Anda di halaman 1dari 33

WAKTU TUNGGU PELAYANAN OBAT JADI DI

Judul Indikator
APOTEK RAWAT JALAN
1. Indikator Mutu SPM / RENSTRA √
Dasar Pemikiran
2. Indikator Mutu Wajib
3. Elemen Akreditasi SNARS

Dimensi Mutu 1. Efisiensi √ 4. Keselamatan & Keamanan


2. Efektifitas √ 5. Berorientasi Pada Pasien
3. Aksessibilitas 6. Kesinambungan Pelayanan √

Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan farmasi


Definisi Waktu tunggu pelayanan obat jadi adalah rata-rata
Operasional waktu yang dibutuhkan sejak pasien menyerahkan
resep obat di loket apotek sampai dengan
menerima/mendapatkan obat jadi dari petugas farmasi
Jenis Indikator Proses
Jumlah kumulatif waktu tunggu pelayanan obat jadi
Numerator
pada hari berjalan
Jumlah pasien yang menyerahkan resep obat jadi pada
Denumerator
hari berjalan
Target Pencapaian ≤30 menit
Kriteria
 Inklusi Resep Obat Jadi di Rawat Jalan
 Eksklusi -
Formula/Rumus NUMERATOR
Pengukuran DENUMERATOR
Sumber Data Instalasi Farmasi
Frekuensi 1. Harian √ 4. Tribulan
Pengumpulan Data
2. Mingguan 5. Semester
3. Bulanan 6. Tahunan

Periode Analisis 1. Bulanan 3. 3. Semester


Data
2. Tribulan √ 4. Tahunan

Metodologi / Cara Retrospective √ Concurent


Pengumpulan Data
Cakupan Data / √ Total Populasi Sampling
Sampel
Metodologi 1. Line Chart √
3. 3. Bar Diagram
/Rencana Analisis
2. Pie Diagram 4. Pictogram
Data
Instrumen
 Data penerimaan resep dan penyerahan obat
Pengambilan Data
Penanggung Jawab Kepala Instalasi Farmasi

Profil Indikator Mutu Farmasi-SPM


Profil Indikator Mutu Farmasi-SPM
WAKTU TUNGGU PELAYANAN OBAT JADI DI
Judul Indikator
APOTEK RAWAT INAP
1. Indikator Mutu SPM / RENSTRA √
Dasar Pemikiran
2. Indikator Mutu Wajib
3. Elemen Akreditasi SNARS

Dimensi Mutu 1. Efisiensi √ 4. Keselamatan & Keamanan


2. Efektifitas √ 5. Berorientasi Pada Pasien
3. Aksessibilitas 6. Kesinambungan Pelayanan √

Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan farmasi


Definisi Waktu tunggu pelayanan obat jadi adalah rata-rata
Operasional waktu yang dibutuhkan sejak pasien menyerahkan
resep obat di loket apotek sampai dengan
menerima/mendapatkan obat jadi dari petugas farmasi
Jenis Indikator Proses
Jumlah kumulatif waktu tunggu pelayanan obat jadi
Numerator
pada hari berjalan
Jumlah pasien yang menyerahkan resep obat jadi pada
Denumerator
hari berjalan
Target Pencapaian ≤30 menit
Kriteria
 Inklusi Resep Obat Jadi di Apotek Rawat Inap
 Eksklusi -
Formula/Rumus NUMERATOR
Pengukuran DENUMERATOR
Sumber Data Instalasi Farmasi
Frekuensi 1. Harian √ 4. Tribulan
Pengumpulan Data
2. Mingguan 5. Semester
3. Bulanan 6. Tahunan

Periode Analisis 1. Bulanan 3. 3. Semester


Data
2. Tribulan √ 4. Tahunan

Metodologi / Cara Retrospective √ Concurent


Pengumpulan Data
Cakupan Data / √ Total Populasi Sampling
Sampel
Metodologi 1. Line Chart √
3. 3. Bar Diagram
/Rencana Analisis
2. Pie Diagram 4. Pictogram
Data
Instrumen
 Data penerimaan resep dan penyerahan obat
Pengambilan Data
Penanggung Jawab Kepala Instalasi Farmasi

Profil Indikator Mutu Farmasi-SPM


Profil Indikator Mutu Farmasi-SPM
WAKTU TUNGGU PELAYANAN OBAT JADI DI
Judul Indikator
APOTEK GAT
1. Indikator Mutu SPM / RENSTRA √
Dasar Pemikiran
2. Indikator Mutu Wajib
3. Elemen Akreditasi SNARS

Dimensi Mutu 1. Efisiensi √ 4. Keselamatan & Keamanan


2. Efektifitas √ 5. Berorientasi Pada Pasien
3. Aksessibilitas 6. Kesinambungan Pelayanan √

Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan farmasi


Definisi Waktu tunggu pelayanan obat jadi adalah rata-rata
Operasional waktu yang dibutuhkan sejak pasien menyerahkan
resep obat di loket apotek sampai dengan
menerima/mendapatkan obat jadi dari petugas farmasi
Jenis Indikator Proses
Jumlah kumulatif waktu tunggu pelayanan obat jadi
Numerator
pada hari berjalan
Jumlah pasien yang menyerahkan resep obat jadi pada
Denumerator
hari berjalan
Target Pencapaian ≤30 menit
Kriteria
 Inklusi Resep Obat Jadi di Apotek GAT
 Eksklusi -
Formula/Rumus NUMERATOR
Pengukuran DENUMERATOR
Sumber Data Instalasi Farmasi
Frekuensi 1. Harian √ 4. Tribulan
Pengumpulan Data
2. Mingguan 5. Semester
3. Bulanan 6. Tahunan

Periode Analisis 1. Bulanan 3. 3. Semester


Data
2. Tribulan √ 4. Tahunan

Metodologi / Cara Retrospective √ Concurent


Pengumpulan Data
Cakupan Data / √ Total Populasi Sampling
Sampel
Metodologi 1. Line Chart √
3. 3. Bar Diagram
/Rencana Analisis
2. Pie Diagram 4. Pictogram
Data
Instrumen
 Data penerimaan resep dan penyerahan obat
Pengambilan Data
Penanggung Jawab Kepala Instalasi Farmasi

Profil Indikator Mutu Farmasi-SPM


Profil Indikator Mutu Farmasi-SPM
WAKTU TUNGGU PELAYANAN OBAT JADI DI
Judul Indikator
APOTEK IGD
1. Indikator Mutu SPM / RENSTRA √
Dasar Pemikiran
2. Indikator Mutu Wajib
3. Elemen Akreditasi SNARS

Dimensi Mutu 1. Efisiensi √ 4. Keselamatan & Keamanan


2. Efektifitas √ 5. Berorientasi Pada Pasien
3. Aksessibilitas 6. Kesinambungan Pelayanan √

Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan farmasi


Definisi Waktu tunggu pelayanan obat jadi adalah rata-rata
Operasional waktu yang dibutuhkan sejak pasien menyerahkan
resep obat di loket apotek sampai dengan
menerima/mendapatkan obat jadi dari petugas farmasi
Jenis Indikator Proses
Jumlah kumulatif waktu tunggu pelayanan obat jadi
Numerator
pada hari berjalan
Jumlah pasien yang menyerahkan resep obat jadi pada
Denumerator
hari berjalan
Target Pencapaian ≤30 menit
Kriteria
 Inklusi Resep Obat Jadi di Apotek IGD
 Eksklusi -
Formula/Rumus NUMERATOR
Pengukuran DENUMERATOR
Sumber Data Instalasi Farmasi
Frekuensi 1. Harian √ 4. Tribulan
Pengumpulan Data
2. Mingguan 5. Semester
3. Bulanan 6. Tahunan

Periode Analisis 1. Bulanan 3. 3. Semester


Data
2. Tribulan √ 4. Tahunan

Metodologi / Cara Retrospective √ Concurent


Pengumpulan Data
Cakupan Data / √ Total Populasi Sampling
Sampel
Metodologi 1. Line Chart √
3. 3. Bar Diagram
/Rencana Analisis
2. Pie Diagram 4. Pictogram
Data
Instrumen
 Data penerimaan resep dan penyerahan obat
Pengambilan Data
Penanggung Jawab Kepala Instalasi Farmasi

Profil Indikator Mutu Farmasi-SPM


Profil Indikator Mutu Farmasi-SPM
WAKTU TUNGGU PELAYANAN OBAT RACIKAN DI
Judul Indikator
APOTEK RAWAT JALAN
1. Indikator Mutu SPM / RENSTRA √
Dasar Pemikiran
2. Indikator Mutu Wajib
3. Elemen Akreditasi SNARS

Dimensi Mutu 1. Efisiensi √ 4. Keselamatan & Keamanan


2. Efektifitas √ 5. Berorientasi Pada Pasien
3. Aksessibilitas 6. Kesinambungan Pelayanan √

Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan farmasi


Definisi Waktu tunggu pelayanan obat racikan adalah rata-rata
Operasional waktu yang dibutuhkan sejak pasien menyerahkan
resep obat di loket apotek sampai dengan
menerima/mendapatkan obat racikan dari petugas
farmasi
Jenis Indikator Proses
Jumlah kumulatif waktu tunggu pelayanan obat
Numerator
racikan pada hari berjalan
Jumlah pasien yang menyerahkan resep obat racikan
Denumerator
pada hari berjalan
Target Pencapaian ≤60 menit
Kriteria
 Inklusi Resep obat racikan di apotek rawat jalan
 Eksklusi -
Formula/Rumus NUMERATOR
Pengukuran DENUMERATOR
Sumber Data Instalasi Farmasi
Frekuensi 1. Harian √ 4. Tribulan
Pengumpulan Data
2. Mingguan 5. Semester
3. Bulanan 6. Tahunan

Periode Analisis 1. Bulanan 3. 3. Semester


Data
2. Tribulan √ 4. Tahunan

Metodologi / Cara Retrospective √ Concurent


Pengumpulan Data
Cakupan Data / √ Total Populasi Sampling
Sampel
Metodologi 1. Line Chart √
3. 3. Bar Diagram
/Rencana Analisis
2. Pie Diagram 4. Pictogram
Data
Instrumen
 Data penerimaan resep dan penyerahan obat
Pengambilan Data
Penanggung Jawab Kepala Instalasi Farmasi

Profil Indikator Mutu Farmasi-SPM


Profil Indikator Mutu Farmasi-SPM
WAKTU TUNGGU PELAYANAN OBAT RACIKAN DI
Judul Indikator
APOTEK RAWAT INAP
1. Indikator Mutu SPM / RENSTRA √
Dasar Pemikiran
2. Indikator Mutu Wajib
3. Elemen Akreditasi SNARS

Dimensi Mutu 1. Efisiensi √ 4. Keselamatan & Keamanan


2. Efektifitas √ 5. Berorientasi Pada Pasien
3. Aksessibilitas 6. Kesinambungan Pelayanan √

Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan farmasi


Definisi Waktu tunggu pelayanan obat racikan adalah rata-rata
Operasional waktu yang dibutuhkan sejak pasien menyerahkan
resep obat di loket apotek sampai dengan
menerima/mendapatkan obat racikan dari petugas
farmasi
Jenis Indikator Proses
Jumlah kumulatif waktu tunggu pelayanan obat
Numerator
racikan pada hari berjalan
Jumlah pasien yang menyerahkan resep obat racikan
Denumerator
pada hari berjalan
Target Pencapaian ≤60 menit
Kriteria
 Inklusi Resep obat racikan di apotek rawat inap
 Eksklusi -
Formula/Rumus NUMERATOR
Pengukuran DENUMERATOR
Sumber Data Instalasi Farmasi
Frekuensi 1. Harian √ 4. Tribulan
Pengumpulan Data
2. Mingguan 5. Semester
3. Bulanan 6. Tahunan

Periode Analisis 1. Bulanan 3. 3. Semester


Data
2. Tribulan √ 4. Tahunan

Metodologi / Cara Retrospective √ Concurent


Pengumpulan Data
Cakupan Data / √ Total Populasi Sampling
Sampel
Metodologi 1. Line Chart √
3. 3. Bar Diagram
/Rencana Analisis
2. Pie Diagram 4. Pictogram
Data
Instrumen
 Data penerimaan resep dan penyerahan obat
Pengambilan Data
Penanggung Jawab Kepala Instalasi Farmasi

Profil Indikator Mutu Farmasi-SPM


Profil Indikator Mutu Farmasi-SPM
Profil Indikator Mutu Farmasi-SPM
WAKTU TUNGGU PELAYANAN OBAT RACIKAN DI
Judul Indikator
APOTEK GAT
1. Indikator Mutu SPM / RENSTRA √
Dasar Pemikiran
2. Indikator Mutu Wajib
3. Elemen Akreditasi SNARS

Dimensi Mutu 1. Efisiensi √ 4. Keselamatan & Keamanan


2. Efektifitas √ 5. Berorientasi Pada Pasien
3. Aksessibilitas 6. Kesinambungan Pelayanan √

Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan farmasi


Definisi Waktu tunggu pelayanan obat racikan adalah rata-rata
Operasional waktu yang dibutuhkan sejak pasien menyerahkan
resep obat di loket apotek sampai dengan
menerima/mendapatkan obat racikan dari petugas
farmasi
Jenis Indikator Proses
Jumlah kumulatif waktu tunggu pelayanan obat
Numerator
racikan pada hari berjalan
Jumlah pasien yang menyerahkan resep obat racikan
Denumerator
pada hari berjalan
Target Pencapaian ≤60 menit
Kriteria
 Inklusi Resep obat racikan di apotek GAT
 Eksklusi -
Formula/Rumus NUMERATOR
Pengukuran DENUMERATOR
Sumber Data Instalasi Farmasi
Frekuensi 1. Harian √ 4. Tribulan
Pengumpulan Data
2. Mingguan 5. Semester
3. Bulanan 6. Tahunan

Periode Analisis 1. Bulanan 3. 3. Semester


Data
2. Tribulan √ 4. Tahunan

Metodologi / Cara Retrospective √ Concurent


Pengumpulan Data
Cakupan Data / √ Total Populasi Sampling
Sampel
Metodologi 1. Line Chart √
3. 3. Bar Diagram
/Rencana Analisis
2. Pie Diagram 4. Pictogram
Data
Instrumen
 Data penerimaan resep dan penyerahan obat
Pengambilan Data
Penanggung Jawab Kepala Instalasi Farmasi

Profil Indikator Mutu Farmasi-SPM


Profil Indikator Mutu Farmasi-SPM
Profil Indikator Mutu Farmasi-SPM
WAKTU TUNGGU PELAYANAN OBAT RACIKAN DI
Judul Indikator
APOTEK IGD
1. Indikator Mutu SPM / RENSTRA √
Dasar Pemikiran
2. Indikator Mutu Wajib
3. Elemen Akreditasi SNARS

Dimensi Mutu 1. Efisiensi √ 4. Keselamatan & Keamanan


2. Efektifitas √ 5. Berorientasi Pada Pasien
3. Aksessibilitas 6. Kesinambungan Pelayanan √

Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan farmasi


Definisi Waktu tunggu pelayanan obat racikan adalah rata-rata
Operasional waktu yang dibutuhkan sejak pasien menyerahkan
resep obat di loket apotek sampai dengan
menerima/mendapatkan obat racikan dari petugas
farmasi
Jenis Indikator Proses
Jumlah kumulatif waktu tunggu pelayanan obat
Numerator
racikan pada hari berjalan
Jumlah pasien yang menyerahkan resep obat racikan
Denumerator
pada hari berjalan
Target Pencapaian ≤60 menit
Kriteria
 Inklusi Resep obat racikan di apotek IGD
 Eksklusi -
Formula/Rumus NUMERATOR
Pengukuran DENUMERATOR
Sumber Data Instalasi Farmasi
Frekuensi 1. Harian √ 4. Tribulan
Pengumpulan Data
2. Mingguan 5. Semester
3. Bulanan 6. Tahunan

Periode Analisis 1. Bulanan 3. 3. Semester


Data
2. Tribulan √ 4. Tahunan

Metodologi / Cara Retrospective √ Concurent


Pengumpulan Data
Cakupan Data / √ Total Populasi Sampling
Sampel
Metodologi 1. Line Chart √
3. 3. Bar Diagram
/Rencana Analisis
2. Pie Diagram 4. Pictogram
Data
Instrumen
 Data penerimaan resep dan penyerahan obat
Pengambilan Data
Penanggung Jawab Kepala Instalasi Farmasi

Profil Indikator Mutu Farmasi-SPM


Profil Indikator Mutu Farmasi-SPM
Profil Indikator Mutu Farmasi-SPM
TIDAK ADANYA KEJADIAN KESALAHAN
Judul Indikator
PEMBERIAN OBAT
1. Indikator Mutu SPM / RENSTRA √
Dasar Pemikiran
2. Indikator Mutu Wajib
3. Elemen Akreditasi SNARS

Dimensi Mutu 1. Efisiensi 4. Keselamatan & Keamanan √

2. Efektifitas 5. Berorientasi Pada Pasien


3. Aksessibilitas 6. Kesinambungan Pelayanan

Tujuan  Tergambarnya ketelitian petugas farmasi dalam


memberikan pelayanan
 Agar kesalahan dalam pemberian obat dapat
dihindari
Definisi Kesalahan pemberian obat meliputi :
Operasional 1) Salah dalam memberikan jenis obat
2) Salah dalammemberikan dosis
3) Salah orang
4) Salah jumlah
Jenis Indikator Output
Jumlah pasien Instalasi Farmasi yang disurvei yang
Numerator
mendapatkan obat dengan benar pada hari berjalan
Jumlah pasien Instalasi Farmasi yang disurvei pada
Denumerator
hari berjalan
Target Pencapaian 100%
Kriteria
 Inklusi Pasien Instalasi Farmasi yang disurvei
 Eksklusi -
Formula/Rumus NUMERATOR
X 100
Pengukuran DENUMERATOR
Sumber Data Instalasi Farmasi
Frekuensi 1. Harian √ 4. Tribulan
Pengumpulan Data
2. Mingguan 5. Semester
3. Bulanan 6. Tahunan

Periode Analisis 1. Bulanan 3. 3. Semester


Data
2. Tribulan √ 4. Tahunan

Metodologi / Cara Retrospective √ Concurent


Pengumpulan Data
Cakupan Data / √ Total Populasi Sampling
Sampel
Metodologi 1. Line Chart √
3. 3. Bar Diagram
/Rencana Analisis
2. Pie Diagram 4. Pictogram
Data

Profil Indikator Mutu Farmasi-SPM


Instrumen
 Data survei pemberian obat
Pengambilan Data
Penanggung Jawab Kepala Instalasi Farmasi

Profil Indikator Mutu Farmasi-SPM


PENULISAN RESEP SESUAI FORMULARIUM RUMAH
Judul Indikator
SAKIT
1. Indikator Mutu SPM / RENSTRA √
Dasar Pemikiran
2. Indikator Mutu Wajib
3. Elemen Akreditasi SNARS

Dimensi Mutu 1. Efisiensi √ 4. Keselamatan & Keamanan


2. Efektifitas 5. Berorientasi Pada Pasien
3. Aksessibilitas 6. Kesinambungan Pelayanan

Tujuan Tergambarnya efisiensi pelayanan obat kepada pasien


Definisi Formularium obat adalah daftar obat yang digunakan
Operasional di rumah sakit
Jenis Indikator Input
Jumlah resep yang diambil sebagai sampel yang sesuai
Numerator
formularium pada hari berjalan
Jumlah seluruh resep yang diambil sebagai sampel
Denumerator
pada hari berjalan
Target Pencapaian 100%
Kriteria
 Inklusi Resep sesuai formularium rumah sakit
 Eksklusi -
Formula/Rumus NUMERATOR
X 100
Pengukuran DENUMERATOR
Sumber Data Instalasi Farmasi
Frekuensi 1. Harian √ 4. Tribulan
Pengumpulan Data
2. Mingguan 5. Semester
3. Bulanan 6. Tahunan

Periode Analisis 1. Bulanan 3. 3. Semester


Data
2. Tribulan √ 4. Tahunan

Metodologi / Cara Retrospective √ Concurent


Pengumpulan Data
Cakupan Data / Total Populasi √ Sampling
Sampel
Metodologi 1. Line Chart 3.
√ 3. Bar Diagram
/Rencana Analisis
2. Pie Diagram 4. Pictogram
Data
Instrumen  Resep
Pengambilan Data  Rekam Medis
Penanggung Jawab Kepala Instalasi Farmasi

Profil Indikator Mutu Farmasi-SPM


KEPATUHAN PEMBERIAN LABEL OBAT HIGH
Judul Indikator
ALERT DAN LASA
Dasar Pemikiran 1. Indikator Mutu SPM / RENSTRA
2. Indikator Mutu Wajib
3. Elemen Akreditasi SNARS √

Dimensi Mutu 1. Efisiensi 4. Keselamatan & Keamanan √

2. Efektifitas 5. Berorientasi Pada Pasien √

3. Aksessibilitas 6. Kesinambungan Pelayanan

Tujuan Tergambarnya upaya rumah sakit dalam menjaga


keselamatan pasien untuk mencegah terjadinya
kesalahan dalam pemberian obat dengan pemberian
label High Alert dan LASA
Definisi  High Alert merupakan obat yang memiliki persentase
Operasional tinggi dalam menyebabkan terjadinya kesalahan /
error dan kejadian sentinel (sentinel event), obat yang
berisiko tinggi menyebabkan dampak yang tidak
diinginkan (adverse outcome), termasuk disini adalah
obat-obat yang tampak mirip (LASA), demikian pula
elektrolit konsentrasi tinggi.
 Kepatuhan pemberian label obat High Alert dan LASA
oleh farmasi yang dimaksud adalah ketepatan
pemberian label obat High Alert dan LASA sesuai
dengan standar yang ditetapkan rumah sakit dengan
memperhatikan prinsip keselamatan pasien
 Pencatatan dilakukan dengan total sampling setiap
hari dengan melaksanakan supervisi label obat High
Alert dan LASA oleh penanggungjawab gudang obat
untuk setiap obat High Alert dan LASA yang diorder

Jenis Indikator Proses

Jumlah obat High Alert dan LASA yang diberi label


Numerator
dengan tepat sesuai standar oleh farmasi
Jumlah seluruh obat High Alert dan LASA yang
Denumerator
dipantau

Target Pencapaian 100%

Kriteria

 Inklusi Obat High Alert dan LASA

 Eksklusi -
Formula/Rumus NUMERATOR
X 100
Pengukuran DENUMERATOR
Sumber Data Instalasi Farmasi
Frekuensi 1. Saat supervisi √ 4. Tribulan
Pengumpulan Data
2. Harian 5. Semester
3. Bulanan 6. Tahunan

Profil Indikator Mutu Farmasi-SKP


Periode Analisis 1. Bulanan 3. 3. Semester
Data
2. Tribulan √ 4. Tahunan

Metodologi / Cara Retrospective √ Concurent


Pengumpulan Data
Cakupan Data / √ Total Populasi Sampling
Sampel
Metodologi 1. Line Chart √
3. 3. Bar Diagram
/Rencana Analisis
2. Pie Diagram 4. Pictogram
Data
Instrumen  Data hasil supervisi pelabelan obat High Alert dan
Pengambilan Data LASA
 Buku catatan order/pemberian obat Higt Alert dan
LASA
Kepala Instalasi Farmasi / Penanggungjawab
Penanggung Jawab
Keselamatan Pasien

Profil Indikator Mutu Farmasi-SKP


Judul Indikator KETEPATAN PENYIMPANAN ELEKTROLIT PEKAT
Dasar Pemikiran 1. Indikator Mutu SPM / RENSTRA
2. Indikator Mutu Wajib
3. Elemen Akreditasi SNARS √

Dimensi Mutu 1. Efisiensi 4. Keselamatan & Keamanan √

2. Efektifitas 5. Berorientasi Pada Pasien


3. Aksessibilitas 6. Kesinambungan Pelayanan

Tujuan  Tergambarnya upaya rumah sakit dalam menjaga


keselamatan pasien dengan meminimalkan bahaya
terhadap pasien akibat pemberian elektrolit pekat
yang tidak dilakukan penyimpanan secara benar
 Untuk menghindari pemberian obat yang salah, dan
juga kecepatan pemberian supaya tidak
menimbulkan efek yang berbahaya terutama pada
orang tua dan anak
Definisi  Elektrolit pekat termasuk golongan obat yang perlu
Operasional diwaspadai, yang mana merupakan obat yang
memiliki persentase tinggi dalam menyebabkan
terjadinya kesalahan / error dan kejadian sentinel
(sentinel event), obat yang berisiko tinggi
menyebabkan dampak yang tidak diinginkan
(adverse outcome),
 Obat disimpan sesuai kriteria perbekalan farmasi,
dengan memperhatikan jenis sediaan obat, sistem
FEFO dan FIFO serta ditempatkan sesuai ketentuan
obat high alert.
 Elektrolit pekat disimpan ditempat yang aman,
dengan akses terbatas dan pengawasan ketat.
 Disusun di tempat yang terpisah dari larutan yang
lain dan diberi stiker penanda
Jenis Indikator Proses
Jumlah elektrolit pekat yang disimpan dengan tepat
Numerator
sesuai standar oleh farmasi
Denumerator Jumlah seluruh elektrolit pekat yang dipantau
Target Pencapaian 100%
Kriteria
 Inklusi Elektrolit konsentrasi tinggi (pekat)
 Eksklusi -
Formula/Rumus NUMERATOR
X 100
Pengukuran DENUMERATOR
Sumber Data Instalasi Farmasi
Frekuensi 1. Saat supervisi √ 4. Tribulan
Pengumpulan Data
2. Harian 5. Semester
3. Bulanan 6. Tahunan

Profil Indikator Mutu Farmasi-SKP


Periode Analisis 1. Bulanan 3. 3. Semester
Data
2. Tribulan √ 4. Tahunan

Metodologi / Cara Retrospective √ Concurent


Pengumpulan Data
Cakupan Data / √ Total Populasi Sampling
Sampel
Metodologi 1. Line Chart √
3. 3. Bar Diagram
/Rencana Analisis
2. Pie Diagram 4. Pictogram
Data
Instrumen
 Data hasil supervisi penyimpanan elektrolit pekat
Pengambilan Data
Kepala Instalasi Farmasi / Penanggungjawab
Penanggung Jawab
Keselamatan Pasien

Profil Indikator Mutu Farmasi-SKP


KEPUASAN PELANGGAN PADA PELAYANAN
Judul Indikator
FARMASI
Dasar Pemikiran 1. Indikator Mutu SPM / RENSTRA √

2. Indikator Mutu Wajib


3. Elemen Akreditasi SNARS

Dimensi Mutu 1. Efisiensi 4. Keselamatan & Keamanan


2. Efektifitas 5. Berorientasi Pada Pasien √

3. Aksessibilitas 6. Kesinambungan Pelayanan √

Tujuan Terselenggaranya pelayanan farmasi yang mampu


memberikan kepuasan pelanggan
Definisi Kepuasan adalah pernyataan tentang persepsi
Operasional pelanggan terhadap pelayanan farmasi yang diberikan
Jenis Indikator Outcome
Jumlah kumulatif rerata penilaian kepuasan pasien
Numerator
farmasi yang disurvei
Denumerator Jumlah seluruh pasien farmasi yang disurvei

Target Pencapaian ≥80%


Kriteria
 Inklusi Seluruh pasien, keluarga, pengunjung yang datang di
instalasi farmasi
 Eksklusi -
Formula/Rumus NUMERATOR
X 100
Pengukuran DENUMERATOR
Sumber Data Komite Mutu dan Keselamatan Pasien
Frekuensi 1. Harian 4. Tribulan
Pengumpulan Data
2. Mingguan 5. Semester
3. Bulanan √ 6. Tahunan

Periode Analisis 1. Bulanan 3. 3. Semester


Data
2. Tribulan √ 4. Tahunan

Metodologi / Cara √ Retrospective Concurent


Pengumpulan Data
Cakupan Data / Total Populasi √ Sampling
Sampel
Metodologi 1. Line Chart 3. 3. Bar Diagram √
/Rencana Analisis
2. Pie Diagram 4. Pictogram
Data
Instrumen  Hasil kuesioner
Pengambilan Data  Rekapitulasi Hasil
 Kuesioner hasil survei
Kepala Farmasi / Ketua Komite Mutu dan Keselamatan
Penanggung Jawab
Pasien

Profil Indikator Mutu Farmasi-SPM/Wajib


Profil Indikator Mutu Farmasi-SPM/Wajib
Profil Indikator Mutu Farmasi-SPM/Wajib
Judul Indikator KEJADIAN NYARIS CEDERA PERESEPAN OBAT
Dasar Pemikiran 1. Indikator Mutu SPM / RENSTRA
2. Indikator Mutu Wajib
3. Elemen Akreditasi SNARS √

Dimensi Mutu 1. Efisiensi 4. Keselamatan & Keamanan √

2. Efektifitas √ 5. Berorientasi Pada Pasien


3. Aksessibilitas 6. Kesinambungan Pelayanan

Tujuan Terwujudnya penyelenggaraan sistem pelayanan


krfarmasian klinik berbasis mutu dan keselamatan
pasien dalam pencegahan kesalahan pemberian obat
Definisi  KNC Peresepan obat adalah jumlah kesalahan yang
Operasional terjadi dalam tahap peresepan yang dapat
teridentifikasi sebelum pasien terpapar akibat dari
kesalahan tersebut
 Kesalahan peresepan obat yang dimaksud adalah
kesalahan yang teridentifikasi pada saat verifikasi
resep oleh bagian farmasi, meliputi benar pasien,
benar obat, benar dosis, benar rute, benar waktu
pemberian, tidak ada duplikasi, tidak ada interaksi
obat
Jenis Indikator Input
Jumlah lembar resep yang teridentifikasi kesalahan
Numerator
setelah diverifikasi pada hari berjalan
Denumerator Jumlah lembar resep pada periode yang sama≤
Target Pencapaian 0%
Kriteria
 Inklusi Resep/instruksi pengobatan pasien yang ditulis oleh
DPJP
 Eksklusi -
Formula/Rumus NUMERATOR
X 100
Pengukuran DENUMERATOR
Sumber Data Instalasi Farmasi
Frekuensi 1. Harian √ 4. Tribulan
Pengumpulan Data
2. Mingguan 5. Semester
3. Bulanan 6. Tahunan

Periode Analisis 1. Bulanan 3. 3. Semester


Data
2. Tribulan √ 4. Tahunan

Metodologi / Cara Retrospective √ Concurent


Pengumpulan Data
Cakupan Data / Total Populasi √ Sampling
Sampel
Metodologi 1. Line Chart √
3. 3. Bar Diagram
/Rencana Analisis
2. Pie Diagram 4. Pictogram
Data

Profil Indikator Mutu Farmasi


Instrumen
 Resep
Pengambilan Data
Penanggung Jawab Kepala Instalasi Farmasi

Profil Indikator Mutu Farmasi


PENULISAN RESEP SESUAI FORMULARIUM RUMAH
Judul Indikator
NASIONAL
Dasar Pemikiran 1. Indikator Mutu SPM / RENSTRA
2. Indikator Mutu Wajib √

3. Elemen Akreditasi SNARS

Dimensi Mutu 1. Efisiensi √ 4. Keselamatan & Keamanan


2. Efektifitas 5. Berorientasi Pada Pasien
3. Aksessibilitas 6. Kesinambungan Pelayanan

Tujuan Tergambarnya efisiensi pelayanan obat kepada pasien


Definisi  Kepatuhan penggunaan formularium nasional adalah
Operasional kepatuhan para dokter meresepkan obat kepada
pasien sesuai dengan daftar obat-obatan
Formularium Nasional
 Disebut patuh bila seluruh obat dalam resep
mengikuti formularium nasional
Jenis Indikator Process and Outcome
Jumlah resep yang diambil sebagai sampel yang sesuai
Numerator
formularium nasional pada hari berjalan
Jumlah seluruh resep yang diambil sebagai sampel
Denumerator
pada hari berjalan
Target Pencapaian >80%
Kriteria
 Inklusi Semua resep yang dilayani di RS
 Eksklusi  Bila dalam resep terdapat obat diluar FORNAS
tetapi dibutuhkan oleh pasien dan telah
mendapatkan rekomendasi dari Komite Medik dan
mendapatkan persetujuan dari Direktur
 Bila dalam resep terdapat obat di luar FORNAS
karena stok obat nasional berdasarkan e-katalog
habis/kosong.
Formula/Rumus NUMERATOR
X 100
Pengukuran DENUMERATOR
Sumber Data Instalasi Farmasi
Frekuensi 1. Harian √ 4. Tribulan
Pengumpulan Data
2. Mingguan 5. Semester
3. Bulanan 6. Tahunan

Periode Analisis 1. Bulanan 3. 3. Semester


Data
2. Tribulan √ 4. Tahunan

Metodologi / Cara Retrospective √ Concurent


Pengumpulan Data
Cakupan Data / Total Populasi √ Sampling
Sampel

Profil Indikator Mutu Farmasi-WAJIB


Metodologi 1. Line Chart 3.
√ 3. Bar Diagram
/Rencana Analisis
2. Pie Diagram 4. Pictogram
Data
Instrumen  Resep
Pengambilan Data  Rekam Medis
Penanggung Jawab Kepala Instalasi Farmasi

Profil Indikator Mutu Farmasi-WAJIB

Anda mungkin juga menyukai