Anda di halaman 1dari 53

PENGELOLAAN SEDIAAN

FARMASI, ALKES DAN


BAHAN MEDIS HABIS PAKAI
Pendahuluan
Sediaan Farmasi adalah obat, bahan obat, obat
tradisional dan kosmetika.

Alat kesehatan adalah instrumen, aparatus, mesin


dan/atau implan yang tidak mengandung obat yang digunakan
untuk mencegah, mendiagnosis, menyembuhkan dan meringankan
penyakit,merawat orang sakit, memulihkan kesehatan pada
manusia, dan/atau membentuk struktur dan memperbaiki fungsi
tubuh.

Bahan Medis Habis Pakai adalah alat


kesehatan yang ditujukan untuk penggunaan sekali pakai
(Single use)
SIAPA YANG BERTANGGUNG JAWAB?

APOTEKER
APA SAJA KEGIATANNYA ?

1. PEMILIHAN
Pemilihan adalah kegiatan untuk menetapkan JENIS
sediaan farmasi, alkes dan bahan medis habis pakai
sesuai dengan KEBUTUHAN.
PEMILIHAN sediaan farmasi, alkes dan bmhp ini berdasarkan apa???
2. PERENCANAAN KEBUTUHAN
Merupakan kegiatan untuk menentukan JUMLAH dan PERIODE PENGADAAN sediaan
farmasi, alkes dan bmhp sesuai dengan hasil kegiatan pemilihan untuk menjamin
terpenuhinya kriteria tepat jenis, tepat jumlah, tepat waktu dan efisien.
Perhitungan Kebutuhan Obat

METODE KONSUMSI

METODE MORBIDITAS
Perhitungan Kebutuhan Obat
Data yang diperlukan untuk
perhitungan metode konsumsi:
1. Daftar obat
2. Stok awal
3. Penerimaan
4. Pengeluaran
5. Sisa stok
6. Obat hilang/rusak
7. Kekosongan obat
8. Pemakaian rata-rata
9. Waktu tunggu
10. Stok pengaman
11. Perkembangan pola kunjungan
Soal:
Jika pada tahun 2018, penggunaan obat parasetamol adalah 3.000.000
dalam 12 bulan. Sisa stok per 31 desember adalah 100.000 tablet. Lead
time memesan pct 3 bulan. Berapa kebutuha untuk tahun 2019?
a. 3.000.000/12 = 250.000 per bulan
b. Stok pengaman 10-20%. Misalkan evaluasi data 20% . 20% x 3juta =
c. Lead time 3 bulan. 3 x 250.000 = 750.000 tablet
d. Kebutuhan paracetamol 2018 = 3.000.000 +
600.000+750.000=4.350.000
e. Rencana untuk 2019 :
4.350.000 – 100.000 = 4250.000 tablet = 4250 botol @1000 tablet
Metode Morbiditas
Adalah perhitungan kebutuhan obat berdasarkan pola penyakit.
Langkah2 perhitungan:
1. Menetapkan pola morbiditas penyakit berdasarkan kelompok umur-penyakit
2. Menyiapkan data populasi penduduk
3. Menyediakan data masing-masing penyakit pertahun untuk seluruh populasi pada
kelompok umur yang ada
4. Menghitung frekuensi kejadian masing2 penyakit pertahun untuk seluruh populasi
pada kelompok umur yang ada
5. Meghitung jenis, jumlah, dosis, frekuensi dan lama pemberian obat menggunakan
pedomana pengobatan yang ada
6. Menghitung jumlah yang harus diadakan untuk tahun anggaran yang akan datang
3. PENGADAAN
■ Untuk merealisasikan perencanaan kebutuhan. Pemilihan
■ Kegiatan berkesinambungan : Penentuan
Pembayaran jumlah yg
dibutuhkan

Pemantauan Penyesuaian
proses
pengadaan
pengadaan need &
money

Penentuan Pemilihan
spesifikasi metode
kontrak pengadaan
Pemilihan
pemasok
METODE PENGADAAN

PEMBELIAN ?

?
METODE PENGADAAN

PRODUKSI
PEMBELIAN SEDIAAN
FARMASI

?
METODE PENGADAAN

PRODUKSI SEDIAAN
PEMBELIAN FARMASI

ACCEPT
SUMBANGAN/HIBAH OR
REJECT
4. PENERIMAAN
Merupakan kegiatan untuk menjamin KESESUAIAN JENIS, SPESIFIKASI, JUMLAH,
MUTU, WAKTU PENYERAHAN dan HARGA yang tertera dalam kontrak atau surat
pesanan dengan kondisi fisik yang diterima.

DOKUMEN = HARUS DISIMPAN


5. PENYIMPANAN
METODE PENYIMPANAN dapat dilakukan berdasarkan :
■ KELAS TERAPI
■ BENTUK SEDIAAN DAN JENIS SEDIAAN
■ DISUSUN SECARA ALFABETIS

Dengan PRINSIP FEFO DAN FIFO


Penyimpanan sediaan mirip : LASA (look alike sound alike) = TIDAK DITEMPATKAN BERDEKATAN
DAN DIBERI PENANDAAN KHUSUS = mencegah kesalahan pengambilan obat
Obat emergensi bagaimana?
a. Jumlah dan jenis obat sesuai dengan daftar obat emergensi yang telah ditetapkan
b. Tidak boleh bercampur dengan persediaan obat untuk kebutuhan lain
c. Bila dipakai untuk keperluan emergensi harus segera diganti
d. Dicek secara berkala apakah ada yang kadaluarsa
e. Dilarang untuk dipinjam untuk kebutuhan lain
Obat psikotropika dan narkotika
bagaimana?
■ RUANG KHUSUS ATAU LEMARI KHUSUS (PERMENKES NO. 3 TAHUN 2015 ttg
PEREDARAN, PENYIMPANAN, PEMUSNAHAN, DAN PELAPORAN NARKOTIKA,
PSIKOTROPIKA DAN PREKURSOR FARMASI
v
VAKSIN bagaimana?

Aturan umum untuk sebagian besar vaksin :


1. Disimpan pada temperatur 2-8 derajat Celcius
Sejumlah vaksin DPT, Hib, Hepatitis B dan Hepatitis A : akan tidak aktif bila beku
karena meningkatnya konsentrasi pengawet yang merusak antigen
Vaksin polio boleh mencair dan membeku tanpa membahayakan potensi vaksin.
Vaksin dari virus hidup akan cepat rusak jika terkena sinar matahari atau panas.
6. Pendistribusian
ADA 2 SISTEM DISTRIBUSI DI RS:
■ SENTRALISASI
SISTEM PENDISTRIBUSIAN PERBEKALAN FARMASI YANG DIPUSATKAN PADA 1 TEMPAT
YAITU INSTALASI FARMASI. MISALKAN ; RESEP ORISINIL OLEH PERAWAT DIKIRIM KE IFRS

■ DESENTRALISASI
Sistem pendistribusian perbekalan farmasi yang mempunyai
cabang di dekat unit perawatan/pelayanan
Sistem distribusi di unit pelayanan
dapat dilakukan dengan cara:
Floor stock (sistem persediaan
lengkap di ruangan)

Sistem resep perorangan

Sistem unit dose = biasanya utk


pasien rawat inap

Sistem kombinasi
7. PEMUSNAHAN dan PENARIKAN
Sediaan Farmasi, alkes dan BMHP
Pemusnahan dilakukan bila :
a. Produk tidak memenuhi persyaratan mutu
b. Telah kadaluarsa
c. Tidak memenuhi syarat untuk dipergunakan dalam pelayanan kesehatan atau
kepentingan ilmu pengetahuan
d. Dicabut izin edarnya
Tahapan pemusnahan
8. PENGENDALIAN
CARA UNTUK MENGENDALIKAN
SF,ALKES DAN BMHP :
9. ADMINISTRASI
Kegiatan administrasi :
1. Pencatatan dan pelaporan
2. Administrasi keuangan
3. Administrasi penghapusan
1. pencatatan dan pelaporan
2. Administrasi keuangan
3. Administrasi penghapusan
MANAJEMEN RISIKO

■ Merupakan aktivitas pelayanan kefarmasian yang dilakukan untuk IDENTIFIKASI,


EVALUASI, dan MENURUNKAN RISIKO TERJADINYA KECELAKAAN PADA PASIEN,
TENAGA KESEHATAN DAN KELUARGA PASIEN, serta risiko kehilangan dalam suatu
organisasi
Beberapa langkah dalam manajemen
risiko perbekalan farmasi:
1. Menentukan konteks manajemen risiko pada
proses pengelolaan sediaan farmasi, alkes dan
bmhp
2. Mengidentifikasi risiko
Beberapa risiko yang berpotensi terjadi
dalam pengelolaan sediaan farmasi
f. Ketidaktepatan pengalokasian dana yang berdampak terhadap
pemenuhan/ketersediaan sediaan farmasi, alkes dan bmhp
g. Ketidaktepatan penyimpanan yang berpotensi terjadinya kerusakan
dan kesalahan dalam pemberian
h. Kehilangan fisik yang tidak mampu telusur
i. Pemberian label yang tidak jelas atau tidak lengkap
j. Kesalahan dalam pendistribusia
Beberapa langkah dalam manajemen
risiko perbekalan farmasi:
3. Menganalisa risiko (kualitatif, semi kuantitatif,
kuantitatif)
4. Mengevaluasi risiko
Membandingkan risiko yang telah dianalisis dengan kebijakan rs serta menentukan
prioritas masalah yang harus segera diatasi

5. Mengatasi risiko

Anda mungkin juga menyukai