Anda di halaman 1dari 9

PREEKLAMSIA dan EKLAMSIA

PREEKLAMSIA
Preeklamsia adalah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi yang
timbul setelah 20 minggu kehamilan dan disertai dengan proteinuria.
Klasifikasi
1. Preeklampsia ringan :
• Hipertensi dengan sistolik/diastolik > 140/90 mmHg, sedikitnya
enam jam pada dua kali pemeriksaan tanpa kerusakan organ.
• Proteinuria > 300 mg/24 jam atau > 1 + dipstik.
• Edema generalisata yaitu pada lengan, muka, dan perut
Tatalaksana
A. Rawat jalan
• Diet : cukup protein, rendah karbohidrat, lemak dan garam.
• Sedativa ringan : tablet phenobarbital 3 x 30 mg atau diazepam 3 x2 mg
PO 7 hari.
• Istirahat dengan berbaring aliran darah ke plasenta,ginjal me↑,
tekanan vena pada ekstremitas bawah me↓ dan reabsorpsi cairan
bertambah,istirahat juga mengurangi kebutuhan volume darah yang
beredar dan menurunkan TD.
• Kunjungan ulang setiap 1 minggu.
• Pemeriksaan laboratorium : hemoglobin, hematokrit, trombosit, urine
lengkap, asam urat darah, fungsi hati, fungsi ginjal
B. Rawat Inap
Kriteria preeklamsia ringan yg dirawat di RS :
• Bila tidak ada perbaikan TD,kadar proteinuria selama 2 minggu.
• Adanya 1 atau lebih tanda” preeklamsia berat.

2. Preeklamsia berat:
• TD sistolik/diastolik > 160/110 mmHg sedikitnya 6 jam pada 2X pemeriksaan. Tidak menurun meskipun ibu hamil sudah dirawat di
RS dan menjalani tirah baring.
• Proteinuria > 5 gram/24 jam atau > 3 + dipstik pada sampel urin sewaktu yang dikumpulkan paling sedikit 4 jam sekali.
• Oliguria < 400 ml / 24 jam.
• Kenaikan kadar kreatinin plasma > 1,2 mg/dl
• Hemolisis mikroangipatik karena meningkatnya enzim laktat dehidrogenase.
• Trombositopenia ( trombosit < 100.000 mm3)
• Oligohidroamnion, pertumbuhan janin terhambat, dan abrupsio plasenta.
• Gangguan fungsi hepar karena peningkatan kadar enzim ALT dan AST
Keluhan subjektif :
a) Nyeri epigastrium
b) Gangguan penglihatan
c) Nyeri kepala
d) Edema paru dan sianosis
e) Gangguan kesadaran
Dampak preeklampsia pada janin:
- Intrauterine growth restriction (IUGR) atau pertumbuhan janin terhambat
- -oligohidramnion
- premature
- bayi lahir rendah
- solusio plasenta
Tatalaksana
1. Perawatan aktif: kehamilan segera diterminasi ditambah pengobatan medisinal
Indikasi :
a) Ibu
- Usia kehamilan 37 minggu atau lebih
- Adanya tanda-tanda atau gejala impending eklamsia, kegagalan terapi konservatif yaitu setelah 6 jam pengobatan meditasi terjadi
kenaikan desakan darah /setelah 24 jam perawatan medisinal, (tidak ada perbaikan)

b) Janin
- Hasil fetal assesment jelek (Nonstress test dan USG)
- Adanya tanda IUGR (Intrauterine Growth Restriction)

c) Laboratorium
- Adanya “HELLP syndrome” (hemolisis dan peningkatan fungsi hepar, trombositopenia)
2. Perawatan konservatif: kehamilan tetap dipertahankan ditambah
pengobatan medisinal
- Indikasi : bila kehamilan preterm <37 minggu tanpa disertai tanda-
tanda impending eklamsia dengan keadaan janin baik.
- Pengobatan medisial : sama dengan perawatan medisial pada
pengelolaan aktif. Hanya loading dose MgSO4 IM 4 gr bokong kiri,4 gr
bokong kanan
Eklamsia
Eklamsia adalah gejala preeklamsia berat yang disertai dengan
kejang tonik klonik generalisata atau menyeluruh bahkan koma.
• Kejang terjadi sebelum, selama dan postpartum
• Kejang bisa juga terjadi 48 jam/10 hr post partum
• Setiap kejang pada wanita hamil, fikirkan eklamsia, kecuali ada
penyebab kejang lain
• Kejang dapat timbul berulang-ulang
Tatalaksana
1. Pengobatan medisinal sama seperti preeklamsia berat kecuali bila timbul kejang-
kejang lagi diberikan MgSO4 2gr IV selama 2 menit minimal 20 menit setelah
pemberian terakhir. Dosis tambahan 2 gr hanya diberikan 1 kali saja
2. Perawatan bersama :
- Konsul bagian saraf, penyakit dalam/ jantung, mata,
anestesi dan anak.
- Perawatan pada serangan kejang : dikamar isolasi yang
cukup terang/ICU.
3. Pengobatan obstetrik.
4. Terminasi kehamilan

Anda mungkin juga menyukai