Anda di halaman 1dari 25

MATA KULIAH PANCASILA &

KEWARGANEGARAAN

PANCASILA
SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA

Kuliah ke-2
A. Pengertian Ideologi
•Ideologi berasal dari kata “Idea” yang berarti Gagasan,
Konsep, Buah Pikiran, dan “Logos” artinya Ilmu
•Dalam pengertian sehari-hari kata “Idea” biasanya
disamakan artinya dengan cita-cita. Yang dimaksud cita-
cita bersifat tetap dan harus dicapai sehingga menjadi
dasar pandangan atau paham
•Dengan demikian, Ideologi adalah ilmu yang
membicarakan tentang suatu gagasan atau pemikiran
untuk dijadikan pedoman dasar , landasan, prinsip dan
cita-cita dalam hidup
Pengertian Ideologi menurut para Ahli :

Menurut Descrates
Ideologi adalah inti semua pemikiran manusia

Menurut Karl Marx


Ideologi adalah alat untuk mencapai kesetaraan dan kesejahteraan
bersama dalam masyarakat

Menurut Oesman dan Alfian


Ideologi berintikan serangkaian nilai (norma) atau sistem nilai dasar
yang bersifat menyeluruh dan mendalam yang dimiliki dan dipegang
oleh suatu masyarakat atau bangsa sebagai wawasan atau
pandangan hidup bangsa mereka
B. Urgensi Ideologi bagi suatu Bangsa
1. Keseluruhan pengetahuan yang dapat dijadikan
landasan untuk memahami dan menafsirkan dunia dan
kejadian-kejadian dalam alam sekitarnya.
2. Orientasi Dasar Negara yang membuka wawasan dan
memberikan makna serta menunjukan tujuan dalam
kehidupan manusa.
3. Norma-norma yang menjadi pedoman dan pegangan
bagi seseorang untuk melangkah dan bertindak.
4. Bekal dan jalan bagi seseorang untuk menemukan
identitas dirinya.
5. Kekuatan yang mampu menyemangati dan mendorong
seseorang untuk menjalankan kegiatan dan mencapai
tujuan.
6. Pendidikan bagi seseorang atau masyarakat untuk
memahami, menghayati tingkah lakunya sesuai dengan
orientasi dan norma-norma yang terkandung di dalamnya.
TIGA DIMENSI IDEOLOGI
1. Dimensi realita, bahwa nilai-nilai dasar yang
terkandung dalam ideologi itu secara riil berakar dan
hidup dalam masyarakat atau bangsanya
2. Dimensi idealisme, bahwa nilai-nilai dasar ideologi
tersebut mengandung idealisme, cita cita, bukan
lambungan angan-angan,
3. Dimensi fleksibilitas atau dimensi pengembangan,
bahwa ideologi tersebut memiliki keluwesan yang
memungkinkan dan bahkan merangsang
pengembangan pemikiran-pemikiran baru
Beberapa ideologi di dunia
Liberalisme
Inti pemikiran : Kebebasan Individual

Latar belakang : Sebagai respons terhadap kekuasaan negara yang


absolut dan otoriter yang membatasi kebebasan dan hak-hak warga
negaranya.

Landasan : Manusia pada hakikatnya adalah baik dan berbudi, tanpa


harus diterapkannya aturan-aturan ketat yang bersifat mengekang.

Ciri-ciri :
- Kebebasan sebesar-besarnya bagi setiap individu
- Penolakan terhadap pembatasan, terutama dari pemerintah dan
agama.
- Ekonomi pasar relatif bebas
Fasisme
Inti pemikiran : Crediere, Obediere, Combattere (Yakinlah, tunduklah,
berjuanglah.)

Latar belakang : Perkembangan dari paham yang dipraktikkan di Italia pada


tahun 1922-1943, yaitu pada saat Benito Mussolini menjabat sebagai Perdana
Menteri Fasis di Italia. Dilakukan awalnya untuk melawan anarkisme dan
komunisme.

Landasan : Negara dan pemerintah harus bertindak keras agar “ditakuti” oleh
rakyat, intinya negara diperlukan untuk mengatur masyarakat.

Ciri-ciri :
- Kekuasaan dipegang oleh pemerintah yang dapat berupa koalisi sipil,
militer, atau partai yang berkuasa saat itu.
- Rakyat diperintah dengan intimidasi agar patuh terhadap negara.
- Pemerintah mengatur segala yang boleh maupun tidak boleh dilakukan oleh
rakyatnya.
Sosialisme

Inti pemikiran : Kolektivitas (Kebersamaan, Gotong Royong)

Latar belakang : Menentang adanya kepemilikan pribadi yang timbul akibat


kapitalisme yang eksploitatif dan menyokong pemakaian milik pribadi tersebut untuk
kesejahteraan umum. Gerakan diawali pada abad 19 dengan para pemikir Henri de
Saint-Simon, Robert Owen dan Charles Fourier.

Landasan : Masyarakat dan juga negara adalah suatu pola kehidupan bersama.
Manusia tidak bisa hidup sendiri-sendiri, dan manusia akan lebih baik serta layak
kehidupannya jika ada kerja sama melalui fungsi yang dilaksanakan oleh negara

Ciri-ciri :
- Kesamaan kesempatan bagi semua orang
- Penghapusan sebagian besar hak-hak milik pribadi dan negara.
Komunisme
Inti pemikiran : Perjuangan kelas dan penghapusan kelas-kelas dimasyarakat,
sehingga negara hanya sasaran antara.

Latar belakang : Manifest der Kommunistischen yang ditulis oleh Karl Marx dan
Friedrich Engels, sebuah manuskrip politik yang pertama kali diterbitkan pada 21
Februari 1848.

Landasan : Penolakan kondisi masa lampau, analisa yang cenderung negatif


terhadap situasi dan kondisi yang ada, resep perbaikan untuk masa depan, dan
rencana tindakan jangka pendek yang memungkinkan tercapainya tujuan yang
berbeda-beda.

Ciri-ciri :
- Kesamaan kesempatan bagi semua orang
- Penghapusan seluruh besar hak-hak milik pribadi dan negara.
- Negara tanpa strata (tanpa kelas)
- Pemerintahan otoriter
INDONESIA
Moh. Hatta

Perhimpunan Indonesia (PI) yang dipimpin


oleh Drs. Moh. Hatta (1926-1931) di
Belanda, sejak 1924 mulai merumuskan
konsepsi ideologi politiknya, bahwa tujuan
kemerdekaan politik haruslah didasarkan
pada empat prinsip: Kesatuan nasional,
Solidaritas, Nonkooperasi dan Swadaya
(selfhelp).

Paham kedaulatan rakyat memiliki akar yang


kuat dalam tradisi masyarakat Nusantara
Tan Malaka

Dalam Komintern (Komunisme


Internasional) pernah mengusulkan
agar komunisme di Indonesia harus
bekerjasama dengan Pan- Islamisme
karena, kekuatan Islam di Indonesia
tidak bisa diabaikan
HOS COKROAMINOTO

Mengidealisasikan suatu sintesis antara


Islam, Sosialisme dan Demokrasi

Cokroaminoto mempunyai pemikiran


tentang negara demokrasi melalui
perwakilan di parlemen untuk memilih
orang-orang yang berhak memegang
kekuasaan yang bebas dari penjajahan
dimana bangunan ekonomi sosialistik
menjadi dasar pijakannya tanpa ada
monopoli, riba, dan eksploitas
HOS COKROAMINOTO

Soekarno Nasionalis Kartosuwiryo Islamis Muso Komunis


SOEPOMO
Dalam sidang BPUPKI pada tanggal 31 Mei
1945, memberikan tiga pilihan ideologi, yaitu:
(1) paham individualisme, (2) paham
kolektivisme dan (3) paham integralistik.

Beliau dengan sangat meyakinkan menolak


paham individualisme dan kolektivisme, dan
menyarankan paham integralistik yang dinilai
sesuai dengan semangat kekeluargaan

Paham integralistik merupakan kerangka


konseptual makro dari apa yang sudah
menjiwai rakyat kita di kesatuan masyarakat
yang kecil-kecil itu
PANCASILA & LIBERALISME
IDEOLOGI PANCASILA
Pancasila sebagai ideologi Indonesia mempunyai ajaran-ajaran yang
memang mengandung nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi
lain.

Filsuf Inggris, Bertrand Russel, menyatakan bahwa Pancasila sebagai


sintesis kreatif antara Declaration of American Independence (yang
merepresentasikan ideologi demokrasi kapitalis) dengan Manifesto
Komunis (yang merepresentasikan ideologi komunis), dan menyebut
Bung Karno sebagai The Great Thinker in The East.
Pancasila sebagai ideologi mengandung nilai-
nilai yang tidak berasal dari luar, melainkan
digali dan diambil dari kekayaan khasanah
rohani, moral, dan budaya masyarakatnya
sendiri.
Sebagai ideologi, nilai dasar, nilai instrumental,
dan nilai praktis Pancasila harus
diimplementasikan
Nilai dasar terdapat pada
Pembukaan UUD NRI Tahun 1945,
dan Penjelasan UUD NRI Tahun
NILAI DASAR 1945 dan harus dijabarkan
konkret dalam Batang Tubuh
UUD NRI Tahun 1945, bahkan
pada semua peraturan
perundang-undangan
pelaksanaannya
NILAI
pelaksanaan dari nilai dasar
PANCASILA NILAI
Pancasila berupa peraturan
INSTRUMENTAL
perundang-undangan ke tingkat
yang lebih rendah

Ketaatan atau realisasi nilai-nilai


NILAI PRAKTIS Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
NILAI DASAR PANCASILA
NILAI INSTRUMENTAL
Pancasila merupakan norma
dasar dalam penyelenggaraan
bernegara dan yang menjadi
sumber dari segala sumber
hukum sekaligus sebagai cita
hukum (recht-idee), baik
tertulis maupun tidak tertulis
di Indonesia
NILAI PRAKTIS

Nilai yang terdapat dalam kenyataan hidup sehari-hari,


baikdalam konteks bernegara maupun bermasyarakat.
Contoh : Saling membantu bergotong royong, berteman
dengan siapa saja, menghargai hak-hak orang lain, berani
membela orang lain, bertindak adil kepada setiap orang, tidak
mementingkan kepentingan pribadi atau golongan dll.
APAKAH PANCASILA SUDAH
DIIMPLEMENTASIKAN SECARA BENAR?
TUGAS KELOMPOK
1. Buat Kelompok dengan anggota 6 orang.
2. Masing-masing kelompok membuat paper max 5 hal, dengan topik “
Apakah Pancasila sudah diimplementasikan dengan benar “. Agar ditulis
hal-hal yang telah sesuai dan belum sesuai dan langkah-langkah untuk
memperbaikinya.
3. Masing-masing kelompok menulis dengan aspek yang berbeda :
Kel. 1 : Ekonomi Kel. 4 : Budaya
Kel. 2 : Pendidikan Kel. 5 : Demokrasi
Kel. 3 : Sosial Kel. 6 : Infrastruktur fisik
4. Paper di tulis dengan huruf times new roman 12, dengan jarak 1,5 spasi.
5. Paper diserahkan dan dipresentasikan pada tanggal 3 Oktober 2022.

Anda mungkin juga menyukai