KEWARGANEGARAAN
PANCASILA
SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA
Kuliah ke-2
A. Pengertian Ideologi
•Ideologi berasal dari kata “Idea” yang berarti Gagasan,
Konsep, Buah Pikiran, dan “Logos” artinya Ilmu
•Dalam pengertian sehari-hari kata “Idea” biasanya
disamakan artinya dengan cita-cita. Yang dimaksud cita-
cita bersifat tetap dan harus dicapai sehingga menjadi
dasar pandangan atau paham
•Dengan demikian, Ideologi adalah ilmu yang
membicarakan tentang suatu gagasan atau pemikiran
untuk dijadikan pedoman dasar , landasan, prinsip dan
cita-cita dalam hidup
Pengertian Ideologi menurut para Ahli :
Menurut Descrates
Ideologi adalah inti semua pemikiran manusia
Ciri-ciri :
- Kebebasan sebesar-besarnya bagi setiap individu
- Penolakan terhadap pembatasan, terutama dari pemerintah dan
agama.
- Ekonomi pasar relatif bebas
Fasisme
Inti pemikiran : Crediere, Obediere, Combattere (Yakinlah, tunduklah,
berjuanglah.)
Landasan : Negara dan pemerintah harus bertindak keras agar “ditakuti” oleh
rakyat, intinya negara diperlukan untuk mengatur masyarakat.
Ciri-ciri :
- Kekuasaan dipegang oleh pemerintah yang dapat berupa koalisi sipil,
militer, atau partai yang berkuasa saat itu.
- Rakyat diperintah dengan intimidasi agar patuh terhadap negara.
- Pemerintah mengatur segala yang boleh maupun tidak boleh dilakukan oleh
rakyatnya.
Sosialisme
Landasan : Masyarakat dan juga negara adalah suatu pola kehidupan bersama.
Manusia tidak bisa hidup sendiri-sendiri, dan manusia akan lebih baik serta layak
kehidupannya jika ada kerja sama melalui fungsi yang dilaksanakan oleh negara
Ciri-ciri :
- Kesamaan kesempatan bagi semua orang
- Penghapusan sebagian besar hak-hak milik pribadi dan negara.
Komunisme
Inti pemikiran : Perjuangan kelas dan penghapusan kelas-kelas dimasyarakat,
sehingga negara hanya sasaran antara.
Latar belakang : Manifest der Kommunistischen yang ditulis oleh Karl Marx dan
Friedrich Engels, sebuah manuskrip politik yang pertama kali diterbitkan pada 21
Februari 1848.
Ciri-ciri :
- Kesamaan kesempatan bagi semua orang
- Penghapusan seluruh besar hak-hak milik pribadi dan negara.
- Negara tanpa strata (tanpa kelas)
- Pemerintahan otoriter
INDONESIA
Moh. Hatta