemikiran yang dipegang oleh
seorang atau sekelompok orang untuk
Pengertian Ideologi
Menurut Gunawan Setiardja
Ideologi adalah seperangkat
ide asasi tentang manusia dan
seluruh realitas yang dijadikan
pedoman dan cita-cita hidup.

Menurut Soejono Soemargono


Ideologi merupakan kumpulan
gagasan, ide, keyakinan,
kepercayaan yang menyeluruh dan
sistematis, yang menyangkut
bidang: politik, sosial, kebudayaan,
dan agama.
Fungsi Ideologi
1. Sebagai tujuan atau cita-cita yang hendak dicapai
bersama dalam kehidupan bermasyarakat.
2. Sebagai pemersatu masyarakat dan juga menjadi
prosedur penyelesaian konflik yang terjadi di dalam
masyarakat.
3. Sebagai sarana untuk memformulasikan dan
mengisi kehidupan manusia secara individual.
(Cahyono, 1986)
4. Sebagai jembatan pergeseran kendali kekuasaan
dari generasi tua (founding fathers) ke generasi
muda. (Setiardja, 2001)
5. Sebagai kekuatan yang mampu memberi semangat
dan motivasi individu, masyarakat, dan bangsa
untuk menjalani kehidupan dalam mencapai tujuan.
(Hidayat, 2001)
Macam-Macam
Macam-MacamIdeologi
IdeologididiDunia
Dunia

1.Liberalisme
2.Fasisme
3.Sosialisme
4.Komunisme
LIBERALISME
Inti pemikiran : Kebebasan Individual
Latar belakang : Sebagai respons terhadap
kekuasaan negara yang absolut
dan otoriter yang membatasi kebebasan
dan hak-hak
warga negaranya.
Landasan : Manusia pada hakikatnya adalah baik dan
berbudi, tanpa harus diterapkannya aturan-aturan ketat
yang bersifat mengekang.
Ciri-ciri : - Kebebasan sebesar-besarnya bagi setiap
individu
- Penolakan terhadap pembatasan, terutama
dari pemerintah dan agama.
- Ekonomi pasar relatif bebas
Inti pemikiran : Crediere, Obediere, Combattere (Yakinlah,
tunduklah,
FASISME
berjuanglah).
Latar belakang : Perkembangan dari paham yang
dipraktikkan di Italia pada tahun
1922-1943, yaitu pada saat Benito Mussolini
menjabat sebagai
Perdana Menteri Fasis di Italia. Dilakukan
awalnya untuk
melawan anarkisme dan komunisme.
Landasan : Negara dan pemerintah harus bertindak keras
agar “ditakuti” oleh
rakyat, intinya negara diperlukan untuk mengatur
masyarakat.
Ciri-ciri : - Kekuasaan dipegang oleh pemerintah yang dapat
berupa koalisi sipil,
militer, atau partai yang berkuasa saat itu.
-Rakyat diperintah dengan intimidasi agar patuh
SOSIALISME
 Inti pemikiran : Kolektivitas (Kebersamaan, Gotong
Royong)
 Latar belakang : Menentang adanya kepemilikan pribadi
yang timbul akibat
kapitalisme yang eksploitatif dan
menyokong pemakaian
milik pribadi tersebut untuk kesejahteraan
umum.
 Landasan : Masyarakat dan juga negara adalah suatu
pola kehidupan
bersama. Manusia tidak bisa hidup sendiri-
sendiri, dan manusia
akan lebih baik serta layak kehidupannya jika
ada kerja sama
melalui fungsi yang dilaksakan oleh negara.
 Ciri-ciri : - Kesamaan kesempatan bagi semua orang
- Penghapusan sebagian besar hak-hak milik
KOMUNISME
Inti pemikiran : Perjuangan kelas dan penghapusan
kelas-kelas dimasyarakat,
sehingga negara hanya sasaran antara.
Latar belakang : Manifest der Kommunistischen yang
ditulis oleh Karl Marx
dan Friedrich Engels, sebuah manuskrip
politik yang pertama
kali diterbitkan pada 21 Februari 1848.
Landasan : Penolakan kondisi masa lampau, analisa
yang cenderung negatif
terhadap situasi dan kondisi yang ada, resep
perbaikan untuk masa.
depan, dan rencana tindakan jangka pendek
yang memungkinkan
tercapainya tujuan yang berbeda-beda
Ciri-ciri : - Kesamaan kesempatan bagi semua orang
PANCASILA SEBAGAI JALAN TENGAH
IDEOLOGI DUNIA

Pancasila sebagai ideologi


Cara pandang dan metode bagi
seluruh bangsa Indonesia untuk
mencapai citacitanya, yaitu
masyarakat yang adil dan makmur
sesuai dengan nilai-nilai yang
terkandung dalam pancasila.
SIFAT-SIFAT
SIFAT-SIFATPANCASILA
PANCASILASEBAGAI
SEBAGAI
IDEOLOGI
IDEOLOGI
1. Terbuka & Tertutup
2. Komprehensif
 Mengakomodasi nilai-nilai dan cita-cita yang
bersifat menyeluruh
tanpa berpihak pada golongan tertentu atau
melakukan
transformasi sosial secara besar-besaran
menuju bentuk tertentu.
 Negara mengakomodasi berbagai idealisme
yang berkembang
dalam masyarakat yang bersifat majemuk
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PANCASILA SEBAGAI
IDEOLOGI
Kelebihan
 Dapat membawa Indonesia ke arah yang
lebih adil dan makmur
 Merupakan jalan tengah antara Liberal dan
Komunis
 Memberi inspirasi akan tata masyarakat
bebas
 Menjadi sumber etik sosial
 Sebagai instrumen politik untuk melihat
kinerja pemerintah dan untuk melawan
ketidakadilan sosial dan segala
manifestasinya
Kekurangan
Memberi kesempatan kebebasan yang
cenderung menjadi
anarki
Adanya kemungkinan masuknya
kepentingan neoliberal
Dianggap tidak jelas karena hanya
mengambil jalan tengah
diantara komunis dan liberal
Pancasila justru membuat bangsa
mengambil keburukan
Liberal dan Komunis bersama-sama
Pancasila dan Agama

Pancasila yang di dalamnya terkandung


dasar filsafat hubungan negara dan agama
merupakan karya besar bangsa Indonesia
melalui The Founding Fathers Negara
Republik Indonesia. Konsep pemikiran para
pendiri negara yang tertuang dalam Pancasila
merupakan karya khas yang secara
antropologis merupakan local genius bangsa
Indonesia (Ayathrohaedi).
Agama dan falsafah Pancasila

Bangsa kita adalah bangsa yang


relijius; juga, bangsa yang
menjunjung tinggi, menghormati
dan mengamalkan ajaran agama
masing-masing. Karena itu, setiap
umat beragama hendaknya
memahami falsafah Pancasila itu
sejalan dengan nilai-nilai ajaran
agamanya masing-masing.
Pancasila Sadar Adanya Tuhan

Begitu pentingnya memantapkan


kedudukan Pancasila, maka
Pancasila pun mengisyaratkan bahwa
kesadaran akan adanya Tuhan milik
semua orang dan berbagai agama.
Tuhan menurut terminologi Pancasila
adalah Tuhan Yang Maha Esa, yang
tak terbagi, yang maknanya sejalan
dengan agama Islam, Kristen, Budha,
Hindu dan bahkan juga Animisme
(Chaidar, 1998: 36).
Menurut Ir. Soekarno Dua arti
pokok :
Pertama pengakuan akan eksistensi
agama-agama di Indonesia yang,,
“mendapat tempat yang sebaik-
baiknya”.Kedua, posisi negara terhadap
agama, Ir. Soekarno menegaskan bahwa
“negara kita akan ber-Tuhan”. Bahkan
dalam bagian akhir pidatonya,
mengatakan, “Hatiku akan berpesta raya,
jikalau saudara- saudara menyetujui
bahwa Indonesia berasaskan Ketuhanan
Yang Maha Esa”. Hal ini relevan dengan
ayat (1) dan (2) Pasal 29UUD (Ali, 2009:
118).
STUDI KASUS
Proyek Hambalang
Kasus proyek
pembangunan Pusat Pendidikan,
Pelatihan, dan Sarana Olahraga
Nasional (P3SON) di Hambalang
juga tercatat menjadi salah satu
kasus korupsi besar yang pernah
ada. Nilai kerugiannya mencapai
Rp 706 miliar.
Pembangunan proyek Hambalang ini direncanakan dibangun sejak
masa Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Malarangeng dengan
menghabiskan anggaran sebesar Rp 1,2 triliun. Proyek yang ditargetkan
rampung dalam waktu 3 tahun ini mangkrak hingga akhirnya aliran dana
korupsi terendus KPK.
Aliran dana proyek ini masuk ke kantong beberapa pejabat. Di
antaranya Mantan Menpora Andi Malarangeng, Sekretaris Kemenpora
Wafid Muharram, Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum,
Direktur Utama PT Dutasari Citra Laras Mahfud Suroso, Anggota DPR
Angelina Sondakh.

Anda mungkin juga menyukai